Kenangan Indah Bersama Ibu

🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Setelah mengantarkan ibunya bersemayam di tempat terakhrinya. Kini Mila terlihat kembali ke rumah.

Rumah yang menjadi tempat terakhirnya dia melihat ibunya, tempat di mana dirinya mendaptkan sebuah kebahagaiaan, walaupun di luar dunia sedang megucilkannya.

Mila kembali meneteskan air matanya, mengingat saat terakhir dirinya bersama dengan ibunya.

Flash Back On

Seperti yang dikatakan oleh Ares dan juga karena Greta yang memohon padanya. Kini terlihat Mila yang bangun pagi - pagi sekali. Membuat ibunya terheran.

“Mila, kamu yakin bangun pagi?” Tanya Mustika yang merasa kaget, karena ini adalah kali pertama Mila bangun pagi tanpa harus dirinya berteriak - teriak membangunkan putrinya itu.

Mila menyeritkan keningnya bingung, masih belum mengerti dengan apa yang ibunya katakan.

Mustika tersenyum ketika Mila, sepertinya belum sepenuhnya mengembalikan nyawanya. “Sudah mandi sana, dari pada kamu seperti orang ling lung gitu.” Ujar Mustika, yang perlahan mendorong putrinya masuk ke dalam kamar mandi.

Sembari menunggu Mila mandi, Mustika dengan gesit menyiapkan makanan kesukaan anaknya. “Nasi kuningnya sudah siap, telur balado sudah siap, sambal goreng juga sudah, mienya sudah. Ahhh. Mila pasti senang aku masakin makanan kesukaanya.” ujar Mustika, menunggu putrinya itu keluar dari kamar mandi.

Mila yang sejak tadi sudah mencium aroma masakan ibunya, kini keluar dari kamar mandi, dengan hidung yang mengendus - ngendus, “waahhhh, Ibu masak nasi kuning?” Seru Mila dengan tersenyum bahagia.

Mustika menganggukan kepalanya pelan. “Ibu pasti capek banget deh, ibu bangun jam berapa untuk menyiapkan semua ini bu?” Mila memasang wajah marahnya, karena ibunya pasti kembali memaksakan lagi tenaganya.

“Ihhh, yuk makan yuk, anggap aja ini syukuran karena kamu sudah bisa bangun pagi sendiri.” Ucap Mustika, membuat Mila tersenyum lalu memeluk tubuh ibunya.

“Terima kasih ya Bu, karena ibu sudah menjadi ibu yang terbaik se dunia.” Ungkapnya dengan begitu tulus menyayangi ibunya.

“Ibu juga sayang sama kamu Mila, anak ibu satu - satunya.” Balas Mustika.

“Sudah ah, yuk makan yuk,” ajak Mustika, melepaskan pelukan putrinya.

“Oh ya, kamu bagun pagi - pagi memangnya mau kemana Mil?” Tanya Mustika yang belum tahu jika anaknya akan berangkat bekerja. Karena setahunya, semalam Mila mengatakan bahwa dirinya tidak akan mau bekerja di perusahaan itu, karena bosnya jahat.

“Mila kembali bekerja di perusahaan kemarin Bu, Bosnya semalam sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, dan lagi kasian bu, Sekertarisnya ini memohon karena tidak bisa mencari kandidat baru lagi. Sedangkan katanya dia sudah mau melahirkan.” Jelas Mila pada ibunya.

Mustika menganggukan kepalanya pelan, mengerti dengan apa yang dikatakan oleh putrinya. “Mila, kan Mila sekarang sudah bisa bangun pagi sendiri, kalau bisa teruskan seperti itu ya,” ucap Mustika, yang tiba - tiba, seketika membuat Mila berhenti mengunyah makanannya.

“Memangnya kenapa Bu?” Tanya Mila.

“Ya tidak apa - apa, mana tahu ibu besok tidak ada, atau ibu sedang berpergian jauhkan, jadi kamu tidak akan kesiangan lagi.” Jawab Mustika, yang seketika mendapatkan tatapan sinis dari Mila.

“Mulai deh ngawur ngomongnya, memangnya ibu mau kemana bu? Ibu saja tidak punya keluarga di sini, jadi ibu tidak akan pergi jauh.” Elak Mila, lagi dan lagi menolak jika ibunya berkata - kata seperti demikian.

Mustika tersenyum dengan reaksi Mila yang selalu menolak jika dirinya membahas hal - hal yang seperti ini.

“Enak tidak masakan ibu?” Mustika mencoba mengalihkan lagi pembiacaraanya dengan Mila.

“Enaklah Bu, masakan ibu adalah masakan terenak yang pernah ada,” puji Mila dengan begitu membanggakan masakan ibunya.

“Ehm, lagian ibu tumben masaknya lengkap bu, memangnya ada apaan sih bu?” Mila yang begitu penasaraan, kini mencoba bertanya lagi pada ibunya.

Mustika tesenyum, karena putrinya ini tidak akan berhenti bertanya jika tidak mendapatkan jawaban yang sesuai. “Mila, makan yang banyak ya, karena mungkin ini terakhir kalinya Mila makan masakan ibu.” Lirih Mustika, membuat gerakan makan Mila berhenti dan lansung memeluk tubuh ibunya dengan erat.

“Ibu bisa tidak sih berhenti bicara seperti itu?!”

“Di sini Mila masih berjuang bu, kasih Mila waktu untuk berusaha menyembuhkan ibu, kalau Ibu pergi, Mila sama siapa bu?” Mila memeluk tubuh ibunya dengan erat, seakan - akan tidak ingin melepaskannya.

“Iya Mila, ibu akan selalu di sini kok, akan selalu menemani Mila,” ujar Mustika, membuat Mila menatapnya dengan lekat.

“Ibu janji ya?!” Mila memastikan ibunya berjanji, bahwa ibunya tidak akan pergi meninggalkannya.

“Iya, Mila ibu janji, ibu akan selalu di sini, dan selalu akan mencintaimu, selamanya.”

Flash Back Off

Mila duduk di meja makan, di tempat di mana terakhir kali dirinya bercengkrama dengan ibunya.

Dia memegang teko yang terakhir kali dipegang ibunya sewaktu mengambilkan dirinya minum.

Masih terdengar jelas, tawa ibunya ketika Mila menggoda ibunya. Masih tergambar jelas ketika dia memeluk erat tubuh ibunya.

“Ibu ingkar janji dengan Mila.” Lirihnya pelan, kembali mengingat janji yang ibunya ucapkan terakhir kali.

“Ibu janji jika ibu akan selalu di sini bersama dengan Mila, tapi nyatanya ibu pergi.” Ucapnya lagi, menundukkan kepalanya di meja.

Sungguh dia masih belum bisa menerima kejadian ini. Mila berusaha menguatkan dirinya, dan kembali berjalan masuk ke dalam kamar ibunya.

“Kenapa tidak setiap malam aku tidur bersama ibu?” Tanya Mila pada diri sendiri.

Mila tidak mengganti seperai yang terakhir kali di tiduri ibunya.

Kemarin malam, dia masih melihat ibunya tertidur di sana, tertidur dengan nyenyak, tertidur dengan senyuman yang membuat Mila tidak ingin menganggu tidur indah ibunya.

Perlahan Mila membuka lemari ibunya, dan melihat semua pakaian ibunya masih tersusun rapi di dalamnya.

Mila melihat foto di dinding kamar ibunya, itu adalah foto di mana dirinya wisuda menerima gelar S1nya.

Perlahan namun pasti, Mila mengambil bingkai foto itu, lalu menatapnya dengan lekat. “Bu, Mila kangen bu.” Lirihnya pelan, lalu mendaratkan kecupan di gambar ibunya.

Mila kembali meneteskan air matanya, di memeluk bingkai foto itu, seakaan - akan dia sedang memeluk ibunya.

“Buu, Mila kangen bu.” Ucapnya sekali lagi, berharap ibunya akan datang dan kembali memeluknya.

Mila membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur ibunya, dia menghirup dalam - dalam aroma ibunya yang masih tertinggal di sana.

Rasanya Mila ingin gila saat ini, tidak ada yang bisa dia lakukkan selain menangis dan menangis.

Rindu yang sangat sulit diobati, Mila tidak tahu bagaimana caranya mengobati luka ini. Luka akibat ditinggal oleh sang ibu.

Mila menatap dengan kekosongan, dia berharap ini semua hanyalah sebuah mimpi. Mimpi buruk di mana ke esokan harinya ibunya akan kembali berteriak membangunkannnya.

Mila tertawa ketika mengingat saat - saat ibunya selalu mengeluh ketika membangunkan dirinya yang seperti kebo.

Kadang ibunya harus mengambil air di gayung lalu menyiramnya agar terbangun. Pertengkaran - pertengkaraan kecil yang membuat suasana rumah menjadi hidup.

Sungguh Mila sangat - sangat merindukan suasana itu.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

renita gunawan

renita gunawan

sabar ya, mila.kamu harus kuat.

2022-11-08

0

HR_junior

HR_junior

semangat mila, km harus bangkit jngn bersedih trs ya.yg kuat pokke

2022-11-06

1

n4th4n14e4

n4th4n14e4

kuaat smangatt

2022-11-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!