Bab 4 BTM

Hari ini adalah hari terakhir Try out ujian Nasional SMA Tunas Bangsa. Semua siswa sangat senang dan berharap apa yang sudah mereka usahakan ini akan sama hasilnya saat ujian akhir nantinya yang akan berlangsung beberapa hari lagi.

Semua kelas XII mengadakan acara refreshing di sebuah tempat wisata di daerah puncak. Mereka ingin menyegarkan kembali otak mereka yang sudah hampir dua bulan belajar mati-matian untuk menghadapi ujian nasional dan persiapan masuk ke perguruan tinggi.

"Baiklah teman-teman, kita berangkat pagi ini dan akan kembali besok sore." ucap Hazel Almondo selaku ketua panita pada acara refreshing kali ini. Pria itu berdiri di depan semua siswa saat acara penutupan Try out di sekolah itu.

Seorang siswi dari kelas IPS mengacungkan jarinya ingin bertanya dan langsung dipersilahkan oleh sang ketua Panitia.

"Silahkan Xa."

"Makasih Haze, tapi masak cuma sehari sih? apa kita tidak akan kehabisan waktu didalam perjalanan saja?" tanya siswi yang bernama Re Laxa itu. Ruangan itu langsung ribut dengan kasak-kusuk semua siswa.

Banyak yang mempertanyakan hal yang sama karena sesuai hasil rapat dengan panitia acara, mereka rencananya akan menginap sampai 2 hari. Dan akan melakukan banyak hal disana.

"Mohon maaf, karena rencana awal kita tidak disetujui oleh pihak sekolah. Kita hanya diberikan izin sehari semalam tidak lebih." jawab Hazel Almondo dengan tegas. Dan rupanya berhasil menambah kasak-kusuk lagi di dalam ruang Aula sekolah itu.

"Keamanan siswa menjelang ujian Nasional sangat dipertimbangkan oleh pihak sekolah dan juga orang tua siswa. Jadi hal itu tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kalau pun ada rencana untuk melakukan rekreasi selanjutnya adalah sebaiknya setelah pengumuman ujian Nasional saja. Saya kira itu akan lebih aman." lanjut Hazel Almondo dengan tenang.

Akhirnya ruang Aula itu sepi. Sepertinya mereka semua setuju dengan pendapat ketua panita yang terkenal cerdas dan penuh pertimbangan itu.

"Apakah masih ada pertanyaan?" lanjutnya sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Seorang siswi dari kelas bahasa mengacungkan tangannya untuk bertanya.

"Apa kita boleh membawa teman dari sekolah lain Haze?" tanya Okky Jelly yang terkenal sering bolos dan kedapatan di sekolah lain itu.

"Tidak boleh. Karena acara ini khusus untuk siswa di sekolah kita saja. Tidak boleh ada orang lain."

"Meskipun itu sepupu atau keluarga sendiri Haze? dia ingin sekali ikut mumpung sedang liburan juga."

"Aturan tetap aturan Ky, Maaf ya," Hazel melipat tangannya di depan dada tanda tidak memberikan kelonggaran pada siapapun. Okky Jelly langsung menarik nafas berat. Ia sangat ingin membawa kekasihnya juga.

"Baiklah, terimakasih banyak Haze." ucapnya dengan wajah tidak puas. Jauh-jauh hari gadis itu sudah merencanakan banyak hal dengan kekasihnya dan ingin bersenang-senang disana.

"Well, karena semuanya sudah jelas, kita akan berangkat beberapa menit lagi. Nama-nama kalian sudah tertempel di Pintu Bus yang akan kita gunakan. Selamat berlibur dan semoga kita kembali dalam keadaan fresh dan siap berjuang di Ujian Nasional. Semangat! wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh!" semua siswa serentak menjawab salam ketua panita itu kemudian segera bubar dan mencari Bus yang akan membawa mereka.

Rombongan SMA Tunas Bangsa sampai di puncak pukul 4 sore. Semua siswa memasuki kamar yang sudah disiapkan oleh panitia. Mereka beristirahat sejenak sekaligus menyegarkan diri.

Malam hari adalah waktu mereka akan melakukan kegiatan seni berupa lomba nyanyi dan menari antar kelas. Dan saat semua orang sedang bersiap untuk keluar dari kamar mereka. Vanilla Granola justru sedang tidak bersemangat melakukan hal apapun.

"Van, loyo banget sih?" tanya Joice sang sahabat saat melihat Vanilla Granolla nampak tak bersiap samasekali.

"Gak tahu nih. Kepalaku pusing dan bawaannya pengen tidur aja."

"Waduh jangan sampai kamu tiduran aja dong. Kita cuma semalam di sini masak cuma dihabiskan dengan tidur aja," ujar Joice sembari menarik tangan sahabatnya itu untuk bangun.

"Tapi badan aku emang lagi lemes banget Joice, aku gak mood." ujar gadis itu sembari merapikan rambutnya.

"Nanti juga kalau udah ngumpul-ngumpul sama teman-teman pasti akan segar lagi, apalagi kalau udah ketemu sama si Hazel itu. Pasti matamu langsung cerah." Joice tersenyum sembari mengedipkan matanya. Vanilla Granola tersenyum.

"Semoga saja aku bisa segar lihat dia. Asal gak ngeselin aja tapi, hahaha," gadis itu mulai tertawa dan nampak gembira lagi. Hazel Almondo memang mampu memacu adrenalinnya sendiri saking suka dan cintanya pada pria itu.

Mereka berdua pun keluar dari kamar dan ikut bergabung dengan semua siswa lainnya. Mereka ikut bernyanyi dan menari secara medley kemudian dilanjutkan dengan beberapa lomba yang sangat seru antar kelas.

"Van, ada nyariin kamu tuh!" seru Re Laxa pada Vanila Granola saat kembali duduk disamping Joice sang sahabat.

"Siapa Xa?" tanya Vanilla sembari mengikuti arah pandang gadis itu.

"Ada deh, pokoknya kamu pasti akan langsung suka deh," ujar Re Laxa dengan senyum diwajahnya.

"Maaf banget nih Xa, aku lagi gak mood banget nih. Lagi gak enak badan." ujar Vanilla berusaha menolak dengan cara halus.

"Duh kok bisa sih? pasti gak nyaman banget ya kalau acara menyenangkan seperti ini malah gak enak badan." Vanilla Granola mengangguk dengan senyum meringis.

"Aku ada obat sakit kepala nih Van, kamu bisa minum sekarang juga. Pasti kamu bisa langsung segar deh." ujar gadis itu dan memberikan sebutir obat kepada gadis itu.

"Beneran nih obat untuk sakit kepala?" tanya Vanilla sembari menatap pil yang sudah ada di telapak tangannya itu.

"Ya iyalah, aku biasa minum kok. Coba aja." jawab Re Laxa meyakinkan. Ia pun langsung memberikan segelas air mineral kepada gadis itu dengan senyum diwajahnya.

"Makasih ya Xa, kamu kok baik banget sih," ujar Vanilla dan langsung meminum pil itu.

"Gimana rasanya?"

"Gak kerasa apa-apa sih. Tapi thanks banget ya."

"Iya Van. Nah sekarang kamu bisa nemuin teman aku. Katanya pengen kenalan sama kamu."

"Bentar ya, aku ke toilet dulu." Vanilla tersenyum mengiyakan kemudian berpamitan pada Joice dan Re Laxa.

"Aku temenin kamu ya Van," ujar Joice sembari ikut berdiri.

"Gak usah, nikmatin acaranya aja yah, toilet kan deket. Aku gak akan nyasar kok." jawab Vanilla dan langsung berjalan sendiri ke toilet umum di dalam resort itu.

Tetapi belum juga ia berhasil masuk ke Toilet, tubuhnya langsung jatuh tak sadarkan diri dan seseorang membawanya ke dalam salah satu kamar di tempat itu.

Re Laxa tersenyum miring. Ia langsung menghubungi seseorang untuk menemui Vanilla di dalam kamar itu.

"Rasakan kamu!" ujarnya sembari menatap layar handphonenya dengan seringaian kejam.

*Bersambung

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Endah Witjaksono

Endah Witjaksono

ya allah kenapa namanya kek makanan semua relaxa,okky jelly drink, kopi vannila choco granule
baca sambil minum ale2,,,😂😂😂🤣🤣🤣

2022-11-24

2

Lee

Lee

Nama tokoh²nya unik ya kak..
semmgat

2022-11-21

2

penggemar novel onlen

penggemar novel onlen

Re laxa jadi permen pahit aja nih

2022-11-03

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!