18..Pra Pemakaman.

...~•Happy Reading•~...

Setelah berpamitan dengan Ibunya, Marons segera berangkat ke kantor saat mobil online yang dipesannya telah tiba di depan rumahnya.

^^^Dia tidak mengotak atik mobil Rallita, karena dia khawatir polisi mau memeriksa mobilnya. Oleh sebab itu, Marons lebih memilih ke kantor untuk mengambil mobilnya, baru ke rumah sakit untuk bertemu dengan Danny dan Yogi.^^^

Ketika tiba di rumah sakit, Danny dan Yogi sudah menunggunya. Marons berbicara dengan Danny dan Yogi tentang rencana pemakaman Rallita. Dia tidak mau menunggu lama, karena tidak ada manfaatnya lagi untuk menunggu. Dia butuh istirahat, karena akan capek menjalani pemeriksaan polisi dan juga supaya bisa berkonsentrasi dengan kasus yang ditinggalkan Rallita.

Selesai bicara dengan Danny dan Yogi, dia segera menghubungi Papa Rallita untuk menyampaikan rencana pemakaman. Saat mendengar rencana pemakaman Rallita, Papanya minta ditunda beberapa hari untuk memberikan kesempatan bagi keluarga Rallita yang datang dari jauh. Tetapi Marons tetap pada rencananya, karena ini bukan kematian biasa. Mereka semua akan menjalani pemeriksaan polisi. Jadi walaupun berduka karena kehilangan, mereka semua juga perlu mempersiapkan diri menjalani pemeriksaan.

Marons sudah rasa menjalani dua kali pemeriksaan, sehingga dia mengingatkan mertuanya. Bagaimana harus menghadapi peristiwa ini dan bagaimana rasanya menjalani pemeriksaan yang melelahkan.

Walaupun merasa diri tidak bersalah, karena tidak melakukan hal yang disangkakan, tapi harus berpikir baik saat menjawab semua pertanyaan penyidik agar tidak terjebak, sehingga bisa jadi tersangka. Papa Rallita mengerti maksud Marons dan setuju.

^^^Sebelum mendengar penjelasan Marons, Papa Rallita agak emosi mendengar rencana pemakaman yang cepat. Sehingga Papa Rallita hendak minta jenasah Rallita dibawa pulanng ke rumahnya. Tetapi mendengar penjelasan Marons, Papa Rallita mengerti. Bukan Marons tidak mau semayamkan jenasah Rallita beberapa hari, karena alasan yang lain.^^^

Marons tidak bicarakan tentang kehamilan Rallita dengan Papa Rallita, karena butuh penjelasan panjang. 'Biarkan saja, nanti keluarganya mendengar langsung dari penyidik.' Itu yang ada dalam pikiran Marons. Dia hanya minta adik Rallita datang ke rumah sakit untuk mendampingi jenasah Rallita dibawa pulang ke rumahnya, karena dia harus bawa mobil sendiri.

^^^Dalam kondisi begini, dia tidak mungkin mengatakan itu bukan anaknya. Karena belum ada hasil pemeriksaan tentang bayi tersebut. Danny juga belum bilang kepada polisi tentang apa yang dikatakan Marons bahwa bayi yang ada dalam kandungan Rallita bukan anaknya. Dia hanya minta diperiksa sebagai bukti untuk bantu menguak kasus tewasnya Rallita.^^^

Setelah jenasah telah siap untuk dibawa pulang, Marons mendekati peti jenasah dan melihat Rallita untuk yang terakhir kali. Tanpa ada yang bersamanya, karena Danny dan Yogi melihatnya dari jauh, sedangkan adiknya belum datang. Dia memegang pinggiran peti jenasah dengan kedua tangan sambil melihat jenasah Rallita.

Walaupun dengan berbagai rasa di hati karena penghianatan Rallita, Marons menyiapkan semua untuk pemakaman Rallita. "Ini adalah kebaikan terakhir yang kau terima dariku. Tuhan telah menunjukan betapa kotor hidupmu dengan membiarkan kau meninggal di tempat seperti itu."

"Sekarang menghadap'lah kepada Sang Penciptamu untuk pertanggung jawabkan semua yang kau lakukan di dunia ini. Semoga ada kedamaian bagimu di alam sana." Marons berkata pelan dipinggiran peti jenasah sambil terus memegang pinggiran peti jenasah dengan kedua tangannya.

Tidak ada kebaikan Rallita yang tertinggal di hati Marons. Semua rasa cinta Marons terhapus oleh cinta palsu yang diberikan Rallita. "Tidak ada lagi kemarahan ataupun penyesalan di hatiku, karena memilih menikah denganmu. Apa pun alasannya kau lakukan ini padaku, kau telah menerima apa yang layak kau terima. Pergilah menemui-Nya." Ucap Marons lagi. Dia berkata pelan seakan sedang berbicara dengan Rallita yang bisa mendengarnya.

Kemudian dia memanggil petugas untuk menutup peti jenasah setelah adik Rallita datang dan memberikan kesempatan untuk melihat jenasah kakaknya. Adik Rallita hanya mengangguk lalu minta peti jenasah ditutup, karena dia tidak mau melihat kakaknya lagi.

Selesai berkoordinasi dengan pihak terkait, dan orang tuanya, Marons mempersilahkan petugas untuk mengantar peti jenasah dengan ambulance ke rumahnya. Orang tua dan keluarga Rallita sudah langsung ke rumahnya. Itu yang dikatakan oleh Fendry, adik Rallita.

Sebelum berangkat dari rumah sakit, Marons kirim pesan kepada Kaliana bahwa jenasah akan dibawah pulang. Setelah mendapat balasan dari Kaliana, Marons langsung menjalankan mobilnya mengukuti ambulance. Begitu juga dengan Danny dan Yogi. Sedangkan Fendry berada di ambulance. Dia ke rumah sakit naik mobil online, karena sudah diminta oleh Marons lewat Papanya.

...°***°...

Di sisi lain ; Kaliana dan team sudah ada di lokasi rumah duka. Saat Marons mengirim pesan terakhir, Kaliana dan team hampir tiba di tempat. Pak Yosa dan Putra sudah parkir motor mereka agak jauh dari tempat duka. Sedangkan Mobil Kaliana diparkir tidak jauh dari rumah duka. Karena saat Kaliana tiba, belum banyak orang yang datang melayat. Jadi dia bisa parkir tidak jauh dari tanda dilarang parkir.

Sambil menunggu kedatangan jenasah, Pak Yosa menggunakan waktu untuk memeriksa semua rumah yang ada di sekitar rumah Marons yang memiliki cctv dan juga mengukur jarak selokan dari rumah Marons untuk melengkapi laporannya.

Setelah melihat ambulance tiba, petugas parkir memberikan tempat yang sudah disediakan kepada untuk yang datang. Diantaranya ada mobil Danny yang kenal Kaliana. Dia berpikir cepat, itu pasti mobil Marons dan dr. Yogi.

Kaliana dan team langsung bersiap-siap. Mereka berlima sudah biasa dan terlatih untuk kondisi seperti ini. Semua perlengkapan telah disiapkan, tinggal menunggu perintah dari Kaliana.

Saat melihat Marons turun dari mobil, Kaliana langsung turun dan berjalan cepat untuk mendekatinya. Walaupun dia sudah datang dari tadi, tapi dia tidak mau turun dan masuk ke dalam rumah duka. Dia tidak mau timbulkan banyak pertanyaan dari keluarga duka yang tidak mengenal mereka.

Marons yang tidak tahu kedatangan Kaliana langsung masuk ke rumah dimana keluarganya dan keluarga Rallita telah berkumpul. Sudah ada juga para petinggi di kantornya. Satu persatu menyalaminya untuk menyatakan turut berduka.

Tidak menunggu lama, Kaliana mendekati Marons saat menyalami orang terakhir. "Pak, kami sudah di sini. Bisakah kami diberikan satu ruangan yang jarang didatangi orang? Kamar pembantu juga boleh." Ucap Kaliana, agar Marons tidak repot mencari ruangan untuk mereka.

"Pakai saja ruang kerjaku. Ikut aku..." Ucap Marons saat melihat Kaliana yang berbicara dengannya dan mengerti maksudnya. Dia masuk ke kamarnya untuk mengambil kunci ruang kerja, lalu keluar menemui Kaliana yang sedang menunggunya.

"Ini kunci pintu dan itu ruang kerjaku." Ucap Marons sambil menunjuk ke salah satu pintu di dalam rumah itu. Kaliana mengangguk mengerti, lalu menerima kunci dari tangan Marons.

"Pak, teamku memakai rompi seperti ini, hanya warnanya yang berbeda. Jadi kalau melihat mereka ada di antara pelayat, biarkan saja dan tidak usah bertanya. Mereka hanya bekerja dan mungkin akan bolak balik ke ruang kerja." Kaliana menjelaskan, agar tidak timbul kecurigaan jika ada keluarga yang melihat mereka masuk ke ruang kerja Marons.

Marons mengangguk sambil mengusap pelan lengan Kaliana sebagai tanda mengerti dan ucapan terima kasih. Melihat Kaliana sudah ada di sekitarnya, membuat dia lebih percaya diri menyalami para pelayat yang terus berdatangan.

...~***~...

...~●○¤○●~...

Terpopuler

Comments

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

paling seru ko mulai investigasi

2022-12-30

4

🍁🎧Luka🎶❤

🍁🎧Luka🎶❤

kata perpisahan yg sakit menusuk hati jk orgnya masih hidup. tapi sangat benar. 👢🔪

2022-12-07

4

apa kaliana buat tu... dia mau menyiasat rumah marons ke.... moga dapat jawapan..

2022-12-07

4

lihat semua
Episodes
1 1. Awalan.
2 2. Buram.
3 3. BAP
4 4. Pertengkaran.
5 5. Dektetif Swasta
6 6. Kaliana.
7 7. Pertemuan.
8 8. Amankan Bukti.
9 9. Keluarga Korban.
10 10. Diagnosis.
11 11. Diagnosis 2.
12 12. Kasus Baru.
13 13. Playing Victim.
14 14. Berserah.
15 15. Menghibur.
16 16. Nyaman.
17 17. Tak Terpikirkan.
18 18..Pra Pemakaman.
19 19. Pemakaman.
20 20. Team Sopape
21 21. Potongan Puzzle
22 22. Potongan Puzzle 2.
23 23. Potongan Puzzle 3
24 24. Potongan Puzzle 4.
25 25. Potongan Puzzle 5.
26 26. Potongan Puzzle 6
27 27. Penyelidikan.
28 28. Penyelidikan 2.
29 29. Kolaborasi.
30 30. Penyelidikan 3
31 31. Penyelidikan 4.
32 32. Kolaborasi 2.
33 33. Kolaborasi 3
34 34. Potongan Puzzle 7
35 35. Gold Card
36 36. Potongan Puzzle 8.
37 37. Curahan Hati.
38 38. Diawasi.
39 39. Diawasi 2
40 40. Potongan Puzzle 9
41 41. Pembahasan.
42 42. Pembahasan 2.
43 43. Potongan Puzzle 10.
44 44. Trauma.
45 45. Saling Menghibur.
46 46. Menghibur 2
47 47. Pembahasan 3.
48 48. Progres.
49 49. Rencana Penyamaran.
50 50. Rencana Penyamaran 2.
51 51. Rencana Penyamaran 3.
52 52. Penyamaran.
53 53. Penyamaran 2.
54 54. Penyamaran 3.
55 55. Penyamaran 4.
56 56. Seiring Jalan.
57 57. Seiring Jalan 2.
58 58. Seiring Jalan 3
59 59. Penyelidikan 5.
60 60. Penyelidikan 6
61 61. Penyelidikan 7
62 62. Penyelidikan 8.
63 63. Pembahasan 4
64 64. Pemetaan Kasus.
65 65. Beda Kasus.
66 66. Beda Kasus 2.
67 67. Mr. X
68 68. Perubahan.
69 69. Perubahan 2.
70 70. Menguji Strategi.
71 71. Menguji Strategi 2.
72 72. Terjebak.
73 73. Terjebak 2.
74 74. Warna Warni.
75 75. Warna Warni 2
76 76. Benang Merah
77 77. Benang Merah 2.
78 78. Seiring Waktu.
79 79. Seiring Waktu 2
80 80. Seiring Waktu 3
81 81. Seiring Waktu 4.
82 82. Seiring Jalan 5.
83 83. Seiring Jalan 6.
84 84. Penyelidikan 9.
85 85. Penyelidikan 10
86 86. Punguk.
87 87. Punguk 2.
88 88. Warna Warni 3.
89 89. Terjebak 3.
90 90. Kasus Jebakan.
91 91. Kasus Jebakan 2.
92 92. Rencana Gelar Perkara.
93 93. Rencana Gelar Perkara 2.
94 94. Rencana Gelar Perkara 3.
95 95. Rencana Gelar perkara 4.
96 96. Pra Gelar Perkara.
97 97. Pra Gelar Perkara 2.
98 98. Gelar Perkara (GP)
99 99. Gelar Perkara (GP) 2
100 100. Gelar Perkara (GP) 3.
101 101. Gelar Perkara (GP) 4.
102 102. Gelar Perkara (GP) 5.
103 103. Gelar Perkara. (GP) 6.
104 104. Gelar Perkata (GP) 7.
105 105. Gelar Perkara (GP) 8.
106 106. Gelar Perkara (GP) 9.
107 107. Gelar Perkara (GP) 10.
108 108. Gelar Perkara (GP) 11.
109 109. Terungkap.
110 110. Terungkap 2.
111 111. Terungkap 3.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Awalan.
2
2. Buram.
3
3. BAP
4
4. Pertengkaran.
5
5. Dektetif Swasta
6
6. Kaliana.
7
7. Pertemuan.
8
8. Amankan Bukti.
9
9. Keluarga Korban.
10
10. Diagnosis.
11
11. Diagnosis 2.
12
12. Kasus Baru.
13
13. Playing Victim.
14
14. Berserah.
15
15. Menghibur.
16
16. Nyaman.
17
17. Tak Terpikirkan.
18
18..Pra Pemakaman.
19
19. Pemakaman.
20
20. Team Sopape
21
21. Potongan Puzzle
22
22. Potongan Puzzle 2.
23
23. Potongan Puzzle 3
24
24. Potongan Puzzle 4.
25
25. Potongan Puzzle 5.
26
26. Potongan Puzzle 6
27
27. Penyelidikan.
28
28. Penyelidikan 2.
29
29. Kolaborasi.
30
30. Penyelidikan 3
31
31. Penyelidikan 4.
32
32. Kolaborasi 2.
33
33. Kolaborasi 3
34
34. Potongan Puzzle 7
35
35. Gold Card
36
36. Potongan Puzzle 8.
37
37. Curahan Hati.
38
38. Diawasi.
39
39. Diawasi 2
40
40. Potongan Puzzle 9
41
41. Pembahasan.
42
42. Pembahasan 2.
43
43. Potongan Puzzle 10.
44
44. Trauma.
45
45. Saling Menghibur.
46
46. Menghibur 2
47
47. Pembahasan 3.
48
48. Progres.
49
49. Rencana Penyamaran.
50
50. Rencana Penyamaran 2.
51
51. Rencana Penyamaran 3.
52
52. Penyamaran.
53
53. Penyamaran 2.
54
54. Penyamaran 3.
55
55. Penyamaran 4.
56
56. Seiring Jalan.
57
57. Seiring Jalan 2.
58
58. Seiring Jalan 3
59
59. Penyelidikan 5.
60
60. Penyelidikan 6
61
61. Penyelidikan 7
62
62. Penyelidikan 8.
63
63. Pembahasan 4
64
64. Pemetaan Kasus.
65
65. Beda Kasus.
66
66. Beda Kasus 2.
67
67. Mr. X
68
68. Perubahan.
69
69. Perubahan 2.
70
70. Menguji Strategi.
71
71. Menguji Strategi 2.
72
72. Terjebak.
73
73. Terjebak 2.
74
74. Warna Warni.
75
75. Warna Warni 2
76
76. Benang Merah
77
77. Benang Merah 2.
78
78. Seiring Waktu.
79
79. Seiring Waktu 2
80
80. Seiring Waktu 3
81
81. Seiring Waktu 4.
82
82. Seiring Jalan 5.
83
83. Seiring Jalan 6.
84
84. Penyelidikan 9.
85
85. Penyelidikan 10
86
86. Punguk.
87
87. Punguk 2.
88
88. Warna Warni 3.
89
89. Terjebak 3.
90
90. Kasus Jebakan.
91
91. Kasus Jebakan 2.
92
92. Rencana Gelar Perkara.
93
93. Rencana Gelar Perkara 2.
94
94. Rencana Gelar Perkara 3.
95
95. Rencana Gelar perkara 4.
96
96. Pra Gelar Perkara.
97
97. Pra Gelar Perkara 2.
98
98. Gelar Perkara (GP)
99
99. Gelar Perkara (GP) 2
100
100. Gelar Perkara (GP) 3.
101
101. Gelar Perkara (GP) 4.
102
102. Gelar Perkara (GP) 5.
103
103. Gelar Perkara. (GP) 6.
104
104. Gelar Perkata (GP) 7.
105
105. Gelar Perkara (GP) 8.
106
106. Gelar Perkara (GP) 9.
107
107. Gelar Perkara (GP) 10.
108
108. Gelar Perkara (GP) 11.
109
109. Terungkap.
110
110. Terungkap 2.
111
111. Terungkap 3.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!