Bakso Adalah Obat Penurun Emosi

🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Sepanjangan perjalanan dari rumah Ares, terlihat pria itu tidak pernah lagi membuka suaranya.

Berbeda saat pertama tadi, di saat Ares terus saja mengajak Mila mengobrol.

Bahkan saat sampai di Bandara saja, Ares sama sekali tidak mau membuka suaranya. Terlihat sekali jika Ares sedang dalam mode tidak enak hati.

Mila merasa sangat tidak enak dengan Ares, karena sedang mengobrol dengannyalah makanya tadi Fredy berkata seperti itu.

Sesampainya di Bandara, Mila memilih jalan lain terlebih dahulu. Dia ingin membelikan Ares sesuatu untuk menghilangkan rasa kesalnya.

Ares yang melihat Mila berjalan ke arah lain, kini menunggu saja apa yang akan di lakukkan oleh wanita itu.

“Dari mana kamu?!” Tanya Ares dengan suara yang ketus. Membentak Mila yang sudah pergi tanpa memberitahukan dirinya.

Tanpa menjawab, Mila malah menunjukan mangkok yang berada di tanganya. “Kamu beli bakso?!” Tanya Ares lagi, dan kembali Mila hanya menjawabnya dengan anggukan kepalanya pelan, lalu memberikkannya satu mangkok kepada Ares.

“Ini? Kenapa kamu memberikkannya kepadaku?” Tanya Ares lagi.

“Makan pak, saya juga lagi lapar, kata orang makan bakso bisa mengurangi rasa emosi.” Ucap Mila, yang terlihat kembali mencari posisi untuk dirinya duduk.

Ares menatap Mila dengan tatapan bingung, bisa - bisanya wanita ini malah memberikannya bakso di saat dirinya sedang menahan emosi.

Mila yang mendapatkan spot duduk di sebuah kursi itu, membuat Ares langsung mengikutinya. “Makan pak, kalau dingin tidak enak,” suruhnya pada Ares.

“Mila, kita ini ke sini mau berangkat Mil, bukan mau makan, kalau kamu lupa.” Ares mengingatkan Mila tujuan mereka datang ke bandara.

“Saya tahu pak, tapi kan pesawatnya jam 6.30 sedangkan ini masih jam 4 lewat pak, kita cekkin jam 5 kurang saja masih bisa.” Ujar Mila, dengan mulut yang mulai mengunyah baksonya.

Ares yang melihat Mila memakan baksonya, kini merasa ketagihan sendiri, dan mencoba ikut memakan bakso yang diberikan oleh Mila.

“Enakkan pak,” ucap Mila, ketika Ares tidak ada komentar tentang bakso yang ada di tanganya.

“Biasa saja.” Sahut Ares malas mengakuinya.

Tapi satu yang Ares sadari, bahwa benar yang dikatakan oleh Mila tadi, jika makan bakso bisa menghilangkan rasa emosi dan stress.

Entah memang hanya bakso saja, atau semua makanan.

Ares memperhatikan Mila yang kembali berdiri dan pergi entah kemana, mungkin saja dia pergi mengembalikan mangkok yang tadi dia pinjam.

“Mil?” Tanya Ares, ketika Mila kembali lagi dengan membawa sebuah mangkok berisikan bakso lagi.

“Kenapa pak? Bapak mau tambah juga pak?” Tanya Mila dengan begitu polosnya, dan kembali memakan semangkok baksonya yang ke dua.

“Kamu makan dua mangkok Mil? Itu bisa habis?” Tanya Ares, meyakinkan dirinya bahwa Mila memang tidak jaim makan banyak di depan dia.

“Iya pak dua mangkok, ini sih masih biasa, karena biasanya saya bisa memakan lima mangkok pak.” Jawab Mila, dengan begitu yakin.

“5 mangkok Mil?” Tanya Ares lagi. Dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Mila.

Ares meneguk salivanya dengan kasar, mendengar Mila yang makan begitu banyak. Setelah itu, Ares segera menghabiskan baksonya, dan begitupun juga dengan Mila.

“Sudah pak?” Tanya Mila pada Ares.

“Sudah,” jawab Ares, lalu memberikan mangkok yang ada di tanganya pada Mila.

“Sudah pak, mana uangnya?” Tanya Mila, membuat Ares menatap kepadanya tidak percaya.

“Uang?” Tanya Ares balik.

“3 mangkok bakso pak, totalnya jadi 50 ribu pak.” Mila menagih uang bakso pada Ares.

“Aku pikir kamu yang bayar tadi.” Ujar Ares, dan langsung mengeluarkan dompetnya. Dan memberikan uang 100.000 pada Mila.

“Kan bapak Bos, jadi bapaklah yang bayar.” Sahut Mila dengan begitu santai.

Ares hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, ketika ternyata Mila memanfaatkan status dirinya yang merupakan bos.

Sekitar 15 menit, Ares menunggu Mila yang tidak balik - balik, dan karena jam sudah menunjukkan pukul hampir 5 sore, Ares memilih untuk menyusuli Mila dan melihat kenapa Mila tidak balik - baik.

“Kemana anak ini?” Tanya Ares, ketika tidak melihat Mila berada di tukang bakso terdekat.

“Pak, tadi ada wanita yang membeli bakso 3 mangkok itu kemana ya pak? Ada lihat tidak ya?” Tanya Ares pada penjual bakso itu.

“Ohh, mbak - mbaknya yang tadi ya,” jawab penjual bakso tersebut.

“Iya pak.” Balas Ares lagi.

“Itu pak, mbaknya sedang membeli Sempol dan seblak di sana.” Tunjuk penjual itu, pada Mila yang berdiri tidak jauh dari mereka saat ini.

Sontak saja Ares menepuk keningnya pelan, merasa pusing dengan kelakuaan sekertarisnya yang satu ini.

Tapi di detik selanjutnya Ares tersenyum sendiri, karena Mila yang terlihat kembali tersenyum setelah kepergian ibunya.

Bahkan Ares merasa bahwa Mila terlihat sangat imut sekali, ketika wanita itu hanya sibuk dengan jajanan di tanganya, tanpa memikirkan sekelilingnya.

Bahkan saat ini dia kembali berjalan, sepertinya balik ke tempat duduk mereka tadi, tanpa menyadari bahwa Ares sedang berdiri di belakangnya.

Sesampaimya di tempat duduk mereka tadi, Mila hanya melihat koper - koper mereka yang ada di sana. “Loh?” Mila yang bingung langsung memperhatikan sekitarnya, mencari sosok Ares yang entah kemana.

“Kemana Pak Ares?” Tanya Mila pada diri sendiri, sedangkan Ares yang ada di belakangnya itu sebenarnya tahu bahwa Mila sedang mencarinya, namun dia lebih memilih diam untuk memberikan pelajaran sendiri kepada Mila.

Mila melihat ke kanan dan ke kiri, tapi masih belum melihat sosok Ares, “Pak Are -“

“Res,” ucapnya pelan, ketika dia membalikkan tubuhnya dan melihat sosok yang dia cari ada di belakangnya.

“Kenapa?!” Tanya Ares ketus, ketika Mila menampilkan wajahnya yang sama sekali tidak merasa bersalah.

“Heheheh, bapak ngapain di situ pak?” Tanya Mila, belum menyadari kesalahannya.

“Ngapain - ngapain? Lihat jam! Bisa telat kita gara - gara kamu!” Bentak Ares, namun bukannya malah marah, Mila malah tersenyum menampilkan sederet giginya.

“Ya maaf pak,” balas Mila, namun tidak benar - benar tulus minta maaf.

Ares yang kesal, kini memilih untuk mendorong troli koper mereka, membiarkan Mila yang sibuk dengan makananya.

Namun sebelum itu, Ares teringat akan satu hal, membuat langkah mereka berdua berhenti. Ares menoleh pada Mila yang sedang asik memakan sempolnya. “Mil,” panggil Ares pelan.

“Ada apa pak?” Tanya Mila dengan bingung.

“Tadi bukannya aku memberikanmu uang 100 ya, dan harga baksonya 50, dan sisanya?” Tanya Ares.

“Ini pak.” Tunjuknya pada makanan yang dia beli.

Ares hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, “sepertinya aku harus mengisikan anak ini E- Wallet, dari pada uang Chasku yang habis membelanjakannya.” Batin Ares, ketika baru sebentar berjalan dengan Mila.

Bukannya Ares pelit, tapi dia memang jarang membawa uang Chas lebih dari 300.000, karena dia merasa sekarang jarang uang Chas digunakan. Tetapi sekarang dia sudah mempunyai alasan kenapa dia harus menyimpan banyak uang chas.

Ares kembali berjalan lalu tertawa dengan pelan, melihat Mila yang tanpa merasa bersalah membelanjakan uangnya tanpa bilang. “Barusan ada wanita yang membelanjakan uangku untuk isi perut.” Batinya lagi, ingin mentertawakan Mila.

Karena biasanya wanita - wanita akan memintanya untuk berbelaja dan juga membeli barang - barang mewah.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

Cyka Ahmad

Cyka Ahmad

entar bucin nih pak bos
hehehe😊😊😊

2023-01-21

0

renita gunawan

renita gunawan

res,mila itu taunya kalo ada uang untuk beli obat ibunya atau beli makanan enak.mila tidak pernah membeli barang - barang mahal,karena lebih memilih untuk membeli obat ibunya

2022-11-08

0

HR_junior

HR_junior

mila kan gak kenal barang branded kenalnya makanan n cr uang buat beli obat..makanan aja bakso Lo gak yg mahal2

2022-11-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!