Bab 3 BTM

"Kamu tunggu di sini Ga, aku sapa Ibu Vani terlebih dahulu." ujar Hazel Almondo sembari membuka seatbeltnya dan turun dari mobilnya.

"Iya Pa." jawab Yoga kemudian mengambil handphonenya yang selama ini dimatikan selama proses belajar berlangsung di sekolahnya. Ia baru mendapatkan izin mengaktifkannya ketika sudah selesai waktu belajar.

Sedangkan di luar sana. Sang Papa sedang berbasa-basi dengan dua orang yang cukup mengganggu perasaannya.

"Van, kamu tinggal di sini ya?" tanya Hazel Almondo saat perempuan cantik itu sibuk berbicara dengan seorang teman prianya.

"Eh, Pak Hazel. Iya Pak." jawab Vanilla Granolla dengan wajah kaget. Ia tak menyangka kalau mantan suaminya itu mengikutinya sampai ke rumahnya.

"Siapa Van?" tanya Tora ikut penasaran dengan pria yang baru dilihatnya itu.

"Oh kenalin, ini Papanya Yoga Putra Almondo kls 7.A itu. ingatkan mas? Dan ini mas Tora guru Penjaskes di sekolah putra anda pak Hazel." perempuan itu memperkenalkan dua pria itu dengan senyum diwajahnya.

Dua pria itu pun saling bersalaman satu sama lainnya dengan tatapan saling mengintimidasi.

"Maaf semuanya, aku gak ngajak masuk ke rumah ya, udah sore banget nih." Vanilla Granola menghidupkan klakson mobilnya dan segera meninggalkan dua pria itu di sana. Seorang satpam membukakan pintu pagar rumahnya kemudian ia pun masuk.

"Baik Pak Tora, sampai jumpa lagi. Selamat sore." ujar Hazel Almondo kemudian berlalu dari hadapan pria muda yang merupakan guru dari putranya itu.

"Ah iya Pak Hazel. Senang berjumpa dengan anda." jawab Tora tersenyum kemudian segera naik ke sepeda motornya.

Pria itu sengaja menemui Vanilla Granolla, gadis incarannya karena merasa khawatir akibat laporan dari satpam di sekolah kalau sisa guru perempuan itu yang belum pulang dari sekolah. Dan sekarang ia bisa bernafas lega.

Sementara itu Vanilla Granolla melangkah masuk ke kamarnya dengan tubuh lelah begitupun dengan hatinya.

Kupikir mandi adalah solusi terbaik saat ini.

Perempuan berusia 27 tahun itu mulai melepaskan pakaiannya kemudian memasuki kamar mandi d

untuk menyegarkan dirinya. Untungnya ia sudah sholat ashar di sekolah. Jadi ia sekarang bebas berendam untuk merilekskan tubuhnya.

Hazel Almondo

Tiba-tiba saja nama itu kembali menghiasi kepalanya. Perempuan itu menutup matanya mengingat kembali kisahnya dengan pria itu yang berakhir dengan perpisahan.

Flashback on

Vanilla Granola, siswi kelas 12 SMA Tunas Bangsa. Terkenal cantik dan cerdas tetapi sayangnya ia juga sangat nakal di sekolahnya. Bolos dan membuat keributan adalah kesehariannya.

Menjadi langganan ruang bimbingan dan konseling hampir setiap pekan. Semua guru sudah tahu tentang sifat badungnya itu.

Tetapi tetap saja menjadikan dirinya selalu menjadi perwakilan setiap lomba Olimpiade sains di sekolahnya bersama dengan Hazel Almondo sang ketua OSIS.

Gadis itu sangat cerdas hingga si ketua OSIS kadang merasa sangat tidak nyaman dengannya. Hazel Almondo merasa mendapat saingan berat. Dan lagi ia tidak menyukai sifat Vanilla Granolla yang sangat bar-bar dan juga suka membuat keributan di sekolah.

Siswa perempuan dan laki-laki sering diajaknya berduel kalau ia sedang tidak puas dengan apa yang ia inginkan.

Semua gadis yang berusaha didekati oleh Hazel selalu mendapatkan perlakuan kasar dari Vanilla Granolla. Karena bagi gadis cantik itu Hazel Almondo adalah miliknya seorang.

Akhirnya mereka sering saling berdebat dan bahkan saling bermusuhan. Tetapi bagi dewan guru mereka berdua merupakan pasangan yang cukup serasi dengan latar belakang sifat yang sangat berbeda.

Keseringan bersama untuk berlatih setiap menghadapi lomba membuat perasaan Vanilla Granolla semakin tumbuh dengan sangat baik.

Sejak dulu ia sangat menyukai ketua OSIS dua periode itu. Tetapi perasaannya tidak pernah dibalas oleh seorang Hazel Almondo.

Pria itu malah sengaja mempertontonkan kalau ia sudah mempunyai pacar di depan semua orang hingga membuat seorang Vanilla Granolla meradang.

"Hey, kamu tahu gak, kalo cuma aku yang bisa dampingin Hazel hah? kok kepedean banget sih kamu?!" seru Vanilla pada adik kelasnya itu. Sari Mawangi hanya bisa menangis dengan sikap kasar kakak kelasnya itu padanya.

"Aku akan minta putus dari Kak Hazel, tapi jangan ganggu aku kak," gadis itu terus menangis karena takut. Ia sungguh tidak tahu kalau pria yang menembaknya Itu adalah incaran si brandal cantik Vanilla Granolla.

"Baguslah kalau kamu cepat paham. Sekarang jangan lagi berniat untuk mendekati Hazel, okey?"

"Iya Kak. Aku tidak akan mendekatinya. Bahkan aku akan pindah dari sekolah ini kalau perlu." Sari Mawangi benar-benar ketakutan. Tubuhnya sampai gemetar hanya karena mendapat ancaman dari seorang gadis berandalan di sekolah itu.

"Kamu tidak perlu pindah. Hanya saja hindari yang namanya Hazel Almondo. Karena jika aku melihatmu maka aku pastikan kamu dan keluargamu tidak akan hidup tenang, mengerti kamu teh Sari yang tidak wangi?"

"Iya kak, iya." gadis itu kemudian segera meninggalkan kantin tempat mereka berdua berbicara dan membuat Vanilla Granola menyeringai.

Hmmm kamu pikir aku akan membiarkanmu bersama Hazel?

Jangan mimpi!

Vanilla hanya akan berjodoh dengan Hazel. Camkan itu!

Sementara itu di depan Kantin, Sari Mawangi tak sengaja bertemu dengan Hazel Almondo yang sedang mencarinya di manapun.

"Sari, ada apa?" tanya Hazel pada pacar barunya itu. Ia bisa melihat kalau mata gadis itu masih basah oleh airmata.

"Gak ada apa-apa kak, aku cuma sedang sakit kepala. Permisi." jawabnya kemudian segera pergi dari sana tetapi tangannya ditarik oleh ketua OSIS itu supaya tidak pergi dari sana.

"Lepasin Kak. Aku tidak mau bertemu kakak lagi." ujar Sari Mawangi dengan ketus. Ia benar-benar takut pada ancaman Vanilla Granolla dan lebih memilih untuk meninggalkan pria itu daripada harus berhadapan dengan si brandal Vani.

"Sari, ada apa? kita bahkan baru jadian 2 hari masak harus putus sih?" Hazel tidak terima dengan tingkah pacarnya itu padanya. Ia menahan tangan gadis itu agar tidak pernah pergi darinya.

"Kak Hazel bisa ngerti gak sih? aku minta kita putus sekarang juga!" teriak gadis itu lagi sembari menghentakkan tangannya keras. Sari segera berlari dari sana dengan sakit yang teramat di hatinya.

Hazel Almondo menarik nafas panjang. Ia yakin ini semua karena perbuatan Vanilla Granolla sigadis berandal itu. Dengan emosi di dadanya ia memasuki kantin untuk mencari gadis pembuat masalah itu.

"Vanilla Granola!" geramnya dengan rahang mengetat sempurna.

"Kamu yang bikin Sari nangis kayak tadi?" tanya Hazel pada gadis yang sedang santai meminum jus jeruknya itu.

"Sari siapa ya?" tanya Vanilla dengan wajah santai seolah tidak terjadi apa-apa. Ia memang sangat menyukai Hazel Almondo tetapi ia paling anti untuk menghiba-hiba seperti gadis-gadis lain yang menyukai pria itu.

Gadis berandal itu ingin Hazel Almondo yang mengerti perasaannya sendiri.

"Sekali lagi aku dengar kamu menggangu pacar-pacarku, aku pastikan kamu akan mempertanggungjawabkan perbuatanmu!"

"Siapa takut?!" cibir Vanilla Granolla kemudian menghabiskan sisa jus jeruknya. Gadis itu meninggalkan Hazel Almondo yang masih menunjukkan rasa kesal diwajahnya. Sedangkan Vanilla Granolla tersenyum penuh kemenangan.

*Bersambung

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Vanilla bar-bar banget yaa...

2022-11-21

2

Sahabat Novel

Sahabat Novel

Vanila ya ampuuuun

2022-11-18

2

Sahabat Novel

Sahabat Novel

kasian Sari mawangi, dia udah mulai ingin menjauh,jaga jarak baginya untuk cari aman

2022-11-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!