Rui mulai memutar bola matanya dan memikirkan sesuatu untuk berusaha mengakrabkan diri bersama rekan-rekan satu timnya selama beberapa bulan yang lalu.
"Uhm aku rasa kita harus sesekali makan bersama deh, atau menyanyi bersama? Bagaimana?" ucap Rui mengusulkan dengan wajah yang begitu berbinar.
"Aku setuju itu!!" sahut Lay Zhang dan Aya bersamaan dengan sangat kompak, namun akhirnya mereka mulai saling berpandangan dan nyengir lebar karena merasa malu.
"Baiklah!! Nanti sepulang bekerja kita semua bertemu di tempat itu. Kalian tentukan saja mau kemana. Dan jangan lupa untuk mengirimkan alamatnya padaku." ucap Rui masih dengan wajah berbinar.
Roy yang merupakan salah satu senior Rui saat itu, kini hanya terdiam saja dan menatap Rui cukup lama dengan senyum tipisnya. Karena memang pada dasarnya senior Roy adalah tipikal yang sedikit pendiam dan selalu ramah kepada siapapun.
"Baiklah. Aku juga akan ikut nanti." kali ini Roy mulai berkata.
"Hhm. Tentu saja senior Roy juga harus ikut. Dan ... senior Ryuga juga!!" sahut Rui mulai beralih menatap Roy dan Ryuga secara bergantian.
"Aku akan mengusahakannya, namun aku tidak bisa janji ..." ucap Ryuga yang sepertinya masih berego begitu tinggi.
"Hhm. Oh iya ... semuanya kenalkan! Ini adalah Cloud, dia adalah adikku. Mulai sekarang Cloud akan bekerja bersama kita. Dan aku memutuskan untuk menempatkan di dalam tim senior Ryuga. Aku harap kalian semua bisa sabar mengjadapi Cloud." ucap Rui menepuk bahu lebar Cloud.
"Salam kenal. Aku Cloud. Mohon bimbingannya." ucap Cloud dengan sangat ramah dan mulai membungkukkan badannya.
"Wah, adik nona Rui sangat tampan dan seperti bule." celutuk Aya ceplas-ceplos. "Berapa usiamu, tuan muda Cloud?"
"Terima kasih, Senior. Tapi panggil saja Cloud. Usiaku tepat 1 bulan lagi adalah 22 tahun." ucap Cloud seadanya.
"Wah. Lebih muda dariku rupanya. Namun kamu jauh lebih tinggi dariku! Kamu pasti sering berenang atau bermain basket ya?" celutuk Aya lagi.
"Tidak, Senior. Aku tidak sering bermain basket. Tapi aku memang sering berenang saat di sungai." jawab Cloud seadanya.
"Sungai?" gumqm Aya pelan sedikit terkejut.
Oh, benar juga ya! Cloud dan Rui pernah tinggal di desa pelosok di Thailand. Bahkan belasan tahun mereka hidup di desa itu. Kin Izumi memang sungguh penjahat yang tidak punya hati!! Tega sekali dia memisahkan Rui dari ayah biologisnya sendiri. Dan dia malah membuat rangkaian cerita palsu dengan mengatakan tuan Kagami Jiro sudah membunuh mamanya. Bahkan Kin Izumi yang licik dan jahat itu malah menggunakan Rui sebagai alat balas dendam untuk menyakiti tuan Kagami Jiro dan orang-orang terdekat tuan Kagami Jiro. Huft ... tapi untung saja semua belum terlambat, karena akhirnya Rui mengetahui kebenaran. Jika sebenarnya, ayah sambungnya sendiri yang membunuh mamanya!
Batin Aya menatap nanar Rui dan Cloud secara bergantian.
"Baiklah. Kalau begitu aku akan segera kembali. Semoga kalian semua segera akrab." ucap Rui dengan ramah lalu segera berbalik dan meninggalkan ruangan itu.
Mereka semua membungkukkan sedikit badannya untuk memberi penghormatan, kecuali Ryuga yang hanya menatap kepergian Rui.
...🍁🍁🍁...
Sudah cukup lama Rui berkutat di depan sebuah oled transparent kebiruan di ruangan kerjanya yang terlihat futuristic dan elegan itu. Wajah ayunya fokus dan terus menatap oled transparent yang berukuran kira-kira 24 inchi itu. Sementara jemari lentiknya juga melakukan tugasnya dengan baik dengan menari di atas keyboard itu.
Namun tiba-tiba saja Rui kembali teringat dengan surat misterius itu dqn mulai menghentikan aktifitasnya lalu menutupi mulutnya dengan genggaman tangan kanannya.
Aku sudah memeriksa surat itu, namun aku tak bisa menemukan sidik jari siapapun, kecuali sidik jariku sendiri. Huft ... sebenarnya siapa orang itu? Apakah benar dia adalah papa? Aku harus mencari tau lebih keras!! Dia sangat berbahaya! Aku tidak boleh lengah!
Batin Rui mengepalkan tangannya dan menatap lurus oled transparent di hadapannya yang saat ini sedang menamlilkan beberapa informasi data rahasia.
CEKLEKK ...
Tiba-tiba saja pintu ruangan ini terbuka tanpa ada sebuah ketukan atau sebuah kata permisi sebelumnya. Sudah bisa dipastikan jika mereka yang datang saat ini adalah orang yang sangat dekat dengan Rui, karena begitu berani memasuki ruangan ini begitu saja tanpa mengetuknya terlebih dulu.
Dan rupanya memang benar! Dia adalah si dingin Kenzou. Pria dingin itu mulai melenggang beberapa langkah le depan dan menatap dingin Rui.
"Cepat bersiap! Kita harus menghadiri pertemuan dengan klan daerah Nagano! Karena kak Kenzie tidak bisa pergi, maka aku yang akan menggantikannya." ucap Kenzou yang masih berdiri dengan tegap dan kedua jemari yang tersemat rapi di dalam saku celana berbahan drill itu.
"Pergi ke Nagano? Sekarang? Mengapa mendadak sekali?" tanya Rui mulai mematikan oled transparent di hadapannya.
"Ketua klan Nagano tiba-tiba diserang oleh ketua geng berandalan disana. Kini dia terluka parah, dan kita juga harus mengunjunginya dan sedikit menangani masalah itu. Mungkin akan membutuhkan waktu beberapa hari disana. Kak Kenzie sebagai under boss Doragonshadou akan menggantikanmu disini." ucap Kenzou datar.
"Baiklah. Aku akan bersiap dulu. Tunggu saja di ruangan kerjamu dulu." ucap Rui seadanya.
"Hhm. Jangan lama-lama, capung besi itu sudah menunggu kita saat ini." ucap Kenzou mulai berbalik dan segera meninggalkan ruang kerja Rui.
Rui mulai mengjela nafas dan meraih ponselnya untuk mengirimkan sebuah pesan untuk seseorang.
Senior Roy ... maaf, tapi acara sore ini kita tunda dulu. Kita akan melakukannya bersama saat kita memiliki waktu luang. Karena aku akan segera berangkat ke Nagano. Rui
Rui mulai mengirim pesan itu dan segera menyimpan ponselnya kembali. Setelah itu, Rui juga mulai mempersiapkan beberapa barangnya yang akan dia bawa untuk pergi ke Nagano.
...🍁🍁🍁...
Sebuah capung besi berwarna putih bersinar terlihat sudah berada di halaman samping markas utama Doragonshadou masih dengan mesin yang menyala.
Beberapa pria berpakaian rapi dan necis terlihat sudah berdiri tak jauh dari capung besi itu untuk menyambut Rui dan Kenzou yang kini sudah mulai melenggang semakin mendekati capung besi itu.
"Silakan, Nona Rui ... tuan muda Kenzou ..." ucap salah satu dari mereka mempersilakan dengan badan yang sedikit membungkuk dan tangan kanannya mengulur ke arah pintu dari capung besi itu.
Rui dan Kenzou mulai memasuki capung besi itu, dan tentu saja Kenzou lebih memilik untuk duduk berpisah dari Rui.
Di sepanjang perjalanan Kenzou lebih memilih untuk memakai sepasang earpiece bluetooth-nya untuk mendengarkan beberapa musik saja. Sementara Rui hanya menyibukkan dirinya untuk membaca beberapa artikel yang kebetulan sudah ada di dalam capung besi milik Doragonshadou ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
harus lebih teliti lagi itu
2023-01-05
0
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
jangan gitu don Ken am kakak kmu
2022-12-22
0
gagal untuk kumpul bersama ya Rui karena sebuah tugas yang sangat penting
2022-12-09
0