Saham milik anisa

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

.

.

.

💕💕 HAPPY READING 💕💕

Seminggu berlalu, semenjak kejadian drama pembuangan baju kotor santi di depan rumah santi, hubungan anisa dan santi semakin tidak baik. Selama seminggu ini juga santi dan keluarganya tidak makan dirumah ibu mertuanya alias masakan anisa. Semua itu tidak membuat anisa rugi, justru anisa senang karena tidak ada pengganggu saat sedang makan.

Namun ibu ratri juga ikut mendiamkan anisa, dia bukan marah karena keluarga zainal tidak makan dirumahnya, tah uang zainal dan santi banyak mereka bisa beli makanan jadi. Yang membuat ibu ratri marah adalah sikap anisa yang bar - bar sehingga keributan waktu itu menjadi tontonan gratis para tetangga. Semua itu membuat santi malu bahkan dia tiga hari tidak keluar rumah karena malu.

" Kak abi, aku mau ikut bergabung di perusahaan lagi. Setahun lebih aku fakum dalam dunia kerja. Aku bosan kak dirumah terus menerus " Ucap anisa saat datang kekantor menemui kakak nya, Abimana.

" Kamu bukan bosan, tapi malas sama mertua mu dan kakaj iparmu yang aneh itu kan ? Tapi apa rendra sudah mengizinkan ? Bagaimanapun kamu seorang istri dan harus izin terlebih dahulu sama suami mu. Kalau kakak sih senang kamu mau balik keperusahaan ini lagi, dengan begitu kamu juga ikut memajukan perusahaan yang kita rintis dari nol ini. Jangan cuma menikmati hasilnya saja." Ucap abimana sambil terkekeh.

" Iya nanti aku izin lagi sama mas rendra. Aku sebenarnya ingin pindah dari rumah mertuaku itu kak, tapi mas rendra masih saja bertahan disana. Kalau aku keluar rumah tanpa persetujuannya sudah pasti aku dibilang istri yang durhaka sama mertua ku, mas rendra itu kurang tegas. Kadang tegas kadang juga lembek. Kalau soal perusahaan sudah pasti aku juga ingin perusahaan kita ini maju kak, bagaimanapun aku kan punya saham 20% disini. Kalau perusahaan tidak maju, laba yang aku dapat juga sedikitkan." Seru anisa dengan senyum mengejek sang kakak.

Abimana hanya menggeleng melihat tingkah adik semata wayangnya itu. Anisa memang mempunyai saham 20% diperusahaan kakaknya. Perusahaan itu dirintis 7 tahun lalu tepatnya saat anisa belum lulus kuliah, abimana bersama pacarnya yang saat ini sudah menjadi istrinya merintis usaha dibidang Garment. Sebulan kemudian anisa ikut bergabung, dengan uang yang didapat dari orang tuanya anisa mulai ikut menanam saham. Dan sekarang perusahaan itu sudah berkembang, dan dalam 3 tahun ini semakin meningkat.

" Aku salut sama kakak dan mbak serena, kalian itu sama - sama pekerja keras . Dengan keuletan kalian berdua perusahaan ini semangkin maju." Ucap anisa bangga dengan kakaknya dan istrinya. Meskipun yatim piatu serena tidak kekurangan suatu apapun.

" Ini juga berkat kamu Adikku yang cantik dan manis. Apa kamu mau saham mu aku tambah 10% jadi biar sama - sama seperti serena. Kamu 30, serena 30 dan kakak 40% jadi adil antara kamu dan serena. Oh iya, apa suami mu belum tahu jika kamu punya saham di perusahaan ini ?" Tanya abimana serius.

" Jangan aneh - aneh deh, saham 20% itu sudah lebih dari cukup kak. Mas rendra belum tahu, yang dia tahu aku pernah bekerja disini karena ini perusahaan milik kakak dan mbak serena dia belum tahu jika aku ada saham disini. Biarlah mas rendra tidak tahu dulu, apalagi kalau keluarganya tahu aku punya uang. Hemmm.... Yang ada mereka akan menjilat ludah mereka. Dikeluarga itu yang baik hanya bagas dan mas rendra saja." Seru anisa menjelaskan.

Abimana mengangguk paham, biarlah urusan adiknya menjadi urusan anisa sendiri. Abimana percaya jika adiknya tahu mana yang terbaik untuk dirinya sendiri. Jika perlu bantuan pasti anisa akan bicara langsung kepadanya. Karena pada dasarnya anisa tipe anak yang tangguh dan mandiri.

" Mas aku pulang dulu ya, ini sudah lebih dari jam makan siang. Oh iya kak, ingat ya pokoknya jangan ada yang tahu kalau aku ini adiknya kak abi dan punya saham disini. " Ucap anisa mengingatkan kembali.

" Iya adikku sayang " Jawab abimana sambil mengacak rambut anisa.

" Ihh... Apaan sih kak, rambut ku kan berantakan. " Ucap anisa dengan mulut cemberut.

" Sudah sana pulang. Nanti mertuamu marah loh " Seru abimana menggoda adiknya.

" Iya ini aku mau pulang. Assalamualaikum ... " Pamit anisa lalu mencium tangan kakaknya.

" Waalaikumsalam, hati - hati ya. " Seru Abimana.

*********

Anisa pulang dengan menaiki ojek online, karena mobil anisa dibawa oleh Rendra. Tadinya rendra tidak mau membawanya karena itu mobil milik anisa, tetapi anisa memaksa membawanya. Karena jika mobil itu dirumah pasti akan dipinjam sama santi. Santi pulang di sambut lengkingan dari ibu mertuanya.

" Kamu darimana saja Anisa !!" Teriak ibu ratri saat anisa baru masuk rumah.

" Enak ya, suami pergi kerja kamu pergi main dan jalan - jalan untuk menghabiskan uang anak ku !! Kamu itu cuma pengangguran, ongkang - ongkang kaki sudah ada yang memberi uang. Dasar menantu tidak berguna " Ucap ibu ratri terus memarahi anisa.

" Anisa dari cari pekerjaan bu. Memangnya ada apa ?" Tanya anisa sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil air putih.

Bukan anisa tidak sopan bicara sambil berjalan, tetapi dia tahu ibu mertuanya itu hanya mau mencari - cari kesalahannya anisa saja. Kalau dia mau bicara baik - baik tidak mungkin dia berteriak seolah anisa itu tuli.

" Dasar tidak punya sopan santun ! Mertua lagi bicara main nyelonong begitu saja. Kamu cari kerja ? Pekerjaan apa yang kamu dapat, pendidikan saja rendah mungkin hanya OB pekerjaan yang bisa kamu dapatkan. " Sinis ibu mertua anisa.

" Iya apa sajalah bu, yang penting aku bekerja sehingga aku tidak dibilang pengangguran dan ongkang - ongkang kaki saja. Sedihnya aku dibilang menghabiskan uang suamiku, apa ibu tidak sadar jika uang mas rendra itu sama ibu ? " Jawab anisa dengan pintar.

" Terserah kamu mau bicara apa yang penting sekarang kamu cepat masak ibu sudah lapar. " Ucap ibu ratri mulai menurunkan volume suaranya.

" Aku tadi pagi sudah masak banyak bu. Cukup kalau buat ibu,bagas dan aku sampai makan siang karena aku juga belum makan siang bu. Kemana makanan yang aku masak tadi pagi ?" Tanya anisa lalu membuka tudung saji

Saat terbuka di ataa meja hanya ada kuah sisa tumisan, dan sambal. Ikan yang yang tadi pagi anisa masak acar pun sudah tidak ada, hanya tinggal bekas piring kosong nya saja.

" Pasti diambil mbak santi " Ucap anisa geram.

" Memangnya kenapa kalau diambil santi ? Kamu mau marah ?" Tanya ibu ratri dengan mata melotot.

" Jelas aku marah dong bu. Itu makanan aku yang capek - capek masak. Itu ikan banyak loh bu bahkan cukup sampai makan malam, karena satu kilo aku masak semua. Fikirku nanti malam tinggal masak sayuran nya saja, kalau minta nya tahu diri sih aku tidak marah bu. Ini minta tapi seperti orang merampok. Aku tidak mau masak lagi terserah ibu mau makan apa, lagipula bahan makanan juga sudah habis. Ingatkan pagi ini ibu tidak memberiku uang belanja ?" Tanya anisa sambil tersenyum sinis kearah ibu mertuanya.

" Kamu bilang santi merampok ? Dasar menantu tidak tahu diuntung, menyesal aku merestui rendra menikah dengan mu. " Seru ibu ratri semakin membuat anisa tidak mau berlama-lama berbicara dengannya.

Tanpa menjawab sepatah katapun anisa meninggalkan ibu mertuanya dan masuk kekamar. Dia bertekat setuju tidak setujunya rendra , anisa tetap akan mulai bekerja lagi. Dia puaing dan stress jika setiap hari harua dirumah dan berantem dengan ibu mertuanya terus menerus. Yang ada dia akan stresa dan tensi darahnya akan naik.

* Pokoknya aku harus kembali lagi bekerja , jika mas rendra marah aku juga bisa marah. Dia tidak boleh egos terua menerus, dengan membiarkan ku tinggal disini saja sudah sebuah keegoisannya. Bisa gila aku setiap hari ribut sama ibu ditambah mbak santi juga. Setiap hari hanya itu - itu saja yang diributkan. * Gumam anisa dalam hatinya.

*******

RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK 🙏🙏❤️❤️

LIKE, KOMENTAR, VOTE DAN FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA YANG BANYAK 🙏❤️

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️

Terpopuler

Comments

muji toti

muji toti

Aneh jg Rendra uda tau istri di perlakukan semena2 di depannya berulang2 masi g bisa tegas aja

2025-01-29

0

Wiwien

Wiwien

bener banget mending kerja nis, drpd dirumah cuma digangguin terus sama si lampir

2024-11-04

0

Lu'lu'atul Khusna

Lu'lu'atul Khusna

Semoga Rendra ngijininanisa kerja lagi ya

2024-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pov. Anisa uang gaji
2 Keluarga santi akan datang
3 Anisa disalahkan
4 Makan angin
5 Uang makan tidak sesuai
6 Aku tidak salah
7 Mobil anisa
8 Drama makan malam
9 Anisa mulai berani
10 Pov. anisa (pinjam mobil)
11 Status anisa
12 Makan lebih awal
13 Pakaian kotor
14 Saham milik anisa
15 Kembali bekerja
16 Siapa Erika
17 Mantan pacar
18 Memasak bersama mertua
19 Tamu ibu ratri
20 Mereka di cafe
21 Rencana erika
22 Anisa diusir mertua
23 Dirumah anisa
24 Rendra jujur
25 Kedatangan mertua
26 Datang lagi
27 Semua diatur anisa
28 Uang bulan ibu mertua
29 Tamu tapi sok ratu
30 Rendra bisa marah
31 Peringatan dari bagas
32 Kelakuan ibu mertua
33 Rendra serba salah
34 Foto dari Erika
35 Ibu ratri ingin menikah
36 Calon suami datang
37 Hanya tentang harga
38 Hari yang ditunggu
39 Cincin dari besan
40 Cincin palsu santi
41 Terbongkar juga
42 Anisa yang sebenanya
43 Keluarga pak iwan
44 Laporan anisa
45 Rencana meminjam uang
46 Harus ada jaminan
47 Sifat asli
48 Santi bebas
49 Harus ada jaminan
50 Semakin berulah
51 Ulat bulu beredar
52 Kedatangan santi
53 Cafe masa lalu
54 Undangan makan malam
55 Rela melepaskan
56 Hanya pura - pura
57 Tetap tidak percaya
58 Awal kehancuran
59 Mengulang kembali
60 Anisa akhrinya tahu
61 Kabar dari erika
62 Keputusan anisa
63 Menikahi erika
64 Peraturan dirumah anisa
65 Pandai bergoyang
66 Permintaan erika
67 Turun jabatan
68 Bertemu agus
69 Amplop putih
70 Kata hati santi
71 Acara dirumah anisa
72 Belum seberapa
73 Pengakuan Santi
74 Tidak dipersulit
75 Menghubungi santi
76 Uang ganti rugi
77 Bantuan dari anisa
78 Akhirnya dibayar
79 Resmi berpisah
80 Kebenaran dari bagas
81 Tes kesehatan
82 Perubahan rendra
83 Ingin kembali lagi
84 Teguran dari riko
85 Gara - gara mobil anisa
86 Datang kerumah mantan
87 Masalah Rendra
88 Tidak tahu malu
89 Agus membuat ulah
90 Rendra ingin menikah
91 Perasaan riko
92 Uang motor bagas
93 Mertua dan menantu
94 Bangga diperebutkan
95 Datang kepesta
96 Semua akhirnya tahu
97 Berebut amplop
98 Perubahan nadin
99 Mendatangi anita
100 Cinta Riko untuk Anisa
101 Erika pergi
102 Mulai terungkap
103 Menjalankan rencana
104 Persiapan pernikahan
105 Terbongkar
106 Keliling kampung
107 Menumpang hidup
108 Resepsi anisa dan riko
109 Nadin garis dua
110 Pulang bulan madu
111 Zainal sakit
112 Kejadian di cafe
113 Mulut tetangga
114 Zainal mulai curiga
115 Zainal tahu semuanya
116 Terserah kalian
117 Teman masa kecil
118 Menemui anak-anak
119 Gara - gara Anisa
120 Bangun tengah malam
121 Kabar bahagia Anisa
122 Orang tua anisa
123 Hampir saja nadin tahu
124 Permintaan maaf erika
125 Terbongkar
126 Gagal jual rumah
127 Ayam bakar chef riko
128 Nasehat teman
129 Terbayar lunas
130 Zainal dan Rendra
131 Membawa anak bermain
132 Mempertahankan nadin
133 Ajakan untuk rujuk
134 Bertemu Anita
135 Kiki dan koko
136 Ikut berlibur
137 Merasa aneh
138 Syarat dari santi
139 Mantan mertua
140 Sebuah kebohongan
141 Keluarga tidak mendukung
142 Wanita pilihan ibu
143 Zainal jujur soal Nadin
144 Nadin yang malang
145 Siapa pelakunya
146 Menjodohkan Zainal
147 Pelaku yang sesungguhnya
148 Hari bahagia Zainal
149 Balasan dari Nadin
150 Suami yang baik
151 Meminjam uang
152 Rendra ingin berubah
153 Kebaikan Zainal
154 Masih malu - malu
155 Ingin buka usaha
156 Bercerai lagi
157 Makanan orang hamil
158 Keadaan Rendra
159 Kasihan juga Rendra
160 Belum juga sadar diri
161 Maaf untuk Rendra
162 Saling memaafkan
163 Hukuman ibu Ratri
164 Rendra menghilang
165 Benarkah itu Rendra
166 Titik terang
167 Bertemu juga
168 Sakitnya Rendra
169 Jawaban dari Doa
170 Mimpi ibu Ratri
171 Tangisan seorang ibu
172 Menjemput anak-anak
173 Bisa menjenguk Rendra
174 Kehidupan Anita
175 Yang terbaik untuk Rendra
176 Sakitnya ibu Ratri
177 Anisa melahirkan
178 Acara dirumah Anisa
179 Kebahagiaan ( Ending)
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Pov. Anisa uang gaji
2
Keluarga santi akan datang
3
Anisa disalahkan
4
Makan angin
5
Uang makan tidak sesuai
6
Aku tidak salah
7
Mobil anisa
8
Drama makan malam
9
Anisa mulai berani
10
Pov. anisa (pinjam mobil)
11
Status anisa
12
Makan lebih awal
13
Pakaian kotor
14
Saham milik anisa
15
Kembali bekerja
16
Siapa Erika
17
Mantan pacar
18
Memasak bersama mertua
19
Tamu ibu ratri
20
Mereka di cafe
21
Rencana erika
22
Anisa diusir mertua
23
Dirumah anisa
24
Rendra jujur
25
Kedatangan mertua
26
Datang lagi
27
Semua diatur anisa
28
Uang bulan ibu mertua
29
Tamu tapi sok ratu
30
Rendra bisa marah
31
Peringatan dari bagas
32
Kelakuan ibu mertua
33
Rendra serba salah
34
Foto dari Erika
35
Ibu ratri ingin menikah
36
Calon suami datang
37
Hanya tentang harga
38
Hari yang ditunggu
39
Cincin dari besan
40
Cincin palsu santi
41
Terbongkar juga
42
Anisa yang sebenanya
43
Keluarga pak iwan
44
Laporan anisa
45
Rencana meminjam uang
46
Harus ada jaminan
47
Sifat asli
48
Santi bebas
49
Harus ada jaminan
50
Semakin berulah
51
Ulat bulu beredar
52
Kedatangan santi
53
Cafe masa lalu
54
Undangan makan malam
55
Rela melepaskan
56
Hanya pura - pura
57
Tetap tidak percaya
58
Awal kehancuran
59
Mengulang kembali
60
Anisa akhrinya tahu
61
Kabar dari erika
62
Keputusan anisa
63
Menikahi erika
64
Peraturan dirumah anisa
65
Pandai bergoyang
66
Permintaan erika
67
Turun jabatan
68
Bertemu agus
69
Amplop putih
70
Kata hati santi
71
Acara dirumah anisa
72
Belum seberapa
73
Pengakuan Santi
74
Tidak dipersulit
75
Menghubungi santi
76
Uang ganti rugi
77
Bantuan dari anisa
78
Akhirnya dibayar
79
Resmi berpisah
80
Kebenaran dari bagas
81
Tes kesehatan
82
Perubahan rendra
83
Ingin kembali lagi
84
Teguran dari riko
85
Gara - gara mobil anisa
86
Datang kerumah mantan
87
Masalah Rendra
88
Tidak tahu malu
89
Agus membuat ulah
90
Rendra ingin menikah
91
Perasaan riko
92
Uang motor bagas
93
Mertua dan menantu
94
Bangga diperebutkan
95
Datang kepesta
96
Semua akhirnya tahu
97
Berebut amplop
98
Perubahan nadin
99
Mendatangi anita
100
Cinta Riko untuk Anisa
101
Erika pergi
102
Mulai terungkap
103
Menjalankan rencana
104
Persiapan pernikahan
105
Terbongkar
106
Keliling kampung
107
Menumpang hidup
108
Resepsi anisa dan riko
109
Nadin garis dua
110
Pulang bulan madu
111
Zainal sakit
112
Kejadian di cafe
113
Mulut tetangga
114
Zainal mulai curiga
115
Zainal tahu semuanya
116
Terserah kalian
117
Teman masa kecil
118
Menemui anak-anak
119
Gara - gara Anisa
120
Bangun tengah malam
121
Kabar bahagia Anisa
122
Orang tua anisa
123
Hampir saja nadin tahu
124
Permintaan maaf erika
125
Terbongkar
126
Gagal jual rumah
127
Ayam bakar chef riko
128
Nasehat teman
129
Terbayar lunas
130
Zainal dan Rendra
131
Membawa anak bermain
132
Mempertahankan nadin
133
Ajakan untuk rujuk
134
Bertemu Anita
135
Kiki dan koko
136
Ikut berlibur
137
Merasa aneh
138
Syarat dari santi
139
Mantan mertua
140
Sebuah kebohongan
141
Keluarga tidak mendukung
142
Wanita pilihan ibu
143
Zainal jujur soal Nadin
144
Nadin yang malang
145
Siapa pelakunya
146
Menjodohkan Zainal
147
Pelaku yang sesungguhnya
148
Hari bahagia Zainal
149
Balasan dari Nadin
150
Suami yang baik
151
Meminjam uang
152
Rendra ingin berubah
153
Kebaikan Zainal
154
Masih malu - malu
155
Ingin buka usaha
156
Bercerai lagi
157
Makanan orang hamil
158
Keadaan Rendra
159
Kasihan juga Rendra
160
Belum juga sadar diri
161
Maaf untuk Rendra
162
Saling memaafkan
163
Hukuman ibu Ratri
164
Rendra menghilang
165
Benarkah itu Rendra
166
Titik terang
167
Bertemu juga
168
Sakitnya Rendra
169
Jawaban dari Doa
170
Mimpi ibu Ratri
171
Tangisan seorang ibu
172
Menjemput anak-anak
173
Bisa menjenguk Rendra
174
Kehidupan Anita
175
Yang terbaik untuk Rendra
176
Sakitnya ibu Ratri
177
Anisa melahirkan
178
Acara dirumah Anisa
179
Kebahagiaan ( Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!