🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Sudah seminggu Mila terkurung dengan kesedihannya, dan pagi ini dia terlihat sudah rapi, karena akan kembali bekerja di perusahaan milik Ares.
“Selamat pagi Mila,” sapa teman - teman yang kemarin sempat melayat ke rumah duka.
“Pagi,” balas Mila tak kalah ramah pada mereka semua.
Hingga Mila sampai di ruangnya dan telah ditunggu oleh Bayu di sana. “Selamat pagi Nona Mila,” goda Bayu, agar Mila tersenyum dan tidak murung lagi.
“Pagi Bayu.” Balas Mila, dengan menampilkan senyumnya pada Bayu.
“Oh ya, pagi ini diawali dengan berita baik.” Ujar Bayu, yang kini ikut masuk ke dalam ruangan Mila, ketika wanita itu masuk ke dalam ruangnya.
“Kabar baik apa?” Tanya Mila pada Bayu.
Bayu tersenyum, dan lalu memperlihatkan bukti transaksi yang baru saja dia lakukkan. “Lihat!” Bayu tersenyum dengan begitu bahagia, ketika sudah melakukkan transaksi itu di depan Mila.
“Inikan? Namaku?” Gumam Mila yang masih saja mencerna apa yang ada di hadapanya ini.
Bayu menganggukan kepalanya pelan, membenarkan apa yang sedang ada di dalam pikiran Mila.
“Tapi kenapa bisa, kamu mentransferku uang sebanyak itu? Bahkan itu lebih besar 50 kali lipat dari gajiku bulanan yang diberikan oleh Perusahaan ini?” Tanya Mila, merasa sangat bingung sekali, di saat dia melihat angka ratusan juta masuk ke dalam rekeningnya.
Bayu tersenyum mendengarkan suami pertanyaan Mila, yang tentu saja bingung dengan ini semua. “Seminggu ini proyek yang di Kalimantan sudah berjalan Mil, nah uang ini adalah bonus yang diberikan oleh Ares kepadamu, karena pertama kali seumur hidupnya mendapatkan proyek sebesar ini, dan tentu saja bukan hanya kamu yang mendapatkan bonus, tetapi aku juga dan bahkan seluruh karyawan di sini mendapatkannya.” Ucap Bayu dengan begitu antusias.
Mila memandang ponselnya yang memperlihatkan transaksi Mbangking yang masuk. “Kamu kenapa Mil?” Tanya Bayu, di saat dia melihat Mila yang malah berekpresi sedih dan bukan malah senang mendapatkan bonus yang hampir menyentuh angka miliaran itu.
“Aku hanya sedang berpikir, mengapa uang sebesar ini aku tidak mendapatkannya lebih cepat, pasti kalau aku mendapatkannya lebih cepat, aku bisa menolong ibuku.” Jawab Mila dengan pandangan yang kosong.
Bayu paham, tidak mudah bagi Mila untuk melupakan dan bahkan mengikhlaskan ibunya secepat itu. Di dalam hati kecilnya, pasti dirinya merasa bersalah karena menjadi anak yang tidak berguna, dan sama sekali tidak bisa menyelamatkan nyawa ibunya.
“Mila, semangat!!! Agar ibumu di sana tidak sedih karena kamu yang terus bersedih.” Bayu kembali menyemangati Mila, agar wanita yang sudah dianggapnya teman itu, bisa kembali bersemangat seperti ketika saat mereka baru pertama kali bertemu.
Mila menganggukan kepalanya pelan, “sedang mencoba,” jawabnya singkat, membuat Bayu hanya bisa tersenyum mendengarnya.
Tidak lama kemudian, ketika mereka sedang berbicara, terlihat Ares dengan menyilangkan tanganya di dada masuk ke dalam ruangan Mila. “Apa kamu sudah mendapatkan bonusmu Mila?” Tanya Ares.
“Sudah Pak,” jawab Mila.
“Bagus, kalau begitu siapkan tiket untuk dua orang aku dan kamu, kita akan ke Kalimatan Nanti sore.” Ujar Ares yang membuat Bayu seketika membulatkan matanya.
“Kenapa tidak sama gue Res?” Tanya Bayu bingung.
“Kenapa? Biasa juga aku sama Greta, tapi semenjak Greta hamil saja, makanya aku sama kamu, tapi kan sekarang aku sudah punya sekertaris lagi, jadi ya aku pergi sama Mila.” Jelas Ares lagi, mengingatkan Bayu, bahwa ini sudahlah tugas Mila sebagai sekertarisnya untuk ikut kemanapun dia pergi jika dibutuhkan.
Mila menatap Bayu dan Ares secara bergantian, “baik Pak, akan saya siapkan.” Kali ini Mila tidak mau banyak komentar, bukan tidak mau sebenarnya tapi rasanya dia sudah tidak ada tenaga untuk bisa berdebat sama orang lain.
“Bagus,” tegas Ares, lalu memilih keluar dari ruangan Mila.
Bayu yang melihat langkah Ares yang sudah menghilang, kini juga ikut pamit dengan Mila untuk kembali bekerja.
***
Seharian ini, Mila sibuk dengan pekerjaannya yang dia tinggalkan selama seminggu. Bahkan untuk makan siang saja, dia menitipkannya pada Cleaning service agar bisa makan di dalam ruangannya.
Tepat jam 2 siang, Ares kembali masuk ke dalam ruangan Mila. “15 menit lagi kita berangkat ya! Aku akan mengantarmu ke rumahmu dulu untuk mengambil barang - barangmu yang akan kamu bawa! Lalu ke rumahku, karena akan ada supir yang mengantar kita.” Jelas Ares pada Mila.
“Baik Pak,” sahut Mila singkat lagi.
Mila menghela nafasnya, dia terasa lelah karena tugasnya masih juga belum selesai. “Ah aku akan mengerjakannya di perjalanan saja.” Gumam Mila, lalu bergegas untuk berkemas, jika tidak nanti Ares akan marah padanya.
***
“Kemungkinan kita akan lama di sana, satu bulan mungkin.” Seru Ares, yang membuat langkah Mila sejenak berhenti.
“Sebulan Pak?” Tanyanya, memastikan pendengarannya tidak salah.
Ares menoleh ke belakang, melihat Mila yang menghentikan langkahnya. “Kenapa?” Tanya Ares bingung.
“Tidak apa - apa pak,” jawab Mila lagi singkat, lalu mempercepat langkahnya masuk ke dalam mobil milik Ares yang berada tepat di depannya.
Ares menyeritkan keningnya bingung, “aku rasa sebulan bukanlah waktu yang lama,” gumam Ares, berbicara pada dirinya sendiri, lalu dengan tergesa dia juga ikut masuk di mobil.
“Nanti kalau sebulan kita tinggal di mana Pak?” Tanya Mila dengan begitu polosnya.
Ares yang sedang menyetir langsung menoleh ke arah Mila. “Kenapa kamu bertanya seperti itu?” Tanyanya di iringi dengan tawa.
“Aku hanya -,” ucap Mila terhenti, karena dia merasa malu jika sampai ketahuan oleh Ares bahwa dia berpikir yang bukan - bukan.
“Hahahahahha, Mila - Mila, kamu bukanlah Typeku Mila, aku tidak akan macam - macam denganmu.” Ujarnya, membuat Mila merasa sangat begitu malu.
“Mila aduh, kenapa pikiranmu itu.” Batinnya, memaki dirinya sendiri.
“Tapi wajar sih Mila, kamu bisa berpikir seperti itu, kareba pesona aku yang memang terlihat sangat tampan ini, membuat siapa pun menginginkan untuk bisa bersamaku.” Timpalnya lagi, berbicara begitu dengan percaya diri.
Jujur saja Mila langsung memutarkan bola matanya malas. Mendengar tingkat kenarsisan dari bosnya ini.
Merasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, Mila memilih mengeluarkan laptopnya dari dalam tas, dan kembali mengerjakan pekerjaan yang tadi belum selesai.
“Kamu ngapain?” Tanya Ares pada Mila.
“Aku mengerjakan dokumen statistik yang sedari tadi belum selesai Pak,” jawabnya, dengan pandangan fokus ke laptop.
“Ooh,” balas Ares lagi, membuat Mila menatapnya sejenak.
“Ngapain nanya, kalau jawabannya cuman Oh,” batinnya menatap sinis ke arah Ares.
“What?” Tanya Ares, menyadari jika Mila sedang menatapnya.
“Apa?” Tanya Mila lagi, dengan wajahnya yang bingung.
“Kamu menatapku seperti itu, apa kamu sedang terpesona dengan pesonaku?” Tanya Ares, kembali dengan kenarsisannya.
Mila menggelengkan kepalanya, sebagai jawaban. “Loh, iyakan, kamu sedari tadi menatapku berarti kamu menyukaiku.” Tambahnya lagi, merasa bahwa Mila hanya sedang berkelit saja.
“Tidak pak, saya tidak menatap Anda karena saya menyukai Anda.” Jelas Mila, agar bosnya itu berhenti mengira dirinya menyukainya.
“Lah, terus?” Tanya Ares lagi.
“Saya menatap Bapak, karena saya berpikir kok ada manusia yang tingkat kenarsisannya tinggi seperti bapak.” Ungkapnya, membuat Ares menatapnya dengan tatapan tajam.
“Jadi kamu pikir aku narsis?” Tanyanya dengan tatapan intimidasinya.
“Iya Pak,” jawab Mila, tanpa ada rasa takut sama sekali.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
TUTUP AKUN R⃟ᴮᶜ⃝✯
pede tingkat dewa kmu res
2022-11-11
0
renita gunawan
iiss..iiss..dasar ares narsis tingkat dewa 😁😁.PD amat sih 😅😅.mila, sabar ya.emang sayang uangnya datang terlambat setelah ibumu tiada.tapi kita tidak bisa melawan kehendak tuhan.uangnya kamu simpan saja.siapa tau berguna dimasa yang akan datang
2022-11-08
0
HR_junior
pede mu Res Ares...kudu ngakak q...dikira tiap cewek liat km lngn suka gitu ya res..suka palingan liat harta km doang..cinta palingn cinta di mulut doang
2022-11-07
1