🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Setelah selesai makan siang, kini Bayu dan Mila terlihat kembali ke Kantor untuk menghadap Ares.
Ketika mereka sampai di depan ruangan Ares, mereka melihat pintu ruangan Ares yang tidak tertutup, membuat Mila dan Bayu langsung bisa melihat apa kegiatan Ares di dalam.
Betapa terkejutnya Bayu, ketika dia ingin mengetok pintu ruangan Ares, dirinya malah diperlihatkan tontonan Ares yang sedang bercumbu dengan seorang gadis entah yang mana lagi.
“Mila tutup matamu!” Teriak Bayu, dan langsung menutup Mata Mila, sebelum mata suci gadis itu ternodai oleh adegan Ares dengan wanita itu.
“Bayu! Apaan sih! Lepasin!” Mila merontah, berusaha melepaskan tangan Bayu dari matanya.
Sedangkan Ares kini langsung menoleh ke pintu dan melihat Bayu yang baru saja ada di sana.
“Sayang, ayo kita lanjutin,” goda wanita itu, dengan mengusap lembut tanganya di dada Ares yang sudah menampilkan otot - ototnya, karena kancing kemejanya yang sudah dilepas tadi.
“Menjauh dariku!” Perintah Ares pada wanita itu.
“Sayang, tapikan ini nanggung,” ucap wanita itu lagi.
Ares sudah sama sekali tidak mood melanjutkan kegiatannya, sehingga dia yang tadi berdiri dekat meja, sekarang beralih duduk di kursi kebesaraanya.
“Pergilah Ella! Aku sudah bosan dan muak denganmu! Mulai hari ini kita putus!” Serunya begitu santai seperti biasanya.
Tentu saja, wanita yang bernama Ella itu pasti terkejut mendengar kata - kata Ares yang ingin putus darinya.
“Apa Ares putus? Kamu mau putus denganku begitu saja, karena kamu bosan?” Tanya Ella dengan berteriak di hadapan Ares.
“Bosan bagaimana, kalau kita pacaran bahkan belum dua puluh empat jam Res?” Ella benar - benar tidak terima jika pengorbananya untuk mendapatkan Ares, kini harus sirna dalam waktu yang kurang dari dua puluh empat jam.
Bahkan dirinya saja belum sempat memamerkan pada teman - temannya bahwa dia sudah bisa memiliki Ares. Dan sekarang?
“Bayuuuuuu,” teriak Ares memanggil Asistennya yang sejak tadi berdiri di depan pintu.
Bayu menghela nafasnya kasar, dan baru mau melepaskan tangannya dari mata Mila. “Kenapa?” Tanya Mila bingung.
“Aku harus membersihkan sampah dulu,” ucap Bayu dengan wajahnya yang begitu malas.
“Sampah apa?” Tanya Mila dengan wajah yang begitu penasaraan.
“Bayuuuuuuui!” Teriak Ares lagi, dan kali ini dengan suara yang lebih nyaring.
Dengan langkah yang begitu malas Bayu masuk ke dalam ruangan Ares, dan menarik Ella untuk keluar dari ruangannya itu.
“Ini sampah!” Tekan Bayu, ketika melihat Mila memandangi dirinya menarik tangan Ella itu keluar.
“Lepaskan tanganku!!! Lepasakan!!! Ares kamu tidak bisa berbuat seperti ini terhadapku Ares!!!!!” Teriak Ella, dengan suara yang menggelegar.
Mila terus memandangi Bayu yang menarik Ella sampai ke Lift, dan mendorong wanita itu dengan paksa masuk ke dalam lift.
“Selamat tinggal Sampah,” ucap Bayu, sebelum akhirnya dia memencet lift tutup dan menurukan wanita itu ke lantai 1 untuk bertemu dengan scurity yang akan mengusirnya pergi.
Mila tidak henti - hentinya menatap Bayu, dengan wajah legahnya karena sudah membuang sampah pada tempatnya.
“Itu tadi sampahnya?” Tanya Mila dengan begitu polos.
“Benar itu adalah sampah, dan kamu juga pasti akan terbiasa sering - sering melihatku membuang sampah pada tempatnya.” Jawab Bayu dengan wajah yang begitu bangga.
Mila menganggukan kepalanya pelan, antara paham dan tidak paham maksud Bayu, tapi dia memilih untuk mengiyakan saja.
“Kalian berdua mau ngobrol sampai kapan di sana? Haaaaa,” pekik Ares lagi, yang sontak membuat Bayu dan Mila terkejut mendengar suarnya.
“Ayo masuk Mil, sebelum dia berubah menjadi Simba,” ajak Bayu, yang diikuti oleh Mila.
Ketika masuk ke dalam ruangan Ares, terlihat Mila dan Bayu yang sedang ditatap tajam oleh Sang Bos.
“Wooooh, enak kalian ngobrol di depan, dan membiarkan bos kalian ini menunggu?!” Sentak Ares, merasa sedang tidak enak hati, karena kegiatannya tadi terganggu.
“Bukannya dia yang tadi membuat kita menunggu?” Tanya Mila dengan berbisik pada Bayu.
“Iya, dia sering tidak sadar diri,” balas Bayu lagi kembali membisikkan kata - kata itu pada Mila. Membuat ke duanya tertawa cekakakan tanpa memperdulikan Ares yang sudah mengeluarkan tanduknya.
Braaakkkk, Ares menggebrak meja, kembali membuat Mila dan Bayu terkejut karenannya.
“Luu kenapa sih Res marah - marah?” Tanya Bayu, yang kini bersikap sebagai teman dengan Ares.
Lalu dia melemparkan hasil meeting tadi, beserta dua belas kontrak yang sudah di tanda tangani di depan wajah Ares.
“Bayu yang sopan kamu! Aku masih atasan kamu di sini!” Bentak Ares, yang menunjuk wajah Bayu dengan emosi.
“Jangan emosi dulu Bro! Liat dulu isinya!” Seru Bayu, membuat Ares langsung mengambil dokumen yang tadi dilemparkan oleh Bayu.
“Inikan?” Gumamnya pelan, dengan sudut bibir yang terangkat membuat senyum yang sangat manis.
“Inican,” Bayu mengulang kalimat Ares, dengan mengolok dan menjelekkan bibirnya seperti orang cacat.
“Inikan - inikan, giliran project triliunan aja luu senang luu, berhenti tuh bibir gak kaya ibu - ibu komplek yang lagi marah - marah lagikan.” Ketus Bayu, yang sudah sangat begitu hafal dengan sikap dari sahabatnya itu.
Ares sama sekali tidak bisa menghentikan senyumnya, bahkan dia tidak bisa berkata - kata apapun melihat dua belas kontrak yang sudah ditanda tangani.
“Kamu ngapain geleng - geleng begitu? Gak lagi disco ini!” Tegur Bayu, yang sejak tadi hanya melihat Ares tersenyum dengan menggeleng - gelengkan kepalanya.
“Aku tidak menyangka kamu bisa mendapatkan dua belas kontrak ini Yu, aku pikir malah tadi hanya akan lima orang saja yang menanda tanganinya dan menerima proyek kita di Kalimantan, tapi ternyata semua.” Tungkas Ares, merasa begitu bangga ketika hasil meeting tadi, melebih ekpetasinya selama ini.
Bayu tersenyum dengan pujian Ares itu, “bukan gue yang seharusnya lu puji, tapi Mila.” Tunjuk Bayu pada gadis yang sejak tadi diam itu.
Mendengar nama Mila, tentu saja Ares langsung menyusutkan keningnya serta menyeritkan keningnya bingung. “Mila?” Tanyanya dengan tersenyum sinis.
“Iya Mila, kalau bukan karena Mila, itu proyek gak akan berhasil Res, Greta yang selama ini Lu bangga - banggain, dengan bodohnya dia sama sekali tidak memberitahukan agenda meeting hari ini, sama sekali tidak memberitahukan project yang sudah dia rancang.”
“Tapi untung aja otaknya Mila encer, jadi dia bisa membuat ide bangunan dalam waktu tiga puluh menit! Harusnya bangga luu.” Jelas Bayu pada Ares.
“Bagus, berguna juga luu jadi sekertaris, gak nyusahin.” Tandas Ares dengan ketus.
“Dih, nyusahin, harusnya bapak bilang makasih sama saya pak, kalau enggak siapa yang mau tanda tangan kalau agenda meetingnya saja tidak ada, ingat pak, jangan meremehkan orang, jatuh baru tau rasa.” Sahut Mila, kembali menjawab omongan Ares dengan kalimat - kalimat pedasnya.
Padahal tadi sudah dibilang oleh Bayu, untuk jawab seperlunya saja jika Ares mengeluarkan kata - kata beracunnya.
“Bilang makasih Pak sama saya!” Perintah Mila pada Ares.
“Kamu suruh saya?!” Tanya Ares balik tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
Seorang bawahan menyuruhnya mengatakan kalimat terima kasih? Itu sangat - sangatlah bukan typenya.
“Untuk apa saya mengatakan kata terima kasih? Kalau ini memang tugas kamu meracuni otak klien untuk menanda tangani kontrak!” Balas Ares dengan wajah yang penuh yakin.
Mila mengehela nafasnya kasar, “percumalah ngomong sama topeng monyet, gak akmenang.” Gumam Mila pelan, Namun masih tedengar dengan jelas di telinga Ares.
“Apa kamu bilang? Topeng monyet? Kamu bilangin aku topeng monyet?” Ares tidak terima dirinya dikatai topeng monyet oleh Mila.
“Iya pak, aku rasa bapak gak budegkan,” Mila merasa sangat kesal karena Ares sama sekali tidak menghargai dirinya sebagai sekertaris.
Dan dengan penuh emosi, Ares mendatangi Mila bertujuan ingin memberikan wanita itu pelajaran karena berani mengatainya topeng monyet.
Plaaaaaakkkkkkkkkk, suara tamparan begitu nyaring Mila layangkan tanpa dia sadari sudah menampar Ares, hingga pria itu menoleh ke arah kanan, karena Mila menampar Pipi kirinya.
“Mil?” Tegur Bayu kaget dan tidak menyangka bahwa Mila akan menampar Ares sekeras itu hingga memar.
Mila mengerjapkan matanya pelan, sembari melihat tangannya yang sudah menampar wajah Ares. “Aduh pak, maaf pak, tangan saya memang suka replek nampar orang pak, lagian bapak sih dekat - dekat pak, kan saya masih trauma karena Bapak mau cium saya kemarin,” Mila menyadari perbuatanya dan meminta maaf pada Ares, namun masih membelas dirinya.
Ares masih terdiam, tanpa bisa berkata apa - apa, dia masih menyesuaikan diri dengan kejadian yang barusan.
Sedangkan Bayu, terlihat sudah tertawa dengan begitu nyaring, karena baru pertama kali melihat harga diri Ares jatuh di depan seorang wanita seperti Mila.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
renita gunawan
mila dan bayu ternyata klop juga berteman.nah,ares.dapat ciuman tangan dari mula
2022-11-08
0