Kutukan Cinta Pria Arrogant

Kutukan Cinta Pria Arrogant

Panglima Perang Arrogant

"Tolong ampuni saya. Saya mohon, tolong jangan bunuh putra saya. Dia baru saja berusia 10 tahun tolong, jangan lakukan ini." Ucap seorang wanita yang merupakan ibu dari seorang anak yang tengah memohon kepada seorang Panglima perang yang tampak bengis itu.

"Tidak ada pengampunan yang diberikan kepada siapapun yang mencoba untuk masuk ke dalam kediaman Panglima perang!!!"

Dia adalah seorang Panglima perang. Merupakan seorang pria berhati dingin yang sudah mengambil ribuan nyawa tanpa belas kasihan.

Hari demi hari, Panglima perang itu terus membunuh banyak orang.

"Panglima perang ada di sini...." Semua orang berteriak menyambut kedatangannya.

"Hmmmpp!" Dia tidak menghiraukan semua orang dan kemudian berjalan masuk ke dalam istana untuk menemui Sang Raja.

"Yang Mulia..." Ucap pria itu membungkuk di hadapan Sang Raja dengan penuh hormat.

"Kau boleh berdiri." Ucap Sang Raja yang membuat Panglima Perang itu lantas berdiri.

"Kau sudah menjadi Panglima Perang yang sangat hebat dari negara kita ini dan kau adalah orang yang paling dipercaya disini." Lanjut Sang Raja.

"Yang Mulia, apa yang bisa saya lakukan untuk Yang Mulia selanjutnya?" Tanya Panglima Perang itu.

"Kita harus mengambil alih Kerajaan Y, dan jangan biarkan keluarga kerajaan itu tersisa..." Sang Raja hendak berdiri.

"Tapi Yang Mulia, Kerajaan Y selama ini merupakan sahabat yang memiliki hubungan baik dengan negara kita."

Sang Raja berjalan mendekat kearah Panglima Perang itu.

"Iya kau benar, tapi Kerajaan Y mempunyai agricultural yang hebat. Dan itu akan sangat bermanfaat bagi kita, jika Ying akan menjadi bagian dari negara kita." Ucap Sang Raja seraya menepuk pundak Panglima Perang itu dan berjalan kembali ke kamarnya.

Panglima Perang itu kemudian bersiap untuk melakukan peperangan untuk menyerbu Kerajaan Y.

Setelah beberapa bulan lamanya, peperangan itu mengambil banyak nyawa dari orang-orang yang tidak bersalah dan anak-anak yang semuanya juga dibunuh.

Panglima Perang itu tidak memberikan pengampunan kepada siapapun, karena bagaimanapun dia adalah Panglima Perang yang dikenal amat sangat kejam.

Di dalam istana Kerajaan Y...

"Apa sebenarnya yang sudah kami lakukan? Kenapa kalian melakukan semua ini kepada kami?" Ucap Raja dari Kerajaan Y.

Raja Kerajaan Y adalah orang yang terkenal sangat baik.

"Kau adalah orang yang sangat baik, tapi dunia ini tidak membutuhkan dirimu sekarang...!" Ucap Panglima Perang itu kemudian menusuk raja itu dengan pedang miliknya.

"Tolong biarkan kami pergi. Kami tidak akan kembali lagi kemari." Ucap Sang Ratu dengan menangis dan berlutut di hadapan Panglima Perang yang kejam itu.

Panglima perang itu menyeringai dan melihat kearah Ratu.

"Kenapa kau juga tidak pergi bersama suamimu yang sudah mati sekarang ini."

"Kumohon jangan." Sang Ratu terus memohon kepada Panglima Perang yang kejam itu.

"Kami tidak memberikan pengampunan apapun dan kami tidak akan pernah melakukannya." Ucap Panglima Perang itu, lalu dengan sekali tebasan ia memenggal kepala Sang Ratu.

Putri dari Kerajaan Y dibawa menghadap ke arah Panglima perang itu.

"Oh, jadi kau mencoba untuk bersembunyi dariku? Tapi itu tidak ada gunanya." Ucap Panglima perang itu dengan senyuman jahat dan berjalan mendekat kearah Sang Putri.

"Lihatlah, ayah dan ibu mu sudah mati." Ucap Panglima Perang seraya menunjuk kearah kedua tubuh yang sudah tak bernyawa itu.

"Beraninya kau! Ayah ku selalu membantu negara mu dalam peperangan. Bagaimana bisa kau mengkhianati orang-orang yang sudah membantu dirimu." Ucap Sang Putri dengan penuh kemarahan.

"Kau berani berteriak kepadaku!" Ucap Panglima Perang itu kemudian menampar Sang Putri dengan begitu keras yang membuat pipi Sang Putri tampak memerah.

"Kau akan mati di tanganku sekarang juga." Ucap Panglima Perang itu dan dia kemudian menarik rambut Sang Putri dan menariknya keluar dari ruangan itu.

Sang Putri berteriak kesakitan.

"Diam lah!" Teriak Panglima Perang.

Tanpa segan, dia lalu mendorong Sang Putri dari atas istana yang tinggi itu.

"Aaahhhh!!!!" Teriak Sang Putri yang terjatuh dan langsung meregang nyawa.

"Kaisar, apa perintah selanjutnya?" Ucap para prajurit yang berlutut di hadapan Panglima Perang yang kejam itu.

"Informasikan kepada Yang Mulia bahwa semua orang termasuk keluarga kerajaan dari Kerajaan Y sudah mati. Kita akan segera kembali." Ucap Panglima Perang itu dan berjalan turun untuk keluar dari dalam istana Kerajaan Y.

"Semuanya... Bakar semua rumah yang ada disini." Ucap Panglima Perang memberikan perintah kepada para prajurit nya.

Dalam sekejap, semua rumah yang ada di Kerajaan Y mulai mereka bakar.

Semua orang tidak terjadi ke istana...

"Selamat datang, Panglima perang yang perkasa...."

Ada banyak orang yang menyambut kedatangan mereka tapi orang-orang itu tidak tahu bagaimana kejamnya Panglima perang itu dan bagaimana dia begitu bekerja keras untuk negara mereka.

Seperti biasanya, Panglima perang itu selalu tidak menghiraukan orang-orang dia juga tidak bahagia dan tidak juga merasa senang dia hanya terlihat normal seperti biasa dan masuk ke dalam istana.

Pintu istana terbuka dan sang raja menyambut kedatangan Panglima perang itu.

"Kerja bagus." Ucap Sang Raja yang tampak begitu bahagia tapi Panglima perang itu tampak tidak menunjukkan ekspresi apapun wajahnya hanya terlihat tidak bahagia.

Meskipun sebenarnya dia mempunyai kekuatan yang jauh lebih besar dari Sang Raja tapi dia selalu menghormati Sang Raja.

Kisah tentang Panglima perang itu dimulai sekarang.

Dia adalah Panglima perang yang begitu perkasa namanya Panglima Xander. Seorang pria berhati dinginnya tidak punya rasa belas kasihan terhadap siapapun.

Xander mulai menjadi seorang pria yang begitu dingin saat keluarga yang dia cintai terbunuh oleh orang dekatnya. Setelah itu dia pun berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak akan pernah mengampuni siapapun.

Untuk melanjutkan hidupnya Xander berkelahi dan terus berkelahi. Dia seorang pria yang begitu kuat dibanding siapapun yang ada di negara itu. Kemudian dia bertemu dengan Sang Raja di sebuah kompetisi dan setelah itu kemampuannya itu mendapatkan perhatian dari Sang Raja.

Saat itu dia masih berusia 15 tahun saat dia membunuh seseorang, dia harus membunuh banyak orang untuk menjadi panglima perang.

Di dalam kastil....

"Panglima Xander, ayo kita berjalan-jalan di sekeliling hutan." Ucap Sang Raja kemudian keduanya menaiki kuda untuk mengelilingi hutan.

"Panglima Xander, kau adalah pria yang kuat dan orang yang bisa dipercaya dimana tidak akan ada kerajaan ini jika kau tidak ada di dalam peperangan selama ini." Ucap Sang Raja berbicara tentang perang yang sudah dilewati di masa lalu.

Tiba-tiba muncul seorang wanita tua berdiri di hadapan mereka.

"Menyingkirlah dari jalanan itu." Teriak Xander pada wanita tua itu.

Wajah Xander tampak begitu marah melihat wanita tua itu.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!