Rui terlihat masih begitu waspada dan Rui juga mulai melangkah mundur kembali ketika pria misterius itu mulai melangkahkan kakinya beberapa langkah dan semakin mendekatinya, karena mengingat jika Kin Izumi pernah berusaha untuk mengakhiri hidupnya dengan mencekiknya saat mereka berada di dalam capung besi saat itu.
"Jangan mendekat!! Atau aku akan segera meluncurkan amunisi panas ini!!" ancam Rui dengan tegas.
Pria misterius itu malah tertawa renyah mendengar ancaman dari Rui yang sebenarnya dia merasa sangat yakin jika Rui tak akan memiliki nyali untuk menembak dan menyakitinya dirinya. Sehingga pria itu terus melangkah santai dan semakin mendekati Rui.
"Aku bilang jangan mendekat!!" tandas Rui kembali masih mundur beberapa langkah seiring pria misterius itu yang masih berusaha untuk mendekatinya.
Ancaman dan peringatan dari Rui tak terlalu dihiraukan oleh pria misterius itu. Hingga akhirnya pria misterius itu kini benar-benar sudah sangat dekat dengan Rui. Dan rupanya pria misterius itu memanfaatkan perasaan Rui dan kesempatan emas ini.
Dengan pergerakan yang begitu cepat dan masih menjaga wajahnya agar tak terlihat oleh Rui, kini pria misterius itu mulai melayangkan pukulannya dan berhasil membuat Rui menembakkan sebuah peluru ke udara sebelum akhirnya membuat Glock Meyer 27 itu terjatuh di atas jalanan.
PLETAKK ...
Dengan cepat pria itu segera menarik tangan Rui dan mulai membekuk Rui begitu saja.
"Kau masih mau melawanku, Putriku? Tapi kau tak akan pernah bisa mengalahkanku. Aku adalah Kin Izumi yang sangat kuat, cerdas, dan tak terkalahkan." gumam pria itu tepat di dekat telinga Rui.
"Papa!! Serahkan dirimu dan akui semua kesalahanmu! Kita masih bisa memperbaiki kesalahan di masa lalu! Mereka pasti akan memaafkanmu, karena mereka sangat baik ... apa papa tidak kasihan melihat Cloud? Selama ini Cloud selalu menyayangi papa. Cloud selalu menjadikan papa sebagai panutannya. Sebenarnya mengetahui semua ini, membuat Cloud begitu terpukul, Papa ... namun dia selalu saja menutupi semuanya dengan sangat baik dan dia selalu terlihat sangat ceria." ucap Rui berusaha untuk melepaskan cengkeraman kuat dari tangan dari sang pria misterius itu.
"Cihh!! Apa kau sedang mengguruiku?! Dasar anak tak tau diri!!" ketus pria itu dengan suara yang sedikit terdengar berbeda. "Atau sebaiknya kalian berakhir satu per satu saja!! Dengan begitu tujuan awal akan kembali tercapai!"
"Papa, berhentilah ... jika papa tetap seperti ini terus, maka aku tak punya pilihan lain selain menghukum papa dengan tanganku sendiri!" tandas Rui kembali.
"Berani kamu melakukan semua itu?! Cih ... dasar anak tak tau diri!!" geram pria misterius itu semakin memperkuat mencengkeram tangan Rui.
Namun Rui mulai dengan kuat mendorong tubuh pria misterius itu ke belakang hingga beberapa meter. Namun tepat saat di belakang ada sebuah tembok, pria misterius itu mulai memutar tubuhnya yang masih mencengkeram tubuh Rui.
Dengan cukup kuat pria itu berniat untuk menghamtamkan tubuh Rui ke arah tembok itu. Namun di luar dugaan pria misterius itu!! Dengan cepat Rui segera mengangkat sedikit tubuhnya. Lalu kedua kakinya juga dia tekuk dan diangkat hingga berakhir menjejakkan kedua kakinya dengan kuat pada dinding itu dan berakhir dengan tubuh Rui yang terjatuh menimpa tubuh sang pria misterius.
BRUGGHH ...
Disaat cengkeraman pria misterius itu mulai melonggar, kini Rui mulai memanfaatkan sebuah kesempatan ini untuk melepaskan dirinya. Rui mulai menghantam wajah pria misterius itu dengan siku kanannya.
Disaat cengkeraman dari sang pria misterius itu semakin melonggar kembali, kini Rui mulai menghentakkan tubuhnya dengan kuat dan mulai berdiri kembali dengan tegap.
"HAPPP ..."
Rui segera berbalik dan memasang kuda-kuda sambil menatap tajam pria misterius itu yang kini sudah terduduk di atas jalanan itu.
"Papa, kamu tidak memberiku pilihan lain. Maafkan aku ... hiaatthh ..." Rui kembali melompat dan menimpa tubuh pria itu sambil mencengkeram tulang leher pria itu.
Pria misterius itu juga membalas Rui dengan cekikan kuat, namun setelah beberapa lama rupanya sang pria misterius merasa sudah tak kuat lagi untuk bernafas dan kembali berusaha untuk segera melakukan sesuatu, agar Rui segera melepaskan cekikannya.
Pria itu berusaha untuk melepaskan dirinya dengan kaki kanannya yang diangkat tinggi ke udara dan mengenai leher Rui, sehingga kini tubuh Rui sedikit terdorong dan cekikannya mulai terlepas kembali.
Disaat sang pria misterius mulai berniat untuk menyerang Rui kembali, tiba-tiba saja mulai terdengar suara seorang pemuda dengan suara jernihnya memanggil nama Rui.
"Rui!!!" panggil pemuda bersuara jernih itu yang sepertinya berasal dari tak jauh dari mereka berdua.
Disaat itulah sebuah BMW hitam metalik dengan plat kode kota lain mulai berhenti tak jauh dari mereka dan segera mengklakson. Dengan cepat pria misterius itu segera bangkit untuk berdiri dan berniat untuk meninggalkan Rui.
Namun dengan cepat Rui yang masih terduduk kini mulai meraih kaki kiri sang pria misterius. Dengan sangat kasar pria itu malah menjejakkan kakinya dan sempat melukai tangan Rui.
Setelah terlepas, kini pria misterius itu segera berlari dan memasuki BMW hitam metalik itu. Lalu mobil itu mulai melaju cukup cepat untuk meninggalkan Rui, bahkan saat di pertigaan mobil itu malah hampir menabrak seorang pria yang saat ini sedang mencari sosok Rui.
"Rui!!" teriak pria itu lagi semakin mempercepat langkah kakinya ketika melihat Rui yang kini terduduk di atas jalanan dengan pakaian dan rambut yang sudah sedikit berantakan karena pertarungannya bersama pria yang masih dicurigai sebagai Kin Izumi. Namun sayangnya Rui belum melihat wajah dari pria itu.
"Rui!! Apa kamu baik-baik saja?" pria itu kini sudah duduk bersimpuh di hadapan Rui dan terlihat begitu khawatir.
"Nick ... aku baik-baik saja. Tapi ... darimana kamu tau jika aku ada disini?" tanya Rui kebingungan.
"Aku melihatmu mengemudi di daerah sini. Jadi aku mengikutimu dengan taxi. Aku khawatir karena ini sudah malam, dan kamu pergi sendirian di tempat asing. Kamu menemui siapa?"
Belum sempat Rui menjawab pertanyaan dari Nickhun, kini Nickhun mulai meraih tangan kiri Rui yang sedikit terluka dan berdarah.
"Rui, tanganmu terluka ..." ucap Nickhun mulai terihat khawatir.
Rui tersenyum tipis dan menarik kembali tangannya, "Aku baik-baik saja, Nick." ucap Rui lalu berdiri dan mulai mengikat kembali rambutnya agar menjadi lebih rapi.
Namun disaat itulah Nickhun malah melihat leher Rui memar dan menjadi kemerahan, karena cekikan kuat dari pria misterius itu.
"Rui, lehermu memar. Siapa yang mlakukan semua ini? Siapa yang berusaha untuk menyerangmu?" tanya Nickhun mulai menebarkan pandangannya untuk mencari sosok itu, namun tak ada siapapun lagi di gang kecil yang begitu sepi itu.
"Tidak ada, Nick. Ayo pulang! Ini sudah malam!" ucap Rui dengan mudahnya dan segera melenggang melalui Nickhun begitu saja.
"Rui!!" sergah Nickhun yang membuat Rui menghentikan langkah kakinya lagi. "Kamu boleh menceritakan apapun kepadaku. Jangan memendam semuanya sendiri ..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
yaah pake kabur segala
2023-01-12
0
⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠
LebiH baiK kaMu ceRiTa sm niCk,agaR ada yg mengawaSi mu juGa.
2022-12-15
0
⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠
joDoHnya rUi
niCk kamu paLing tau kaLo rUi dalAm bahaYaa😁😁
2022-12-15
0