Sore itu, Rifqi tiba di rumah Vanilla Granola dengan wajah segar dan tampak bahagia. Ia berharap acaranya dengan gadis pujaannya itu akan sukses malam ini.
Dengan beralasan menghadiri acara keluarga, ia bisa membawa gadis itu ke sebuah tempat khusus dan istimewa.
Andre sang sahabat menyambutnya di ruang tamu dengan senyum samar diwajahnya. Pria itu cukup gembira juga karena Vanilla, sang adik ipar akhirnya mau keluar dengan pria pilihannya.
"Aku titip Vanilla ya, jangan macam-macam." ujarnya pada Rifqy yang nampak sudah sangat rapih dengan setelan Jasnya.
"Beres Bro. Akan aku jaga dia seperti menjaga kesehatan, hehehe."
"Hahaha," Andre ikut tertawa dengan candaan Rifqy sang sahabat. "Bagus. Aku percaya padamu Qy." ucapnya sembari menepuk bahu pria itu.
"Okey deh, tuh Vany udah siap. kami berangkat dulu ya." ujar Rifqy kemudian berdiri dari duduknya. Ia langsung tersenyum lebar melihat tampilan Vanilla yang sangat cantik malam itu.
"Mas, mbak, kami berangkat ya," pamit Vanilla pada kedua kakaknya itu.
"Hati-hati ya, dan pulangnya tidak lebih dari jam 10 malam." ucap Grinty mewanti-wanti.
"Siap Mbak Grinty! pukul 9 lewat 59 insyaallah kami sampai." Rifqy menaruh tangannya di dahinya layaknya orang yang sedang hormat. Andre dan Grinty tertawa bersama sedangkan Vanilla hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka.
Grinty dan Andre melambaikan tangannya saat mobil Rifqy sudah keluar dari pagar minimalis mereka.
"Semoga mereka berjodoh ya mas," ucap Grinty sembari memeluk lengan suaminya yang juga masih memperhatikan body mobil itu sampai menghilang dari pandangannya.
"Aamiin." jawab Andre kemudian mengajak istrinya untuk masuk. Mereka berdua adalah teman semasa kuliah dengan Rifqy. Mereka berdua pun bekerja di perusahaan yang sama. Sehingga persahabatan mereka bertiga semakin terjalin dengan baik.
"Rifqy udah lama menjomblo dan kuharap dengan Vanilla, jodohnya udah bisa terbuka."
"Iya Mas, kasihan juga kita aja udah punya Sesil. Usia begitu cepat ya, tahu-tahu Rifqy udah tua dan belum menikah juga." Grinty mengiyakan ucapan suaminya lalu melanjutkan,
"Seperti Vanilla juga. Usianya sudah hampir 27 tahun. Terlalu sering menolak jodoh yang datang bisa-bisa gak sadar dia udah tua, hahahaha." Grinty tertawa terbahak-bahak membayangkan adiknya itu jadi perawan tua.
"Untungnya adikmu cantik." ujar Andre dan langsung mendapat tatapan tajam dari sang istri.
"Cantik mana daripada aku mas?" Andre meremas tengkuknya dengan tak nyaman. Ia takut tidak akan dapat jatah malam ini jika saja ia salah bicara.
"Cantikan kamu dong sayang. Kalau Vanilla cantiknya sedikit aja nah kalau kamu cantiknya banyak sekali."
"Hem, bisa aku pertimbangkan kata-katamu mas." ujar Grinty kemudian meninggalkan suaminya di ruang keluarga itu.
"Aman..." Andre menarik nafasnya kemudian mengikuti langkah istrinya ke dalam kamar. Ia harus menabung banyak kata-kata manis untuk selalu membuat sang istri bahagia.
🍀
"Ini pesta ulangtahun ya mas?" tanya Vanilla Granola saat mereka berdua sudah sampai di sebuah resort yang cukup ramai pengunjung. Ada banyak bunga dan balon yang tertata cantik di depan pintu masuk tempat itu.
"Iya, sepupu aku yang baru datang dari luar Negeri merayakan ulangtahunnya di sini. Dan semua anggota keluarga diundang, katanya sekalian syukuran gitu."
"Oh gitu ya mas."
Mereka berdua terus melangkah masuk untuk menemui sang tuan rumah. Beberapa anggota keluarga Rifqy sengaja menahan langkah mereka berdua untuk sekedar berbasa-basi.
"Calon kamu ya Qy?"
"Cantik Qy, langsung halalin aja."
"Kamu pintar cari calon istri Qy,"
Berbagai macam suara pujian dan basa-basi mengiringi langkah mereka berdua yang hanya dijawab dengan senyum seorang Vanilla Granolla.
"Nah ini dia yang punya hajatan. Re Laxa Bross." ujar Rifqy sembari mempertemukan Vanilla dan sepupunya itu.
Vanilla Granola tersenyum kemudian mengulurkan tangannya kearah gadis cantik yang tampak sangat kaget itu.
"Hai Xa," sapa Vanilla dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.
"Vanilla Granola?" balas gadis itu dengan wajah tak percaya.
"Yups. Syukurlah, kamu masih ingat aku."
"Tentu saja, aku ingat kamu Van. Kita kan pernah bersama selama tiga tahun di SMA, iyyakan?"
"Jadi kalian sudah saling kenal? bagus banget dong." ucap Rifqy dengan wajah gembira.
"Selamat ulangtahun ya Xa. Aku dengar kamu sekarang jadi model ya?" tanya Vanilla sembari memperhatikan penampilan Re Laxa yang cukup terbuka layaknya seorang seniman kalau tampil di depan kamera.
"Yah gitu deh. Aku kerja di Luar Negeri tapi." jawab gadis itu sembari mengangkat bahunya.
"Wah hebat. Model Internasional, bangga punya teman yang memiliki karir yang sangat bagus."
"Udah ah, ngomong-ngomongnya. Kapan aku bisa berdua dengan Vanilla kalau begini?" timpal Rifqi mulai gerah. Ia ingin mengajak gadis pujaan hatinya itu untuk duduk di tempat sepi berdua saja, agar bisa mengungkapkan perasaannya pada gadis itu.
"Kalian?" Re Laxa menatap dua orang dihadapannya itu bergantian.
Rifqy mengangguk dengan senyum lebar diwajahnya. Sedangkan Vanilla hanya menunduk sembari meremass tas tangannya.
"Ayo Van, kita cari tempat yang nyaman." ujar Rifqy sembari tangannya menarik tangan gadis itu agar meninggalkan tempat itu.
Entah kenapa Re Laxa merasakan hatinya sangat tidak nyaman dengan pemandangan itu, begitu pun seorang tamu pria yang sedari tadi memperhatikan interaksi dua orang itu sejak masuk ke resort tersebut.
🍀
*Bersambung
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Isss
siapa pria yg tidak nyaman itu ya?
2022-11-06
2