Kembali bekerja

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

.

.

.

💕💕 HAPPY READING 💕💕

" Mas , aku izin mau kerja lagi. " Ucap anisa saat mereka sudah bersiap mau tidur.

Rendra meletakkan ponsel di atas nakas samping tempat tidur. Dulu sebelum menikahi anisa, anisa bekerja di perusahaan garment milik abimana atau yang lebih rendra ketahui milik serena, istri abimana. Karena anisa memang tidak pernah menceritakan detail pemilik perusahaan gaement itu.

" Diperusahaanya kak abi dan mbak serena ?" Tanya rendra singkat.

" Iya. Boleh ya mas, aku jenuh mas dirumah terus. Kamu tahu sendiri bagaimana sikap ibu dan mbak santi. Setiap hari selalu cari perkara dengan ku, ibu tidak mau akur dengan ku begitupun mbak santi. Aku stress mas, butuh kesibukan dan penghasilan sendiri agar aku tidak dibilang pengangguran dan menghabiskan uang mu saja. " Ucap anisa bersungut - sungut.

" Maaf kan ibu ya nis." Ucap rendra hanya bisa berkata maaf.

" Iya. Bagaimana ? Boleh tidak aku bekerja lagi ?" Tanya anisa lagi.

" Iya boleh, tapi kamu harus bisa bagi waktu antara pekerjaan dan urusan rumah ya " Seru rendra sambil menarik anisa dalam pelukannya.

Anisa membalas pelukan rendra , tangan rendra sudah tidak bisa dikondisikan. Anisa tahu apa yang di inginkan suaminya. Akhirnya tanpa penolakan anisa dan rendra melakukan kegiatan yanh sudah semestinya mereka lakukan. Tidak perlu Author jelaakan ya, di tebak saja sendir.

Pagi harinya Anisa sudah menyiapkan sarapan untuk 4 orang, dia tidak perduli dengan keluarganya santi. Itu urusan santi, yang terpenting sekarang aluna masak hanya cukup untuk 4 orang saja.

" Mau kemana kamu sudah rapi seperti itu ?" Tanya ibu ratri heran dengan pakaian yang dikenakan oleh anisa.

Pagi ini anisa mengenakan celana kain warna hitam , kemeja sofpink dan blazer warna hitam dengab polesan mek up tipis membuat anisa semakin bertambah cantik, karena tidak biasanya anisa mengenakan pakaian rapi seperti itu.

" Mau kerja bu " Jawab anisa singkat sambil menikmati sarapannya.

" Wah mbak anisa mulai kerja lagi ya ?" Tanya bagas senang, karena dari dulu bagas mendukung jika anisa bekerja kembali.

" Iya gas " Jawab anisa tersenyum kearah bagas.

" Baru juga kemarin cari kerjaa, masak iya sudah dapat pekerjaan. Mungkin juga seperti yang ibu bilang kemarin, cuma jadi OB. Jadi OB saja pakai dandan rapi." Seru ibu ratri meremehkan anisa.

" Biarpun OB harus rapi bu, kita disanakan berbaur sama orang banyak " Ucap anisa sekenanya.

Rendra dan bagas hanya menyimak saja sambil menikmati sarapannya masing - masing. Ibu ratri hanya melengos lalu kembali menghabiskan sarapannya. Namun dia teringat jika hari ini rendra gajian, dia pun meminta rendra untuk mentrasfer uang belanja seperti biasa berjumlah 4 juta.

" Ndra, hari ini kamu kan gajian jangan lupa tranafer uang belanja 4 juta tidak boleh kurang sedikitpun " Ucap ibu ratri.

" Bukannya ibu memberi anisa seharinya hanya 50 ribu ? Jadi bulan ini rendra kasih sesuai dengan uang yang ibu berikan kepada anisa. Karena sehari 50 ribu jadi sebulan 1,5 juta nanti rendra genapin 2 juta deh. " Jawab rendra dan langsung mendapat penolakan dari ibunya .

" Tidak bisa begitu dong ndra, enak saja uang belanja mau dipotong." Protes ibu ratri.

" Nanti dibahas lagi ya bu, rendra mau berangkat kerja dulu. Nis, arah kantor kita kan beda mas bawa motor saja ya dan kamu bawa mobil kuncinya ada di atas Tv" Seru amar lalu bangkit.

Ibu ratri semakin heran dengan rendra kareba meminta anisa yang mengendarai mobil sedangkan dia yang punya mobil justru naik motor.

" Kamu tidak salah membiarkan anisa membawa mobil mu ? Seharusnya dia yang bawa motor dan kamu yang bawa mobil, lama - lama nanti dia ngelunjak loh Ndra." Ucap ibu ratri sambil melirik anisa yang membawa piring kotor kewestafel.

" Mas, yuk berangkat. " Seru anisa mengajak suaminya berangkat.

" Bu, kami berangkat kerja dulu ya. Assalamualaikum " Ucap anisa masih sopan.

Ibu ratri sama sekali tidak menjawab salam anisa, namun saat rendra yang berpamitan dan mengucapkan salam dia mau menjawabnya. Sebenarnya dia masih tidak terima dengan keputusan rendra soal mobil yang di bawa anisa.

********

Hari pertama anisa bekerja sudah menduduki posisi menejer keuangan seperti jabatannya dulu. Dari dulu memang abimana sudah menyiapkan jabatan itu untuk anisa. Sehingga saat anisa berhenti selama satu tahun ini jabatan itu hanya diisi oleh orang yang ditugaskan untuk sementara saja oleh abimana karena dia yakin anisa pasti akan kembali.

Para karyawan senang melihat anisa kembali bekerja lagi diperusahaan. Tapi tak jarang ada yang berfikir negatif terhadap anisa karena anisa begitu mudahnya kembali keperusahaan dengan jabatan yang sama.Kasak kusuk karyawan yang tidak menyukai anisa tidak anisa hiraukan, dia lebih fokus dengan kesibukan barunya.

" Ini laporan keuangan bulan ini bu anisa, seperti biasa setiap awal bulan laporan keuangan akan diserahkan kepada pak abimana. Karena sekarang jabatan menejer keuangan sudah kembali sama anda jadi ini saya serahkan sama ibu anisa. Biar ibu anisa yang meneruskannya kepada pak abimana" Ucap pak Rudi selaku menejer keuangan yang lama.

" Iya pak rudi terima kasih " Jawab anisa dengan senyum mengembang.

" Kalau begitu saya permisi bu, mau kembali keruangan saya " Ucap pak rudi undur diri.

" Iya pak silahkan " Jawab anisa.

Pak rudi undur diri dan kembali keruangannya, sedangkan anisa memeriksa laporan keuangan sebelum diserahkan kepada abimana.

Tring...

Notifikasi pesan masuk dari ponsel anisa, anisa segera membuka pesan itu dan tersenyum setelah mengetahui siapa yang mengirimkan pesan. Anita tidak membalasnya namun langsung melakukan panggilan video call.

[ Hallo... Assalamualaikum nak ] Sapa ibu anisa dari seberang sana.

[ Waalaikumsalam bu.. Ibu sama bapak apa kabar ? Maaf ya bu anisa belum bisa menjenguk bapak dan ibu. ] Seru anisa.

[ Tidak apa - apa nak yang penting kalian pada sehat semua. Oh iya kata kakak mu , kamu hari ini sudah kembali kerja lagi ya ? Apa suami kamu mengizinkan nak ?]

[ Alhamdulillah mas rendra mengizinkan bu. Bapak kemana bu ?]

[ Biasa bapak mu masih sibuk dengan panennya, sudah 3 hari ini bapak panen jagung nis. Semua dikerjakan sama orang, bapak terima beres saja. Hitung - hitung memberi lapangan pekerjaan untuk para tetangga nis. ]

[ Alhdulillaj bu, setidaknya mereka terbantu dengan pertanian bapak. Tapi ingat loh bapak ibu jangan capek - capek. Kalau sampai anisa dengar bapak dan ibu kecapean anisa dan kak abi akan membawa bapak ibu tinggal di kota . Heeee heee ]

[ Iya bapak dan ibu tidak capek kok. Proses tanam sampai panen di kerjakan sama orang nis, bapak bantu dikit - dikit saja. Kalau ibu cuma dirumaj saja. ]

[ Iya bu. Salam untuk bapak ya bu, maaf anisa lanjut kerja lagi ya bu. Mau keruangannya kak abi dulu ]

[ Iya nis, kamu jaga kesehatan salam untuk suami dan mertuamu. Assalamualaikum ]

[ Iya bu waalaikumsalam ]

Sambungan telepon terputus Anisa bangkit dan membawa map laporan keuangan menuju ruangan abimana selaku direktur perusahaan. Perusahaan yang dipimpin abimana tidaklah besar , hanya menampung sekitar 100 karyawan namun keuntungan yang didapat bisa dibilang cukup besar. Perusahaan itupun sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain.

Tok Tok Tok

" Masuk " Seru abimana.

Ceklek .. Anisa membuka pintu ruangan abimana lalu masuk menyerahkan laporan keuangan.

" Ehh... Kamu nis, kakak kira siapa ? Kan tinggal masuk saja tidak perlu mengetuknya " Seru abimana.

" Harus profesional kerja pak. Lagipula tidak enak dengan sekertaris mu Pak " Seru anisa sambil terkekeh dengan memanggil abimana, Pak.

Heeemmm... Abimana hanya berdehem sambil memanyunkan bibirnya. Lalu menerima map yang diberikan oleh Anisa.

*********

RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️

JANGAN LUPA LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA 🙏❤️ BIAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT UNTUK UPDATE DAN MENULISNYA .

TERIMAKASIH 🙏❤️

Terpopuler

Comments

Lu'lu'atul Khusna

Lu'lu'atul Khusna

Senangnya Anisa bisa bekerja lagi

2024-12-16

0

Wiwien

Wiwien

cilukba... hihihihi

2024-11-04

0

Bzaa

Bzaa

nak mertua gak ada bersyukur ny

2024-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pov. Anisa uang gaji
2 Keluarga santi akan datang
3 Anisa disalahkan
4 Makan angin
5 Uang makan tidak sesuai
6 Aku tidak salah
7 Mobil anisa
8 Drama makan malam
9 Anisa mulai berani
10 Pov. anisa (pinjam mobil)
11 Status anisa
12 Makan lebih awal
13 Pakaian kotor
14 Saham milik anisa
15 Kembali bekerja
16 Siapa Erika
17 Mantan pacar
18 Memasak bersama mertua
19 Tamu ibu ratri
20 Mereka di cafe
21 Rencana erika
22 Anisa diusir mertua
23 Dirumah anisa
24 Rendra jujur
25 Kedatangan mertua
26 Datang lagi
27 Semua diatur anisa
28 Uang bulan ibu mertua
29 Tamu tapi sok ratu
30 Rendra bisa marah
31 Peringatan dari bagas
32 Kelakuan ibu mertua
33 Rendra serba salah
34 Foto dari Erika
35 Ibu ratri ingin menikah
36 Calon suami datang
37 Hanya tentang harga
38 Hari yang ditunggu
39 Cincin dari besan
40 Cincin palsu santi
41 Terbongkar juga
42 Anisa yang sebenanya
43 Keluarga pak iwan
44 Laporan anisa
45 Rencana meminjam uang
46 Harus ada jaminan
47 Sifat asli
48 Santi bebas
49 Harus ada jaminan
50 Semakin berulah
51 Ulat bulu beredar
52 Kedatangan santi
53 Cafe masa lalu
54 Undangan makan malam
55 Rela melepaskan
56 Hanya pura - pura
57 Tetap tidak percaya
58 Awal kehancuran
59 Mengulang kembali
60 Anisa akhrinya tahu
61 Kabar dari erika
62 Keputusan anisa
63 Menikahi erika
64 Peraturan dirumah anisa
65 Pandai bergoyang
66 Permintaan erika
67 Turun jabatan
68 Bertemu agus
69 Amplop putih
70 Kata hati santi
71 Acara dirumah anisa
72 Belum seberapa
73 Pengakuan Santi
74 Tidak dipersulit
75 Menghubungi santi
76 Uang ganti rugi
77 Bantuan dari anisa
78 Akhirnya dibayar
79 Resmi berpisah
80 Kebenaran dari bagas
81 Tes kesehatan
82 Perubahan rendra
83 Ingin kembali lagi
84 Teguran dari riko
85 Gara - gara mobil anisa
86 Datang kerumah mantan
87 Masalah Rendra
88 Tidak tahu malu
89 Agus membuat ulah
90 Rendra ingin menikah
91 Perasaan riko
92 Uang motor bagas
93 Mertua dan menantu
94 Bangga diperebutkan
95 Datang kepesta
96 Semua akhirnya tahu
97 Berebut amplop
98 Perubahan nadin
99 Mendatangi anita
100 Cinta Riko untuk Anisa
101 Erika pergi
102 Mulai terungkap
103 Menjalankan rencana
104 Persiapan pernikahan
105 Terbongkar
106 Keliling kampung
107 Menumpang hidup
108 Resepsi anisa dan riko
109 Nadin garis dua
110 Pulang bulan madu
111 Zainal sakit
112 Kejadian di cafe
113 Mulut tetangga
114 Zainal mulai curiga
115 Zainal tahu semuanya
116 Terserah kalian
117 Teman masa kecil
118 Menemui anak-anak
119 Gara - gara Anisa
120 Bangun tengah malam
121 Kabar bahagia Anisa
122 Orang tua anisa
123 Hampir saja nadin tahu
124 Permintaan maaf erika
125 Terbongkar
126 Gagal jual rumah
127 Ayam bakar chef riko
128 Nasehat teman
129 Terbayar lunas
130 Zainal dan Rendra
131 Membawa anak bermain
132 Mempertahankan nadin
133 Ajakan untuk rujuk
134 Bertemu Anita
135 Kiki dan koko
136 Ikut berlibur
137 Merasa aneh
138 Syarat dari santi
139 Mantan mertua
140 Sebuah kebohongan
141 Keluarga tidak mendukung
142 Wanita pilihan ibu
143 Zainal jujur soal Nadin
144 Nadin yang malang
145 Siapa pelakunya
146 Menjodohkan Zainal
147 Pelaku yang sesungguhnya
148 Hari bahagia Zainal
149 Balasan dari Nadin
150 Suami yang baik
151 Meminjam uang
152 Rendra ingin berubah
153 Kebaikan Zainal
154 Masih malu - malu
155 Ingin buka usaha
156 Bercerai lagi
157 Makanan orang hamil
158 Keadaan Rendra
159 Kasihan juga Rendra
160 Belum juga sadar diri
161 Maaf untuk Rendra
162 Saling memaafkan
163 Hukuman ibu Ratri
164 Rendra menghilang
165 Benarkah itu Rendra
166 Titik terang
167 Bertemu juga
168 Sakitnya Rendra
169 Jawaban dari Doa
170 Mimpi ibu Ratri
171 Tangisan seorang ibu
172 Menjemput anak-anak
173 Bisa menjenguk Rendra
174 Kehidupan Anita
175 Yang terbaik untuk Rendra
176 Sakitnya ibu Ratri
177 Anisa melahirkan
178 Acara dirumah Anisa
179 Kebahagiaan ( Ending)
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Pov. Anisa uang gaji
2
Keluarga santi akan datang
3
Anisa disalahkan
4
Makan angin
5
Uang makan tidak sesuai
6
Aku tidak salah
7
Mobil anisa
8
Drama makan malam
9
Anisa mulai berani
10
Pov. anisa (pinjam mobil)
11
Status anisa
12
Makan lebih awal
13
Pakaian kotor
14
Saham milik anisa
15
Kembali bekerja
16
Siapa Erika
17
Mantan pacar
18
Memasak bersama mertua
19
Tamu ibu ratri
20
Mereka di cafe
21
Rencana erika
22
Anisa diusir mertua
23
Dirumah anisa
24
Rendra jujur
25
Kedatangan mertua
26
Datang lagi
27
Semua diatur anisa
28
Uang bulan ibu mertua
29
Tamu tapi sok ratu
30
Rendra bisa marah
31
Peringatan dari bagas
32
Kelakuan ibu mertua
33
Rendra serba salah
34
Foto dari Erika
35
Ibu ratri ingin menikah
36
Calon suami datang
37
Hanya tentang harga
38
Hari yang ditunggu
39
Cincin dari besan
40
Cincin palsu santi
41
Terbongkar juga
42
Anisa yang sebenanya
43
Keluarga pak iwan
44
Laporan anisa
45
Rencana meminjam uang
46
Harus ada jaminan
47
Sifat asli
48
Santi bebas
49
Harus ada jaminan
50
Semakin berulah
51
Ulat bulu beredar
52
Kedatangan santi
53
Cafe masa lalu
54
Undangan makan malam
55
Rela melepaskan
56
Hanya pura - pura
57
Tetap tidak percaya
58
Awal kehancuran
59
Mengulang kembali
60
Anisa akhrinya tahu
61
Kabar dari erika
62
Keputusan anisa
63
Menikahi erika
64
Peraturan dirumah anisa
65
Pandai bergoyang
66
Permintaan erika
67
Turun jabatan
68
Bertemu agus
69
Amplop putih
70
Kata hati santi
71
Acara dirumah anisa
72
Belum seberapa
73
Pengakuan Santi
74
Tidak dipersulit
75
Menghubungi santi
76
Uang ganti rugi
77
Bantuan dari anisa
78
Akhirnya dibayar
79
Resmi berpisah
80
Kebenaran dari bagas
81
Tes kesehatan
82
Perubahan rendra
83
Ingin kembali lagi
84
Teguran dari riko
85
Gara - gara mobil anisa
86
Datang kerumah mantan
87
Masalah Rendra
88
Tidak tahu malu
89
Agus membuat ulah
90
Rendra ingin menikah
91
Perasaan riko
92
Uang motor bagas
93
Mertua dan menantu
94
Bangga diperebutkan
95
Datang kepesta
96
Semua akhirnya tahu
97
Berebut amplop
98
Perubahan nadin
99
Mendatangi anita
100
Cinta Riko untuk Anisa
101
Erika pergi
102
Mulai terungkap
103
Menjalankan rencana
104
Persiapan pernikahan
105
Terbongkar
106
Keliling kampung
107
Menumpang hidup
108
Resepsi anisa dan riko
109
Nadin garis dua
110
Pulang bulan madu
111
Zainal sakit
112
Kejadian di cafe
113
Mulut tetangga
114
Zainal mulai curiga
115
Zainal tahu semuanya
116
Terserah kalian
117
Teman masa kecil
118
Menemui anak-anak
119
Gara - gara Anisa
120
Bangun tengah malam
121
Kabar bahagia Anisa
122
Orang tua anisa
123
Hampir saja nadin tahu
124
Permintaan maaf erika
125
Terbongkar
126
Gagal jual rumah
127
Ayam bakar chef riko
128
Nasehat teman
129
Terbayar lunas
130
Zainal dan Rendra
131
Membawa anak bermain
132
Mempertahankan nadin
133
Ajakan untuk rujuk
134
Bertemu Anita
135
Kiki dan koko
136
Ikut berlibur
137
Merasa aneh
138
Syarat dari santi
139
Mantan mertua
140
Sebuah kebohongan
141
Keluarga tidak mendukung
142
Wanita pilihan ibu
143
Zainal jujur soal Nadin
144
Nadin yang malang
145
Siapa pelakunya
146
Menjodohkan Zainal
147
Pelaku yang sesungguhnya
148
Hari bahagia Zainal
149
Balasan dari Nadin
150
Suami yang baik
151
Meminjam uang
152
Rendra ingin berubah
153
Kebaikan Zainal
154
Masih malu - malu
155
Ingin buka usaha
156
Bercerai lagi
157
Makanan orang hamil
158
Keadaan Rendra
159
Kasihan juga Rendra
160
Belum juga sadar diri
161
Maaf untuk Rendra
162
Saling memaafkan
163
Hukuman ibu Ratri
164
Rendra menghilang
165
Benarkah itu Rendra
166
Titik terang
167
Bertemu juga
168
Sakitnya Rendra
169
Jawaban dari Doa
170
Mimpi ibu Ratri
171
Tangisan seorang ibu
172
Menjemput anak-anak
173
Bisa menjenguk Rendra
174
Kehidupan Anita
175
Yang terbaik untuk Rendra
176
Sakitnya ibu Ratri
177
Anisa melahirkan
178
Acara dirumah Anisa
179
Kebahagiaan ( Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!