Nickhun dan Rui kini mulai memasuki rumah besar Kagami, dan rupanya Yuna dan Kagami Jiro masih berbincang bersama dengan beberapa tamu undangan. Namun Yuna yang menyadari jika Rui sudah kembali, kini mulai menyambutnya.
"Sayang, kamu darimana saja? Mengapa mengangkat telponnya begitu lama?" tanya Yuna saat Rui dan Nickhun sudah kembali bersama.
"Uhm ... iya, Ibu. Maaf ..." jawab Rui meringis.
Menelpon seorang teman? Tapi aku sama sekali tidak melihat jika Rui sedang menelpon seseorang.
Batin Nickhun kebingungan.
"Ehemm ..." tiba-tiba Kagami Jiro yang sudah menyusul mereka mulai berdehem. "Mengapa kamu tidak jujur saja kepada ibu dan ayah, Rui sayang? Jika kamu ingin menemui dan menyambut pemuda Thailand ini?" kini Kagami Jiro malah menggoda Rui dan sesekali melirik Nickhun dengan senyuman tipis dan penuh kecurigaan.
Ucapan dari Kagami Jiro seketika sukses membuat Nickhun dan Rui menjadi salah tingkah dan merasa begitu kikuk. Bahkan wajah mereka berdua tiba-tiba saja sudah merah seperti tomat.
"Apa yang ayah katakan? Aku hanya tidak sengaja bertemu dengan Nick saat di depan rumah kok." jawab Rui dengan jujur, namun wajah putihnya masih terlihat merona.
"Ayah hanya sedang menggodamu saja, Sayang. Ya sudah. Temanilah Nickhun dulu. Ayah dan ibu akan menjamu beberapa tamu lagi." ucap Kagami Jiro.
"Baik, Ayah." jawab Rui seadanya.
Yuna dan Kagami Jiro mulai meninggalkan mereka berdua. Namun tiba-tiba saja Rui kembali meminta maaf kepada Nickhun karena Rui harus meninggalkan Nickhun untuk pergi sebentar dengan alasan akan mengambil sesuatu di dalam kamarnya.
"Nick kamu bisa berbincang dengan yang lain dulu. Ada Cloud juga kok. Dia sedang menemani Kazuma di dekat taman rumah saat ini. Aku ... akan mengambil sesuatu dulu di dalam kamar dan akan segera kembali." ucap Rui berbohong.
"Baiklah. Jangan khawatir ... aku akan mencari Cloud ... aku juga sudah lama tidak bertemu dan berbincang dengannya." jawab Nickhun merada tak keberatan sedikitpun.
Namun lagi-lagi tentu saja Nickhun mengetahui jika sebenarnya memang ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh Rui saat ini.
"Baiklah. Aku pergi dulu ..." ucap Rui mulai melenggang meninggalkan Nickhun sendirian.
"Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Mengapa kamu terlihat begitu cemas, tidak tenang, dan tidak seperti biasanya, Rui? Apa yang sedang kamu sembunyikan?" gumam Nickhun masih menatap Rui yang kini sudah menapaki tangga utama untuk menuju ke lantai 2.
"Andai saja ada yang bisa aku lakukan untukmu. Andai saja aku bisa sedikit membantumu ..." gumam Nickhun kembali.
Sementara itu ...
Rui mulai memasuki sebuah ruangan pemantau CCTV di dalam rumah besar Kagami untuk mencari tau tentang sosok pria misterius yang sudah mengirimkan surat misterius kepadanya beberapa saat yang lalu.
Dan benar saja!! Setelah beberapa saat mencarinya dari beberapa rekaman, akhirnya Rui menemukannya. Dan rupanya memang ada seorang pria dewasa yang berpakaian serba hitam yang selalu mengintai dari pagar utama.
Namun Rui tak bisa melihat dengan jelas wajah pria dewasa itu, karena pria dewasa itu mengenakan sebuah masker dan penutup kepala untuk menutupi wajahnya.
Dan sepertinya pria dewasa itu juga begitu mengetahui tata letak kamera CCTV di dalam rumah Kagami, karena dia bisa menghindari dengan baik dan tidak memperlihatkan bagian wajahnya menghadap kamera.
"Jadi aku memang tidak salah lihat! Pria misterius itu memang ada dan sengaja memberikan surat untukku? Apakah itu benar-benar papa? Lalu ... apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku akan mencari tau semuanya lebih dulu! Aku akan memastikannya terlebih dulu sebelum mengatakan semuanya kepada ayah ..." gumam Rui masih menatap salah satu layar monitor di hadapannya itu.
...🍁🍁🍁...
Pagi ini Cloud ikut bersama ke markas utama Doragonshadou. Dan mulai hari ini Cloud juga akan mulai berlatih umtuk bekerja di salah satu divisi. Dan tentu saja pemuda berambut keemasan itu lebih memilih untuk berangkat bersama Rui.
Rui segera mengantarkan Cloud ke dalam sebuah ruangan yang cukup famiar untuk Rui. Karena sebelum menjadi seorang pemimpin utama Doragonshadou, Rui pernah bekerja di tempat itu selama beberapa bulan.
CEKLEKK ...
Rui mulai membuka pintu ruangan yang tidak terlalu luas itu namun semua fasilitas di dalamnya juga begitu futuristic dan elegan.
Beberapa orang di dalamnya yang pada awalnya terduduk di tempat kerja masing-masing, kini segera berdiri dengan tegap, lalu sedikit membungkukkan badannya dan memberikan penghormatan untuk Rui.
"Selamat pagi, Bos!" ucap mereka bersamaan, kecuali salah satu pria yang terlihat begitu ragu untuk melakukannya.
"Selamat pagi, Nona Rui." ucap pria yang terlihat begitu ragu itu mau tidak mau akhirnya dia juga mulai menyambut Rui, namun sangat terlihat jika dia melakukannya dengan begitu berat.
Dia adalah Ryuga. Seorang pria yang pernah menjadi senior Rui selama beberapa bulan yang lalu. Ryuga adalah juga sebagai wakil klan Yokohama.
Dan pemuda itu sudah sejak awal sangat tidak menyukai Rui karena takut merasa tersaingi. Karena selain ahli dalam bela diri, Rui jugabegitu jenius.
Beberapa kali Rui selalu terlihat paling menonjol saat melakukan beberapa misi. Bahkan Rui juga pernah menjinakkan sebuah bom. Dan tentu saja itu sangat membuat kesal senior Ryuga.
Namun saat itu Rui adalah seorang gadis dan pekerja biasa, sebelum identitasnya yang sebenarnya terbongkar. Dan tentu saja saat ini senior Ryuga pasti merasa begitu malu ketika mengetahui sebuah kebenaran ... jika gadis yang selama ini dia benci dan gadia yang selalu dia remehkan sebagai gadis desa yang kolot rupanya adalah putri sulung dari Kagami Jiro!
Rui tersenyum lebar menatap mereka secara bergantian, dan senyuman itu terlihat begitu bersahabat dan ramah.
"Jangan seperti itu, Senior Ryuga. Senior Roy, Lay Zhang, dan Aya ... jangan pernah merasa sungkan kepadaku. Biar bagaimanapun kita pernah berkerja bersama di dalam satu team." ucap Rui dengan ramah dan begitu tulus, tanpa ada dendam dan kebencian tertanam di dalam hatinya.
"Uhm ... itu akan sangat aneh jika kami hanya memanggil namamu, Bos. Karena saat ini kamu adalah bos kami." jawab Lay Zhang, si pemuda berdarah China meringis dan mengusap tengkuknya.
"Benar. Tidak masalah untuk kami kok. Kami sangat menghargai niat baikmu, namun kami tidak akan mungkin bersikap seperti dulu-dulu lagi. Itu semua akan sangat tidak etis. Hehe ..." timpal Aya, sang gadis yang sedikit tomboi dan selalu suka berbicara blak-blakan dan apa adanya.
"Uhm aku rasa kita harus sesekali makan bersama deh, atau menyanyi bersama. Bagaimana?" ucap Rui mengusulkan dengan wajah yang begitu berbinar.
"Aku setuju itu!!" sahut Lay Zhang dan Aya bersamaan dengan sangat kompak, namun akhirnya mereka mulai saling berpandangan dan nyengir lebar karena merasa malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
yaa ampun salting dah
2023-01-05
0
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
bagus Rui pasti dulu sebelom lapor am ayah kmu
2022-12-22
0
⧗⃟ᷢʷJayJevan🏀
nahkan ryuga kena mental kan
2022-12-09
0