Makan lebih awal

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

.

.

.

💕💕 HAPPY READING 💕💕

Anisa dan Rendra pulang sekitar jam 3 sore, tidak banyak barang yang dibeli anisa. Hanya kosmetik dan 2 stel baju saja. Anisa sudah siap jika ibu mertuanya akan mengomelinya, pasti ibu mertuanya dan santi juga sudah melihat status anisa. Apalagi saat di mall tadi anisa juga bikin status baru. Saat anisa turun dari mobil, ibu ratri dan santi sudah berdiri di teras menyambut anisa dengan tatapan tajam.

Rendra merasakan aura kemarahan pada diri ibunya, tapi kenapa ibunya marah? Lagi pula anisa juga istri rendra yang wajib rendra nafkahi. Dan anisa beli barang-barang yang saat ini ada didalam paperbag juga pakai uang anisa sendiri. Rendra hanya keluar uang bensin dan makan.

" Bagus ya uang anak ku kamu habiskan untuk foya - foya seperti itu. Anak ku yang capek kerja kamu yang menghabiskan uangnya. Kamu kira kamu itu siapa ? Anak raja yang harus saya hormati ? Enak saja kamu asal beli ini dan itu, istri tidak tahu diri. !" Bentak ibu ratri dengan ketus.

" Buk, kenapa marah sama anisa ? Memangnya anisa salah apa ? Lagipula anisa belanja tidak memakai uang rendra, mana rendra ada uang. Gajihan masih seminggu lagi. Kalaupun rendra ada uang tidak salah rendra membelanjakan istri rendra" Jawab rendra membela istrinya. Dia tidak suka ibunya selalu menyalahkan anisa terus menerus.

" Kamu itu sudah di cuci otaknya sama istrimu ini Ndra. Dia dapat uang darimana ? Kerjaanya saja hanya makan tidur dirumah. " Ucap ibu ratri menatap sinis anisa.

Rendra hanya menggelengkan kepalanya saja, bukan dia yang dicuci otaknya. Melainkan ibunya sendiri yang dicuci sama santi sang menantu kesayangan nya.

" Beli apa kamu ni" Tanya santi ingin tahu.

" Kepo !!" Jawab anisa singkat lalu menggeloyor masuk kekamarnya tidak memperdilikan dua wanita kepo yang ada diteras rumah.

" Lihat itu istrimu !! Tidak ada sopan santunnya sama sekali, ibu belum selesai bicara dia sudah pergi begitu saja.Dasar menantu kampungan tidak punya etika.

Hhuuuffff

Renda hanya membuang nafas dengan kesal, baru juga pulang ibunya sudah mengomel panjang lebar. Dia tidak tahu lagi harus bagaimana agar ibunya bisa menerima anisa dengan baik.

" Sudahlah bu, rendra capek mau istirahat. " Seru rendra masuk rumah dan menuju kamarnya menyusul anisa.

Diteras rumah santi dan ibu ratri masih penasaran dengan barang belanjaan Anisa. Mereka juga belum menanyakan perihal rumah yang tadi di unggah di status Anisa. Jika memang rendra beli rumah baru berarti rendra banyak uang, ibu ratri akan meminta uang lebih banyak lagi.

" Bu, jika rendra beneran beli rumah mewah tadi ibu harus ikut tinggal disana. Bila perlu aku dan mas zainal juga akan ikut tinggal disana, rumah itukan kelihatannya besar jadi tidak ada salahnya kita semua ikut tinggal disana. Dan rumah ibu ini dijual saja , terus hasilnya dibagi dua sama mas zainal. " Ucap santi membujuk ibu mertuanya.

" Kok bagi dua ? Anak ibu tiga loh ?" Seru ibu ratri heran.

" Iya kan rendra sudah punya rumah yang besar, jadi hasil jual rumahnya nanti bagi dua antara bagas dan mas zainal. " Ucap santi memperjelas ucapannya.

" Ibu belum terfikir untuk menjual rumah ibu. Sudah sana kamu pulang, urusi anak dan suami mu. Ini sudah sore, waktunya kiki dan koko mandi. " Ucap ibu ratri mengusir santi secara halus.

Santi cemberut namun dia tetap melangkah pulang kerumahnya. Saat sampai rumahnya dia melihat mainan anaknya berserakan kemana - mana san zainal suaminya tidur di atas karpet depan Televisi.

" Huuuhhh... Ini kenapa mainan bisa berantakan seperti ini ? Coba saja aku punya ART, pasti aku tinggal ongkang -ongkang kaki tanpa harus mengurus rumah. Tapi sayang banget uangnya buat bayar ART lebih baik aku belikan perhisan. Kalau urusan makan bisa kerumah ibu, lagi pula ibu tidak melarangnya. " Ucap santi bicara pada dirinya sendiri.

************

" Kamu beli rumah ndra ?" Tanya ibu ratri saat rendra duduk sendirian sambil menonton televisi.

Rendra terperangah dengan pertanyaan ibu. Kenapa sang ibu bisa menanyakan soal rumah ? Rendra langsung menjawab tidak , karena dia memang tidak membeli rumah.

" Tidak bu. " Jawab rendra singkat.

" Bohong !!" Tolak ibu ratri tidak percaya.

" Kok bohong ? Memang ibu kata siapa rendra beli rumah ? Mau ganti motor saja rendra tidak punya uang jadi dapat uang darimana untuk beli rumah. Ibu jangan termakan omongannya mbak santi. " Ucap rendra berterus terang.

" Buat apa ganti motor? Kamu kan sudah punya mobil. Ibu tidak termakan omongan santi, tapi ibu melihat status istrimu ini. " Ucap ibu ratri sambil menunjukan foto yang di unggah di status aplikasi hijau anisa.

Foto yang di unggah anisa adalah foto - foto saat di rumahnya tadi. Ada juga foto saal di mall, foto saat anisa memegang dua baju yang hendak dia beli.

" Cuma sekedar foto saja bu, lagipula di status itu tidak ditulis kalau itu rumah rendra kan ? Jadi atas dasar apa ibu dan mbak santi bisa menganggap itu rumah barunya rendra. Caption anisa juga tidak bilang jika itu rumah kami. " Ucap rendra menjelaskan, dia belum mau berbicara soal rumah itu. Biarlah anisa sendiri yang memberitahu karena anisa yang lebih berhak.

Dari arah dapur anisa datang memanggil suaminya dan ibu mertuanya untuk makan malam. Malam ini anisa sengaja mengajak makan lebih cepat agar pasukan sebelah saat datang sudah selesai makan.

" Mas, buk yuk makan. Aku sudah lapar sekali jadi kita makan lebih awal. " Ucap anisa menghampiri suami dan ibu mertuanya.

" Magrib saja belum nis, kenapa sudah makan malam ?" Tanya ibu mertua anisa heran.

" Anisa lapar bu. Kalau ibu mau nanti juga tidak apa - apa kok bu. Tapi jangan salahkan anisa kalau lauk makannya sisa - sisa saja. " Jawab anisa.

Rendra tahu sebenarnya anisa belum lah lapar, dia hanya menghindari keluarga santi saja. Tanpa banyak bertanya rendra pun berjalan menuju meja makan. Disana sudah ada bagas yang sudah duduk menunggu yang lainnya. Tidak ada pilihan lain, ibu mertua anisa juga ikut bergabung.

Saat adzan magrib berkumandang mereka sedang makan malam. Makan malam kali ini lebih tenang dari malam biasanya.

" Nah kan adzan magrib." Ucap ibu ratri.

" Anggap saja buka puasa bu. Meskipun ibu tidak pernah puasa. " Jawab bagas tanpa melirik ibu nya.

Anisa ingin tertawa saat mendengar adik iparnya berbicara, sang mertua langsung diam dan tidak berkomentar lagi. Mungkin saja dia malu karena sudah di skak oleh anaknya nya sendiri.

" Selesaikan makan mu gas, setelah ini sholat magrib " Seru rendra bertitah.

" Iya mas " Jawab bagas singkat

**********

RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏🙏❤️❤️

JANGAN LUPA LIKE, KOMENTAR, VOTE DAN FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA 🙏🙏❤️❤️

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Lu'lu'atul Khusna

Lu'lu'atul Khusna

Ibunya gampang banget dipengaruhi santi

2024-12-16

0

Icha Sabilla

Icha Sabilla

makin gak tau diri ini sotong

2024-11-23

0

Wiwien

Wiwien

ada y manusia kek gini greget bgt liat, bawa aja kerumah kamu nisa jadi kn babu dua manusia itu

2024-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pov. Anisa uang gaji
2 Keluarga santi akan datang
3 Anisa disalahkan
4 Makan angin
5 Uang makan tidak sesuai
6 Aku tidak salah
7 Mobil anisa
8 Drama makan malam
9 Anisa mulai berani
10 Pov. anisa (pinjam mobil)
11 Status anisa
12 Makan lebih awal
13 Pakaian kotor
14 Saham milik anisa
15 Kembali bekerja
16 Siapa Erika
17 Mantan pacar
18 Memasak bersama mertua
19 Tamu ibu ratri
20 Mereka di cafe
21 Rencana erika
22 Anisa diusir mertua
23 Dirumah anisa
24 Rendra jujur
25 Kedatangan mertua
26 Datang lagi
27 Semua diatur anisa
28 Uang bulan ibu mertua
29 Tamu tapi sok ratu
30 Rendra bisa marah
31 Peringatan dari bagas
32 Kelakuan ibu mertua
33 Rendra serba salah
34 Foto dari Erika
35 Ibu ratri ingin menikah
36 Calon suami datang
37 Hanya tentang harga
38 Hari yang ditunggu
39 Cincin dari besan
40 Cincin palsu santi
41 Terbongkar juga
42 Anisa yang sebenanya
43 Keluarga pak iwan
44 Laporan anisa
45 Rencana meminjam uang
46 Harus ada jaminan
47 Sifat asli
48 Santi bebas
49 Harus ada jaminan
50 Semakin berulah
51 Ulat bulu beredar
52 Kedatangan santi
53 Cafe masa lalu
54 Undangan makan malam
55 Rela melepaskan
56 Hanya pura - pura
57 Tetap tidak percaya
58 Awal kehancuran
59 Mengulang kembali
60 Anisa akhrinya tahu
61 Kabar dari erika
62 Keputusan anisa
63 Menikahi erika
64 Peraturan dirumah anisa
65 Pandai bergoyang
66 Permintaan erika
67 Turun jabatan
68 Bertemu agus
69 Amplop putih
70 Kata hati santi
71 Acara dirumah anisa
72 Belum seberapa
73 Pengakuan Santi
74 Tidak dipersulit
75 Menghubungi santi
76 Uang ganti rugi
77 Bantuan dari anisa
78 Akhirnya dibayar
79 Resmi berpisah
80 Kebenaran dari bagas
81 Tes kesehatan
82 Perubahan rendra
83 Ingin kembali lagi
84 Teguran dari riko
85 Gara - gara mobil anisa
86 Datang kerumah mantan
87 Masalah Rendra
88 Tidak tahu malu
89 Agus membuat ulah
90 Rendra ingin menikah
91 Perasaan riko
92 Uang motor bagas
93 Mertua dan menantu
94 Bangga diperebutkan
95 Datang kepesta
96 Semua akhirnya tahu
97 Berebut amplop
98 Perubahan nadin
99 Mendatangi anita
100 Cinta Riko untuk Anisa
101 Erika pergi
102 Mulai terungkap
103 Menjalankan rencana
104 Persiapan pernikahan
105 Terbongkar
106 Keliling kampung
107 Menumpang hidup
108 Resepsi anisa dan riko
109 Nadin garis dua
110 Pulang bulan madu
111 Zainal sakit
112 Kejadian di cafe
113 Mulut tetangga
114 Zainal mulai curiga
115 Zainal tahu semuanya
116 Terserah kalian
117 Teman masa kecil
118 Menemui anak-anak
119 Gara - gara Anisa
120 Bangun tengah malam
121 Kabar bahagia Anisa
122 Orang tua anisa
123 Hampir saja nadin tahu
124 Permintaan maaf erika
125 Terbongkar
126 Gagal jual rumah
127 Ayam bakar chef riko
128 Nasehat teman
129 Terbayar lunas
130 Zainal dan Rendra
131 Membawa anak bermain
132 Mempertahankan nadin
133 Ajakan untuk rujuk
134 Bertemu Anita
135 Kiki dan koko
136 Ikut berlibur
137 Merasa aneh
138 Syarat dari santi
139 Mantan mertua
140 Sebuah kebohongan
141 Keluarga tidak mendukung
142 Wanita pilihan ibu
143 Zainal jujur soal Nadin
144 Nadin yang malang
145 Siapa pelakunya
146 Menjodohkan Zainal
147 Pelaku yang sesungguhnya
148 Hari bahagia Zainal
149 Balasan dari Nadin
150 Suami yang baik
151 Meminjam uang
152 Rendra ingin berubah
153 Kebaikan Zainal
154 Masih malu - malu
155 Ingin buka usaha
156 Bercerai lagi
157 Makanan orang hamil
158 Keadaan Rendra
159 Kasihan juga Rendra
160 Belum juga sadar diri
161 Maaf untuk Rendra
162 Saling memaafkan
163 Hukuman ibu Ratri
164 Rendra menghilang
165 Benarkah itu Rendra
166 Titik terang
167 Bertemu juga
168 Sakitnya Rendra
169 Jawaban dari Doa
170 Mimpi ibu Ratri
171 Tangisan seorang ibu
172 Menjemput anak-anak
173 Bisa menjenguk Rendra
174 Kehidupan Anita
175 Yang terbaik untuk Rendra
176 Sakitnya ibu Ratri
177 Anisa melahirkan
178 Acara dirumah Anisa
179 Kebahagiaan ( Ending)
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Pov. Anisa uang gaji
2
Keluarga santi akan datang
3
Anisa disalahkan
4
Makan angin
5
Uang makan tidak sesuai
6
Aku tidak salah
7
Mobil anisa
8
Drama makan malam
9
Anisa mulai berani
10
Pov. anisa (pinjam mobil)
11
Status anisa
12
Makan lebih awal
13
Pakaian kotor
14
Saham milik anisa
15
Kembali bekerja
16
Siapa Erika
17
Mantan pacar
18
Memasak bersama mertua
19
Tamu ibu ratri
20
Mereka di cafe
21
Rencana erika
22
Anisa diusir mertua
23
Dirumah anisa
24
Rendra jujur
25
Kedatangan mertua
26
Datang lagi
27
Semua diatur anisa
28
Uang bulan ibu mertua
29
Tamu tapi sok ratu
30
Rendra bisa marah
31
Peringatan dari bagas
32
Kelakuan ibu mertua
33
Rendra serba salah
34
Foto dari Erika
35
Ibu ratri ingin menikah
36
Calon suami datang
37
Hanya tentang harga
38
Hari yang ditunggu
39
Cincin dari besan
40
Cincin palsu santi
41
Terbongkar juga
42
Anisa yang sebenanya
43
Keluarga pak iwan
44
Laporan anisa
45
Rencana meminjam uang
46
Harus ada jaminan
47
Sifat asli
48
Santi bebas
49
Harus ada jaminan
50
Semakin berulah
51
Ulat bulu beredar
52
Kedatangan santi
53
Cafe masa lalu
54
Undangan makan malam
55
Rela melepaskan
56
Hanya pura - pura
57
Tetap tidak percaya
58
Awal kehancuran
59
Mengulang kembali
60
Anisa akhrinya tahu
61
Kabar dari erika
62
Keputusan anisa
63
Menikahi erika
64
Peraturan dirumah anisa
65
Pandai bergoyang
66
Permintaan erika
67
Turun jabatan
68
Bertemu agus
69
Amplop putih
70
Kata hati santi
71
Acara dirumah anisa
72
Belum seberapa
73
Pengakuan Santi
74
Tidak dipersulit
75
Menghubungi santi
76
Uang ganti rugi
77
Bantuan dari anisa
78
Akhirnya dibayar
79
Resmi berpisah
80
Kebenaran dari bagas
81
Tes kesehatan
82
Perubahan rendra
83
Ingin kembali lagi
84
Teguran dari riko
85
Gara - gara mobil anisa
86
Datang kerumah mantan
87
Masalah Rendra
88
Tidak tahu malu
89
Agus membuat ulah
90
Rendra ingin menikah
91
Perasaan riko
92
Uang motor bagas
93
Mertua dan menantu
94
Bangga diperebutkan
95
Datang kepesta
96
Semua akhirnya tahu
97
Berebut amplop
98
Perubahan nadin
99
Mendatangi anita
100
Cinta Riko untuk Anisa
101
Erika pergi
102
Mulai terungkap
103
Menjalankan rencana
104
Persiapan pernikahan
105
Terbongkar
106
Keliling kampung
107
Menumpang hidup
108
Resepsi anisa dan riko
109
Nadin garis dua
110
Pulang bulan madu
111
Zainal sakit
112
Kejadian di cafe
113
Mulut tetangga
114
Zainal mulai curiga
115
Zainal tahu semuanya
116
Terserah kalian
117
Teman masa kecil
118
Menemui anak-anak
119
Gara - gara Anisa
120
Bangun tengah malam
121
Kabar bahagia Anisa
122
Orang tua anisa
123
Hampir saja nadin tahu
124
Permintaan maaf erika
125
Terbongkar
126
Gagal jual rumah
127
Ayam bakar chef riko
128
Nasehat teman
129
Terbayar lunas
130
Zainal dan Rendra
131
Membawa anak bermain
132
Mempertahankan nadin
133
Ajakan untuk rujuk
134
Bertemu Anita
135
Kiki dan koko
136
Ikut berlibur
137
Merasa aneh
138
Syarat dari santi
139
Mantan mertua
140
Sebuah kebohongan
141
Keluarga tidak mendukung
142
Wanita pilihan ibu
143
Zainal jujur soal Nadin
144
Nadin yang malang
145
Siapa pelakunya
146
Menjodohkan Zainal
147
Pelaku yang sesungguhnya
148
Hari bahagia Zainal
149
Balasan dari Nadin
150
Suami yang baik
151
Meminjam uang
152
Rendra ingin berubah
153
Kebaikan Zainal
154
Masih malu - malu
155
Ingin buka usaha
156
Bercerai lagi
157
Makanan orang hamil
158
Keadaan Rendra
159
Kasihan juga Rendra
160
Belum juga sadar diri
161
Maaf untuk Rendra
162
Saling memaafkan
163
Hukuman ibu Ratri
164
Rendra menghilang
165
Benarkah itu Rendra
166
Titik terang
167
Bertemu juga
168
Sakitnya Rendra
169
Jawaban dari Doa
170
Mimpi ibu Ratri
171
Tangisan seorang ibu
172
Menjemput anak-anak
173
Bisa menjenguk Rendra
174
Kehidupan Anita
175
Yang terbaik untuk Rendra
176
Sakitnya ibu Ratri
177
Anisa melahirkan
178
Acara dirumah Anisa
179
Kebahagiaan ( Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!