Di dalam sebuah ruangan terlihat seorang pria paruh baya sedang terduduk di sebuah sofa tunggal berwarna cream lembut. Pria paruh baya itu mulai menikmati secangkir Americano coffe yang baru saja dibawakan oleh seorang gadis cantik yang saat ini sedang duduk di seberangnya.
"Ayah. Apa Kin Izumi benar-benar sudah tewas saat dia terjatuh di dalam hutan Wild Kaazaane saat itu? Apakah masih ada kemungkinan dia masih bertahan untuk hidup?" tanya Rui tiba-tiba.
PLETAK ...
Pria paruh baya yang tak lain adalah Kagami Jiro itu kini meletakkan secangkir Americano coffe yang baru saja dia minum beberapa teguk di atas meja.
"Hhm? Jika menurut penyelidikan dan beberapa bukti, seharusnya Kin Izumi memang sudah tewas saat itu. Dan kemungkinan jasadnya menghilang karena diterkam oleh beberapa buaya dan hewan buas lainnya di dalam hutan Wild Kaazaane. Ada apa, Sayang?" tanya Kagami Jiro dengan kening berkerut menatap putri sulungnya.
Setelah beberapa saat terdiam dan mempertimbangkannya akhirnya Rui mulai berniat untuk bercerita kepada Kagami Jiro.
"Sebenarnya, beberapa saat yang lalu aku mendapatkan beberapa pesan yang mengaku jika dia adalah Kin Izumi, Ayah." ucap Rui yang sukses membuat Kagami Jiro terkejut.
"Pesan dari Kin Izumi?" ucap Kagami Jiro mengulang ucapan dari Rui karena masih merasa tak percaya.
"Benar, Ayah." jawab Rui.
Kini Rui mulai menyodorkan sebuah pesan yang dikirim oleh Kin Izumi pada ponselnya. Rui juga memberikan secarik kertas yang berisi dengan potongan-potongan huruf yang membentuk sebuah pesan.
Kagami Jiro mulai memeriksa pesan-pesan itu dan membacanya dengan hati-hati. Ekspresinya seakan masih kurang meyakini jika semua itu adalah pesan yang berasal dari Kin Izumi. Padahal saat itu Kin Izumi seharusnya sudah tewas.
"Jadi itu artinya Kin Izumi masih hidup?" gumam Kagami Jiro dengan kening yang masih berkerut.
"Aku juga tidak tau, Ayah. Aku sudah memeriksa surat itu. Namun akunsama sekali tidak menemukan sidik jari lain, kecuali sidik jariku sendiri. Pria licik itu pasti sudah mengantisipasi semua ini." gumam Rui menggigit bibir bawahnya sendiri dan masih menatap tajam secarik kertas usang yang sedang diperiksa oleh Kagami Jiro.
"Nomor itu juga sudah aku periksa, Ayah. Dan maaf ... kemarin malam aku pergi ke Shinjuku untuk mencari tau apakah dia benar-benar Kin Izumi. Maaf karena aku tidak meminta ijin kepada ayah." ucap Rui terlihat begitu menyesal.
"Apa? Kamu mencari tau tentang dia seorang diri? Apa kamu tau, Sayang? Itu sangat berbahaya! Dia adalah orang yang sangat berbahaya." ucap Kagami Jiro menatap Rui dengan ekspresi begitu khawatir.
"Maaf, Ayah. Seharusnya aku memberitahu ayah dari awal. Namun aku malah bergerak sendiri dan tak sabaran." ucap Rui berharap Kagami Jiro tak akan murka kepadanya.
"Lain kali jangan seperti itu! Apapun yang terjadi, beritahu ayah! Ayah tidak mau kamu kenapa-kenapa, Sayang. Sudah cukup ayah kehilangan kamu saat kamu kecil. Ayah tidak mau hal itu kembali terulang lagi."
"Baik, Ayah. Aku berjanji akan memberitahukan apapun kepada ayah." ucap Rui yang kini mulai merasa lega setelah memberitahukan hal itu kepada Kagami Jiro.
"Lalu, apakah kamu bertemu dengannya kemarin?" tanya Kagami Jiro sangat ingin tau.
"Ya, Ayah. Aku bertemu dengannya. Namun aku tak bisa memastikan, apakah itu adalah Kin Izumi atau bukan. Karena dia menutupi wajahnya dan hampir tak terlihat sama sekali. Namun suara itu adalah suaranya, dan postur tubuhnya sangatlah mirip." ucap Rui berusaha untuk mengingat sosok itu kembali.
Kini Kagami Jiro terlihat mulai meraih ponselnya dan mulai menghubungi seseorang. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya panggilan itu segera diangkat dari seberang.
"Hallo, Tuan Kagami Jiro ..." sapa seorang pria dari seberang dengan nada yang begitu rendah.
"Wilson! Kin Izumi masih hidup dan dia sudah kembali ke Tokyo! Tolong kembali dan bantu perkuat Doragonshadou dalam beberapa waktu ini. Cari tau juga tentang keberadaan Kin Izumi saat ini! Dan terakhir malam dia diketahui sedang berada di Shinjuku."
Ucap Kagami Jiro memberikan perintah untuk Wilson, seorang mantan under boss dari Doragonshadou yang kini sudah pensiun. Namun sesekali Wilson masih ikut membantu menuntaskan beberapa masalah yang sedang dialami oleh Doragonshadou.
..."Apa? Kin Izumi masih hidup? Tapi itu sangat mustahil, Tuan." jawab Wilson seakan tidak percaya....
"Ya! Tapi seperti itulah yang terjadi, Wilson. Maka dari itu kita harus segera menemukan dia lagi sebelum dia membuat masalah. Apalagi dia sangatlah berbahaya. Kerahkan beberapa anak buahmu dan segera temukan dia, Wilson!" titah Kagami Jiro dengan sangat tegas penuh dengan penekanan.
"Baik, Tuan." Wilson menyauti dengan nada rendah.
"Lakukan dengan cepat dan benar!" ucap Kagami Jiro mengakhiri panggilan itu.
"Lain kali bawalah pengawal untuk pergi kemanapun. Tapi ayah juga akan memberikan pengawal sekaligus asisten khusus untukmu. Kemingkinan lusa dia sudah akan mulai berkerja. Karena saat ini dia masih belum kembali ke Jepang." ucap Kagami Jiro yang rupanya sudah memikirkan semua itu.
"Baik, Ayah." jawab Rui dengan patuh.
...🍁🍁🍁...
Rui yang sejak dari tadi berkutat di depan oled transparent-nya kini mulai mengemasi barang-barangnya. Karena saat ini sudah waktunya pulang, dan gadis cantik ini sudah memiliki janji dengan teman-temannya untuk makan malam dan menghabiskan malam ini bersama.
Namun tiba-tiba saja saat Rui menyusuri sebuah lorong sepi yang akan menghubungkan dengan basement gedung ini yang digunakan sebagai tempat parkir, Rui melihat Nickhun yang bersama dengan seorang gadis.
Dan sepertinya mereka berdua sedang membicarakan sesuatu. Percakapan mereka tak sengaja terdenger oleh Rui.
"Aku ... aku menyukaimu. Jadilah kekasihku, Nickhun." ucap gadis yang masih mengenakan setelan pakaian formal dengan berhati-hati.
Sedangkan Nickhun yang mendapatkan pernyataan itu benar-benar terlihat mulai kebingungan. Karena di dalam seumur hidupnya inilah pertama kalinya dia mendapatkan pernyataan cinta dari seorang gadis.
Sebenarnya Nickhun adalah tipikal pemuda yang sangat ramah dan paling segan untuk menolak keinginan orang lain. Namun tentu saja Nickhun juga tak ingin membuat sebuah harapan palsu untuk gadis yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri, Aira.
Terlebih, selama ini hanya Rui-lah gadias yang sudah membuat dinding pertahanannya pertama ambruk. Karena Rui-lah satu-satunya gadis yang selalu bisa menggetarkan hatinya. Bahkan cinta itu tumbuh sudah cukup lama, bersemi seiring tumbuhnya persahabatan mereka sejak kecil.
"Aira, maafkan aku. Tapi aku sedang tidak ingin menjalin hubungan seperti itu saat ini. Aku harap kamu bisa bertemu dengan pemuda yang jauh lebih baik dariku. Karena sebenarnya ... aku ... sudah menyukai seseorang ..." ucap Nickhun dengan sangat berhati-hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
di terima apa ditolak 😝😝
2023-01-12
0
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
siapa nih pengawalnya
2023-01-12
0
⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠
aiRa toH😁😁🤗
niCk uDah menToK sm rUi,jadii gak akaN aDa keSempaTaN buaT kaMu ra😁🙏🙏
2022-12-17
1