Suasana masih begitu hening dan canggung. Karena Kazuma masih belum sepenuhnya mempercayai Rui kembali. Namun karena dukungan dan kepercayaan dari Yuna dan Kagami Jiro, akhirnya Rui mau tetap bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kembali hati sang adik bungsu.
"Kazuma. Kakak sungguh minta maaf. Kakak memang salah saat itu, dan kakak menyesali semua itu. Kakak menyesal karena malah memihak orang yang salah." ucap Rui dengan tulus setelah Yuna menceritakan semua yang terjadi saat Kazuma koma.
"Baiklah. Aku akan memaafkan kakak. Tapi jika suatu saat kakak melakukan hal seperti ini lagi, jangan harap saat itu aku akan kembali mempercayai kakak." ucap Kazuma berusaha untuk membuka hatinya kembali setelah pernah dikecewakan oleh Rui.
"Hhm. Kakak tak akan pernah mengecewakan kamu lagi, Kazuma. Kakak akan menebus semua kesalahan kakak dengan menjadi seorang kakak yang baik untukkmu." ucap Rui penuh binar karena akhirnya Kazuma mau memaafkannya dan menerimanya kembali.
Kenzou yang melihat semua ini tiba-tiba merasa kesal kembali. Hingga akhirnya pemuda tampan dan dingin itu mulai meninggalkan ruangan rawat ini.
Rui yang merasa kurang nyaman atas perlakuan dari Kenzou yang selalu dingin terhadapnya, akhirnya segera meminta ijin dan segera menyusul Kenzou yang rupanya menuju ke sebuah balkon umum rumah sakit.
"Kenzou ..." ucap Rui yang sudah menyusul Kenzou dan kini sudah berdiri kira-kira 3 meter di belakang Kenzou.
Suara Rui terdengar begitu samar karena tertutup oleh hembusan angin saat ini. Sepasang matanya juga memicing karena cahaya mentari yang cukup menyilaukan saat ini. Rambut hitam kecoklatannya yang tipis dan lurus menari-nari di udara terkena terpaan angin.
"Ada apa? Kamu tak perlu membujukku seperti kamu membujuk Kazuma!! Kazuma mungkin masih bisa menerimamu! Namun jangan harap aku bisa menerimamu!! Biar bagaimanapun kamu sudah pernah berusaha dan berniat untuk menyakiti ibu dan Kazuma!! Mulai sekarang aku akan lebih menjaga mereka!! Aku tak akan membiarkan kamu melukai mereka lagi!! Aku tak akan segan-segan untuk menghabisimu jika sampai aku melihat kamu berbuat bodoh lagi!!" tandas Kenzou dengan sangat dingjn dan tajam.
Untaian kata dari Kenzou sungguh terasa begitu menusuk dan sangat menyakitkan untuk Rui. Rui memang tidak menyangkal akan semua kesalahan dan kebodohannya di masa lalu, namun Rui juga sudah menyesalinya.
Bahkan Rui pernah meminta kepada Kagami Jiro agar memberikan hukuman yang setimpal karena kebodohannya di masa lalu itu. Namun rupanya Kagami Jiro dan Yuna malah memaafkannya begitu saja.
"Kenzou. Tidak masalah jika kamu membenciku. Aku paham itu. Dan aku memang pantas untuk mendapatkan semua itu. Namun satu hal yang harus kamu tau, aku tak akan pernah lagi berusaha untuk menyakiti mereka. Justru aku akan berusaha untuk selalu melindungi mereka, sekalipun harus mempertaruhkan nyawaku ..." ucap Rui dengan lirih dan begitu tulus.
Suaranya begitu bergetar saat mengatakan hal itu, sepasang mata dengan pupil coklat itu terlihat sudah mulai berair. Dan sedikitpun tak tergambarkan kebohongan di dalamnya! Karena semua itu adalah jujur dari dasar hati Rui.
"Cih ... aku bukan anak kecil yang mudah untuk dibohongi!!" Kenzou berkata diiringi dengan tawa mengejek lalu mulai berbalik untuk menatap Rui.
Wajah tampan yang selalu terlihat dingin kepada siapapun itu kini mulai menyeringai menatap Rui. Perlahan Kenzou juga mulai melenggang dengan langkah pelan dan semakin mendekati Rui yang masih menatap nanar Kenzou.
"Satu lagi!! Aku tidak setuju jika kamu yang memimpin Doragonshadou!! Jadi segera undurkan diri dan biarkan kak Kenzie yang memimpin Doragonshadou sebagaimana mestinya!!" tandas Kenzou menatap tajam Rui dengan penuh kebencian.
"Jika memang itu bisa membuatmu merasa lebih lega dan bisa membuatmu memaafkanku, maka aku akan melakukannya. Aku tidak butuh semua fasilitas mewah ataupun jabatan sebagai pemimpin Doragonshadou, Kenzou." jawab Rui dengan suara yang begitu rendah dan begitu lirih.
Senyuman hangat juga menghiasi wajah ayunya yang sudah hampir meneteskan air matanya. Rasanya cukup sakit, ketika salah satu adiknya kini menjadi sangat membencinya.
Namun lagi-lagi Rui berusaha untuk memakhlumi semua itu dan berharap suatu saat Kenzou akan benar-benar bisa menerimanya dengan tulus seperti Yuna dan Kagami Jiro yang sudah menerima dan memaafkannya.
"Baiklah jika memang seperti itu! Segera undurkan dirimu!!" tandas Kenzou penuh dengan penekanan.
"Hhm. Kakak akan segera mengatakannya kepada ayah. Jangan khawatir ..." ucap Rui dengan nada rendah dan masih berusaha untuk tetap tersenyum menatap Kenzou.
"Tepati ucapanmu dan aku akan mempertimbangkan semuanya!" ucap Kenzou dengan tegas lalu mulai melenggang melalui Rui begitu saja.
Rui masih saja berada di balkon ini dan malah memutuskan untuk duduk di sebuah ayunan untuk menenangkan dirinya.
Gadis cantik itu duduk termenung cukup lama di atas ayunan itu, hingga akhirnya sebuah panggilan dari ponselnya mulai membuyarkan lamunannya.
"Hallo, Cloud ..." sapa Rui saat mengangkat sebuah panggilan dari Cloud, sang adik ketiganya yang merupakan adik kandungnya.
"Kak Rui ada dimana? Saat aku pulang dari les, mengapa rumah begitu sepi, Kak? Tak ada seorangpun di rumah dan hanya ada para pengawal dan pelayan saja." ucap Cloud dari seberang.
"Kakak dan yang lainnya sedang di rumah sakit, Cloud."
"Siapa yang sakit, Kak? Apa kakak sakit?" ucap Cloud terdengar begitu mengkhawatirkan Rui.
Karena selama ini Rui adalah satu-satunya yang Cloud miliki sebelum Rui berhasil menemukan keluarganya yang sebenarnya. Dan Cloud juga begitu menyayangi Rui.
Bahkan Cloud pernah melindungi Rui dan menjadi perisainya, hingga Cloud terkena tembakan mematikan dari Kin Izumi, sang musuh bebuyutan dari Kagami Jiro yang merupakan ayah biologis dari Cloud ( baca The Goddess Of War ).
"Bukan, Cloud. Kakak baik-baik saja kok. Kazuma sudah sadar dari koma. Dan kami mengunjunginya bersama-sama." jelas Rui tersenyum hangat karena membayangkan ekspresi khawatir dari Cloud yang pastinya begitu lucu.
"Oh ... syukurlah jika Kazuma memang sudah sadar kembali. Kalau begitu aku akan segera menyusul ke rumah sakit, Kak. Aku juga ingin mengunjungi Kazuma!" ucap Cloud begitu bersemangat.
"Baiklah. Kakak akan menunggumu. Hati-hati di jalan. Atau minta tolong pengawal rumah untuk mengantarkanmu saja." ucap Rui menyarankan.
"Hhm. Iya, Kak. Tapi aku akan naik taxi saja. Jujur saja terkadang aku masih begitu segan dengan mereka. Hehe ..." celutuk Cloud dengan tawa kecil.
"Baiklah. Hati-hati di jalan ..." jawab Rui dengan hangat.
"Iya, Kak. Sampai jumpa di rumah sakit! Bye ..." ucap Cloud lalu mengakhiri panggilan itu.
Seharusnya kini hidupku menjadi begitu sempurna dan lengkap bukan? Aku sudah menemukan ayah biologisku yang selama 18 tahun ini selalu mencariku? Dan aku juga sangat beruntung karena keluarga ini begitu hangat dan bisa menerimaku. Namun ... mengapa rasanya masih ada yang belum lengkap?
Batin Rui menghembuskan nafas kasarnya ke udara dan menatap sekawanan burung yang sedang terbang di langit yang begitu cerah itu.
...🍁🍁🍁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
#manusiabiasa
hai aku mampir semangat
2023-01-14
1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
apa yang blom lengkap ya Riu
2022-12-20
0
delete account
Rui tau saja padahal gadis kecil loh
2022-12-15
2