Sherly kembali ke kelasnya.
"Sherly kemari lah." Seorang temannya memanggil dirinya.
"Ada apa?" Tanya Sherly seraya melihat ke sekeliling dan berjalan mendekat ke arah temannya itu.
Para teman Sherly menarik dirinya mendekat.
"Lihat pria itu." Ucap mereka seraya menunjuk ke arah seorang pria yang berada di luar kelas mereka.
"Iya, ada apa dengannya?" Tanya Sherly lagi.
"Wanita tercantik di kampus kita ini berhubungan dengannya."
Mata Sherly membelalak.
"Benarkah? Aku sama sekali tidak mengetahuinya." Balas Sherly dengan raut wajahnya yang tampak terkejut.
Teman-teman Sherly melihat kearah wajah Sherly dengan raut yang kecewa.
"Seluruh kampus mengetahui hal itu, hanya kau saja yang tidak mengetahui hal yang seperti ini."
"Baiklah, baiklah. Ayo kita keluar sekarang. Aku merasa bosan berada di sini." Ajak Sherly.
"Sherly, kita masih ada kelas nanti. Ini akan menjadi keenam kalinya kita melewati kelas nanti." Ucap teman Sherly.
Sherly memang sering membolos sekedar untuk pergi makan, saat dia merasa bosan belajar di kampus.
"Aku tidak peduli. Hari ini aku yang mentraktir kalian. Jika kalian tidak mau ikut, maka baiklah. Aku bisa pergi sendiri dan makan sepuasnya." Ucap Sherly seraya berdiri dan perlahan berjalan kearah pintu.
Kedua temannya itu lantas berlari dan memegang tangan Sherly.
"Ingat ya, kau yang mentraktir kami hari ini. Jadi jangan tarik kata-katamu nanti." Ucap kedua sahabatnya berbarengan.
"Aku janji, tidak akan melakukannya. Sekarang ayo kita pergi." Ucap Sherly mengajak kedua sahabatnya itu.
Mereka semua lantas berjalan pergi ke arah pintu kelas.
"Apakah jalanan sudah aman untuk dilewati?" Tanya Sherly.
Seorang temannya uang bernama Bella mendapat tugas untuk mengintip.
"Iya... Aman." Balas Bella.
Sherly dan Bembi mengikuti langkah Bella yang berjalan lebih depan.
"Kau berjalanlah lebih dulu." Titah Sherly.
Mereka semua lantas memanjat tembok pembatas satu persatu.
"Akhirnya kita bisa keluar dengan aman."
Mereka semua menghela napas lega, kemudian cekikikan bersama.
"Sherly, pokoknya hari ini aku mau makan daging yang banyak." Ucap Bella dengan suara yang penuh kesenangan dan bersemangat.
"Kalau aku mau makan ayam." Ucap Bembi tak kalah bersemangat.
"Iya... Iya... Kalian akan makan sepuasnya." Balas Sherly.
Mereka semua lalu pergi ke sebuah warung makan yang sudah menjadi langganan mereka sejak lama. Hampir setiap hari mereka akan datang untuk makan di warung sederhana itu.
"Paman, kami ada di sini." Teriak mereka semua dan mulai duduk di tempat biasa.
"Ya Tuhan, apakah kalian kembali membolos dari kelas kalian lagi?" Ucap pemilik warung makan itu keluar dari arah dapur.
"Kami merindukan makanan paman, jadi kami datang untuk makan." Ucap Sherly dengan cekikikan.
Sherly dan kedua sahabatnya memang bersikap sangat ramah kepada pemilik warung itu. Mereka semua sudah begitu akrab dan tak canggung untuk mengobrol santai.
Pria pemilik warung itu hanya bisa menggelengkan kepalanya tersenyum setelah mendengar apa alasan para gadis itu sampai membolos dari kelas mereka.
"Hmmmm, baiklah. Jadi apa yang ingin kalian makan hari ini?" Pria paruh baya itu tampak bahagia melihat mereka semua.
"Paman, kami mau ayam, dua daging dan beberapa minuman seperti biasanya." Ucap Sherly mulai memesan dengan begitu bersemangat.
"Baiklah, kalau begitu tunggulah di sini. Aku akan memasak untuk kalian semua." Ucap pria paruh baya itu lantas masuk ke dalam dapur.
"Sherly ayo kita pergi karaoke nanti malam, mumpung malam minggu." Ucap Bella.
"Benar, ayo kita keluar." Sambung Bembi.
Sherly menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak bisa. Aku harus pergi membeli beberapa barang untuk proyek sains." Ucap Sherly dengan menghela napas panjang.
"Haah... menyedihkan sekali kau ini. Kalau begitu ayo kita pergi malam minggu berikutnya saja."
Mereka semua pun setuju dan berjanji akan pergi di malam minggu berikutnya untuk karaoke.
Tiba-tiba, seorang wanita paruh baya muncul dari pintu masuk warung dan mendekat ke arah mereka.
"Waah, kalian semua ada disini." Ucap wanita paruh baya itu yang membuat Sherly dan kedua temannya langsung menoleh ke arah suara.
"Bibi sudah kembali." Pekik mereka semua lalu memeluk wanita paruh baya itu.
"Tentu saja, aku sudah kembali sejak kemarin." Ucap wanita paruh baya itu.
Dia adalah istri dari pria pemilik warung makan dan sama seperti suaminya, dia juga sangat akrab dengan Sherly dan kedua temannya itu. Wanita paruh baya itu seolah sudah menjadi Ibu kedua bagi mereka semua.
"Kenapa tangan bibi menjadi sedikit kasar?" Tanya Sherly yang memegang tangan wanita itu.
Setelah mendengar ucapan Sherly, kedua temannya langsung bergantian memegang tangan wanita itu.
"Iya benar, kenapa jadi kasar seperti ini?" Tanya Bella lagi.
"Ya begitulah, Bibi harus melakukan banyak pekerjaan di kampung, jadi seperti inilah hasilnya..." Balas wanita itu tersenyum.
Mereka semua lantas duduk dan mulai mengobrol.
Beberapa saat kemudian, pria pemilik warung keluar dari arah dapur.
"Pesanan kalian sudah siap." Ucap pria pemilik warung dengan membawa makanan yang dipesan oleh Sherly dan teman-temannya.
Makanan itu sudah disajikan di atas meja dengan begitu rapi.
"Waaah aromanya enak sekali." Ucap Bembi yang tampak ingin langsung menyantap makanan yang ada dihadapannya.
"Suamiku, berikan mereka diskon 20% dariku." Ucap sang istri.
"Baiklah seperti yang kau katakan." Ucap sang suami dengan tersenyum.
"Waah, terimakasih paman dan bibi." Ucap Sherly dan teman-temannya dengan raut wajah senang.
"Para gadis kesayanganku ini adalah pelanggan yang setiap hari datang kemari. Jadi, tentu saja kita akan memberikan kalian diskon." Ucap sang istri.
"Terima kasih." Ucap Sherly dan teman-temannya bahagia.
"Sekarang makanlah. Bibi mau bantu-bantu dulu di dapur."
Sherly dan teman-temannya lantas mengangguk lalu mulai makan dengan lahap.
Beberapa saat kemudian...
Mereka sudah selesai makan dan kemudian berjalan keluar.
"Sherly, ingatlah untuk kembali ke rumah secepatnya, oke! Kami akan pulang lebih dulu sekarang." Ucap Bella yang disambut anggukan kepala Sherly.
Mereka semua memang tinggal bersama di sebuah rumah.
"Baiklah, aku akan kembali dengan cepat nanti, oke!" Sherly melambaikan tangannya kepada mereka.
Sherly lalu melihat kearah kartu yang diberikan oleh dosennya tadi, dimana kartu itu merupakan sebuah peta kecil. Jadi Sherly pun mengikuti peta itu.
"Akhirnya aku sampai juga disini." Ucap Sherly saat tiba di sebuah toko.
"Pak, bisakah anda memberikan saya barang-barang yang ada di dalam list ini..." Ucap Sherly seraya memberikan kertas berisi list barang-barang yang harus dibeli.
Penjaga toko itu mengangguk, kemudian dia mulai mengambil semua barang yang dibutuhkan oleh Sherly.
Beberapa saat kemudian...
"Ini dia, semuanya sudah ada di dalam tas ini." Ucap penjaga toko.
"Terimakasih banyak Pak." Ucap Sherly seraya membayar tagihan dan kembali ke rumahnya.
Bembi menelepon Sherly.
"Halo..." Ucap Sherly.
"Sherly belikan aku mie instan cup, saat kau kembali ke rumah nanti, oke."
"Baiklah nanti aku belikan. Aku akan mengambil jalan pintas supaya bisa cepat sampai ke rumah, tunggulah sebentar." Ucap Sherly seraya mulai berjalan melewati jalan pintas itu.
Dan disana lah semuanya dimulai....
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Ulil Nur Qomariyah
menarik critanya
2023-09-20
1