🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Setelah mereka Check in, kini ke duanya terlihat sedang duduk di ruang tunggu khusus First class.
Sejak tadi pandangan Ares tertuju pada Mila yang tidak henti - hentinya memfoto tiket yang dia punya.
“Kamu bisa stop tidak?!” Tegur Ares, karena merasa capek sendiri melihat Mila yang tidak berhenti - henti memfoto semua yang dia pegang.
“Apaan sih Pak, kan cuman foto doang aelah,” sahut Mila, merasa jika Ares terlalu repot.
“Masalahnya kamu foto itu tidak cukup sekali, berulang - ulang kamu foto itu.” Balas Ares lagi. Membuat Mila terdiam dan mematikan ponselnya.
“Ya, mau gimana pak, kan ini pertama kalinya saya naik pesawat.” Ucapnya jujur, membuat Ares yang langsung terdiam mendengarnya.
Ares menatap Mila dengan lekat, sembari bertanya - tanya, apakah sebegitu beratnya hidupnya Mila, sampai dirinya baru pertama kali naik pesawat.
Sejenak ke duanya terlihat hening, sampai terdengar suara panggilan untuk masuk ke dalam pesawat.
“Huwaaaaa, bagus banget,” ujar Mila, dengan gerakan replek ingin menghidupkan kameranya.
Namun dia teringat jika Ares tidak suka kalau dia memfoto - foto lagi. Dan gerakan itu di lihat oleh Ares yang berada di belakangnya.
“Foto lah, kalau mau foto!” Seru Ares, membuat Mila tersenyum dan segera menyalakan kamernya untuk memfoto dan memvidio isi pesawat.
Ares yang baru memperhatikan kalau ponsel Mila itu sebenarnya sudah tidak layak pakai. Layarnya pecah dan sebagiannya hitam. Membuat dirinya bertanya, kemana semua uang yang dia punya? Sampai tidak mampu membeli hp baru.
***
Ketika mereka berdua duduk, Mila terus menerus memainkan ponselnya, mungkin untuk memposting foto tadi sepertinya.
Mila terus tersenyum, sampai dia menyadari kalau Ares terus saja memperhatikannya. “Kenapa Bapak menatap saya seperti itu?” Tanya Mila, dan kembali menyimpan ponselnya.
“Kamu itu pelit atau bagaimana Mil? Ponsel sudah seperti itu kamu masih tidak berniat untuk ganti?” Tanya Ares, yang akhirnya mencoba mengutarakan rasa penasaraannya.
Sontak saja Mila kembali melihat ponselnya, dan merasa malu karena Ares sampai menegurnya seperti itu.
“Saya bukan pelit pak, tapi saya memang baru punya uang sekarang.” Jawabnya dan lagi - lagi membuat Ares merasa bahwa dia salah lagi menanyakan masalah itu pada Mila.
Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan dari mereka, sampai Mila mengeluarkan laptop miliknya untuk kembali mengerjakan tugasnya.
“Mil, matikan Laptopmu!” Perintah Ares padanya.
“Kenapa pak?” Tanya Mila balik.
“Kalau aku bilang matikan ya matikan! Bisa tidak sih kalau aku bicara jangan dibantah!” Ares juga kesal jika Mila selalu bertanya terus hal yang seharusnya juga tidak ditanyakan.
Mila kembali menurut dan mematkan laptopnya, “ponselmu juga matikan!” Perintah Ares lagi. Dan beberapa saat kemudian keluarlah pengumuman untuk mematikan semua barang elektroniknya, dan membuat Mila mengerti kenapa Ares menyuruhnya mematikan laptop dan ponselnya.
“Perjalanan ke Kalimantan ada 2 jam setengah, tidurlah, agar perjalanan tidak akan terasa.” Ucap Ares, dan setelah itu dia memejamkan matanya untuk tertidur.
Mila melihat pergerakan Ares dan lalu mengikutinya, “oh ya Mila, karena ini pertama kalinya kamu naik pesawat, aku ingin bertanya, apakah kamu mabuk udara atau tidak?” Tanya Ares lagi.
“Sepertinya tidak pak,” jawab Mila yakin.
“Sure ya! Jangan sampai kamu muntah - muntah dan membuatku malu!” Ucap Ares dengan penuh tekanan.
Mila menganggukan kepalanya pelan, meskipun Ares sudah kembali memejamkan matanya.
Sedangkan Mila, sepertinya dia sama sekali tidak mau tidur. Dia ingin merekam semua momen perjalanan ini, agar bisa dikenang kalau - kalau dia tidak bisa lagi naik pesawat.
Di saat pesawat mulai Take off, Mila tidak henti - hentinya melihat keluar jendela, dia melihat bagaimana caranya pesawat itu naik, dan bagaimana carnya pesawat itu mengudara.
Mila tersenyum ketika melihat awan - awan dan langit yang terlihat dari dekat.
“Apakah kalau aku terbang lebih tinggi lagi, aku bisa melihat ibu?” Tanyanya pada diri sendiri. Sambil terus melihat awan - awan yang ada di sampingnya.
“Apakah ini tidak bisa dipegang?” Tanya Mila lagi.
Siapapun yang melihatnya pasti berpikir bahwa dia seperti anak kecil yang baru pertama kalinya naik pesawat.
Ares yang sejak tadi tidak benar - benar tidur, kini membuka sedikit matanya, mengintip apa yang sedang di lakukkan oleh Mila.
Wanita itu ternyata sedang serius melihat ke arah Jendela. Apa lagi waktunya mereka berangkat ini, adalah waktu yang pas di mana matahari terlihat terbenam.
Tidak lama kemudian, Mila terlihat sudah tidak bergerak sama sekali, membuat Ares panik dan langsung melihat apakah dia baik - baik saja atau tidak.
“Astaga, rupanya dia tertidur.” Lirih Ares pelan, lalu perlahan membantu Mila memperbaiki posisinya.
“Cantik juga,” batin Ares memuji kecantikan dari Mila.
***
Di lain sisi, terlihat Fredy yang sedang bingung sendiri mendengar dari Bayu kalau Ares dan Mila berangkat ke Kalimantan untuk kerja proyek selama sebulan.
Fredy sedari tadi bolak balik di kamar, membuat Diana istrinya yang sejak tadi duduk di kursi roda itu menatapnya bingung.
“Ada Apa kamu sedari tadi seperti itu? Seperti kamu sedang takut ketahuan polisi saja.” Tanya Diana, karena tidak biasanya dia melihat suaminya bingung seperti itu.
“Ares -,” ucapnya terhenti, karena tidak ingin Diana tahu tentang apa yang sedang dia pikirkan.
Diana menunggu Fredy menyelesaikan kalimatnya, namun sepertinya Fredy sama sekali tidak mau melanjutkannya. “Ada apa dengan Ares?” Tanya Diana pada Fredy.
“Tidak, tidak apa - apa.” Jawabnya, dan langsung memilih pergi dari hadapan Diana.
***
Fredy berjalan keluar dan masuk ke dalam mobilnya, dia terus menerus berpikir apakah mungkin Mila itu adalah anaknya?
Flash Back On
Fredy yang baru saja sampai ke rumah duka, melihat foto seseorang yang dia kenal dari jauh.
Pada saat meninggal, memang Mila memberikan foto ibunya pada saat masih muda sebagai pajangan.
Sehingga Fredy tentu saja langsung mengenalinya, membuat Fredy kembali masuk ke dalam mobilnya untuk berpikir keras apakah benar wanita yang meninggal itu adalah Tika.
Fredy sempat termenung sejenak di dalam mobilnya, sampai akhirnya dia memilih untuk keluar, agar orang - orang tidak mencurigainya.
Sesampainya di depan pintu Rumah duka, Fredy kembali memejamkan matanya, karena dia ingat sekali foto itu adalah foto di mana dirinyalah yang menangkapnya mengunakan ponsel pribadinya dulu.
Semakin bergetarlah tubuh Fredy kalau memang yang meninggal adalah Tika. Wanita yang 25 tahun ini dia cari.
25 tahun, tentu siapa saja pasti berpikir, bagaimana bisa orang mencari 25 tahun tidak bertemu. Hanya saja jawabannya adalah karena orang tua Diana lebih berkuasa dan juga pergerakannya yang selalu diperhatikan oleh orang tuanya itu, membuat Fredy sama sekali tidak bisa berbuat apa - apa, untuk mencari Tika, wanita yang begitu dia cintai sampai sekarang.
Tanpa terasa air mata Fredy terjatuh menetes begitu saja, beruntung tidak ada yang melihatnya. Dan kembali dia memperbaiki perasaanya agar tidak ada orang yang mencurigainya.
Oh Iya lupa, Kenalan Lagi yuk sama Visual - Visual Mimin
Ares
Mila
Mendiang Mustika
Fredy
Diana
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
renita gunawan
duh, res.mila ada pikiran untuk menggunakan uangnya untuk membeli HP baru.dipikiran mila kalo ada uang, untuk mengobati ibunya.untuk makan saja mila harus berhemat
2022-11-08
0
HR_junior
gimn mau beli hp baru pak Ares..orng nyri uang buat berobat ibunya..JD bisa makan aja dah syukur si Mila..Ares ni Jan kepo aja ya dia..dah sana beli hp baru gitu kan Dah di dapetin 12 proyek looo
2022-11-08
1
HR_junior
1 ayah 2 ibu..JD ya tetep sodara kandung ya..duh Ferdy ni gimn ya 25 THN Lo ya...kasihan jg kalo. misal mereka berdua berhubungan..pasti dua2nya Bakaln menderita..
2022-11-08
1