C L B K [Cinta Lama Belum Kelar] Kriminal
...~•Happy Reading•~...
Suatu hari di pagi yang sepi dan tenang. Bertempat di pinggiran kota, masyarakat sekitar dikejutkan dengan penemuan jenasah di selokan dekat perumahan mewah oleh pemulung yang mau mengambil gelas kosong bekas air mineral yang menyangkut di selokan.
Dia sangat terkejut saat pengaitnya menarik rambut di antara sampah-sampah yang hanyut. Sambil berteriak dia berlari mendekati pos security, lalu memanggil security komplek perumahan untuk melihat apa yang dia temukan.
Mendengar itu, security bertindak cepat. Mereka mengikuti pemulung untuk memastikan apa yang dilihat dan ditemukan. Salah seorang security berjaga di pos, sedangkan dua orang berjalan cepat mengikuti pemulung tersebut. Mereka tidak mau bertindak gegabah dengan langsung menghubungi polisi sebelum memastikan apa sebenarnya yang ditemukan.
Tidak lama kemudian, security mengamankan tempat, lalu menghubungi pos polisi terdekat untuk memberitahukan apa yang mereka temukan. Benar ada jenasah seorang wanita, dilihat dari panjangnya rambut dan kukunya yang dicat berwarna merah.
Setelah polisi tiba, tempat tersebut ditutup karena orang mulai berdatangan untuk mengetahui apa yang terjadi. Polisi segera menghalau mereka dan memasang police line, lalu menutup satu jalan di mana ada jenasah di selokan.
Setelah saling berkoordinasi dengan pihak terkait, tidak lama kemudian petugas forensik dan penyidik kasus pembunuhan dari kepolisian tiba di TKP. Ketika tubuh itu diangkat, ternyata sesosok wanita muda masih dengan pakaian lengkap dan sudah tewas. Tidak lama kemudian jenasah tersebut dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.
~*
Sementara itu, Marons, pemilik rumah di komplek perumahan mewah tersebut, baru bangun tidur seperti biasa. Dia terkejut dan heran melihat istrinya sudah tidak ada di sampingnya. Biasanya dia akan melihat istrinya masih tidur dan akan dibangunkan saat dia hendak berangkat kerja.
Sambil berjalan keluar kamar dia berpikir, ada apa sampai istrinya bangun pagi sebelum dirinya. 'Tumben.' Marons membatin.
Ketika tidak menemukan istrinya, walau sudah mencari di semua ruangan, dia mencari ke dapur. Dia berpikir, mungkin istrinya tiba-tiba ingin ke dapur untuk menyiapkan sarapan bagi mereka. "Bi, Nyonya tidak di sini?" Tanya Marons kepada bibi yang sedang menyiapkan sarapan sendiri di dapur.
"Tidak ada, tuan. Sejak saya bangun sampai sekarang, Nyonya belum bangun, tuan." Bibi heran dengar pertanyaan tuannya, sebab biasanya nyonyanya bangun agak siang setelah tuannya berangkat kerja.
Marons segera kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya untuk memeriksa, mungkin istrinya sudah telpon atau memberitahukan kepergiannya lewat pesan singkat. Dia sendiri merasa heran bisa tidur nyenyak, tanpa terbangun sedikit pun.
Ketika melihat tidak ada pesan atau pun panggilan tidak terjawab, dia segera menghubungi istrinya untuk mengetahui di mana keberadaannya. "Hallo..." Jawab seorang pria, tegas. Hal itu membuat Marons terkejut dan langsung melihat layar ponsel. Pikirnya, mungkin dia salah menghubungi orang. Tetapi ketika melihat nama istrinya yang berada di layar ponsel, Marons langsung merespon.
"Hallo... Ini dengan siapa? Mengapa anda memegang ponsel istri saya?" Tanya Marons mulai emosi saat mengetahui seorang pria yang menerima pangggilannya.
"Anda kenal dengan pemilik ponsel ini?" Penerima telpon balik bertanya, bukan menjawab pertanyaan Marons.
"Anda tidak menjawab, malah balik bertanya. Tadi saya sudah bilang, ini ponsel istri saya. Kenapa anda pegang ponselnya?" Tanya Marons lagi yang sudah naik level emosinya.
"Ini dari kepolisian, Pak. Kalau benar ini ponsel istri anda, kami minta anda segera ke kantor kami." Polisi berkata tegas, lalu menyebutkan kantor polisi dan alamatnya.
"Ada apa dengan istri saya? Mengapa pagi begini sudah di kantor polisi?" Tanya Marons tidak mengerti. Banyak penipuan dengan menyebut kantor polisi atau rumah sakit, sehingga dia perlu berhati-hati.
"Bapak ke kantor kami, nanti kami akan jelaskan di sini." Ucap Polisi itu lagi, lalu mengakhiri pembicaraan mereka.
Dengan hati bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi dan kenapa istrinya ada di kantor polisi, Maroms menuju kamar mandi untuk mandi. Dia tidak buru-buru, sebab ada keraguan di hati. Setelah sarapan dan menghubungi sekretarisnya, Marons segera ke kantor polisi.
Dia mau mengikuti apa yang disampaikan oleh orang yang mengaku sebagai polisi, karena orang tersebut memegang ponsel istrinya. Hal itu membuatnya penasaran dan ingin memastikan, apa benar alamat yang disebut itu, kantor polisi.
Setelah tiba di alamat yang diberitahukan dan benar adalah kantor polisi, Marons segera masuk ke tempat parkir. Kemudian dia turun dari mobil dan masuk ke kantor polisi untuk menemui polisi yang menghubunginya.
Marons menyebut namanya kepada polisi yang menemuinya. "Kami bisa lihat KTP anda, Pak Marons?" Tanya polisi, waspada. Marons segera mengeluarkan KTP dan berikan kepada polisi.
Petugas segera mencatat Nama dan alamatnya, lalu mengembalikan KTP nya. Walaupun penasaran, Marons sabar mengikuti semua yang diminta polisi.
"Kami berharap Pak Marons mau menjawab pertanyaan kami dengan benar." Polisi berkata, sambil mengeluarkan catatan dan juga yang lain membawa laptop untuk mengetik. Marons makin tidak mengerti dengan semuanya, tapi dia mencoba tenang dan berpikir dengan baik.
"Begini, Pak. Saya minta maaf kalau tidak bisa menjawab pertanyaan bapak saat ini, karena saya ingin bertemu dengan istri saya dulu. Jika bapak tau di mana istri saya, tolong katakan. Saya dari tadi penasaran, kenapa ponselnya ada pada bapak. Apa dia sudah lakukan sesuatu yang melanggar hukum?" Tanya Marons curiga, karena dia penasaran dengan keberadaan istrinya.
"Baik. Kalau begitu, bapak ikut dengan kami. Kendaraan bapak tinggal di sini saja." Polisi mengajak Marons menuju salah satu mobil polisi yang sedang parkir, lalu minta Marons untuk naik mobil bersama polisi. Marons mengikuti tanpa bertanya lagi, karena ingin mengetahui keberadaan istrinya.
Setelah tiba di rumah sakit, Marons makin bingung. Kenapa sekarang dia diajak ke rumah sakit. 'Astaga... Apa dia alami kecelakaan? Kenapa aku tidak pikir hal itu, saat tahu polisi memegang ponselnya?' Marons berkata dalam hati, dan menepuk dahinya.
"Pak Polisi, kenapa kita ke rumah sakit? Apa istri saya alami kecelakaan?" Tanya Marons ragu, karena istrinya tidak membawa mobil, jadi dia tidak pikirkan hal itu.
"Pak Marons ikut kami saja. Nanti di sana baru kita bicara." Ucap polisi berteka teki, membuat Marons makin penasaran. Ketika dia melihat mereka menuju kamar jenasah, dia langsung berhenti karena terkejut.
"Mari, Pak Marons. Kami hanya memastikan saja, karena belum tentu ini istri bapak. Bisa saja ponsel istri bapak diambil oleh orang ini." Ucap polisi untuk menenangkan dan agar Marons mau mengikuti mereka ke kamar jenasah.
Dengan berat hati dan perasaan yang campur aduk, Marons berjalan menuju kamar jenasah mengikuti polisi. "Apakah benar ini istri Pak Marons?" Tanya polisi yang telah menarik kotak tempat penyimpanan jenasah lalu membuka kain yang menutup wajahnya.
Ketika melihat jenasah dan mengenalinya, Marons shock dan terdiam, hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa mengangguk mengiyakan, bahwa benar itu adalah istrinya.
Semua gerakan, reaksi atau pun perubahan mimik wajah Marons diperhatikan oleh polisi yang ada di ruangan tersebut. Polisi melarang Marons yang hendak menyentuh wajah istrinya, karena jenasah belum diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
...~°°°~...
...~●○¤○●~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
ʜ֟͜͡ᴠ🦂⃟ꜱᴇᷤᴛᷤʏᷫᴀ ♥️ Fℰβℜɣᴮᵉᵉ ⃝
masih aja jadi penasaran sama kisah kematian istrinya Maros ini
2023-07-09
4
ʜ֟͜͡ᴠ🦂⃟ꜱᴇᷤᴛᷤʏᷫᴀ ♥️ Fℰβℜɣᴮᵉᵉ ⃝
Lo terus siapa yang bunuh istrinya ya jadi penasaran nih?
2023-07-08
4
Diana Puji Astuti
nyimak
2023-06-21
4