Re Laxa segera menuju ke tempat duduknya dan menemui sekelompok teman-temannya yang sedang membawa banyak minuman yang tidak boleh dikonsumsi oleh siswa-siswi seperti mereka.
"Gimana Xa, rencana kamu berhasil gak?" tanya Ale pada pacarnya itu.
"Iya dong. Cewek kayak Vanilla itu pantas mendapatkannya. Dia pikir bisa apa menguasai sekolah dengan gayanya yang sok-sokan itu. Sok brandal tapi gak pernah ngedrugs. Cemen banget gak tuh hahahhaha," gadis itu tertawa terbahak-bahak dan diikuti oleh teman-temannya yang sengaja ia bawa dari sekolah lain untuk ikut berpesta di tempat itu.
"Semoga malam ini cewek itu mendapatkan balasan dari perbuatannya pada Sari adik aku," ucap Ale ikut menyumpahi.
Pria itu sengaja datang untuk memberikan pelajaran pada gadis cantik berandal yang sudah memberikan trauma pada adiknya Sari Mawangi mantan pacar Hazel Almondo. Adiknya itu sudah tidak mau datang ke sekolah karena takut bertemu dengan seorang Vanilla Granolla.
"Makasih banyak ya sayangku," ucap Ale dan langsung memberikan pelukan dan ciuman pada pacarnya itu.
"Apa pun akan kulakukan untukmu Ale," ucap Re Laxa dengan senyum diwajahnya. Mereka pun minum lagi dan lagi sampai mabuk. Mereka tidak peduli akan kegiatan anak lain yang sedang saling menghibur dan memeriahkan acara malam itu dengan begitu banyak perlombaan yang sangat seru.
Hazel Almondo, sudah berkali-kali mondar mandir ke Toilet karena merasa sedang mulas. Ia sampai menyerahkan urusan penting kepanitiaan ini ke sekretarisnya karena tubuhnya sudah sangat lelah.
"Minum ini Haze, biar kamu gak lemes. Ini bisa menambah cairan yang hilang loh. Trus kamu istirahat. Setelah itu akan sehat kembali kok." Coky sang wakil memberikan satu botol minuman isotonik pada pria itu karena sudah tidak tega melihat apa yang terjadi pada sahabatnya.
"Makasih ya Ky, aku gak tahu apa ini karena makanan di tempat ini ya? kok aku sampai mulas seperti ini?"
"Bisa saja bukan karena makanan lho Haze tapi bisa juga karena cuaca yang cukup dingin di puncak ini."
"Iya bisa jadi sih, aku ke kamar dulu ya." ujar Pria itu kemudian melangkah ke arah kamarnya.
"Aku percayakan acara ini padamu ya Ky," lanjutnya tersenyum. Coky mengangkat ibu jarinya dengan senyum diwajahnya.
"Okey siap!"
Hazel Almondo meninggalkan acara itu dan menuju ke kamarnya. Tetapi perasaan was-was tiba-tiba menyerang hatinya karena merasa ada yang tidak beres dengan pintu kamarnya.
"Ini kok tidak terkunci ya?" ucapnya kemudian mendorong pintu itu dengan hati-hati. Tubuhnya yang sedikit lemas berusaha untuk waspada. Jangan sampai ada seseorang yang berbahaya di dalam sana.
Dengan langkah hati-hati ia pun memasuki kamar itu dimana ia melihat seorang pria asing sedang mencoba melakukan hal yang tidak senonoh pada seorang gadis yang ia tidak tahu siapa.
"Hey siapa kamu?!" tanyanya dengan suara keras. Pria asing yang seumuran dengannya itu tersentak kaget dan langsung kabur dari sana. Ia meninggalkan tubuh Vanilla Granolla yang sudah agak terbuka bagian atasnya.
"Vani?" ucap Hazel Almondo dengan mata tak percaya. Ia tahu kalau gadis itu berandalan dan terkenal sangat nakal di sekolahnya. Tetapi ia tak menyangka kalau gadis itu bisa sebebas ini dengan seorang pria. Dan ini terjadi di dalam kamarnya.
Vanilla yang merasakan kepalanya sangat pusing menatap pria yang sangat dicintainya itu dengan berusaha untuk tersenyum.
"Haze, kamu disini? tolong aku. Kepalaku sangat sakit." gadis itu berusaha menggapai tangan Hazel Almondo tetapi segera ditepis oleh pria itu.
"Tutup pakaianmu Van! aku tidak menyangka kalau kamu begitu murahan seperti ini!" ujar Hazel berusaha melempar selembar kain untuk menutupi bagian atas gadis itu yang sudah terbuka.
Sebuah tank top tipis sudah nampak nyata di depan pria itu. Dan pikiran buruk Hazel Almondo sudah berkelana kemana-mana. Ia yakin sekali pria asing tadi sudah melakukan hal yang lebih pada tubuh gadis cantik berandalan itu.
"Kepalaku sangat sakit Haze, Tolong berikan aku minum. Tenggorokan aku sangat kering dan panas." Vanilla berusaha bangun tetapi kemudian terjatuh karena tubuhnya terasa sangat lemas. Meskipun kesal dan marah Hazel Almondo berusaha juga menolong gadis yang sangat dibencinya itu.
Dengan tubuh yang sama-sama lemas. Mereka berdua justru sama-sama jatuh di atas tempat tidur.
"Ya ampun! apa yang kalian lakukan di sini, sementara semua orang sibuk mensukseskan acara di luar sana hah?!" seru seorang perempuan paruh baya yang merupakan kepala sekolah di SMA Tunas Bangsa itu.
Rupanya ia sudah lama ingin berbicara pada Hazel Almondo dan tidak menemukannya di manapun dan berakhir mencarinya di kamar ketua panitia itu.
"Ibu, kami tidak melakukan apa-apa," jawab Hazel Almondo dan segera berdiri dari posisinya yang sedang menindih tubuh Vanilla Granola yang sudah tampak terbuka itu.
"Lalu apa yang aku lihat ini Haze?!" Ibu Sweetie menatap tubuh Vanilla dengan tatapan tajam.
"Kalian berdua adalah siswa dan siswi teladan di sekolah. Ibu tidak menyangka kalau otak kalian yang cerdas tidak dibarengi dengan akhlak yang baik."
"Ibu, demi Allah. Aku dan Vanilla tidak melakukan apa yang ibu pikirkan," Hazel Almondo berusaha meraih tangan Ibu Sweetie untuk memohon ampun.
"Besok orang tua kalian, aku pastikan akan datang kemari. Kalian harus menikah."
"Oh tidak Bu. Aku punya cita-cita yang tinggi. Aku tidak mau menikahinya. Papa Mamaku pasti tidak setuju."
"Bertanggung jawablah Haze. Ibu tidak mau tahu. Dan ini akan jadi rahasia kita. Jangan sampai acara ini rusak karena ulah kalian yang sangat memalukan." Ibu kepala sekolah itu langsung membawa Vanilla Granolla keluar kamar pria itu.
"Brengsek kamu Vanilla! entah kenapa kamu tidak pernah membuat hidupku tenang, aaaaargh!" Hazel Almondo memukul tempat tidur itu dengan emosi. Ia takut Papa dan Mamanya pasti akan memarahinya.
Bagaimana mungkin aku menikah dengan seorang gadis yang sangat aku benci?
Aaaargh!
Vanilla Granola, awas kamu!
Kamu akan aku buat menderita!
Hazel Almondo mengerang kesal. Ia sangat benci pada gadis itu.
Sedangkan Vanilla Granola yang sedang berada pada pelukan kepala sekolahnya hanya bisa menangis. Ia juga tidak ingin ini terjadi. Tapi berapa kalipun ia memohon maaf kepada perempuan itu, ibu Sweetie tetap tidak mau mendengarkannya.
"Hazel Almondo harus bertanggung jawab padamu Vani. Ibu tidak tahu kenapa kalian melakukan perbuatan tercela ini tetapi menikah adalah jalan terbaik untuk kalian."
"Tapi Bu,"
"Sudahlah, yang penting kalian sah dulu. Tetapi ini akan jadi rahasia karena usia kalian masih sangat muda. Ujian Nasional juga Sebentar lagi berlangsung."
Vanilla Granola akhirnya pasrah. Meskipun begitu hatinya juga sangat gembira karena cita-citanya untuk memiliki Hazel Almondo akan segera terwujud.
🍀
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Anonymous
Ini nama tokoh2 ceritanya dari barang dagangan😂
2022-12-02
1
Tebe'e
Aku sampai di sini, Kak☺
2022-11-29
0
Tebe'e
😱
2022-11-29
0