Status anisa

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

.

.

💞💞 HAPPY READING 💞💞

Anisa dan rendra tetap pergi mengendarai mobil milik anisa , segala umpatan dan cacian dari kakak iparnya sudah tidak dia perdulikan lagi yang terpenting saat ini anisa bisa pergi dan tidak mendengar umpatannya lagi. Urusan nanti dimarah dan yang lainnya itu urusan nanti, ibu mertuanya pun tetap ikut mengomelinya.

" Mas, aku bosan mendengar umpatan dan tingkah lakunya mbak santi. Aku ingin merileksnya otak ku mas, aku ingin menginap dirumah ku. Kebetulab besokkan weekend jadi mas tidak bekerja. Bagaimana kalau mas ikut menginap ? Tapi kalau mas tidak mau ikut tidak apa - apa sih." Ucap anisa melirik suaminya yang sedang fokus mengendarai mobil.

" Masih di jalan nis, nanti kita bicarakan saat sudah sampai tempat tujuan saja ya. Nanti mas tidak konsentrasi loh." Ucap rendra tersenyum manis kearah anisa.

Anisa hanya mengangguk pasrah , dia tahu saat ini suaminya pasti sedang bimbang. Kalau dia ikut anisa menginap pasti ibunya akan marah dan anisa lagi yang disalahkan.

Jadi serba salahkan jadi anisa ?

Mobil yang dikendarai rendra sudah sampai didepan rumah pribadi anisa. Rumah dengan lantai dua dengan gerbang tidak terlalu tinggi , dengan halaman yang cukup luas dihiasi dengan berbagai tanaman bunga. Selama ini rumah itu hanya ditunggu oleh Bik marni dan suaminya sebagai satpam , serta adik bik marni sebagai satpam.

" Wah mbak anisa datang kok tidak mengabari bapak dulu ?" Tanya pak burhan adiknya bik marni yang bertugas sebagai satpam.

" Iya pak. Tadinya tidak ada jadwal mau datang kesini pak. Oh iya bapak bagaimana kabarnya ? Sehat kan pak ?" Tanya anisa kepada pria paruh baya yang usianya tidak jauh dari ayahnya.

" Alhamdulillah kabar bapak dan semuanya baik Mbak. Oh iya kemarin lusa mas Abi juga dari sini melihat keadaan rumah. Sama mengantarkan bahan makanan untuk kami." Ucap pak burhan.

" Iya pak kak Abi sudah cerita sama anisa. " Jawab anisa dengan senyum ramah.

Rendra yang baru saja memarkirkan mobil turun menghampiri anisa dan pak burhan. Tadi anisa memang turun didepan pintu gerbang, sudah kebiasaan anisa setiap kali datang selalu membuka pintu gerbang sendiri tanpa menunggu pak burhan membukakannya.

" Pak burhan sehat ?" Tanya rendra sambil berjabat tangan.

" Sehat mas. " Jawab pak burhan singkat tetap dengan senyum ramahnya.

Selesai beramah tamah dengan pak burhan, anisa dan rendra masuk kerumah dan disambut bahagia oleh bik marni. Bik marni sudah menganggap anisa sebagai anaknya sendiri, karena bik marni tidak mempunyai anak. Dulu punya anak satu laki - laki dan berpulang saat usianya masih 6 tahun akibat sakit gagal ginjal.

" Bibik anisa kangen " Seru anisa dengan manja.

" Bibik juga kangen sama mbak anisa. Oh iya kenapa datang tidak ngabarin dulu, kalau tahu mau kesinikan bibik masakin makanan kesukaan mbak anisa sama nak rendra." Ucap bik marni sambil mengangguk senyum kearah rendra.

" Anisa sama mas rendra cuma sebentar kok bik. Karena anisa juga mau jalan - jalan, mumpung mas rendra libur. Sudah bibik tidak perlu masak yang macem - macem anisa tidak lama kok." Seru anisa ramah.

" Iya bik. Lagi pula kami juga baru sarapan, masih jam 9 bik. Jadi masih kenyang" Rendra ikut bersuara.

Anisa dan Rendra pun masuk kekamar utama, dan tidak biasanya anisa meminta rendra memfoto dirinya saat berada didalam kamar.

" Tumben minta di foto. ?" Tanya rendra sedikit heran dengan permintaan anisa.

" Sudah fotoin saja, sesekali foto dikamar sendiri mas. " Seru anisa dengan senyum penuh makna.

Renda pun mengambil ponsel anisa dan mulai membula aplikasi kamera lalu mengarahkannya kearah anisa. Tidak banyak foto yang diambil oleh rendra. Hanya satu foto saja saat anisa duduk bersila di atas tempat tidur sambil memeluk guling.

Saat anisa dan rendra melihat halaman belakang ternyata masih ada 4 pekerja yang sedang mengerjakan pembuatan kolam renang. Baru setengah perjalanan, mungkin sekitar seminggu lagi akan selesai. Kolam renang itu memang atas permintaan anisa dan kakak anisa yang membiayai semuanya.

" Lagi bangun kolam renang ya nis?" Tanya rendra.

" Iya mas, ini kak abi yang buatin. Tapi atas permintaanku, soalnya saat kita pindah kerumah ini nanti aku bisa bersantai sambil berenang. " Ucap anisa.

" Nis, maaf ya mas belum bisa memberikan kamu rumah yang nyaman. Selama ini mas hanya bisa mengajak mu tinggal dirumah orangtua mas saja. Jujur nis , mas itu malu sama orang tuamu dan kak abi. Mas merasa belum menjadi suami yang baik untuk kamu dan mas juga malu jika harus tinggal dirumah ini. Karena dirumah ini tidak ada hasil keringat mas sedikitpun, mas malu Nis" Ucap rendra berbicara dengan jujur.

Sebenarnya anisa dan keluarganya tidak masalah dengan keuangan rendra. Mereka tahu rendra hanya karyawan di salah satu perusahaan swasta, dan rendra juga masih harus menafkahi ibu dan adiknya yang masih berkuliah. Jadi keluarga anisa bisa memakluminya begitupun dengan anisa.

" Jangan membahas itu lagi mas. Aku dan keluarga ku tidak masalah soal hunian mas, kami bisa memaklumi mu. Kamu masih punya tanggung jawab ibu dan bagas. Dan berapapun nafkah yang kamu berikan kepada ku aku tidak pernah menceritakan diluaran sana apalagi kepada orang tuaku." Jawab anisa semakin menyentuh hati rendra.

" Terimakasih Nis " Seru rendra memeluk anisa.

" Mas, lepasin dong. Lihat tuh kita dilihatin para pekerja. Sekarang kita jalan - jalan yuk, aku pengen belanja. Karena kosmetik ku juga banyak yang habis." Ucap anisa.

" Iya istriku. " Jawab rendra sambil mencubit hidung anisa.

Rendra dan anisa berpamitan kepada bik marni, setelah sampai depan rumah anisa meminta rendra untuk memfoto dirinya lagi tepat di depan rumah. Setelahnya anisa dan rendra foto berdua dengan pak burhan sebagai foto grafernya.

* Dengan foto ini aku bisa membuat mbak santi kepanasan* Gumam anisa lalu mengunggah status pada aplikasi hijau dengan foto - foto yang tadi sudah diambil.

Saat dalam perjalanan ke mall anisa mengunggah 3 foto sekaligus , foto saat dia dikamar, saat di depan rumah dan satu foto berdua dengan rendra tepat di depan rumah pribadinya.

Anisa sengaja memasang caption yang akan membuat santi semakin kepanasan.

[ Alhamdulillah rumah dua lantai, semoga secepatnya bisa kesini lagi. ] Tulis anisa.

Caption begitu saja pasti sudah bisa membuat santi dan ibu mertuanya kepanasan. Dan status itu sengaja anisa privasi hanya santi dan ibu mertuanya yang akan bisa melihat statusnya.

" Kenapa kamu senyum - senyum nis ?" Tanya candra melirik anisa yang senyum - senyum dengan ponselnya.

" Oh tidak apa - apa mas. Hanya baca berita lucu di sosmed" Jawab anisa asal.

Rendra tidak bertanya lagi dia lebih fokus dengab setir mobilnya. Setelah 20 menit anisa dan rendra sudah sampai di pusat perbelanjaan paling besar dikota itu. Dengan sigap anisa dan rendra turun dari mobil dan langsung masuk kedalam gedung mall.

Sedangkan di tempat laun, tepatnya dirumah santi. Saat ini santi sedang bermain ponsel sambil duduk bersila di atas sofa yang dia bilang mewah dengan harga 10 juta, bagi yang tidak tahu sih percaya saja. Padahal sofa itu harganya hanya 2 juta.

" Haaahhh... Apaan ini ? Anisa dan rendra ada dirumah mewah ? Rumah siapa ini ? Apa iya mereka beli rumah sewah ini, dan kamarnya pun terlihat besar dan mewah, wah banyak duit dong rendra. Sudah beli mobil dan mau beli rumah juga. " Gumam santi sambil terus melihat foto yang du unggah anisa.

" Kenapa mereka bisa beli mobil mewah dan hendak beli rumah juga. Aku tidak ikhlas anisa menghabiskan uang rendra, aku harus memberitahu ibu jika rendra punya uang banyak. Biar simenantu sialan itu kena marah sama ibu karena menguasai uang rendra. Anisa tidak boleh unggul dariku, dia hanya gadis kampung yang miskin dan kampungan. " Ucap santi tersenyum licik.

Santi bangkit dan langsung berjalan menuju rumah ibu mertuanya yang ada tepat disampingnya.

" Mama mau kemana ?" Sapa zainal yang baru pulang membawa anaknya keliling dengab motor kebanggaanya.

" Mau kerumah ibu. " Jawab santi dengan cepat.

" Ya sudah aku dan anak - anak ikut, ini sudah waktunya makan siang. " Ucap zainal lalu turun dari motor begitupu dengan dua anaknya.

Jadi satu keluarga itu berjalan menuju rumah ibu ratri ingin makab siang sekaligus santi ingin menyampaikan status yang diunggah oleh anisa.

*************

RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK 🙏🙏❤️❤️

JANGAN LUPA LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE, SERTA BERIKAN HADIAHNYA YANG BANYAK AGAR AUTHOR SEMANGAT UP NYA. 🙏🙏❤️❤️

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Wiwien

Wiwien

anisa yg notabene anak orang kaya gk mempermasalahkan pekerjaan suami nya gaji tidak seberapa, keluarga suami aja yg gk tau malu menantu spt anisa dijadikan babu 😡

2024-11-04

1

Lu'lu'atul Khusna

Lu'lu'atul Khusna

Sabtu Santi dasar

2024-12-16

0

Wiwien

Wiwien

lama kelamaan nih orang bisa kena stroke 😂

2024-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pov. Anisa uang gaji
2 Keluarga santi akan datang
3 Anisa disalahkan
4 Makan angin
5 Uang makan tidak sesuai
6 Aku tidak salah
7 Mobil anisa
8 Drama makan malam
9 Anisa mulai berani
10 Pov. anisa (pinjam mobil)
11 Status anisa
12 Makan lebih awal
13 Pakaian kotor
14 Saham milik anisa
15 Kembali bekerja
16 Siapa Erika
17 Mantan pacar
18 Memasak bersama mertua
19 Tamu ibu ratri
20 Mereka di cafe
21 Rencana erika
22 Anisa diusir mertua
23 Dirumah anisa
24 Rendra jujur
25 Kedatangan mertua
26 Datang lagi
27 Semua diatur anisa
28 Uang bulan ibu mertua
29 Tamu tapi sok ratu
30 Rendra bisa marah
31 Peringatan dari bagas
32 Kelakuan ibu mertua
33 Rendra serba salah
34 Foto dari Erika
35 Ibu ratri ingin menikah
36 Calon suami datang
37 Hanya tentang harga
38 Hari yang ditunggu
39 Cincin dari besan
40 Cincin palsu santi
41 Terbongkar juga
42 Anisa yang sebenanya
43 Keluarga pak iwan
44 Laporan anisa
45 Rencana meminjam uang
46 Harus ada jaminan
47 Sifat asli
48 Santi bebas
49 Harus ada jaminan
50 Semakin berulah
51 Ulat bulu beredar
52 Kedatangan santi
53 Cafe masa lalu
54 Undangan makan malam
55 Rela melepaskan
56 Hanya pura - pura
57 Tetap tidak percaya
58 Awal kehancuran
59 Mengulang kembali
60 Anisa akhrinya tahu
61 Kabar dari erika
62 Keputusan anisa
63 Menikahi erika
64 Peraturan dirumah anisa
65 Pandai bergoyang
66 Permintaan erika
67 Turun jabatan
68 Bertemu agus
69 Amplop putih
70 Kata hati santi
71 Acara dirumah anisa
72 Belum seberapa
73 Pengakuan Santi
74 Tidak dipersulit
75 Menghubungi santi
76 Uang ganti rugi
77 Bantuan dari anisa
78 Akhirnya dibayar
79 Resmi berpisah
80 Kebenaran dari bagas
81 Tes kesehatan
82 Perubahan rendra
83 Ingin kembali lagi
84 Teguran dari riko
85 Gara - gara mobil anisa
86 Datang kerumah mantan
87 Masalah Rendra
88 Tidak tahu malu
89 Agus membuat ulah
90 Rendra ingin menikah
91 Perasaan riko
92 Uang motor bagas
93 Mertua dan menantu
94 Bangga diperebutkan
95 Datang kepesta
96 Semua akhirnya tahu
97 Berebut amplop
98 Perubahan nadin
99 Mendatangi anita
100 Cinta Riko untuk Anisa
101 Erika pergi
102 Mulai terungkap
103 Menjalankan rencana
104 Persiapan pernikahan
105 Terbongkar
106 Keliling kampung
107 Menumpang hidup
108 Resepsi anisa dan riko
109 Nadin garis dua
110 Pulang bulan madu
111 Zainal sakit
112 Kejadian di cafe
113 Mulut tetangga
114 Zainal mulai curiga
115 Zainal tahu semuanya
116 Terserah kalian
117 Teman masa kecil
118 Menemui anak-anak
119 Gara - gara Anisa
120 Bangun tengah malam
121 Kabar bahagia Anisa
122 Orang tua anisa
123 Hampir saja nadin tahu
124 Permintaan maaf erika
125 Terbongkar
126 Gagal jual rumah
127 Ayam bakar chef riko
128 Nasehat teman
129 Terbayar lunas
130 Zainal dan Rendra
131 Membawa anak bermain
132 Mempertahankan nadin
133 Ajakan untuk rujuk
134 Bertemu Anita
135 Kiki dan koko
136 Ikut berlibur
137 Merasa aneh
138 Syarat dari santi
139 Mantan mertua
140 Sebuah kebohongan
141 Keluarga tidak mendukung
142 Wanita pilihan ibu
143 Zainal jujur soal Nadin
144 Nadin yang malang
145 Siapa pelakunya
146 Menjodohkan Zainal
147 Pelaku yang sesungguhnya
148 Hari bahagia Zainal
149 Balasan dari Nadin
150 Suami yang baik
151 Meminjam uang
152 Rendra ingin berubah
153 Kebaikan Zainal
154 Masih malu - malu
155 Ingin buka usaha
156 Bercerai lagi
157 Makanan orang hamil
158 Keadaan Rendra
159 Kasihan juga Rendra
160 Belum juga sadar diri
161 Maaf untuk Rendra
162 Saling memaafkan
163 Hukuman ibu Ratri
164 Rendra menghilang
165 Benarkah itu Rendra
166 Titik terang
167 Bertemu juga
168 Sakitnya Rendra
169 Jawaban dari Doa
170 Mimpi ibu Ratri
171 Tangisan seorang ibu
172 Menjemput anak-anak
173 Bisa menjenguk Rendra
174 Kehidupan Anita
175 Yang terbaik untuk Rendra
176 Sakitnya ibu Ratri
177 Anisa melahirkan
178 Acara dirumah Anisa
179 Kebahagiaan ( Ending)
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Pov. Anisa uang gaji
2
Keluarga santi akan datang
3
Anisa disalahkan
4
Makan angin
5
Uang makan tidak sesuai
6
Aku tidak salah
7
Mobil anisa
8
Drama makan malam
9
Anisa mulai berani
10
Pov. anisa (pinjam mobil)
11
Status anisa
12
Makan lebih awal
13
Pakaian kotor
14
Saham milik anisa
15
Kembali bekerja
16
Siapa Erika
17
Mantan pacar
18
Memasak bersama mertua
19
Tamu ibu ratri
20
Mereka di cafe
21
Rencana erika
22
Anisa diusir mertua
23
Dirumah anisa
24
Rendra jujur
25
Kedatangan mertua
26
Datang lagi
27
Semua diatur anisa
28
Uang bulan ibu mertua
29
Tamu tapi sok ratu
30
Rendra bisa marah
31
Peringatan dari bagas
32
Kelakuan ibu mertua
33
Rendra serba salah
34
Foto dari Erika
35
Ibu ratri ingin menikah
36
Calon suami datang
37
Hanya tentang harga
38
Hari yang ditunggu
39
Cincin dari besan
40
Cincin palsu santi
41
Terbongkar juga
42
Anisa yang sebenanya
43
Keluarga pak iwan
44
Laporan anisa
45
Rencana meminjam uang
46
Harus ada jaminan
47
Sifat asli
48
Santi bebas
49
Harus ada jaminan
50
Semakin berulah
51
Ulat bulu beredar
52
Kedatangan santi
53
Cafe masa lalu
54
Undangan makan malam
55
Rela melepaskan
56
Hanya pura - pura
57
Tetap tidak percaya
58
Awal kehancuran
59
Mengulang kembali
60
Anisa akhrinya tahu
61
Kabar dari erika
62
Keputusan anisa
63
Menikahi erika
64
Peraturan dirumah anisa
65
Pandai bergoyang
66
Permintaan erika
67
Turun jabatan
68
Bertemu agus
69
Amplop putih
70
Kata hati santi
71
Acara dirumah anisa
72
Belum seberapa
73
Pengakuan Santi
74
Tidak dipersulit
75
Menghubungi santi
76
Uang ganti rugi
77
Bantuan dari anisa
78
Akhirnya dibayar
79
Resmi berpisah
80
Kebenaran dari bagas
81
Tes kesehatan
82
Perubahan rendra
83
Ingin kembali lagi
84
Teguran dari riko
85
Gara - gara mobil anisa
86
Datang kerumah mantan
87
Masalah Rendra
88
Tidak tahu malu
89
Agus membuat ulah
90
Rendra ingin menikah
91
Perasaan riko
92
Uang motor bagas
93
Mertua dan menantu
94
Bangga diperebutkan
95
Datang kepesta
96
Semua akhirnya tahu
97
Berebut amplop
98
Perubahan nadin
99
Mendatangi anita
100
Cinta Riko untuk Anisa
101
Erika pergi
102
Mulai terungkap
103
Menjalankan rencana
104
Persiapan pernikahan
105
Terbongkar
106
Keliling kampung
107
Menumpang hidup
108
Resepsi anisa dan riko
109
Nadin garis dua
110
Pulang bulan madu
111
Zainal sakit
112
Kejadian di cafe
113
Mulut tetangga
114
Zainal mulai curiga
115
Zainal tahu semuanya
116
Terserah kalian
117
Teman masa kecil
118
Menemui anak-anak
119
Gara - gara Anisa
120
Bangun tengah malam
121
Kabar bahagia Anisa
122
Orang tua anisa
123
Hampir saja nadin tahu
124
Permintaan maaf erika
125
Terbongkar
126
Gagal jual rumah
127
Ayam bakar chef riko
128
Nasehat teman
129
Terbayar lunas
130
Zainal dan Rendra
131
Membawa anak bermain
132
Mempertahankan nadin
133
Ajakan untuk rujuk
134
Bertemu Anita
135
Kiki dan koko
136
Ikut berlibur
137
Merasa aneh
138
Syarat dari santi
139
Mantan mertua
140
Sebuah kebohongan
141
Keluarga tidak mendukung
142
Wanita pilihan ibu
143
Zainal jujur soal Nadin
144
Nadin yang malang
145
Siapa pelakunya
146
Menjodohkan Zainal
147
Pelaku yang sesungguhnya
148
Hari bahagia Zainal
149
Balasan dari Nadin
150
Suami yang baik
151
Meminjam uang
152
Rendra ingin berubah
153
Kebaikan Zainal
154
Masih malu - malu
155
Ingin buka usaha
156
Bercerai lagi
157
Makanan orang hamil
158
Keadaan Rendra
159
Kasihan juga Rendra
160
Belum juga sadar diri
161
Maaf untuk Rendra
162
Saling memaafkan
163
Hukuman ibu Ratri
164
Rendra menghilang
165
Benarkah itu Rendra
166
Titik terang
167
Bertemu juga
168
Sakitnya Rendra
169
Jawaban dari Doa
170
Mimpi ibu Ratri
171
Tangisan seorang ibu
172
Menjemput anak-anak
173
Bisa menjenguk Rendra
174
Kehidupan Anita
175
Yang terbaik untuk Rendra
176
Sakitnya ibu Ratri
177
Anisa melahirkan
178
Acara dirumah Anisa
179
Kebahagiaan ( Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!