Tamu ibu ratri

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

.

.

.

💕💕 HAPPY READING 💕💕

" Wah makan malam kali ini banyak banget menu nya ni?" Tanya rendra melihat hidangan banyak di atas meja.

Anisa yang sedang merapikan susunan makanan pun hanya tersenyum kearah suaminya. Suaminya ternyata tidak tahu jika nanti ada tamu ibunya yang akan makan malam di dirumah.

" Kata ibu ada teman ibu yang di undang makan malam sama ibu. Jadi anisa masak sebanyak ini, beruntung setelah aku ancam mogok masak ibu mau bantuin masak jadi cepat selesai deh masakannya. " Ucap anisa sambil menyusun piring dan gelas.

" Tamu ? Siapa tamu ibu ?" Tanya rendra heran.

" Aku tidak tahu, tapi sepertinya tamu nya sudah datang soalnya tadi aku dengar ada suara mobil. Mas lihat saja kedepan sekalian bilang sama ibu kalau makanan nya sudah siap. " Ucap anisa sambil menuangkan air putih kedalam gelas.

Rendra berjalan keruang tamu untuk melihat siapa tamu ibunya dan untuk mengajaknya makan malam. Di ruang tamu terlihat ada zainal dan santi serta anak - anak santi sedang menikmati cemilan yang mungkin dibawakan oleh tamunya. Namun tiba - tiba tersentak saat mengenali suara wanita yang tidak asing ditelinganya, wanita itu duduk memang membelakangi hendra dia diduk tepat disamping ibu ratri.

Deg ..

Erika ? Hendra mengenali siapa perempuan yang mempunyai suara lembut itu. Ya , wanita itu benar Erika. Namun tiba - tiba rendra teringat anisa, bagaimana jika anisa tahu siapa tamu yang ibunya maksud ?

* Ibu mengibarkan bendera perang kepadaku dan anisa. Aku tidak mau kehadiran erika menggsnggu keharmonisan rumah tangga ku. Jika erika jika ingin menjlin silahtutahmi aku tidak masalah, tapi jika ada maksud yang lain aku tidak bisa membiarkannya. Tapi bagaimana ini ? Dia datang sebagai tamu ibu, apa aku harus mengusirnya ?* Gumam rendra dalam hatinya.

" Ehh... Rendra sini gabung ndra " Seru zainal yang menyadari keberadaan rendra.

Semua pasang mata tertuju kepada hendra yang berdiri dibelakang kursi tempat erika dan ibu ratri duduk.

" Emm... Iya mas. Tapi aku kesini hanya untuk memanggil ibu kalau makan malam sudah siap " Ucap rendra sambil melirik erika yang duduk diam di samping ibunya.

" Iya ndra kita makan malam sekarang. Erika ayo kita makan malam, anggap saja ini rumah kamu sendiri. Lagi pula kamu dulu kan memang sering main kerumah ini. Kamu sekarang tamu ibu jadi tidak ada yang bisa menyuruhmu pulang selain ibu. " Ucap ibu ratri menyakinkan erika.

Ibu ratri membawa erika keruang makan dan diikuti oleh yang lainnya. Saat berada di ruang makan erika melihat ada seorang wanita yang cantik duduk di salah satu kursi meja makan, erika tahu jika wanita itu anisa istri rendra. Meskipun belum pernah bertemu dengan anisa tetapi santi pernah menunjukan foto anisa kepada erika.

* Ternyata wanita ini yang berhasil mengisi hatinya mas rendra. Cantik sih, tapi cantik saja tidak cukup. Lebih baik aku kemana - mana juga sih * Gumam erika sambil menebar senyum manis nya.

" Duduk sayang" Ucap ibu ratri memperlakukan erika dengan sangat baik.

" Iya tante " Jawab erika sambil mengangguk lalu duduk di samping ibu ratri.

Anisa yang masih belum tahu siapa wanita yang menjadi tamu ibu mertuanya itu hanya terlihat biasa - biasa saja. Sesekali dia melempar senyum ramahnya, namun anisa sama sekali tidak mau berkenalan dengan erika. Rasa ingin berkenalan sama sekali tidak ada.

" Anisa kamu harus kenalan ini namanya erika, dia itu bekerja di bank dekat pasar induk. Bank yang besar dan bisa dipastikan gajinya pun lumayan besar. Dan yang harus kamu tahu, erika ini mantan pacar nya rendra " Ucap ibu ratri tanpa rasa bersalah.

" Bu.... !!" Tegur rendra tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh ibunya.

Namun ucapan rendra terhenti saat anisa menggenggam erat tangan suaminya. Anisa menggelengkan kepalanya , agar rendra diam dan tidak ribut di depan meja makan.

" Selamat datang mbak erika,silahkan dinikmati hidangan makan malamnya. Semoga mbak menyukai masakan saya. " Ucap anisa dengan ramah.

" Terimakasih anisa" Jawab erika sambil mengangguk ramah.

Acara makan malampun dimulai, sepanjang acara makan malam erika terus melirik kearah rendra. Rendra sama sekali tidak melirik erika. Perbuatan erika itu di ketahui oleh anisa, namun anisa hanya diam saja. Dari sini anisa bisa menilai orang seperti apa erika itu.

* Bibit - bibit pelakor. Huum... Tak akan aku biarkan wanita ini mengganggu rumah tangga ku. Kamu sudah mengibarkan bendera perang bu. * Gumam anisa sambil melirik erika dengan senyuman sinis.

Selesai makan malam Anisa tidak ikut bergabung dengab mertuanya. Dia harus membereskan meja makan dan mencuci peralatan makan yang kotor. Beruntung ada rendra yang membantunya, tadi bagas juga hendak membantu namun rendra melarangnya.

" Anisa..... !!" Teriak ibu ratri dengan lantang memanggil anisa.

Anisa pura - pura tidak mendengarnya dan dia tetap fokus pada pekerjaannya. Begitupun dengan rendra dia juga pura - pura tidak mendengar.

" Rendra !! Apa yang kamu lakukan ? Ibu kan sudah bilang , pamali seorang pria mengerjakan pekerjaan rumah apalagi pekerjaan dapur. " Bentak ibu ratri sambil berkacak pinggang.

" Ini pasti kamu kan yang menyuruh anak ku membantumu cuci piring ? Dasar istri tidak tahu di untung kamu, memangnya kamu siapa seenaknya menyuruh anakku !!" Ucap ibu ratri sambil menunjuk wajah anisa.

Hhhuuuuffff

Terdengar helaan nafas panjang anisa, sebenarnya dia itu bingung kenapa ibu mertuanya sangat membencinya. Padahal anisa sudah mencoba menjadi menantu yang baik tapi tetap saja salah dimata ibu mertuanya.

" Rendra sendiri yang berinisiatif membantu anisa bu. Ibu lihat kan anisa mengerjakan semuanya sendiri. Sedangkan ibu dan mbak santi hanya berhaha hihi di depan sana tanpa mau membantu anisa. Anisa itu dirumah ini sebagai istriku bu, dia menantu dan bukan pembantu." Seru rendra bicara penuh penekanan agar ibunya tahu posisi anisa itu sebagai istri sahnya.

" Kamu sudah berani membantah ibu Rendra. Ibu tidak menyangka, pengaruh wanita ini sangat buruk sekali. Karena masih ada erika ibu tidak mau berdebat dan ribut dengan kalian berdua. Dan kamu cepat siapkan teh dan cemilan dan bawa ke ruang tamu. " Ucap ibu ratri lalu pergi begitu saja.

Anisa dan Rendra hanya saling pandang lalu tersenyum penuh arti. Selesai mencuci peralatan makan anisa memang membuatkan teh tapi hanya untuk rendra dan ibu mertuanya saja. Rendra membawa tehnya masuk keruang kerjanya karena memang ada pekerjaan yang harus dia selesaikan.

" Ini bu teh nya, maaf untuk cemilannya sudah tidak ada stok, sepertinya ada tikus yang menghabiskan cemilan. " Ucap anisa begitu saja.

" Loh kok cuma 1 tehnya ? Untuk yang lainnya mana ?" Tanya ibu ratri dengan mata melotot.

" Maaf bu, ibu tadikan tidak bilang kalau yang lainnya mau teh juga. Saya kira ya cuma ibu yang mau minum teh." Jawab anisa dengan pintar.

" Ngeles saja kamu ini, sudah sana cepat buatkan teh untuk santi dan erika. Zainal jangan lupa kopi hitam agak pahit. Oh iya mana rendra ? Kenapa dia tidak gabung disini, cepat sekalian kamu panggil rendra kesini jangan kamu suruh - suruh cuci piring lagi anak ku itu !" Ucap ibu ratri dengan ketus.

" Mas rendra masuk keruang kerjanya bu. Maaf bu, aku masih sibuk karena ada pekerjaan lain yang harus aku selesaikan. Kalau tidak biar mbak santi saja yang membuatkan teh dan kopinya." Seru anisa meninggalkan ruang tamu begitu saja tanpa menunggu persetujuan ibu mertuanya dan santi.

Semua pasang mata langsung menatap anisa yang berjakan cepat meninggalkan ruang tamu. Sedangkan santi menggerutu tidak jelas, padahal hanya untuk membuat teh dan kopi itupun dia dan saminya juga yang akan minum.

*********

RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK 🙏❤️

LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA YANG BANYAK 🙏❤️

TERIMAKASIH 🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Lu'lu'atul Khusna

Lu'lu'atul Khusna

Ternyata Erika juga sama aja sm Santi dan ibunya

2024-12-16

0

Wiwien

Wiwien

sombong amat lu Erika, belom tau anisa siapa

2024-11-04

0

Hamidah Hamidah

Hamidah Hamidah

seperguruan

2025-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Pov. Anisa uang gaji
2 Keluarga santi akan datang
3 Anisa disalahkan
4 Makan angin
5 Uang makan tidak sesuai
6 Aku tidak salah
7 Mobil anisa
8 Drama makan malam
9 Anisa mulai berani
10 Pov. anisa (pinjam mobil)
11 Status anisa
12 Makan lebih awal
13 Pakaian kotor
14 Saham milik anisa
15 Kembali bekerja
16 Siapa Erika
17 Mantan pacar
18 Memasak bersama mertua
19 Tamu ibu ratri
20 Mereka di cafe
21 Rencana erika
22 Anisa diusir mertua
23 Dirumah anisa
24 Rendra jujur
25 Kedatangan mertua
26 Datang lagi
27 Semua diatur anisa
28 Uang bulan ibu mertua
29 Tamu tapi sok ratu
30 Rendra bisa marah
31 Peringatan dari bagas
32 Kelakuan ibu mertua
33 Rendra serba salah
34 Foto dari Erika
35 Ibu ratri ingin menikah
36 Calon suami datang
37 Hanya tentang harga
38 Hari yang ditunggu
39 Cincin dari besan
40 Cincin palsu santi
41 Terbongkar juga
42 Anisa yang sebenanya
43 Keluarga pak iwan
44 Laporan anisa
45 Rencana meminjam uang
46 Harus ada jaminan
47 Sifat asli
48 Santi bebas
49 Harus ada jaminan
50 Semakin berulah
51 Ulat bulu beredar
52 Kedatangan santi
53 Cafe masa lalu
54 Undangan makan malam
55 Rela melepaskan
56 Hanya pura - pura
57 Tetap tidak percaya
58 Awal kehancuran
59 Mengulang kembali
60 Anisa akhrinya tahu
61 Kabar dari erika
62 Keputusan anisa
63 Menikahi erika
64 Peraturan dirumah anisa
65 Pandai bergoyang
66 Permintaan erika
67 Turun jabatan
68 Bertemu agus
69 Amplop putih
70 Kata hati santi
71 Acara dirumah anisa
72 Belum seberapa
73 Pengakuan Santi
74 Tidak dipersulit
75 Menghubungi santi
76 Uang ganti rugi
77 Bantuan dari anisa
78 Akhirnya dibayar
79 Resmi berpisah
80 Kebenaran dari bagas
81 Tes kesehatan
82 Perubahan rendra
83 Ingin kembali lagi
84 Teguran dari riko
85 Gara - gara mobil anisa
86 Datang kerumah mantan
87 Masalah Rendra
88 Tidak tahu malu
89 Agus membuat ulah
90 Rendra ingin menikah
91 Perasaan riko
92 Uang motor bagas
93 Mertua dan menantu
94 Bangga diperebutkan
95 Datang kepesta
96 Semua akhirnya tahu
97 Berebut amplop
98 Perubahan nadin
99 Mendatangi anita
100 Cinta Riko untuk Anisa
101 Erika pergi
102 Mulai terungkap
103 Menjalankan rencana
104 Persiapan pernikahan
105 Terbongkar
106 Keliling kampung
107 Menumpang hidup
108 Resepsi anisa dan riko
109 Nadin garis dua
110 Pulang bulan madu
111 Zainal sakit
112 Kejadian di cafe
113 Mulut tetangga
114 Zainal mulai curiga
115 Zainal tahu semuanya
116 Terserah kalian
117 Teman masa kecil
118 Menemui anak-anak
119 Gara - gara Anisa
120 Bangun tengah malam
121 Kabar bahagia Anisa
122 Orang tua anisa
123 Hampir saja nadin tahu
124 Permintaan maaf erika
125 Terbongkar
126 Gagal jual rumah
127 Ayam bakar chef riko
128 Nasehat teman
129 Terbayar lunas
130 Zainal dan Rendra
131 Membawa anak bermain
132 Mempertahankan nadin
133 Ajakan untuk rujuk
134 Bertemu Anita
135 Kiki dan koko
136 Ikut berlibur
137 Merasa aneh
138 Syarat dari santi
139 Mantan mertua
140 Sebuah kebohongan
141 Keluarga tidak mendukung
142 Wanita pilihan ibu
143 Zainal jujur soal Nadin
144 Nadin yang malang
145 Siapa pelakunya
146 Menjodohkan Zainal
147 Pelaku yang sesungguhnya
148 Hari bahagia Zainal
149 Balasan dari Nadin
150 Suami yang baik
151 Meminjam uang
152 Rendra ingin berubah
153 Kebaikan Zainal
154 Masih malu - malu
155 Ingin buka usaha
156 Bercerai lagi
157 Makanan orang hamil
158 Keadaan Rendra
159 Kasihan juga Rendra
160 Belum juga sadar diri
161 Maaf untuk Rendra
162 Saling memaafkan
163 Hukuman ibu Ratri
164 Rendra menghilang
165 Benarkah itu Rendra
166 Titik terang
167 Bertemu juga
168 Sakitnya Rendra
169 Jawaban dari Doa
170 Mimpi ibu Ratri
171 Tangisan seorang ibu
172 Menjemput anak-anak
173 Bisa menjenguk Rendra
174 Kehidupan Anita
175 Yang terbaik untuk Rendra
176 Sakitnya ibu Ratri
177 Anisa melahirkan
178 Acara dirumah Anisa
179 Kebahagiaan ( Ending)
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Pov. Anisa uang gaji
2
Keluarga santi akan datang
3
Anisa disalahkan
4
Makan angin
5
Uang makan tidak sesuai
6
Aku tidak salah
7
Mobil anisa
8
Drama makan malam
9
Anisa mulai berani
10
Pov. anisa (pinjam mobil)
11
Status anisa
12
Makan lebih awal
13
Pakaian kotor
14
Saham milik anisa
15
Kembali bekerja
16
Siapa Erika
17
Mantan pacar
18
Memasak bersama mertua
19
Tamu ibu ratri
20
Mereka di cafe
21
Rencana erika
22
Anisa diusir mertua
23
Dirumah anisa
24
Rendra jujur
25
Kedatangan mertua
26
Datang lagi
27
Semua diatur anisa
28
Uang bulan ibu mertua
29
Tamu tapi sok ratu
30
Rendra bisa marah
31
Peringatan dari bagas
32
Kelakuan ibu mertua
33
Rendra serba salah
34
Foto dari Erika
35
Ibu ratri ingin menikah
36
Calon suami datang
37
Hanya tentang harga
38
Hari yang ditunggu
39
Cincin dari besan
40
Cincin palsu santi
41
Terbongkar juga
42
Anisa yang sebenanya
43
Keluarga pak iwan
44
Laporan anisa
45
Rencana meminjam uang
46
Harus ada jaminan
47
Sifat asli
48
Santi bebas
49
Harus ada jaminan
50
Semakin berulah
51
Ulat bulu beredar
52
Kedatangan santi
53
Cafe masa lalu
54
Undangan makan malam
55
Rela melepaskan
56
Hanya pura - pura
57
Tetap tidak percaya
58
Awal kehancuran
59
Mengulang kembali
60
Anisa akhrinya tahu
61
Kabar dari erika
62
Keputusan anisa
63
Menikahi erika
64
Peraturan dirumah anisa
65
Pandai bergoyang
66
Permintaan erika
67
Turun jabatan
68
Bertemu agus
69
Amplop putih
70
Kata hati santi
71
Acara dirumah anisa
72
Belum seberapa
73
Pengakuan Santi
74
Tidak dipersulit
75
Menghubungi santi
76
Uang ganti rugi
77
Bantuan dari anisa
78
Akhirnya dibayar
79
Resmi berpisah
80
Kebenaran dari bagas
81
Tes kesehatan
82
Perubahan rendra
83
Ingin kembali lagi
84
Teguran dari riko
85
Gara - gara mobil anisa
86
Datang kerumah mantan
87
Masalah Rendra
88
Tidak tahu malu
89
Agus membuat ulah
90
Rendra ingin menikah
91
Perasaan riko
92
Uang motor bagas
93
Mertua dan menantu
94
Bangga diperebutkan
95
Datang kepesta
96
Semua akhirnya tahu
97
Berebut amplop
98
Perubahan nadin
99
Mendatangi anita
100
Cinta Riko untuk Anisa
101
Erika pergi
102
Mulai terungkap
103
Menjalankan rencana
104
Persiapan pernikahan
105
Terbongkar
106
Keliling kampung
107
Menumpang hidup
108
Resepsi anisa dan riko
109
Nadin garis dua
110
Pulang bulan madu
111
Zainal sakit
112
Kejadian di cafe
113
Mulut tetangga
114
Zainal mulai curiga
115
Zainal tahu semuanya
116
Terserah kalian
117
Teman masa kecil
118
Menemui anak-anak
119
Gara - gara Anisa
120
Bangun tengah malam
121
Kabar bahagia Anisa
122
Orang tua anisa
123
Hampir saja nadin tahu
124
Permintaan maaf erika
125
Terbongkar
126
Gagal jual rumah
127
Ayam bakar chef riko
128
Nasehat teman
129
Terbayar lunas
130
Zainal dan Rendra
131
Membawa anak bermain
132
Mempertahankan nadin
133
Ajakan untuk rujuk
134
Bertemu Anita
135
Kiki dan koko
136
Ikut berlibur
137
Merasa aneh
138
Syarat dari santi
139
Mantan mertua
140
Sebuah kebohongan
141
Keluarga tidak mendukung
142
Wanita pilihan ibu
143
Zainal jujur soal Nadin
144
Nadin yang malang
145
Siapa pelakunya
146
Menjodohkan Zainal
147
Pelaku yang sesungguhnya
148
Hari bahagia Zainal
149
Balasan dari Nadin
150
Suami yang baik
151
Meminjam uang
152
Rendra ingin berubah
153
Kebaikan Zainal
154
Masih malu - malu
155
Ingin buka usaha
156
Bercerai lagi
157
Makanan orang hamil
158
Keadaan Rendra
159
Kasihan juga Rendra
160
Belum juga sadar diri
161
Maaf untuk Rendra
162
Saling memaafkan
163
Hukuman ibu Ratri
164
Rendra menghilang
165
Benarkah itu Rendra
166
Titik terang
167
Bertemu juga
168
Sakitnya Rendra
169
Jawaban dari Doa
170
Mimpi ibu Ratri
171
Tangisan seorang ibu
172
Menjemput anak-anak
173
Bisa menjenguk Rendra
174
Kehidupan Anita
175
Yang terbaik untuk Rendra
176
Sakitnya ibu Ratri
177
Anisa melahirkan
178
Acara dirumah Anisa
179
Kebahagiaan ( Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!