Bab 19

Hampir semua menatap kerumunan yang ada Calista dan beberapa istri dari mereka.

Hening tercipta di sana, bahkan musik yang sedang berputar pun mati karena takut nya mengganggu.

Entah keberanian dari mana, Calista bergelayut dengan manja nya di lengan kekar Juan.

Namun, Juan sendiri tidak keberatan dan malah tersenyum kecil dengan tingkah Calista.

"Lalu, apa Nyonya punya bukti kalau Nona Calista Luis wanita mandu* seperti yang anda katakan?" tanya Hani dengan senyuman mengejek.

"Kalau gak ada bukti, jatuh nya jadi fitnah lo Bu" timpal Roy.

"Dan kalau sudah begitu, gampang buat Nona Calista melaporkan anda-anda ke polisi" celetuk Asisten Juan.

Deg.

'Calista Luis'

'Polisi'

Bu Emi dan kedua teman nya terlihat gugup, namun beberapa saat wajah Bu Emi sudah kembali biasa dan pongah.

Dia menatap Calista dengan penuh cemooh dan seperti singa yang akan memangsa nya.

Untuk kedua teman nya, mereka sudah di seret paksa oleh Suami mereka dengan penuh emosi.

Bahkan Suami mereka sempat menundukan pandangannya saat di hadapan Calista.

"Kau jangan senang dulu, kalau memang kau tidak mandu* kenapa selama menikah dengan Putra ku kau tak hamil" celetuk Bu Emi dengan penuh tantangan.

Calista menatap nya dengan santai.

"Lalu, apa sekarang menantu kesayangan anda sudah hamil?"

Bukannya menjawab, Calista malah berbalik bertanya pada Bu Emi dengan nada begitu menohok.

"Belum bukan? Jadi, jangan mengatakan saya mandu* jika menantu kesayangan anda saja sampai saat ini belum juga kunjung hamil"

Celetukan Calista begitu menohok pada Bu Emi, dan dia bahkan tidak menampilkan wajah terbeban atau apapun. Malah Calista menampilkan wajah penuh ejekan dan juga rasa iba.

"Ck, jangan bangga dengan kekayaan mu Calista. Nyatanya sampai saat ini kau belum juga menikah"

Lantang.

Ya, Bu Emi dengan lantang mengucapkan hal itu. Bahkan dia sama sekali tidak takut dan gentar akan hal itu.

"Anda akan mendapatkan undangan dari kami sebentar lagi, Nyonya. Dan saat itu tiba, jangan lupa tampil dengan glamor karena aku tak mau menerima tamu undangan yang kumal"

Juan berbicara dengan begitu tegas dan nada yang cukup dingin, bahkan Calista pun menatap Pria itu dengan kaget.

"Kau" sentak Bu Emi dengan kesal, lalu dia pergi dari sana karena sudah menahan malu.

'Ck, tak tau malu'

Celetuk salah satu dari tamu.

Setelah kepergian Bu Emi, Calista melepaskan tangannya dari Juan dan menyuruh para tamu undangan untuk menikmati acara tersebut kembali.

Hani, Roy dan Asisten Juan pergi dari sana. Mereka tidak mau mengganggu moment canggung dari kedua atasan nya.

'Maaf'

Hanya kata itulah yang keluar dari mulut Calista, bahkan dia seolah tak berani menatap wajah Juan.

Juan tak menjawab, dia malah membawa Calista untuk duduk di sebuah kursi yang ada disana.

"Tak apa, apa kau mau mencoba nya denganku? Mencoba membuka kembali hati mu untuk ku?"

Deg.

Jantung Calista berdetak kencang, dia menatap pancaran mata Juan yang begitu dalam dan memancarkan ketulusan.

"Beri aku waktu" balas Calista yakin.

Yap, Calista tak mungkin untuk hanya menyenderi dengan dalih trauma dalam berumah tangga.

Dia juga harus mencari kebahagian nya sendiri dan seorang pelindung untuk nya.

Karena, Fero maupun Anjas nanti nya akan mempunyai tanggung jawab sendiri dan keluarga sendiri.

Juan mengangguk dengan senyuman kecil di bibir nya, sudah lama dia menyukai Calista dan bahkan memperhatikan nya dalam diam.

So, dia akan tetap berjuang dalam memperjuangkan kebahagian nya dengan wanita yang saat ini ada di hadapannya.

*

Acara berlalu dan selesai tepat jam 3 sore, para tamu sudah pulang dan Villa pun kembali sepi.

Tim WO dan Catering langsung menuju ke Perusahaan Luis, karena nanti malam akan ada perayaan kembali disana khusus para karyawan.

Calista hanya membuat pesta sederhana dan hanya akan ada acara makan-makan serta dansa.

Dia merancang untuk acara nya nanti akan di adakan di halaman depan perusahaan, dan bertemakan bbq.

Roy pergi bersama dengan tim yang akan menjadi penanggung jawab untuk jalan nya acara.

Sedangkan Hani, dia sudah pergi bersama pemilik catering untuk memilih beberapa makanan yang akan di sediakan nanti nya.

Calista sendiri akan pulang bersama dengan Juan, karena lelaki itu meminta nya untuk pulang bersama.

"Jangan lupa untuk datang nanti malam" ucap Calista.

"Dan kau juga Jo" lanjut Calista pada Asisten Juan.

Juan menganggukan kepala nya dengan senyum tipis.

"Baik Nona" balas Johan sopan.

Kemudian hening tercipta kembali di dalam mobil, Calista memejamkan mata nya sejenak karena lelah yang mendera tubuh nya.

Dan Juan, dia membiarkan wanita itu terlelap karena tau pastinya Calista kelelahan dalam urusan perayaan ini.

"Jo, cari tau siapa orang yang sudah merusak jalannya acara tadi" lirih Juan dengan tatapan tajam.

Johan hanya mengangguk patuh saja, dia juga cukup geram akan tingkah wanita baya tadi.

Juan,

Dia menatap Calista dengan dalam, rasa suka dan cinta hadir saat dia menghadiri acara pergantian CEO Luis beberapa bulan lalu.

Dan, hari ini dia dapat mengatakan atau lebih tepat nya mengajak berjuang untuk menimbulkan rasa nyaman, aman dan juga sayang pada wanita yang ada di hadapannya.

'Pria mana yang sudah membuangmu begini, kau itu berlian yang tidak di ketahui banyak orang'

Juan berucap dengan lirih, ingin rasanya dia memeluk tubuh itu dan memberikannya kenyamanan.

Hingga tanpa sadar, mobil yang di kendarai oleh Johan pun sudah sampai di perusahaan.

Ya, Calista akan istirahat disana dan bahkan semua kebutuhan serta gaun nya pun sudah ada di dalam ruangan nya.

"Jo, tolong buka pintu nya. Saya akan menggendong Nona Calista ke dalam" ucap Juan lirih.

"Baik Tuan" patuh Johan.

Kemudian Juan menggendong Calista dan membawa nya keluar dari dalam mobil, dia membawa nya langsung masuk ke dalam perusahaan dan menghiraukan beberapa karyawan yang menatap serta bertanya pada nya.

'Boss kalian sedang tertidur'

Itulah yang Johan jawab saat sang Tuan tidak bisa menjawab nya karena takut mengganggu tidur calon Nona muda dirinya.

Para karyawan pun kembali membantu dan menatap beberapa pernak-pernik untuk nanti malam.

Roy pun telah menugaskan penjagaan yang ketat, bukan hanya penjaga yang terlihat saja namun Roy menugaskan juga beberapa penjaga bayangan.

Untuk tim penjaga dan pengantar makanan, akan di lakukan oleh orang kepercayaan Roy dan juga OB di perusahaan itu.

Roy tak mau dia kecolongan dengan membiarkan orang lain ikut serta memberikan makanan serta minuman pada orang-orang yang nanti nya akan ikut berpesta.

.

.

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!