Anisa mulai berani

💞💞💞💞💞💞💞💞

.

.

.

💞💞 HAPPY READING 💞💞

Sesampainya di rumah anisa dan rendra tidak langsung masuk tap mereka duduk di teras sembari menunggu makanan yang mereka pesan di antar oleh ojek online. Baru saja menjatuhkan bobot tubuhnya pada kursi suara teriakan ibu mertua anisa sudah memecahkan gendang telinga seisi rumah.

" Anisa ...... !!! " Teriak ibu ratri dengan kencang.

Anisa dan rendra langsung masuk dan menghampiri ibu ratri. Ibu ratri ada didekat meja makan dengan tatapan lurus menatap anisa serta tangan yang berkacak pinggang. Tudung nasi yang tadinya ada diatas meja kini sudah terhempas dilantai begitu saja.

" Ibu bisa tidak sih kalau memanggil itu yang lembut tidak perlu teriak seperti tadi. Aku tidak tuli bu " Seru anisa kesal. Karena baru saja emosinya redam sudah mulai di buat kesal oleh ibu mertuanya.

" Iya ibu ini ada apa sampai teriak seperti itu ?" Rendra pun ikut bertanya.

" Kalau aku tidak teriak istri pemalas mu ini tidak akan keluar dari kamar. Bukannya masak tapi malah santai - santai dikamar. Ini sudah waktunya makan malam, bahkan sudah lewat tiga puluh menit dari biasanya. " Seru ibu ratri marah.

" Aku dan mas rendra itu ada di teras depan bu kami tidak dikamar. Dan kami sedang menunggu makanan yang sedang di antar kurir." Jawab anisa masih mencoba meredam enosinya agar tidak terjadi keributan.

" Dasar menantu pemalas !! Bukannya masak malah beli makanan online, kamu ini memang boros. Kamu mau menghabiskan uang anak ku begitu saja, dasar menantu tidak tahu diri." Seru ibu ratri terus menyalahkan anisa tanpa mengoreksi dirinya sendiri.

Anisa sudah mulai hilang rasa sabarnya, dia tidak perduli dengan status menantu dan mertua. Percuma dia terus mengalah dan bersabar tetapi selalu di salahkan. Dengan berani anisa membantah perkataan ibu mertuanya.

" Uang mana yang aku habiskan bu ? Bukannya uang gaji mas rendra yang 4 juta ada sama ibu, seharusnya aku sebagai istrinya mas rendra yang lebih pantas mengatur keuangan bu. Ibu takut uang mas renda aku habiskan , tapi dengan uang itu ibu bisa menafkahi keluarga mas zainal. Aku tidak akan mungkin beli makanan online jika makanan yang aku bawa tadi tidak di curi oleh mbak santi. " Ucap anisa dengan kesal.

" Santi tidak mencuri ! Ibu yang memberikannya. Dan kamu itu disini hanya menantu, aku sebagai ibu kandung rendra lebih berhak mengatur uang rendra. Karena sampai kapanpun anak lelaki itu masih milik ibunya dan surganya rendra ada dikaki ku !!" Bentak ibu ratri dengan lantang.

" Kenapa ibu memberikan makanan yang bukan milik ibu ? Makanan yang aku bawa itu milikku seharusnya ibu bertanya dulu kepada ku atau ibu kasihkan setengahnya, dan yang setengah bisa untuk kita makan malam. Dan tadi ibu bilang soal anak laki - laki sampai kapanpun milik ibunya ? Iya bu itu memang benar, anak laki - laki ibu bukan cuma mas rendra ada mas zainal juga yang mempunyai penghasilan lebih besar dari mas rendra. Seharusnya ibu juga dong yang mengatur keuangan mas zainal biar sama - sama adil. Selama ini mas rendra cuma memberi ibu uang 500 ribu itupun untuk biaya keluarga nya makan disini. Selama 1 tahun ini ibu hanya memberiku uang 50 ribu perhari dan itu untuk biaya makan orang 8 bu, coba ibu fikir sampai mana uang 50 ribu bu ?" Seru anisa semakin berani.

Deg.

Rendra baru tahu jika selama ini ibunya hanya memberi uang belanja anisa 50 ribu per hari. Karena yang dia tahu dari ibunya anisa diberi uang 150ribu untuk biaya makan perharinya. Rendra memang memberikan 4 juta perbulan kepada ibunya untuk biaya sehari - hari. Ibu ratri juga punya uang pensiunan almarhum suaminya dan dengan uang itu dia berdalih untuk membantu mencukupi kekurangan uang yang diberikan rendra.

" Ini maksudnya apa ? Uang 50 ribu untuk orang 8 ? Anisa tolong jelaskan " Seru rendra penuh kebingungan.

" Jangan percaya sama istrimu ini Ndra, dia ini hanya pembohong " Ibu ratri terlihat gugup dan itu membuat rendra semakin curiga.

Anisa sendiri hanya tersenyum sinis, dia sudah tidak perduli lagi dengan kemarahan ibu mertuanya. Jika dia di usir dia bisa tinggal dirumahnya yang lebih besar dari rumah mertuanya.

" Kamu bingungkan mas ? Baiklah akan aku jelaskan semuanya biar mas tahu yang sebenarnya. " Jawab anisa dengan senyum aneh kearah ibu mertuanya.

" Istrimu ini sudah menjadi pembangkang Ndra. Ibu menyesal merestui pernikahan kalian, dasar wanita kampung. !!" Bentak ibu ratri.

" Kenapa bu ? Takut ? Mas, selama ini keluarga mas zainal itu makan dirumah ini pagi, siang, malam mereka makan disini. Pagi dan siang hanya mbak santi dan kedua anaknya saja tapi kalau malam mas tahu sendiri keluarganya lengkap makan disini. Dan apa kamu tahu mas , ibumu itu hanya memberiku uang belanja 50 ribu sehari dan itu sudah berjalan satu tahun eh salah 15 bulan karena kita menikah sudah 15 bulan. Dan uang 500 ribu yang diberikan mas zainal kepada ibu itu sebagai uang makan mereka. 500 ribu satu bulan dan untuk orang 4 ? Bagaimana kakakmu itu tidak cepat kaya, kalau dia masak sendiri 500 ribu itu seminggu saja tidak cukup. Jatah belanja 50 ribu itu aku bingung dan pusing mau mengaturnya mas, mana ibu maunya setiap hari ada ayam atau ikan. Tak jarang aku menambahi dengan uang pribadiku. Bahkan aku sudah seperti pembantu kalian, harus menyiapkan makanan untuk kalian semua. Sedikitpun mbak santi tidak mau membantuku. " Ucap anisa menceritakan yang sebenarnya tanpa memberitahu jika rendra memberinya uang 1 juta tanpa sepengetahuan ibunya.

Rendra tidak menyangka jika selama ini ibu nya dan keluarga kakaknya bersikap seenaknya kepada anisa. Dan ternyata keluarga kakaknya benalu dalam rumahnya. Kalau anisa tidak cerita rendra tidak akan pernah tahu kejadian dan cerita yang sesungguhnya.

" Dasar menantu kurangajar ! " Seru ibu ratri dengan kedua tangannya yang mengepal.

" Bu, apa benar yang dicerutakan anisa ? Apa benar selama ini kalian memperlakukan anisa seperti pembantu ?Jawab bu !!" Bentak rendra dengan mata yang berkaca- kaca.

" Rendra kamu jangan percaya dengan wanita iblis ini ndra. Dia hanya ingin mengadu domba" Ucap ibu ratri sambil menunjuk kearah anisa.

" Aku menikahi anisa untuk aku jadikan istri bu, bukan untuk kalian jadikan pembantu. Aku meminta baik - baik anisa kepada keluarganya untuk rendra bahagiakan, bukan untuk dibuat menderita. Aku malu bu, malu sama orang tua anisa dan kakaknya anisa bu. " Seru rendra sambil bersimpuh di lantai.

Anisa sampai melupakan orderan makan malamnya, betuntung ada bagas sehingga bagas yang menerima makanan yang di antarkan oleh ojek online. Bagas tidak mau ikut campur, karena dia malas untuk ribut dengan ibunya. Dia akan ikut campur saat anisa membutuhkannya.

" Untuk apa juga kamu malu dan tidak enak dengan keluarga nya. Orang tuanya hanya petani yang hasilnya tidak seberapa, kakaknya ada dikota juga cuma kuli bangunan yang hasilnya juga tidak pasti. Lebih bermartabat dan berharga keluarga kita Ndra. " Ucap ibu ratri merendahkan keluarga anisa. Ini bukan untuk yang pertama kalinya, tapi sudah sekian kali ibu ratri merendahkan dan menghina keluarga anisa terutama orang tuanya.

" Biarkan hanya orang kampung dan hanya petani. Orang tuaku tidak pernah metepotkan anak - anaknya dan tidak ikut campur rumah tangga anaknya. " Ucap anisa lalu meninggalkan ibu mertuanya dan masuk kedalam kamarnya.

Melihat sikap masa bodoh dari anisa membuat ibu ratri geram dan ingin sekali menampar pipi dan mulut anisa agar dia bisa menjaga ucapannya. Ibu ratri menganggap gara-gara anisa , rendra jadi membenci nya dan kakaknya.

********

RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK 🙏❤️❤️

JANGAN LUPA LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA ❤️❤️🙏🙏

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Lu'lu'atul Khusna

Lu'lu'atul Khusna

Bagus banget anisa

2024-12-16

0

Neneng Zakiyah

Neneng Zakiyah

adùuhhh...cape deh..
.

2024-11-22

0

Wiwien

Wiwien

haduh... haduhh...mak lampir

2024-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pov. Anisa uang gaji
2 Keluarga santi akan datang
3 Anisa disalahkan
4 Makan angin
5 Uang makan tidak sesuai
6 Aku tidak salah
7 Mobil anisa
8 Drama makan malam
9 Anisa mulai berani
10 Pov. anisa (pinjam mobil)
11 Status anisa
12 Makan lebih awal
13 Pakaian kotor
14 Saham milik anisa
15 Kembali bekerja
16 Siapa Erika
17 Mantan pacar
18 Memasak bersama mertua
19 Tamu ibu ratri
20 Mereka di cafe
21 Rencana erika
22 Anisa diusir mertua
23 Dirumah anisa
24 Rendra jujur
25 Kedatangan mertua
26 Datang lagi
27 Semua diatur anisa
28 Uang bulan ibu mertua
29 Tamu tapi sok ratu
30 Rendra bisa marah
31 Peringatan dari bagas
32 Kelakuan ibu mertua
33 Rendra serba salah
34 Foto dari Erika
35 Ibu ratri ingin menikah
36 Calon suami datang
37 Hanya tentang harga
38 Hari yang ditunggu
39 Cincin dari besan
40 Cincin palsu santi
41 Terbongkar juga
42 Anisa yang sebenanya
43 Keluarga pak iwan
44 Laporan anisa
45 Rencana meminjam uang
46 Harus ada jaminan
47 Sifat asli
48 Santi bebas
49 Harus ada jaminan
50 Semakin berulah
51 Ulat bulu beredar
52 Kedatangan santi
53 Cafe masa lalu
54 Undangan makan malam
55 Rela melepaskan
56 Hanya pura - pura
57 Tetap tidak percaya
58 Awal kehancuran
59 Mengulang kembali
60 Anisa akhrinya tahu
61 Kabar dari erika
62 Keputusan anisa
63 Menikahi erika
64 Peraturan dirumah anisa
65 Pandai bergoyang
66 Permintaan erika
67 Turun jabatan
68 Bertemu agus
69 Amplop putih
70 Kata hati santi
71 Acara dirumah anisa
72 Belum seberapa
73 Pengakuan Santi
74 Tidak dipersulit
75 Menghubungi santi
76 Uang ganti rugi
77 Bantuan dari anisa
78 Akhirnya dibayar
79 Resmi berpisah
80 Kebenaran dari bagas
81 Tes kesehatan
82 Perubahan rendra
83 Ingin kembali lagi
84 Teguran dari riko
85 Gara - gara mobil anisa
86 Datang kerumah mantan
87 Masalah Rendra
88 Tidak tahu malu
89 Agus membuat ulah
90 Rendra ingin menikah
91 Perasaan riko
92 Uang motor bagas
93 Mertua dan menantu
94 Bangga diperebutkan
95 Datang kepesta
96 Semua akhirnya tahu
97 Berebut amplop
98 Perubahan nadin
99 Mendatangi anita
100 Cinta Riko untuk Anisa
101 Erika pergi
102 Mulai terungkap
103 Menjalankan rencana
104 Persiapan pernikahan
105 Terbongkar
106 Keliling kampung
107 Menumpang hidup
108 Resepsi anisa dan riko
109 Nadin garis dua
110 Pulang bulan madu
111 Zainal sakit
112 Kejadian di cafe
113 Mulut tetangga
114 Zainal mulai curiga
115 Zainal tahu semuanya
116 Terserah kalian
117 Teman masa kecil
118 Menemui anak-anak
119 Gara - gara Anisa
120 Bangun tengah malam
121 Kabar bahagia Anisa
122 Orang tua anisa
123 Hampir saja nadin tahu
124 Permintaan maaf erika
125 Terbongkar
126 Gagal jual rumah
127 Ayam bakar chef riko
128 Nasehat teman
129 Terbayar lunas
130 Zainal dan Rendra
131 Membawa anak bermain
132 Mempertahankan nadin
133 Ajakan untuk rujuk
134 Bertemu Anita
135 Kiki dan koko
136 Ikut berlibur
137 Merasa aneh
138 Syarat dari santi
139 Mantan mertua
140 Sebuah kebohongan
141 Keluarga tidak mendukung
142 Wanita pilihan ibu
143 Zainal jujur soal Nadin
144 Nadin yang malang
145 Siapa pelakunya
146 Menjodohkan Zainal
147 Pelaku yang sesungguhnya
148 Hari bahagia Zainal
149 Balasan dari Nadin
150 Suami yang baik
151 Meminjam uang
152 Rendra ingin berubah
153 Kebaikan Zainal
154 Masih malu - malu
155 Ingin buka usaha
156 Bercerai lagi
157 Makanan orang hamil
158 Keadaan Rendra
159 Kasihan juga Rendra
160 Belum juga sadar diri
161 Maaf untuk Rendra
162 Saling memaafkan
163 Hukuman ibu Ratri
164 Rendra menghilang
165 Benarkah itu Rendra
166 Titik terang
167 Bertemu juga
168 Sakitnya Rendra
169 Jawaban dari Doa
170 Mimpi ibu Ratri
171 Tangisan seorang ibu
172 Menjemput anak-anak
173 Bisa menjenguk Rendra
174 Kehidupan Anita
175 Yang terbaik untuk Rendra
176 Sakitnya ibu Ratri
177 Anisa melahirkan
178 Acara dirumah Anisa
179 Kebahagiaan ( Ending)
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Pov. Anisa uang gaji
2
Keluarga santi akan datang
3
Anisa disalahkan
4
Makan angin
5
Uang makan tidak sesuai
6
Aku tidak salah
7
Mobil anisa
8
Drama makan malam
9
Anisa mulai berani
10
Pov. anisa (pinjam mobil)
11
Status anisa
12
Makan lebih awal
13
Pakaian kotor
14
Saham milik anisa
15
Kembali bekerja
16
Siapa Erika
17
Mantan pacar
18
Memasak bersama mertua
19
Tamu ibu ratri
20
Mereka di cafe
21
Rencana erika
22
Anisa diusir mertua
23
Dirumah anisa
24
Rendra jujur
25
Kedatangan mertua
26
Datang lagi
27
Semua diatur anisa
28
Uang bulan ibu mertua
29
Tamu tapi sok ratu
30
Rendra bisa marah
31
Peringatan dari bagas
32
Kelakuan ibu mertua
33
Rendra serba salah
34
Foto dari Erika
35
Ibu ratri ingin menikah
36
Calon suami datang
37
Hanya tentang harga
38
Hari yang ditunggu
39
Cincin dari besan
40
Cincin palsu santi
41
Terbongkar juga
42
Anisa yang sebenanya
43
Keluarga pak iwan
44
Laporan anisa
45
Rencana meminjam uang
46
Harus ada jaminan
47
Sifat asli
48
Santi bebas
49
Harus ada jaminan
50
Semakin berulah
51
Ulat bulu beredar
52
Kedatangan santi
53
Cafe masa lalu
54
Undangan makan malam
55
Rela melepaskan
56
Hanya pura - pura
57
Tetap tidak percaya
58
Awal kehancuran
59
Mengulang kembali
60
Anisa akhrinya tahu
61
Kabar dari erika
62
Keputusan anisa
63
Menikahi erika
64
Peraturan dirumah anisa
65
Pandai bergoyang
66
Permintaan erika
67
Turun jabatan
68
Bertemu agus
69
Amplop putih
70
Kata hati santi
71
Acara dirumah anisa
72
Belum seberapa
73
Pengakuan Santi
74
Tidak dipersulit
75
Menghubungi santi
76
Uang ganti rugi
77
Bantuan dari anisa
78
Akhirnya dibayar
79
Resmi berpisah
80
Kebenaran dari bagas
81
Tes kesehatan
82
Perubahan rendra
83
Ingin kembali lagi
84
Teguran dari riko
85
Gara - gara mobil anisa
86
Datang kerumah mantan
87
Masalah Rendra
88
Tidak tahu malu
89
Agus membuat ulah
90
Rendra ingin menikah
91
Perasaan riko
92
Uang motor bagas
93
Mertua dan menantu
94
Bangga diperebutkan
95
Datang kepesta
96
Semua akhirnya tahu
97
Berebut amplop
98
Perubahan nadin
99
Mendatangi anita
100
Cinta Riko untuk Anisa
101
Erika pergi
102
Mulai terungkap
103
Menjalankan rencana
104
Persiapan pernikahan
105
Terbongkar
106
Keliling kampung
107
Menumpang hidup
108
Resepsi anisa dan riko
109
Nadin garis dua
110
Pulang bulan madu
111
Zainal sakit
112
Kejadian di cafe
113
Mulut tetangga
114
Zainal mulai curiga
115
Zainal tahu semuanya
116
Terserah kalian
117
Teman masa kecil
118
Menemui anak-anak
119
Gara - gara Anisa
120
Bangun tengah malam
121
Kabar bahagia Anisa
122
Orang tua anisa
123
Hampir saja nadin tahu
124
Permintaan maaf erika
125
Terbongkar
126
Gagal jual rumah
127
Ayam bakar chef riko
128
Nasehat teman
129
Terbayar lunas
130
Zainal dan Rendra
131
Membawa anak bermain
132
Mempertahankan nadin
133
Ajakan untuk rujuk
134
Bertemu Anita
135
Kiki dan koko
136
Ikut berlibur
137
Merasa aneh
138
Syarat dari santi
139
Mantan mertua
140
Sebuah kebohongan
141
Keluarga tidak mendukung
142
Wanita pilihan ibu
143
Zainal jujur soal Nadin
144
Nadin yang malang
145
Siapa pelakunya
146
Menjodohkan Zainal
147
Pelaku yang sesungguhnya
148
Hari bahagia Zainal
149
Balasan dari Nadin
150
Suami yang baik
151
Meminjam uang
152
Rendra ingin berubah
153
Kebaikan Zainal
154
Masih malu - malu
155
Ingin buka usaha
156
Bercerai lagi
157
Makanan orang hamil
158
Keadaan Rendra
159
Kasihan juga Rendra
160
Belum juga sadar diri
161
Maaf untuk Rendra
162
Saling memaafkan
163
Hukuman ibu Ratri
164
Rendra menghilang
165
Benarkah itu Rendra
166
Titik terang
167
Bertemu juga
168
Sakitnya Rendra
169
Jawaban dari Doa
170
Mimpi ibu Ratri
171
Tangisan seorang ibu
172
Menjemput anak-anak
173
Bisa menjenguk Rendra
174
Kehidupan Anita
175
Yang terbaik untuk Rendra
176
Sakitnya ibu Ratri
177
Anisa melahirkan
178
Acara dirumah Anisa
179
Kebahagiaan ( Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!