Mobil anisa

.

.

.

💞💞 HAPPY READING 💞💞

.

Orang tua santi hari ini pulang kerumah nya, karena lusa ayah santi sudah mulai masuk kerja. Berhubung hari libur rendra menyempatkan diri menyapa orang tua santi , diikuti oleh anisa. Anisa sendiri saat berada di depan rumah santi hanya fokus dengan mobil yang terparkir di halaman rumah santi.

* Kenapa aku merasa tidak asing dengan mobil ini ? Kenapa juga aku baru mempethatikan mobil ini hari ini. Hemm... Kemarin-kemarin mobil tertutup juga sih makanya aku tidak memperhatikan * Gumam anisa dalam hatinya.

Selama berada dirumah santi mobil yang dibawa orang tua santi memang jarang dipakai. Hanya sekali saja dipakai saat mereka jalan - jalan. Mereka seolah takut jika mobilnya rusak ataupun lecet.

" Kenapa nis ?" Tanya rendra sedikit berbisik.

" Emm... Aku merasa tidak asing dengan mobil ini mas. Tapi mobil siapa ya ? " Seru anisa sambil terus memperhatikan mobil yang ada dihadapan nya.

" Kenapa ? Belum pernah melihat mobil sebagus ini kan ? Orang miskin seperti kamu mana pernah melihat mobil sebagus ini. " Ucap santi dengan sombong.

" Anisa tahunya hanya mobil truck saja Ma " Ucap zainal.

Zainal memang memanggil santi dengan panggilan mama , agar seperti orang - orang kota besar. Dan anak - anak santi juga memanggil mama dan papa kepada mereka. Anisa terkadang ingin tertawa saat mereka saling memanggil mama dan papa, bukannya iri atau apa. Anisa hanya merasa geli saja dengan panggilan yang tidak disesuaikan dengan lingkungan sekitar.

" Mungkin juga bukan mobil orang tuamu. " Celetuk anisa dan berhasil membuat santi gugup.

" Sudahlah nis jangan banyak bicara kamu. Apa kamu tidak malu dengan ucapanmu barusan ? Besan ku ini mau pulang dan seharuanya kamu memberikan kesan yang baik bukannya malah bikin ribut seperti ini " Ucap ibu mertua anisa.

Hhhuuufffff

Terdengar helaan nafas anisa dibuang begitu saja. Kalau ibu mertua sudah berbicara susah untuk dibantah, daripada urusannya panjang, anisa lebih memilih diam.

Akhirnya orang tua santipun sudah siap dan tinggal berangkat. Mereka menyalami dan berpamitan kepada semuanya tapi tidak kepada anisa. Ibunya santi melewati anisa, hanya ayahnhnya santi saja yang menyalami anisa.

" Mas kita balik kerumah yuk. Merekakan sudah pergi, sekarang giliran kita untuk jalan - jalan. " Ucap anisa sambil menggandeng tangan rendra dengan mesra.

" Tidak ada yang boleh pergi main. !" Suara ibu mertua anisa terdengar sangat menyebalkan.

" Mas " Seru anisa dengan cemberut.

" Mas tidak mau membuat keributan nis. Kita turuti saja kemauan ibu, ya sudah yuk kita pulang dan masuk kamar saja. Hari ini aku hanya ingin dikamar dan berduaan dengan istri cantik ku ini. " Ucap rendra sambil menarik hidung anisa.

" Ok mas ! Tidak jalan- jalan tidak apa - apa yang terpenting aku dan kamu menyatu di kamar. " Ucap anisa sedikit berbisik .

Rendra tersenyum dan mengangguk dengan pelan. Anisa dan rendrapun pulang. Ibu ratri masih duduk diteras rumah santi bersama santi dan zainal. Kedua anak kembar santi ada di dalam rumah menonton televisi.

" Mas aku mau mengambil mobil ku yang di rumah kak Abi. " Ucap anisa saat mereka sudah berada didalam kamar.

" Memangnya kamu mau kemana ?" Tanya rendra.

" Tidak kemana - mana sih mas. Tapi dengan adanya mobil aku kalau mau pergi - pergi tidak perlu naik taksi online atau minta antar mas rendra. Mau bawa motor juga aku tidak mahir pakai motor. " Ucap anisa terus merengek.

" Iya sudah besok kita kerumah kak abi untuk mengambil mobilmu. Nis, kamu tidak malu kan mempunyai suami miskin seperti aku ?" Tanya rendra serius.

" Buat apa aku malu mas, sudah berapa kali aku bilang jika aku ini menikah bukan mencari harta. Tapi aku mencari kedamaian dan kebahagiaan, bersamamu aku sangat bahagia mas. Cuma hanya belum merasa damai saja , itu semua karena ibu dan menantu kesayangannya itu yang yang membuat aku tidak merasakan kedamaian. " Ucap anisa dengan bibir mengerucut.

Rendra hanya mengusap pelan pucuk kepala anisa dan membawa anisa kedalam pelukannya. Rendra merasa bersalah karena belum bisa memberikan tempat tinggal yang layak untuk anisa. Sebenarnya anisa sudah punya rumah sendiri hasil dari kerja kerasnya selama ini, namun rendra merasa malu jika harus tinggal dirumah milik anisa.

*******

Mobil warna hitam mengkilat yang ditaksir harganya sampai 300 juta keatas belok kehalaman rumah mertua anisa. Santi dan ibu ratri yang sedang duduk - duduk santai di teras rumah heran karena mobil itu berhenti tepat di depan rumah ibu ratri. Mereka berdua bertanya -tanya siapa yang ada didalam mobil.

" Siapa ya bu ?" Tanya santi dengan heran.

" Tidak tahu san, kita tunggu saja pasti nanti sang pemilik keluar dari mobil. " Jawab ibu ratri.

Benar saja pintu mobil terbuka dan turunlah rendra seorang diri. Ibu ratri dan santi terkejut saat rendra yang turun dari mobil.

" Rendra ? Ini mobil siapa ? " Tanya ibu ratri mendekati rendra.

" Bagus dan mewah banget Ndra. Ini pasti mahal" Ucap santi sambil mengusap mobil dengan pelan.

" Pantas saja tadi pagi kamu berangkat tidak naik motor, ternyata pulang mau bawa mobil. Ibu sangat senang kamu punya mobil seperti ini, jadi bisa dong ibu membanggakan kamu didepan teman - teman arisan ibu. Kapan - kapan antar ibu arisan ya ndra." Ucap ibu ratri dengan mata berbinar.

Tadi anisa sudah menghubungi kakaknya jika dia dan rendra akan datang untuk mengambil mobil. Mobil itu dibeli anisa 1 bulan sebelum dia menikah dengan rendra, tapi dia sengaja menitipkan mobil itu dirumah kakaknya tentunya juga sudah persetujuan dari rendra. Anisa tidak pulang bareng dengan rendra , dia masih ditahan oleh sang keponakan yang memang lengket dengan anisa.

" Oh iya istrimu pergi dari tadi siang sampai sore begini belum pulang juga. Istrimu itu kalau kamu tidak ada dirumah memang suka keluyuran " Ucap ibu ratri menjekkan menantu nya.

" Sudah tidak apa - apa bu. Anisa sebentar lagi pulang kok." Jawab rendra.

" Ndra mbak juga mau meminta mas zainal untuk membeli mobil seperti inilah. Harga nya berapa ini ndra ?" Tanya santi ingin tahu.

" Sekitar 300 samai 400 juta mbak. Loh bukannya orang tua mbak santi punya 3 mobil? Kenapa mbak tidak minta satu?" Tanya rendra serius.

Santi kaget saat mengetahui harga mobil yang ada dihadapannya, matanya hampir saja lompat keluar. Begitupun dengan ibu ratri, dia tidak menyangka jika anaknya punya uang sebanyak itu sampai dia bisa beli mobil seharga 300 juta lebih.

" Sudahlah bu, mbak aku mau masuk. Gerah mau mandi dulu " Ucap rendra lalu masuk kerumah.

" Bu, uang rendra berarti banyak bu. Ibu harus hati - hati sama anisa, jangan sampai anisa menguasai uang rendra. Dan mobil ini ibu harus pastikan jika surat - suratnya atas nama rendra bukan anisa. Kalau atas nama dia , bisa - bisa dijual sama dia. " Ucap santi memprovokasi ibu mertuanya.

Bodohnya ibu ratri selalu iya saja apa yang dikatakan oleh santi. Sedikitpun tidak mau menolak atau menyangkalnya, sudah seperti kerbau di cucuk hidung nya. Karena menurut ibu ratri, santi adalah menantu yang bisa dia banggakan. Menantu kaya, orang tuanya punya banyak harta sampai mobil saja punya 3. Tidak jarang setiap besannya itu datang selalu dibawakan oleh -oleh yang mahal. Kemarin saat orang tua santi datang ibu ratri dibawakan gamis yang memang selama ini dia incar, jadi bagaimana dia tidak semakin menyayangi dan membanggakan santi.

*******

RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK 🙏🙏❤️❤️

LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE, SERTA BERIKAN HADIAHNYA 🙏❤️❤️

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Lu'lu'atul Khusna

Lu'lu'atul Khusna

Santi Emang dasar ya mulutnya

2024-12-16

0

Wiwien

Wiwien

sombong amat sih Lo zenal,, makan numpang belagu 😡

2024-11-03

0

Noni Kartika Wati

Noni Kartika Wati

ibu Ratri tua" kejemur jadi oneng

2024-08-03

2

lihat semua
Episodes
1 Pov. Anisa uang gaji
2 Keluarga santi akan datang
3 Anisa disalahkan
4 Makan angin
5 Uang makan tidak sesuai
6 Aku tidak salah
7 Mobil anisa
8 Drama makan malam
9 Anisa mulai berani
10 Pov. anisa (pinjam mobil)
11 Status anisa
12 Makan lebih awal
13 Pakaian kotor
14 Saham milik anisa
15 Kembali bekerja
16 Siapa Erika
17 Mantan pacar
18 Memasak bersama mertua
19 Tamu ibu ratri
20 Mereka di cafe
21 Rencana erika
22 Anisa diusir mertua
23 Dirumah anisa
24 Rendra jujur
25 Kedatangan mertua
26 Datang lagi
27 Semua diatur anisa
28 Uang bulan ibu mertua
29 Tamu tapi sok ratu
30 Rendra bisa marah
31 Peringatan dari bagas
32 Kelakuan ibu mertua
33 Rendra serba salah
34 Foto dari Erika
35 Ibu ratri ingin menikah
36 Calon suami datang
37 Hanya tentang harga
38 Hari yang ditunggu
39 Cincin dari besan
40 Cincin palsu santi
41 Terbongkar juga
42 Anisa yang sebenanya
43 Keluarga pak iwan
44 Laporan anisa
45 Rencana meminjam uang
46 Harus ada jaminan
47 Sifat asli
48 Santi bebas
49 Harus ada jaminan
50 Semakin berulah
51 Ulat bulu beredar
52 Kedatangan santi
53 Cafe masa lalu
54 Undangan makan malam
55 Rela melepaskan
56 Hanya pura - pura
57 Tetap tidak percaya
58 Awal kehancuran
59 Mengulang kembali
60 Anisa akhrinya tahu
61 Kabar dari erika
62 Keputusan anisa
63 Menikahi erika
64 Peraturan dirumah anisa
65 Pandai bergoyang
66 Permintaan erika
67 Turun jabatan
68 Bertemu agus
69 Amplop putih
70 Kata hati santi
71 Acara dirumah anisa
72 Belum seberapa
73 Pengakuan Santi
74 Tidak dipersulit
75 Menghubungi santi
76 Uang ganti rugi
77 Bantuan dari anisa
78 Akhirnya dibayar
79 Resmi berpisah
80 Kebenaran dari bagas
81 Tes kesehatan
82 Perubahan rendra
83 Ingin kembali lagi
84 Teguran dari riko
85 Gara - gara mobil anisa
86 Datang kerumah mantan
87 Masalah Rendra
88 Tidak tahu malu
89 Agus membuat ulah
90 Rendra ingin menikah
91 Perasaan riko
92 Uang motor bagas
93 Mertua dan menantu
94 Bangga diperebutkan
95 Datang kepesta
96 Semua akhirnya tahu
97 Berebut amplop
98 Perubahan nadin
99 Mendatangi anita
100 Cinta Riko untuk Anisa
101 Erika pergi
102 Mulai terungkap
103 Menjalankan rencana
104 Persiapan pernikahan
105 Terbongkar
106 Keliling kampung
107 Menumpang hidup
108 Resepsi anisa dan riko
109 Nadin garis dua
110 Pulang bulan madu
111 Zainal sakit
112 Kejadian di cafe
113 Mulut tetangga
114 Zainal mulai curiga
115 Zainal tahu semuanya
116 Terserah kalian
117 Teman masa kecil
118 Menemui anak-anak
119 Gara - gara Anisa
120 Bangun tengah malam
121 Kabar bahagia Anisa
122 Orang tua anisa
123 Hampir saja nadin tahu
124 Permintaan maaf erika
125 Terbongkar
126 Gagal jual rumah
127 Ayam bakar chef riko
128 Nasehat teman
129 Terbayar lunas
130 Zainal dan Rendra
131 Membawa anak bermain
132 Mempertahankan nadin
133 Ajakan untuk rujuk
134 Bertemu Anita
135 Kiki dan koko
136 Ikut berlibur
137 Merasa aneh
138 Syarat dari santi
139 Mantan mertua
140 Sebuah kebohongan
141 Keluarga tidak mendukung
142 Wanita pilihan ibu
143 Zainal jujur soal Nadin
144 Nadin yang malang
145 Siapa pelakunya
146 Menjodohkan Zainal
147 Pelaku yang sesungguhnya
148 Hari bahagia Zainal
149 Balasan dari Nadin
150 Suami yang baik
151 Meminjam uang
152 Rendra ingin berubah
153 Kebaikan Zainal
154 Masih malu - malu
155 Ingin buka usaha
156 Bercerai lagi
157 Makanan orang hamil
158 Keadaan Rendra
159 Kasihan juga Rendra
160 Belum juga sadar diri
161 Maaf untuk Rendra
162 Saling memaafkan
163 Hukuman ibu Ratri
164 Rendra menghilang
165 Benarkah itu Rendra
166 Titik terang
167 Bertemu juga
168 Sakitnya Rendra
169 Jawaban dari Doa
170 Mimpi ibu Ratri
171 Tangisan seorang ibu
172 Menjemput anak-anak
173 Bisa menjenguk Rendra
174 Kehidupan Anita
175 Yang terbaik untuk Rendra
176 Sakitnya ibu Ratri
177 Anisa melahirkan
178 Acara dirumah Anisa
179 Kebahagiaan ( Ending)
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Pov. Anisa uang gaji
2
Keluarga santi akan datang
3
Anisa disalahkan
4
Makan angin
5
Uang makan tidak sesuai
6
Aku tidak salah
7
Mobil anisa
8
Drama makan malam
9
Anisa mulai berani
10
Pov. anisa (pinjam mobil)
11
Status anisa
12
Makan lebih awal
13
Pakaian kotor
14
Saham milik anisa
15
Kembali bekerja
16
Siapa Erika
17
Mantan pacar
18
Memasak bersama mertua
19
Tamu ibu ratri
20
Mereka di cafe
21
Rencana erika
22
Anisa diusir mertua
23
Dirumah anisa
24
Rendra jujur
25
Kedatangan mertua
26
Datang lagi
27
Semua diatur anisa
28
Uang bulan ibu mertua
29
Tamu tapi sok ratu
30
Rendra bisa marah
31
Peringatan dari bagas
32
Kelakuan ibu mertua
33
Rendra serba salah
34
Foto dari Erika
35
Ibu ratri ingin menikah
36
Calon suami datang
37
Hanya tentang harga
38
Hari yang ditunggu
39
Cincin dari besan
40
Cincin palsu santi
41
Terbongkar juga
42
Anisa yang sebenanya
43
Keluarga pak iwan
44
Laporan anisa
45
Rencana meminjam uang
46
Harus ada jaminan
47
Sifat asli
48
Santi bebas
49
Harus ada jaminan
50
Semakin berulah
51
Ulat bulu beredar
52
Kedatangan santi
53
Cafe masa lalu
54
Undangan makan malam
55
Rela melepaskan
56
Hanya pura - pura
57
Tetap tidak percaya
58
Awal kehancuran
59
Mengulang kembali
60
Anisa akhrinya tahu
61
Kabar dari erika
62
Keputusan anisa
63
Menikahi erika
64
Peraturan dirumah anisa
65
Pandai bergoyang
66
Permintaan erika
67
Turun jabatan
68
Bertemu agus
69
Amplop putih
70
Kata hati santi
71
Acara dirumah anisa
72
Belum seberapa
73
Pengakuan Santi
74
Tidak dipersulit
75
Menghubungi santi
76
Uang ganti rugi
77
Bantuan dari anisa
78
Akhirnya dibayar
79
Resmi berpisah
80
Kebenaran dari bagas
81
Tes kesehatan
82
Perubahan rendra
83
Ingin kembali lagi
84
Teguran dari riko
85
Gara - gara mobil anisa
86
Datang kerumah mantan
87
Masalah Rendra
88
Tidak tahu malu
89
Agus membuat ulah
90
Rendra ingin menikah
91
Perasaan riko
92
Uang motor bagas
93
Mertua dan menantu
94
Bangga diperebutkan
95
Datang kepesta
96
Semua akhirnya tahu
97
Berebut amplop
98
Perubahan nadin
99
Mendatangi anita
100
Cinta Riko untuk Anisa
101
Erika pergi
102
Mulai terungkap
103
Menjalankan rencana
104
Persiapan pernikahan
105
Terbongkar
106
Keliling kampung
107
Menumpang hidup
108
Resepsi anisa dan riko
109
Nadin garis dua
110
Pulang bulan madu
111
Zainal sakit
112
Kejadian di cafe
113
Mulut tetangga
114
Zainal mulai curiga
115
Zainal tahu semuanya
116
Terserah kalian
117
Teman masa kecil
118
Menemui anak-anak
119
Gara - gara Anisa
120
Bangun tengah malam
121
Kabar bahagia Anisa
122
Orang tua anisa
123
Hampir saja nadin tahu
124
Permintaan maaf erika
125
Terbongkar
126
Gagal jual rumah
127
Ayam bakar chef riko
128
Nasehat teman
129
Terbayar lunas
130
Zainal dan Rendra
131
Membawa anak bermain
132
Mempertahankan nadin
133
Ajakan untuk rujuk
134
Bertemu Anita
135
Kiki dan koko
136
Ikut berlibur
137
Merasa aneh
138
Syarat dari santi
139
Mantan mertua
140
Sebuah kebohongan
141
Keluarga tidak mendukung
142
Wanita pilihan ibu
143
Zainal jujur soal Nadin
144
Nadin yang malang
145
Siapa pelakunya
146
Menjodohkan Zainal
147
Pelaku yang sesungguhnya
148
Hari bahagia Zainal
149
Balasan dari Nadin
150
Suami yang baik
151
Meminjam uang
152
Rendra ingin berubah
153
Kebaikan Zainal
154
Masih malu - malu
155
Ingin buka usaha
156
Bercerai lagi
157
Makanan orang hamil
158
Keadaan Rendra
159
Kasihan juga Rendra
160
Belum juga sadar diri
161
Maaf untuk Rendra
162
Saling memaafkan
163
Hukuman ibu Ratri
164
Rendra menghilang
165
Benarkah itu Rendra
166
Titik terang
167
Bertemu juga
168
Sakitnya Rendra
169
Jawaban dari Doa
170
Mimpi ibu Ratri
171
Tangisan seorang ibu
172
Menjemput anak-anak
173
Bisa menjenguk Rendra
174
Kehidupan Anita
175
Yang terbaik untuk Rendra
176
Sakitnya ibu Ratri
177
Anisa melahirkan
178
Acara dirumah Anisa
179
Kebahagiaan ( Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!