Bertemu Secara Pribadi

Pagi berikutnya.....

"Aaarrrggghhhh!!! Aku akan ke kamar mandi dulu." Ucap Bella meninggalkan sarapannya dan berlari menuju kamar mandi.

"Itu karena dia makan ayam terlalu banyak kemarin." Ucap Bembi tertawa.

"Sherly, cepat lihat berita saat ini." Teriak Bella dari dalam kamar mandi.

Sherly langsung mengambil ponselnya dari saku celananya dan melihat kearah berita yang ada di sosial media.

"Ha ha ha!!!" Sherly dan Bella tertawa terbahak-bahak bersama.

Berita itu menunjukkan bahwa, 'hari ini di perusahaan Xander Group, gedung bangunannya dipenuhi dengan coretan dan lantai atas dipenuhi dengan sampah. Para karyawan yang bekerja di sana sangat lelah untuk membersihkan tempat itu, tapi sampai sekarang tempat itu belum bisa bersih...'

"Sherly, beritanya juga ada di tv." Ucap Bella yang memberitahukan kepada Sherly saat dia sudah keluar dari dalam kamar mandi.

"Hahahahaha...." Sherly tertawa sampai membuat perutnya terasa sakit.

Sementara itu di perusahaan milik Xander...

"Semua ini terjadi dan kau tidak tahu ada beberapa orang yang masuk ke dalam gedung perusahaan ini!!!!" Ucap Xander dengan penuh kemarahan.

"Bos, kami sampai sekarang belum bisa menemukan siapa orang yang sudah melakukan hal ini."

Xander langsung membuang sebuah file di depan wajah asistennya itu.

"Dasar bodoh, temukan mereka dengan cepat dan bawa semua media ini keluar dan menjauh dari perusahaan ini." Teriak Xander lagi.

Xander tampak sangat marah, dia bahkan bisa membunuh seseorang saat ini juga.

Di kampus Hudson....

"Berita tadi, apakah kau melihatnya?"

Gosip tentang Xander mulai menyebar di seluruh kampus.

"Oh iya, dia mengunjungi universitas kita kemarin. Kemudian keesokan harinya seseorang mencoret gedung perusahaannya dengan banyak tulisan dan juga warna."

"Semua orang tengah membicarakan tentang hal itu...." Ucap Bembi.

Ketiga gadis yang baru saja tiba di kampus itu tampak tertawa.

"Sherly....!!!" Teriak Kevin yang tampak berjalan mendekat ke arah mereka bertiga.

"Hai." Teriak Sherly yang membalas lambaian tangannya.

"Kau pergi dengan cepat kemarin. Apakah terjadi sesuatu?" Tanya Kevin yang terus berpikir tentang kejadian kemarin sore antara dirinya dan juga Sherly.

"Tidak, sebenarnya papaku menelpon aku. Jadi itulah kenapa aku pergi dengan cepat." Balas Sherly dengan menampilkan senyum palsunya itu.

"Iya, Papa nya menelpon dia karena mereka belum bertemu satu sama lain." Ucap Bella menganggukkan kepalanya mencoba untuk mendukung apa yang diucapkan oleh Sherly.

"Baiklah, aku hanya khawatir tentang apa yang membuatmu begitu terburu-buru, sejak aku sebelumnya tidak pernah melihatmu seperti itu." Ucap Kevin yang membuat Sherly tampak merona.

"Sherly, kau bisa masuk ke kelas nanti bersama Kevin. Kami akan pergi lebih dulu." Ucap Bembi yang menarik Bella mencoba untuk menggoda Sherly.

Kedua teman Sherly lantas pergi meninggalkan Sherly yang masih berdiri berdua bersama dengan Kevin. Suasananya menjadi sedikit canggung diantara Sherly dan Kevin.

"Apakah kamu menulis catatan kemarin saat kelas sains dimulai?" Ucap Kevin saat suasananya terasa begitu canggung diantara mereka.

"Iya aku menulisnya." Balas Sherly yang juga tampak begitu gugup.

"Ayo kita masuk ke dalam kelas." Ajak Kevin.

Sherly hanya menganggukkan kepalanya. Mereka berdua lalu berjalan menuju kelas.

"Awas." Teriak Kevin yang memeluk Sherly untuk melindungi Sherly agar tidak terkena oleh bola yang melayang ke arahnya.

Dug! Dug!

Jantung Sherly berdetak begitu kencang dan semakin kencang. Dan disaat yang bersamaan di tempat lain jantung Xander juga berdetak dengan sangat cepat.

"Apa yang sedang terjadi?" Ucap Xander seraya melihat ke arah luar jendela, tapi tidak ada tanda-tanda adanya Sherly di sana.

Hal itu lantas membuat Xander merasa bingung.

"Lalu kenapa jantungku berdetak begitu kencang? Apakah dia terluka?" Ucap Xander.

Xander lalu keluar dari dalam ruangannya, bergegas menuju tempat parkir dan masuk ke dalam mobilnya, di mana sopirnya sudah menunggu dirinya.

"Bawa aku pergi ke universitas Hudson." Titah Xander kepada supirnya.

Dengan sangat cepat supir mengendarai mobil dan membawa Xander pergi ke Universitas Hudson. Dan setelah beberapa saat kemudian, mobil Xander pun tiba di Universitas Hudson.

"Bos, kita sudah sampai." Ucap sopir Xander.

Xander lalu keluar dari dalam mobil dan kemudian apa yang dia lihat hanyalah Kevin yang tengah memegang tangan Sherly.

Xander mengambil langkah mundur ke belakang.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Kevin melihat kearah Sherly.

"Aku baik-baik saja." Ucap Sherly dengan pipinya yang tampak merah merona.

"Apakah kau demam? Pipimu tampak merah." Ucap Kevin memegang dahi Sherly.

Sementara itu Xander yang berdiri di tempat yang agak jauh dari mereka menatap ke arah mereka dan menjadi semakin marah karena melihat hal itu.

"Tidak, ayo kita kembali ke dalam kelas." Ucap Sherly yang tampak malu.

"Dasar bodoh, kenapa aku harus khawatir dengan gadis bodoh itu." Ucap Xander lalu masuk ke dalam mobilnya lagi.

"Bawa aku kembali ke perusahaan Ucap Xander dengan marah.

Sementara itu di dalam kelas Sherly...

"Apa yang terjadi?" Tanya Bella dengan suara yang pelan.

"Tidak ada apa-apa." Balas Sherly yang tampak malu.

"Apakah Kevin menyatakan perasaannya kepadamu atau ada apa sebenarnya?" Ucap Bembi yang ikut berbicara dengan suara yang pelan.

"Ini bukan seperti apa yang kalian pikirkan. Aku akan memberitahukan kalian nanti." Ucap Sherly seraya mendorong kedua sahabatnya itu menjauh darinya.

-------------------

Xander sudah tiba di perusahaan miliknya. Dia tengah duduk di dalam ruangannya.

Beberapa saat kemudian asistennya masuk ke dalam ruangan nya untuk menginformasikan sesuatu kepadanya.

"Ada apa?" Tanya Xander pada asistennya itu.

"Bos, kami sudah menemukan orang-orang yang melakukan semua itu. Tapi mereka berkata...." asisten Xander berhenti berbicara.

"Apa?" Teriak Xander yang tampak tengah membaca sebuah dokumen.

"Dia mengaku bahwa dia diperintahkan oleh putri dari Tuan Hudson."

Xander menutup dokumen yang dibacanya dan menyeringai.

"Oh, jadi kucing liar ini tidak bisa ditangani dengan mudah. Aku rasa ini waktunya untuk bertemu dengannya secara pribadi." Ucap Xander dengan menyeringai lagi.

Xander lalu melihat kearah asistennya dan memintanya untuk keluar meninggalkan ruangannya.

Setelah itu Xander melihat kearah foto milik Sherly yang ada di sampingnya.

"Sherly, kau terlihat menganggap aku sebagai orang yang mudah dipermainkan. Kau akan menyesal karena sudah melakukan hal ini kepadaku."

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!