Bab 20

Jam berputar dengan cepat, dan kini hari sudah menunjukan jam 06 malam.

Para karyawan sudah kembali pulang sejak satu jam yang lalu, mereka akan bersiap untuk acara nanti malam.

Acara ini akan di hadiri oleh karyawan perusahaan pusat saja dan untuk karyawan perusahaan cabang mereka juga mengadakan di perusahaan masing-masing.

Calista sendiri baru saja terbangun saat seseorang menepuk wajah nya dengan gerakan lembut.

'Emmm'

Gumam Calista dan dengan secara perlahan dia membuka mata nya.

Calista mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dan pada akhir nya dia tersentak saat Hani ada disana.

"Kenapa saya disini, Han?"

Sebuah pertanyaan yang mana mengundang kekehan kecil dari Hani.

"Gak mungkin kan kalau Ibu jalan sendiri ke sini" jawab Hani dengan terkekeh.

'Ishhh'

Kesal Calista menepuk lengan Hani dengan sedikit keras.

"Tuan Juan tadi sore mengantar anda kesini, Bu. Dan beliau baru pulang setelah jam 5 sore tadi"

Penjelasan dari Hani membuat nya bungkam seketika, dia lalu teringat saat ketiduran di mobil Juan saat pulang dari Villa.

"Yasudah, aku akan bersiap dulu. Kamu juga bersiap" ucap Calista.

Hani menganggukan kepala dan pamit pergi dari sana. Sedangkan Calista masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap.

'Ck, kenapa harus ketiduran segala sih tadi'

Sebuah gerutuan tak berkesudahan dari mulut Calista, dia juga merutuki hari ini yang di rasa sangat lelah apalagi menghadapi mantan mertua nya yang punya mulut pedas.

*

Hampir jam 7 malam acara akan di mulai dan para karyawan pun sudah tiba dengan dress code warna mint.

Calista turun dan bergabung dengan mereka, Hani serta Roy pun ikut berdiri di belakang Calista.

"Perhatian semua nya, malam ini kita akan melewati malam dengan sebuah pesta kecil yang akan saya berikan pada kalian. Semoga ke depan nya kalian lebih giat dan dalam kerja sama lebih baik lagi, pesta ini saya buka"

Sorak ramai terdengar saat Calista membuka acara, mereka melihat tayangan vidio dari pertama perusahaan ini berdiri hingga saat ini.

Lalu setelah nya, mereka mulai menikmati beberapa hidangan pembuka dan juga ajang lomba dansa dengan hadiah yang begitu menggiurkan.

"Maaf aku terlambat"

Bisik seseorang tepat di belakang Calista.

Calista langsung berbalik dan tersenyum kecil saat tau siapa orang tersebut.

"Tak apa, ayo kita bergabung bersama mereka Juan" ajak Calista.

Juan mengangguk, dia lalu menggenggam tangan Calista dan berjalan bergandengan ke arah para karyawan yang sedang mengikuti ajang lomba dansa.

Banyak tawa bahagia, sorak riuh, makanan dan serta dekorasi yang sangat elegant disana.

Calista benar-benar membawa perubahan dari sebelum nya, dia juga terlihat sangat berbaur dengan para karyawan lain.

Hampir 2 jam di lomba dansa, kini mereka tiba di beberapa stand untuk bbq.

Berkerumun dan berbagi dengan sesama teman, itulah yang mereka rasakan malam ini.

Juan memanggang jagung, sosis dan juga bakso. Setelah nya dia bawa ke tempat dimana Calista duduk.

"Ini buat kamu" ucap nya dengan memberikan nampan yang sama isi nya pada Calista.

"Ye, terimakasih Ju" balas nya dengan tersenyum lebar.

Keduanya menikmati makanan itu dengan menatap beberapa karyawan hilir mudik kesana kemari sambil membawa makanan.

"Ini serasa lagi liburan gak sih konsep nya"

"Menyenangkan sekali"

"Dan banyak hadiah serta makanan"

Begitulah celetukan para karyawan yang ada disana.

**

Berbeda dengan Calista yang sedang bahagia.

Pasangan Emeli dan Imam baru saja tiba dari Kalimantan setelah menjenguk mertua Imam yang katanya sedang sakit.

Dan mereka mendapati Rumah berantakan serta Ibu Emi yang menampilkan wajah kusut.

"Astaga ini Rumah apa kandang ayam" gerutu Emeli dengan kesal.

Emeli lalu beranjak masuk ke dalam kamar dan lagi lagi mendapati kamarnya berantakan serta dress berserakan dimana-mana.

"Massssss" teriak Emeli dengan kencang.

"Apa yang Ibu lakukan di kamarku, hah" teriak nya lagi penuh emosi.

Emeli membuka pintu kembali dan mendapati Ibu mertua nya sedang berlindung di belakang Imam.

Dia menatap kedua nya tajam, bahkan emosi nya meluap begitu saja.

Brak.

Emeli menutup pintu kembali dan menguncinya dari dalam, dia meredakan emosi yang sudah meluap ke ubun-ubun.

"Apa yang dia cari selama di kamar ini, kenapa ini semua berantakan sekali"

"Apa kerjaannya hanya main dan shopping saja tanpa mau membereskan Rumah"

Emeli terus saja menggerutu dengan membereskan semua kekacaun yang ada di kamar nya.

Sedangkan Imam, dia menatap Ibu nya dengan gelengan kepala. Bahkan Imam membuang nafas berkali-kali dengan kasar karena kelakuan sang Ibu yang tak ada berubah sama sekali.

"Tolong bereskan kekacauan ini Bu, aku dan Emeli lelah dengan tingkah Ibu"

Setelah berucap sedemikian, Imam pergi dari sana dan mengetuk pintu berkali-kali hingga pada akhir nya Emeli membuka nya.

Imam masuk dan membiarkan Bu Emi berdiri mematung dengan wajah kusut dan kaget nya.

"Arrghh sial, kenapa pula aku harus ada di Rumah dan gak pergi aja bersama mereka ke Mall" gumam Bu Emi.

Bu Emi membereskan semua nya dengan wajah kesal dan merenggut, dia melakukan hal tersebut karena tak ingin Imam menyetop uang bulanannya.

Tepat jam makan malam Emeli keluar dengan membawa kunci mobil, dia berlalu saja tanpa menghiraukan tatapan Bu Emi.

"Mau kemana, Em?"

Pertanyaan keluar dari mulut Bu Emi setelah Emeli membuka pintu utama.

"Mau keluar, cari makan! Di kulkas sampai habis gitu kenapa gak menyetok lagi? Apa Ibu makan terus menerus di cafe/Restoran?"

Emeli berucap dengan sinis, lalu dia pergi dengan perasaan yang masih kesal.

Bagaimana tidak? Dia melihat stok makanan ludes padahal 2 hari yang lalu Imam sudah mengirim uang pada Ibu nya.

Dan, Emeli kaget saat melihat postingan salah satu teman Ibu mertua nya yang sedang berada di Restoran mewah.

"Kenapa dia bisa tau aku selalu makan di Restoran" gumam Bu Emi dengan bingung.

Bu Emi kemudian duduk kembali di sofa, dia akan menunggu Emeli karena dia juga merasakan lapar.

Hah.

Bu Emi kaget saat melihat pesan dari teman nya yang mengatakan bahwa dia viral saat melabrak sang CEO muda Luis Corp.

Lalu dia membuka sosial media dan ternyata benar, bahwa dia viral dengan kejadian tadi siang di pesta.

'Arrggh sial'

Geram Bu Emi, lalu dia mencoba untuk menghapus nya namun lagi dan lagi gagal hingga ia lelah sendiri.

Ceklek.

"Bu, apa yang Ibu lakukan siang tadi? Kenapa atasan ku langsung marah karena vidio Ibu viral?"

Tanya Imam memberondong dengan wajah kesal nya, dia juga menunjukan rentetan pesan dari atasan nya yang menegur bahkan mengancam akan memecat nya.

Deg.

.

.

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!