Nickhun yang merasa jika Rui masih berusaha untuk menyembunyikan sesuatu dari dirinya kini segera menahan Rui kembali. Karena kali ini Nickhun merasa jika sudah sangat keterlaluan, bahkan hingga Rui terluka dan memar seperti itu.
"Rui!!" sergah Nickhun yang membuat Rui menghentikan langkah kakinya kembali. "Kamu boleh menceritakan apapun kepadaku. Jangan memendam semuanya sendiri ... aku siap berbagi denganmu." ucap Nickhun menatap Rui nanar.
Karena dari dulu Nickhun selalu saja mengenal Rui sebagai sosok seorang gadis yang terlalu mandiri. Bahkan di usianya yang masih kecil saat itu, Rui termasuk sudah begitu cerdas, mandiri dan selalu melakukan apapun seorang diri.
Rui juga selalu memendam apapun seorang diri hingga menyelesaikan masalah hidupnya seorang diri. Bahkan Rui pernah mengalahkan seekor buaya liar saat berada di sungai di desa Wang Nam Khiao, Thailand seorang diri dengan kekuatan, kecerdasan serta kelincahannya.
"Katakan padaku, Rui. Bukankah kita adalah teman? Mengapa kamu selalu saja menyembunyikan sesuatu dariku? Lihatlah dirimu ... kamu sampai terluka seperti itu, namun kamu masih saja mau menyimpannya seorang diri." ucap Nickhun saat kini mereka berdua sudah saling berhadapan.
Butuh waktu selama beberapa saat untuk memantapkan hatinya sendiri, hingga akhirnya Rui mulai memutuskan untuk mengatakan semua itu kepada Nickhun.
"Nick ... sebenarnya ... aku baru saja bertemu dengan papa." ucap Rui dengan suara yang begitu bergetar dan sangat lirih.
"Tuan Kin Izumi? Maksudmu tuan Kin Izumi masih hidup?" tanya Nickhun seolah tak percaya, karena rasanya begitu mustahil.
Karena saat itu telah dikabarkan jika Kin Izumi telah terjatuh dari capung besinya sendiri ke bawah tanpa memakai sebuah alat pengaman seperti parasut. Dan saat itu di bawah adalah sebuah hutan Wild Kaazaane. Sebuah hutan rimba yang tak pernah terjangkau oleh masyarakat sekitar sebelumnya, dan masih dipenuhi dengan hewan-hewan buas.
Dan saat itu Doragonshadou juga sudah memeriksa daerah sekitar hutan tersebut dan menyatakan jika Kin Izumi sudah tewas diserang oleh beberapa buaya. Dan hutan Wild Kaazaane-lah sebagai kuburannya saat itu.
Tragis!! Namun mungkin itulah jawabannya, hukum alamlah yang telah membalas atas segala dosa-dosa yang telah Kin Izumi lakukan semasa dia hidup.
Rui mengangguk pelan menandakan jika gadis cantik itu mengiyakan pertanyaan yang telah dilayangkan oleh Nickhun beberapa saat yang lalu.
"Itu tidak mungkin, Rui! Bukankah tuan Kin Izumi telah dinyatakan meninggal saat itu?" ucap Nickhun lagi masih kurang yakin akan ucapan Rui.
"Aku juga tidak mengerti, Nick. Tapi itulah kenyataanya. Papa masih hidup ..." jawab Rui begitu lirih dan terlihat sedikit murung.
"Apa kamu melihat wajahnya? Apakah dia benar-benar tuan Kin Izumi, Rui?" tanya Nickhun lagi.
Rui menggeleng pelan masih dengan ekspresi sedikit murung, "Aku tidak melihat wajahnya. Dia memakai penutup wajah. Aku sama sekali taknisa melihatnya."
"Dan dia berusaha untuk menyerangmu?"
"Dia memintaku untuk kembali kepadanya, Nick." jawab Rui lirih.
Ucapan dari Rui cukup membuat Nickhun sangat terkejut bukan main, namun akhirnya pemuda berdarah Thailand itu segerameraih jemari Rui yang saar ini sudah menjadi sedikit dingin karena sudah terlalu lama berada di luar.
"Masalah ini harus segera diketahui oleh tuan Kagami Jiro. Dia sungguh sangat berbahaya Rui. Kamu janganlah menghadapinya seorang diri. Apa kamu mengerti?" ucap Nickhun dengan hangat dan berharap Rui akan menerima masukan darinya.
Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Rui mengangguk pelan.
"Ya sudah, ayo segera pulang! Udara malam sudah menjadi semakin dingin. Kamu bisa sakit ... dam lukamu juga harus segera diobati." bujuk Nickhun.
Lagi-lagi Rui hanya mengangguk pelan untuk mengiyakan ucapan dari Nickhun. Lalu mereka berdua mulai mendatangi mobil mewah Rui yang sudah terparkir tak jauh dari tempat itu.
Kali ini Nickhun yang menyetir, sementata Rui yang sudah duduk di kursi samping kemudi, kini mulai memakai sebuah syal untuk menutupi luka memar melingkar pada lehernya.
"Rui, apa kamu mau makan sesuatu dulu? Sesuatu untuk menghangatkan tubuh? Tubuhmu dingin sekali." tanya Nickhun yang sudah melajukan mobil itu.
"Aku tidak sedang ingin makan, Nick. Maaf ... kita segera pulang saja." jawab Rui mulai bersandar pada kursinya lalu menatap gedung-gedung pencakar langit yang begitu indah yang dilengkapi dengan kelap-kelip lampu kekuningan maupun warna lainnya.
Mereka berdiri dengan kokoh dan tinggi, seolah-olah saling berlomba-lomba untuk mencapai langit di angkasa.
"Baiklah. Kita akan segera pulang. Namun bagaimana dengan lukamu? Apa kita ke klinik atau ke rumah sakit dulu?" ucap Nickhun sesekali melirik Rui yang masih menatap sisi samping jendela.
"Tidak perlu, Nick. Aku akan mengobatinya saat tiba di rumah. Lagipula luka ini hanya luka kecil kok. Kamu sudah sangat mengenalku dengan baik bukan?" kali ini Rui mulai beralih menatap Nickhun dan tersenyum tipis.
"Tentu saja aku sangat mengenalimu dengan baik, Rui. Namun sekarang ini adalah berbeda."
"Apanya yang berbeda?" potong Rui tak mengerti.
"Saat ini kamu adalah putri sah dari tuan Kagami Jiro. Setiap luka yang kamu alami, pasti akan membuatnya merasa khawatir." jawab Nickhun masih fokus menyetir.
"Ayah tidak akan mengetahuinya kok. Tenang saja, Nick!" jawab Rui dengan sangat enteng.
"Huft ... baiklah." sahut Nickhun mulau mengah dan tidak mau berdebat dengan Rui.
...🍁🍁🍁...
Rui yang sudah sampai di dalam kamarnya kini mulai mempreteli satu persatu aksesoris dan pakaiannya, hingga menyisakan tanktop hitam press body yang memiliki panjang di atas pusarnya.
Rui masih menatap lekat luka memar itu dari pantulan cermin ruasnya, dan sesekali memeganginya. Ingatannya kini kembali tertuju pada pria misterius itu
"Aku bahkan tak mendapatkan sidik jarinya! Karena dia menggunakan hand gloves tipis! Huft ... sebenarnya aku masih belum sepenuhnya yakin jika dia adalah papa! Karena pada akhir sebelum dia pergi, aku merasakan jika suaranya sedikit berubah. Dan anehnya lagi ... mengapa dia masih menjaga wajahnya agar tetap tidak terlihat di hadapanku? Apakah wajahnya rusak karena seauatu? Atau ..." gumam Rui terpotong karena ponselnya kembali berbunyi.
Sebuah pesan masuk mulai dibacanya. Dan kali ini berasal dari seorang pemuda yang memiliki hubungan baik dengan Doragonshadou. Dia adalah Liu, putra dari sahabat baik Kagami Jiro-Tatsuya yang saat ini sukses menjadi seorang polisi muda.
Tatsuya adalah paman dari Yuna yang umurnya sepantaran dengan Kagami Jiro. Dia memiliki putra tunggal bernama Liu. Dan semenjak Rui menjadi keluarga sah Kagami, Liu mulai mengenal Rui ... dan sepertinya pemuda yang memiliki sebuah pekerjaan mulia ini menyukai Rui.
Selamat malam, Rui. Aku mengirimkan baby breath purple untukmu. Apa kamu sudah menerimanya? Semoga kamu menyukainya. Liu.
"Baby breath?" gumam Rui yang kini mulai menebarkan pandangannya menatap seisi kamarnya, hingga akhirnya Rui mulai melihat untaian bunga baby breath berwarna purple yang begitu manis di atas meja.
...🍁🍁🍁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
kenapa, apa wajahnya rusak
2023-01-12
0
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
jangan dipendam sendiri masalahnya Rui 😅🤭🏃
2022-12-27
0
⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠
haNya nIck yg menGeNaL siFaT rUi. smga rUi maU menCeRitakaN semUa maSaLah nya😉
2022-12-17
1