C L B K [Cinta Lama Belum Kelar] Kriminal

20. Team Sopape

...~•Happy Reading•~...

^^^Pak Yosa di luar memperhatikan dan mengirim gambar pelayat kepada Putra lewat kamera yang telah dipasang pada rompinya. Pak Yosa mengamati pelayat yang baru datang dan mendengar apa yang dipercakapkan. Kaliana memperhatikan semua gerak gerik pelayat yang datang mendekati peti. Jika ada yang terlihat mencurigakan, dia akan bertanya kepada Danny, siapa nama dan hubungan dengan korban. Semua disimpan oleh Putra di ruang kerja Marons.^^^

Setelah selesai Ibadah dan jenasah hendak dibawah ke tempat pemakaman, Kaliana dan teamnya langsung bersiap-siap. Bagi Kaliana, sudah cukup yang mereka lihat dan selidiki di rumah duka. Mereka tidak perlu ke tempat pemakaman lagi untuk mencari sesuatu yang sama saja. Selain itu, tidak ada tempat untuk Putra bekerja. Bisa dari mobil Kaliana, tetapi mungkin akan sangat jauh jarak mobil dan kuburan.

Putra merapikan semua perlengkapan dan masukan ke ransel, lalu keluar dari ruang kerja Marons setelah mendapat instruksi dari Kaliana, bahwa mereka akan meninggalkan rumah duka. Setelah keluar dari ruang kerja Marons, dia mengunci pintu dan menyerahkan kuncinya kepada Kaliana. Kemudian dia keluar menuju mobil Kaliana dimana Yicoe dan Novie sudah ada di dalamnya. Dia memberikan ransel kepada Yicoe untuk diamankan, lalu berjalan menuju tempat parkir motor dimana Pak Yosa sudah menunggunya.

Ketika melihat ada kesempatan bertemu Marons sebelum ke tempat pemakaman, Kaliana berjalan cepat ke arahnya lalu menyalaminya yang sedang berdiri bersama orang tuanya. "Pak Marons, mohon maaf, kami tidak ikut ke tempat pemakaman. Sekali lagi, kami turut berdukacita." Kaliana berkata dengan intonasi yang jelas, agar bisa didengar oleh orang di sekitar Marons.

Dia menyalami Marons, tapi dalam tangannya sudah ada kunci ruang kerja Marons. Marons mengerti saat merasakan kunci di dalam tangannya, lalu mengucapkan terima kasih dan memasukan tangannya ke kantong celana untuk menyimpan kunci ruang kerja yang diserahkan Kaliana.

Kaliana juga pamit dari Danny dan Yogi yang hendak ke tempat pemakaman. Lalu masuk ke mobil dan menyandarkan punggungnya, sambil melihat kesibukan di depan rumah duka. "Non, tadi kita seperti ada di hutan belantara yang ada banyak singa, harimau dan serigala." Ucap Yicoe melihat Kaliana menyandarkan punggungnya dan menarik nafas panjang.

"Iya, Coe. Keluarga korban itu sangat sesuatu, penuh dengan kabut. Pak Marons dikelilingi oleh orang-orang yang bermasalah dan tidak segan menunjukan siapa mereka. Kita akan ekstra bekerja, karena ada banyak persoalan yang ditinggalkan korban. Banyak orang yang berhubungan dengannya bisa jadi tersangka.

"Novie, kau harus ekstra mengurai barang bukti nanti. Aku akan minta dari pengacara Pak Marons untuk memperlihatkan kepada kita barang bukti apa saja yang dimiliki. Ada beberapa barang bukti yang ingin aku lihat dan bandingkan dengan yang kita punya." Kaliana berkata kepada Novie, karena dia pernah bekerja di bagian forensik.

^^^~Team Sopape~^^^

^^^Novie: Novie mengundurkan diri, karena hasil penyelidikannya dianggap salah dan membuat masalah di pengadilan. Sehingga dia diturunkan jabatan dan dipindahkan ke bagian lain. Tetapi dia tidak terima dan langsung mengundurkan diri.^^^

^^^Di kemudian hari, ternyata apa yang dikatakannya benar, dan hakim telah memutuskan salah kepada orang yang tidak bersalah. Padahal ketelitian Novie itulah yang bisa menemukan petunjuk pembunuh sebenarnya.^^^

^^^Mengetahui itu, Kaliana mengajak Novie bergabung dengannya untuk mengungkapkan kasus pembunuhan di Surabaya. Akhirnya Novie secara permanen menjadi anggota 'Team Sopape'. Dia yang terakhir bergabung dengan team. Tapi dengan cepat bisa bekerja sama dengan anggota team yang lain.^^^

^^^Yicoe: Yicoe seorang akuntan publik yang jenius jika berhubungan dengan angka yang jelimet. Dia seorang akuntan yang memiliki izin praktik dari pemerintah sebagai akuntan swasta sehingga dapat memberikan jasa akuntansi kepada perusahaan. Dia pernah membuat kesalahan dan harus berhubungan dengan hukum sehingga izin prakteknya dicabut.^^^

^^^Saat Kaliana menangani kasus penipuan di salah satu perusahan, dia meminta Yicoe membantunya dalam menangani kasus tersebut. Dengan ketelitian dan kecerdasannya Yicoe mengurai setiap transaksi dan menemukan kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja. Semenjak menangani beberapa kasus pembunuhan, dia belajar cepat dari Novie untuk membantu, karena sama-sama bisa mengurai sesuatu yang tidak singkron.^^^

^^^Putra: Putra adalah anak muda yang berprestasi dibidang IT. Keahliannya menembus beberapa situs yang pengamanannya super ketak. Dia seorang ahli dalam bidang komputer jaringan atau ketrampilan lain untuk mengatasi masalah teknis. Dia seorang hacker yang menggunakan keterampilan teknisnya untuk mengeksploitasi pertahanan keamanan siber yang membuat dia sering berurusan dengan pihak hukum.^^^

^^^Kaliana pertama terkesan dengannya saat masih sebagai penyidik aktif. Sehingga saat keluar dari kepolisian, Kaliana mencarinya dan mengajak dia untuk bantu menyelesaikan kasus-kasus kecil di awal kariernya sebagai detektif.^^^

^^^Seiring waktu makin meningkat, karena Kaliana memperlengkapi peralatan yang dibutuhkan Putra. Sekarang mereka bisa menyelesaikan berbagai kasus karena kejeniusan Putra mencari dan menyiapkan data kepada Kaliana. Kaliana sangat mengagumi keahlian Putra, sehingga mengajaknya bergabung dengan teamnya, untuk melakukan sesuatu yang baik dengan kejeniusannya.^^^

^^^Pak Yosa: Pak Yosa adalah pensiunan Polisi dari bagian investigator. Salah seorang senior Kaliana di bagian investigator. Kaliana sangat kenal betul kinerjanya, yang sangat teliti menyelidiki di lapangan untuk menyiapkan bukti. Pak Yosa bisa membedakan mana yang bisa jadi bukti atau hanya pendukung atau jembatan penghubung untuk menemukan bukti sebenarnya. Sehingga Kaliana mengajaknya bergabung dalam teamnya.^^^

^^^Dengan kapasitas teamnya yang mumpuni, Kaliana dengan jeli menggambungkan setiap bukti yang bagaikan potongan puzzle untuk menemukan pelaku kejahatan sebenarnya. Kadang-kadang, anggota teamnya terheran-heran ketika Kaliana menentukan siapa pelaku kejahatannya. Karena di pikiran masing-masing anggota berbeda perspektif tentang setiap pribadi yang berkasus.^^^

^^^Tetapi Kaliana bisa menentukan berdasakan bukti yang ada dan langsung mengeksekusi di lapangan. Jika Kaliana sudah menemukan titik tidak singkron suatu kasus, dia akan mencecarnya dengan berbagai cara untuk menemukan benang merah kasus tersebut.^^^

^^^Jika Kaliana menentukan orang tersebut bersalah, pelakunya sudah tidak bisa mengelak. Walaupun dia mempunyai pengacara yang hebat, bukti yang disediakan Team Sopape kepada pengacara client yang menyewa Kaliana akan membantai pengacara lawan dan memenangkan kasus di pengadilan.^^^

^^^Sehingga pernah terjadi, clientnya diputuskan bersalah. Kaliana membuat clientnya dipenjara karena menganggap rendah teamnya. Clientnya mengira dengan menyewa Kaliana sebagai detektif wanita, akan membantunya lolos dari jerat hukum dengan mengakalinya. Clientnya bersalah, lalu menyediakan bukti-bukti palsu untuk dipakai oleh Kaliana. Tetapi kejelian dan ketelitian kinerja team Sopape membuat clientnya sendiri divonis bersalah dan dihukum.^^^

Seperti sekarang ini, dia ingin segera balik ke kantor, untuk melihat semua yang mereka peroleh. Ada banyak orang yang mencurigakan dalam sikap dan cara melihat jenasah. "Non yakin pelakunya tadi ada datang?" Tanya Yicoe lagi saat melihat Kaliana belum menjalankan mobilnya.

"Entah ada datang tadi, atau tidak. Yang pasti pelakunya orang terdekat korban. Kadang kita diingatkan untuk berhati-hati dengan orang yang tidak dikenal. Tetapi justru kadang yang mencelakakan kita adalah orang yang kita kenal. Tidak mungkin orang jauh bisa menusuk kita. Orang dekatlah yang bisa menusuk kita dengan mudah." Ucap Kaliana merenung, sambil melihat Marons bersama orang tuanya masuk ke mobil saat peti jenasah dimasukan ke dalam ambulance.

Kaliana menunggu semua orang berangkat, baru dia menjalankan mobilnya pelan ke arah kantor. Namun melihat wajah Marons yang begitu lelah, hatinya bergolak dan ingin berlari mendampinginya.