Anisa disalahkan

.

.

.

💞💞💞💞💞💞💞💞

❤️ HAPPY READING ❤️

.

Anisa sudah sampai di cafe temannya, silvia adalah temannya saat berkuliah dulu. Mereka berkenalan saat anisa pertama kali masuk kuliah. Awalnya anisa merantau kekota untuk berkuliah dan dia lebih memilih tinggal di kontrakan daripada tinggal dengan kakak nya. Anisa hanya ingin hidup mandiri dan kakaknya pun menyetujuinya.

" Tumben nis kamu main kesini ? Kamu mimpi apa nis ?" Tanya silvia sambil terkekeh tidak jelas.

" Isshh... apaan sih, aku mimpi ketemu mak lampir dan mak lampirnya itu kamu. " Jawab Anisa dengan wajah cemberutnya.

" Sembarangan kamu kalau ngomong. Oh iya tumben kamu bisa keluar, memang nya mertua kamu kasih izin kamu keluar ?" Tanya silvia sambil menyeruput jus mangganya.

" Orang rumah tidak ada yang tahu. Tapi aku tadi sudah mengirim pesan kepada mas Rendra tapi belum ada balasan, mungkin dia masih sibuk. " Seru anisa lalu menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

Hhhuuuffff

Terdengar anisa menghembuskan nafas dengan panjang dan hal itu berhasil mencuri perhatiaan silvia. Sebagai teman yang sudah cukup lama mengenal anisa, silvia tahu jika saat ini Anisa sedang punya masalah. Silvia mencoba menanyakan masalah yang sedang dihadapi oleh anisa.

" Kamu ada masalah ?" Tanya silvia penuh tanda tanya.

" Tanpa aku bicara pasti kamu sudah tahu Sil. Aku lama - lama bosan tinggal dirumah mertua ku. Aku dan mas rendra sebenarnya ingin pindah tapi belum ada waktu yang tepat. " Jawab anisa kembali menegakkan tubuhnya.

" Kamu kan sudah punya rumah kenapa tidak pindah saja kerumah itu. Biar kamu bisa terbebas dari para benalu dirumah mertua mu itu. " Ucap silvia memberi saran.

" Mas rendra belum berani membahasnya lagi Sil. Karena terakhir kali mas rendra menyampaikan keinginannya untuk pindah , ibu marah besar dan memaki ku karena dia menganggap aku yang mempengaruhi mas rendra. Jadi aku juga malas membahasnya, kamu tahu sendiri bagaimana ibu mertua ku. " Seru Anisa terlihat begitu pasrah dengan nasibnya.

Silvia hanya mengangguk saja, dia tahu betul bagaimana watak dan sifat keluarga suami anisa apalagi ibu mertua anisa. Keluarga yang matre dan mengukur orang hanya dari harta yang dimilikinya saja.

" Terserah kamu Nis, yang penting kamu bahagia dan hubungan mu dan suami mu baik - baik saja. " Ucap silvia lagi.

" Alhamdulillah mas renda menyayangiku, meskipun nafkah yang ku dapatkan bisa dibilang kurang tapi kasih sayang mas rendra tidak pernah berkurang sedikitpun" Ucap anisa dengan senyum mengembang.

Dreett Dreeett Dreett

Ponsel anisa bergetar, ada panggilan masuk yang anisa sendiri sudah bisa menebak siapa orang yang menghubunginya. Dengan malas anisa mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya, dan benar saja ibu mertuanya yang menghubunginya

" Mertua kamu ?" Tanya silvia dan ternyata memang benar.

" Iya . Malas sekali aku mengangkatnya pasti akan memarahi ku karena aku tidak mengerjakan apa yang beliau suruh. Keluarga mbak santi mau datang kerumahnya dan dia menyuruhku masak ini dan itu. Mereka kira aku ini robot yang tidak punya rasa capek, kalau mereka mau bantuin aku tidak masalah ini mereka sama sekali tidak mau membantu dan hanya mau terima jadi saja " Seru anisa dengan kesal.

" Itu derita kamu sih. Sudah dibilang cepat pindah saja kamu masih betah saja dirumah itu. " Seru silvia.

Dreett Dreett Drreett

Ponsel Anisa kembali bergetar dan sangat mengganggunya. Dengan terpaksa anisa pun mengangkat sambungan telepon itu dan bersiap - siap untuk mendapatkan amarah dan cacian dari dua wanita yang tidak tahu malu.

[ Anisa kamu dimana ?!] Bentak ibu mertua anisa dengan lantang.

Baru juga anisa mengklik tombol hijau, seruan suara ibu mertuanya sudah memekikan gendang telinganya. Sehingga anisa menjauhkan ponselnya dari telinga.

[ Ada apa sih bu teriak-tetiak ? Anisa dengar bu tidak perlu teriak - teriak segala ,] Jawab anisa.

[ Dasar menantu kurangajar ! Tidak tahu diri ! Bisa - bisanya kamu pergi dari rumah tanpa seizin ku, dasar menantu durhaka ! Mana masakan yang sudah saya suruh untuk menjamu keluarga santi ? Kamu benar - benar kurangajar Anisa !] Teriak ibu mertua anisa dengan lantang.

Sudah dapat dipastikan wajah ibu mertuanya saat ini sangat memerah bahkan urat - urat lehernya pasti terlihat karena dia bicara dengan sangat lantang.

[ Pulang sekarang juga Anisa . ] Teriak santi dari seberang sana.

Santi juga ikut memarahi Anisa karena dia tidak memasak untuk orang tuanya.

[ Maaf bu , aku tadi ada urusan mendadak. Ini sebentar lagi aku pulang ]

[ Orang tua santi sudah mau sampai Anisa , tapi kamu belum memasak. Lalu mereka mau makan apa ?] Suara ibu mertua anisa terdengar mulai melemah.

[ Kalau soal itu gampang bu, mbak santi suruh beli saja makanan jadi. Uang mbak santi kan banyak jadi kalau untuk membelikan makanan orang tuanya tidak akan habis isi dompetnya ]

[ Heeehhh... dasar adik ipar tidak tahu diri. Sudah hidup menumpang tapi kurangajar. Aku tidak mau tahu pokoknya kamu pulang dan cepat masak !!]

Klik

Anisa tidak mau mendengar ocehan santi terlalu lama , dia mematikan sambungan telepon secara sepihak dan melanjutkan obrolannya dengan silvia.

Anisa berpamitan untuk pulang karena dia tidak mau membuat dua orang yang ada dirumah semakin murka dan kebakaran jenggot. Dengan menaiki taksi online Anisa pulang menuju rumah ibu mertuanya.

Sesampainya dirumah, dia melirik kearah rumah santi. Di halaman rumah santi sudah ada satu mobil terparkir dengan rapi dan anisa yakin jika itu adalah keluarga dari santi. Anisa melenggang dengan santai masuk kedalam rumah ibu mertuanya. Rumah terlihat sangat sepi, pasti ibu mertuanya ada dirumah santi.

Baru saja membuka kulkas dan hendak mengambil air minum, tiba - tiba suara santi menggelegar memanggil nama Anisa.

" Anisa !! Anisa !! " Teriak santi.

" Ada apa sih mbak ? " Tanya anisa dengan santainya. Anisa tidak perduli jika santi akan memarahinya karena urusan keluarga santi tidak ada urusannya dengan anisa.

Santi berkacak pinggang dengan wajah memerah dan mata yang sudah hampir copot dari akarnya. Nafas santi tersengal - sengal karena menahan amarahnya.

" Dasar adik ipar tidak tahu diri ! Aku menyuruhmu untuk memasak tapi kamu malah pergi tanpa pamit. Gara - gara kamu aku harus keluar uang untuk membeli makanan. Aku tidak mau tahu kamu harus mengganti uang ku 300 ribu " Seru santi seenaknya meminta uang kepada anisa.

Anisa tidak habis fikir dengan jalan fikiran santi, santi membeli makanan untuk orangtua kandungnya sendiri kenapa minta ganti kepada Anisa. Apa santi fikir mereka itu orangtua Anisa ?

" Kamu tidak salah minta ganti uang sama aku mbak ? Mereka itu orang tua kamu loh mbak, kok bisa aku yang harus mengganti uang mu. Sudah sewajarnya anak membelikan makanan untuk orang tuanya, lagi pula kamu kan orang kaya mbak. Pasti uangmu juga masih banyak." Jawab anisa tidak mau kalah.

" Aku tidak perduli yang penting uang 300 ribu segera kamu balikin !" Bentak santi dengan kesal.

" Sudah tidak waras " Seru anisa lalu berjalan meninggalkan santi dan masuk kekamarnya.

Santi mengira jika anisa masuk kamar untuk mengambil uang namun cukup lama santi menunggu anisa tidak kunjung keluar dari kamar juga.

Tok tok tok

Santi mengetuk pintu kamar anisa dengan keras, dia kesal karena anisa tidak kunjung keluar juga dan memberikan dia uang.

" Anisa buka pintunya ! Mana uangnya , aku mau pulang lagi !" Teriak santi di depan pintu kamar anisa.

Ceklekkk

Anisa membuka pintu dan sudah berganti pakaian rumahan. Anisa memandang santi yang masih berkacak pinggang dan berdiri tegak di depan pintu kamarnya.

" Tidak ada uang ! Jika kamu mau uang mu balik, itu ambil saja bahan - bahan makanan yang tadi aku beli. Itu totalnya 350ribu kan kamu masih untung 50 ribu. " Ucap anisa dengan kesal.

" Dasar adik ipar tidak tahu diri. Awas kamu anisa, aku akan mengadukan kamu kepada ibu dan mas zainal dan aku pastikan kamu akan dimarah oleh mereka berdua " Seru santi lalu pergi meninggalkan kamar anisa.

Huufffff

Baru anisa bisa bernafas dengan lega, saat ada santi di depan kamarnya tadi seeakan nafasnya sesak dan kamar terasa sempit.

* Dasar wanita yang aneh, wanita yang unik * Gerutu anisa dalam batinnya.

***********

RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK 🙏🙏

JANGAN LUPA LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA YANG BANYAK YA KAK 🙏🙏❤️❤️

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Lu'lu'atul Khusna

Lu'lu'atul Khusna

Anisa kuat banget bagus ceritanya

2024-12-16

0

Bzaa

Bzaa

dihhh Santi nyewotin banget

2024-10-26

0

Sustya Ningsih

Sustya Ningsih

ceritanya hmpir sama

dengan bukan istri parasit ya kak

2024-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Pov. Anisa uang gaji
2 Keluarga santi akan datang
3 Anisa disalahkan
4 Makan angin
5 Uang makan tidak sesuai
6 Aku tidak salah
7 Mobil anisa
8 Drama makan malam
9 Anisa mulai berani
10 Pov. anisa (pinjam mobil)
11 Status anisa
12 Makan lebih awal
13 Pakaian kotor
14 Saham milik anisa
15 Kembali bekerja
16 Siapa Erika
17 Mantan pacar
18 Memasak bersama mertua
19 Tamu ibu ratri
20 Mereka di cafe
21 Rencana erika
22 Anisa diusir mertua
23 Dirumah anisa
24 Rendra jujur
25 Kedatangan mertua
26 Datang lagi
27 Semua diatur anisa
28 Uang bulan ibu mertua
29 Tamu tapi sok ratu
30 Rendra bisa marah
31 Peringatan dari bagas
32 Kelakuan ibu mertua
33 Rendra serba salah
34 Foto dari Erika
35 Ibu ratri ingin menikah
36 Calon suami datang
37 Hanya tentang harga
38 Hari yang ditunggu
39 Cincin dari besan
40 Cincin palsu santi
41 Terbongkar juga
42 Anisa yang sebenanya
43 Keluarga pak iwan
44 Laporan anisa
45 Rencana meminjam uang
46 Harus ada jaminan
47 Sifat asli
48 Santi bebas
49 Harus ada jaminan
50 Semakin berulah
51 Ulat bulu beredar
52 Kedatangan santi
53 Cafe masa lalu
54 Undangan makan malam
55 Rela melepaskan
56 Hanya pura - pura
57 Tetap tidak percaya
58 Awal kehancuran
59 Mengulang kembali
60 Anisa akhrinya tahu
61 Kabar dari erika
62 Keputusan anisa
63 Menikahi erika
64 Peraturan dirumah anisa
65 Pandai bergoyang
66 Permintaan erika
67 Turun jabatan
68 Bertemu agus
69 Amplop putih
70 Kata hati santi
71 Acara dirumah anisa
72 Belum seberapa
73 Pengakuan Santi
74 Tidak dipersulit
75 Menghubungi santi
76 Uang ganti rugi
77 Bantuan dari anisa
78 Akhirnya dibayar
79 Resmi berpisah
80 Kebenaran dari bagas
81 Tes kesehatan
82 Perubahan rendra
83 Ingin kembali lagi
84 Teguran dari riko
85 Gara - gara mobil anisa
86 Datang kerumah mantan
87 Masalah Rendra
88 Tidak tahu malu
89 Agus membuat ulah
90 Rendra ingin menikah
91 Perasaan riko
92 Uang motor bagas
93 Mertua dan menantu
94 Bangga diperebutkan
95 Datang kepesta
96 Semua akhirnya tahu
97 Berebut amplop
98 Perubahan nadin
99 Mendatangi anita
100 Cinta Riko untuk Anisa
101 Erika pergi
102 Mulai terungkap
103 Menjalankan rencana
104 Persiapan pernikahan
105 Terbongkar
106 Keliling kampung
107 Menumpang hidup
108 Resepsi anisa dan riko
109 Nadin garis dua
110 Pulang bulan madu
111 Zainal sakit
112 Kejadian di cafe
113 Mulut tetangga
114 Zainal mulai curiga
115 Zainal tahu semuanya
116 Terserah kalian
117 Teman masa kecil
118 Menemui anak-anak
119 Gara - gara Anisa
120 Bangun tengah malam
121 Kabar bahagia Anisa
122 Orang tua anisa
123 Hampir saja nadin tahu
124 Permintaan maaf erika
125 Terbongkar
126 Gagal jual rumah
127 Ayam bakar chef riko
128 Nasehat teman
129 Terbayar lunas
130 Zainal dan Rendra
131 Membawa anak bermain
132 Mempertahankan nadin
133 Ajakan untuk rujuk
134 Bertemu Anita
135 Kiki dan koko
136 Ikut berlibur
137 Merasa aneh
138 Syarat dari santi
139 Mantan mertua
140 Sebuah kebohongan
141 Keluarga tidak mendukung
142 Wanita pilihan ibu
143 Zainal jujur soal Nadin
144 Nadin yang malang
145 Siapa pelakunya
146 Menjodohkan Zainal
147 Pelaku yang sesungguhnya
148 Hari bahagia Zainal
149 Balasan dari Nadin
150 Suami yang baik
151 Meminjam uang
152 Rendra ingin berubah
153 Kebaikan Zainal
154 Masih malu - malu
155 Ingin buka usaha
156 Bercerai lagi
157 Makanan orang hamil
158 Keadaan Rendra
159 Kasihan juga Rendra
160 Belum juga sadar diri
161 Maaf untuk Rendra
162 Saling memaafkan
163 Hukuman ibu Ratri
164 Rendra menghilang
165 Benarkah itu Rendra
166 Titik terang
167 Bertemu juga
168 Sakitnya Rendra
169 Jawaban dari Doa
170 Mimpi ibu Ratri
171 Tangisan seorang ibu
172 Menjemput anak-anak
173 Bisa menjenguk Rendra
174 Kehidupan Anita
175 Yang terbaik untuk Rendra
176 Sakitnya ibu Ratri
177 Anisa melahirkan
178 Acara dirumah Anisa
179 Kebahagiaan ( Ending)
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Pov. Anisa uang gaji
2
Keluarga santi akan datang
3
Anisa disalahkan
4
Makan angin
5
Uang makan tidak sesuai
6
Aku tidak salah
7
Mobil anisa
8
Drama makan malam
9
Anisa mulai berani
10
Pov. anisa (pinjam mobil)
11
Status anisa
12
Makan lebih awal
13
Pakaian kotor
14
Saham milik anisa
15
Kembali bekerja
16
Siapa Erika
17
Mantan pacar
18
Memasak bersama mertua
19
Tamu ibu ratri
20
Mereka di cafe
21
Rencana erika
22
Anisa diusir mertua
23
Dirumah anisa
24
Rendra jujur
25
Kedatangan mertua
26
Datang lagi
27
Semua diatur anisa
28
Uang bulan ibu mertua
29
Tamu tapi sok ratu
30
Rendra bisa marah
31
Peringatan dari bagas
32
Kelakuan ibu mertua
33
Rendra serba salah
34
Foto dari Erika
35
Ibu ratri ingin menikah
36
Calon suami datang
37
Hanya tentang harga
38
Hari yang ditunggu
39
Cincin dari besan
40
Cincin palsu santi
41
Terbongkar juga
42
Anisa yang sebenanya
43
Keluarga pak iwan
44
Laporan anisa
45
Rencana meminjam uang
46
Harus ada jaminan
47
Sifat asli
48
Santi bebas
49
Harus ada jaminan
50
Semakin berulah
51
Ulat bulu beredar
52
Kedatangan santi
53
Cafe masa lalu
54
Undangan makan malam
55
Rela melepaskan
56
Hanya pura - pura
57
Tetap tidak percaya
58
Awal kehancuran
59
Mengulang kembali
60
Anisa akhrinya tahu
61
Kabar dari erika
62
Keputusan anisa
63
Menikahi erika
64
Peraturan dirumah anisa
65
Pandai bergoyang
66
Permintaan erika
67
Turun jabatan
68
Bertemu agus
69
Amplop putih
70
Kata hati santi
71
Acara dirumah anisa
72
Belum seberapa
73
Pengakuan Santi
74
Tidak dipersulit
75
Menghubungi santi
76
Uang ganti rugi
77
Bantuan dari anisa
78
Akhirnya dibayar
79
Resmi berpisah
80
Kebenaran dari bagas
81
Tes kesehatan
82
Perubahan rendra
83
Ingin kembali lagi
84
Teguran dari riko
85
Gara - gara mobil anisa
86
Datang kerumah mantan
87
Masalah Rendra
88
Tidak tahu malu
89
Agus membuat ulah
90
Rendra ingin menikah
91
Perasaan riko
92
Uang motor bagas
93
Mertua dan menantu
94
Bangga diperebutkan
95
Datang kepesta
96
Semua akhirnya tahu
97
Berebut amplop
98
Perubahan nadin
99
Mendatangi anita
100
Cinta Riko untuk Anisa
101
Erika pergi
102
Mulai terungkap
103
Menjalankan rencana
104
Persiapan pernikahan
105
Terbongkar
106
Keliling kampung
107
Menumpang hidup
108
Resepsi anisa dan riko
109
Nadin garis dua
110
Pulang bulan madu
111
Zainal sakit
112
Kejadian di cafe
113
Mulut tetangga
114
Zainal mulai curiga
115
Zainal tahu semuanya
116
Terserah kalian
117
Teman masa kecil
118
Menemui anak-anak
119
Gara - gara Anisa
120
Bangun tengah malam
121
Kabar bahagia Anisa
122
Orang tua anisa
123
Hampir saja nadin tahu
124
Permintaan maaf erika
125
Terbongkar
126
Gagal jual rumah
127
Ayam bakar chef riko
128
Nasehat teman
129
Terbayar lunas
130
Zainal dan Rendra
131
Membawa anak bermain
132
Mempertahankan nadin
133
Ajakan untuk rujuk
134
Bertemu Anita
135
Kiki dan koko
136
Ikut berlibur
137
Merasa aneh
138
Syarat dari santi
139
Mantan mertua
140
Sebuah kebohongan
141
Keluarga tidak mendukung
142
Wanita pilihan ibu
143
Zainal jujur soal Nadin
144
Nadin yang malang
145
Siapa pelakunya
146
Menjodohkan Zainal
147
Pelaku yang sesungguhnya
148
Hari bahagia Zainal
149
Balasan dari Nadin
150
Suami yang baik
151
Meminjam uang
152
Rendra ingin berubah
153
Kebaikan Zainal
154
Masih malu - malu
155
Ingin buka usaha
156
Bercerai lagi
157
Makanan orang hamil
158
Keadaan Rendra
159
Kasihan juga Rendra
160
Belum juga sadar diri
161
Maaf untuk Rendra
162
Saling memaafkan
163
Hukuman ibu Ratri
164
Rendra menghilang
165
Benarkah itu Rendra
166
Titik terang
167
Bertemu juga
168
Sakitnya Rendra
169
Jawaban dari Doa
170
Mimpi ibu Ratri
171
Tangisan seorang ibu
172
Menjemput anak-anak
173
Bisa menjenguk Rendra
174
Kehidupan Anita
175
Yang terbaik untuk Rendra
176
Sakitnya ibu Ratri
177
Anisa melahirkan
178
Acara dirumah Anisa
179
Kebahagiaan ( Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!