"Tidak bisakah kau berbicara dengan suara yang pelan? Karena dirimu kami menjadi kalah dalam permainan. Kecilkan suara mu. Jika kami kalah lagi, aku akan memberitahukan kepada papa untuk memecat dirimu." Ucap Sherly yang tampak begitu marah dengan posisinya yang berdiri congkak.
"Maaf karena telah mengganggu anda, Nona Sherly Hudson. Tolong maafkan kami." Ucap dosen itu kepada Sherly.
"Sekarang diam lah." Ucap Sherly seraya duduk kembali.
Guys, tokoh utama wanita kita, (Sherly) bukanlah orang yang jahat. Dia hanya berteriak dan membenci orang lain karena sebuah alasan. Jadi.... Ah, kalian baca saja untuk mengetahui lebih lanjut tentang ceritanya....
Kelas pun berakhir...
Sherly dan kedua temannya masih terus bermain game.
"Bembi kau pergilah ke arah kiri." Ucap Sherly berteriak.
"Baik." Balas Bembi penuh semangat dengan terus fokus menatap layar ponselnya itu.
Kelas berikutnya dimulai, dan itu adalah kelas sejarah.
Dosen masuk dan mulai mengajar.
"Baiklah semuanya, bisakah seseorang memberitahukan kepada ku sejarah dari negara Amerika?"
"Bu, kami hanya tahu sejarah dari negara kami." Balas para mahasiswa.
"Kalau begitu, bagaimana dengan negara kita ini? Ada yang mau menjelaskannya."
Semua orang mulai terdiam....
"........"
Semua orang tampak terkejut seraya menatap kearah Sherly.
Saat Sherly menyadari bahwa semua orang tengah menatap dirinya, dia berhenti bermain.
"Apa?" Teriak Sherly seraya menatap ke arah mereka semua.
"Sangat menakjubkan Nona Sherly." Ucap dosen itu seraya bertepuk tangan untuk Sherly.
Sherly memang sangat pintar dalam pembelajaran.
"Lalu, bisakah kau mengatakan kepada kami semua, siapa yang menemukan amerika?" Ucap dosen bertanya pertanyaan lain kepada Sherly.
Semua mahasiswa lainnya menunggu jawaban dari Sherly.
"Pada tanggal 12 oktober 1492, saat seorang italia bernama Christopher Columbus tengah bereksplorasi, dia menginjakkan kakinya di tanah Amerika dan mengklaim daratan itu sebagai spanyol.........."
Sherly menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dosen dengan sangat mudah.
Bembi dan Bella sangat tahu bahwa Sherly memang sangat pintar. Karena saat tes IQ, menunjukkan bahwa Sherly memiliki IQ 137 poin.
"Sekarang Bu Dosen, tolong jangan mengganggu kami." Ucap Sherly.
Kemudian mereka bertiga kembali bermain game.
Setelah beberapa jam...
"Akhirnya selesai. Ayo kita pergi karaoke." Ucap Sherly dengan suara yang sangat keras kepada kedua temannya itu.
"Yuhuuu...."
Ketiga gadis itu melompat dan keluar dari dalam kelas dengan wajah penuh riang.
Beberapa saat kemudian...
"Kenapa di sana ada kemacetan?" Ucap Sherly.
Ketiga gadis itu tengah terjebak kemacetan.
"Ayo kita lewat sana saja. Aku rasa kemacetan di sana akan sangat lama." Usul Bella.
"Baiklah, aku akan pergi lewat jalan lain." Ucap Sherly seraya mengendarai mobilnya melewati jalanan yang lain.
"Ya Tuhan, mobil siapa itu?" Ucap Sherly melihat ada sebuah mobil di hadapan mereka yang berjalan sangat lambat.
Mobil itu kemudian berhenti.
"Ya Tuhan." Ucap Sherly seraya keluar dari dalam mobilnya.
Sherly lalu menendang mobil itu. Pengendara mobil itu pun keluar.
"Hei, apakah kau tidak bisa melihat bahwa kami akan melewati jalanan ini? Mobil kami tidak bisa pergi karena kau memarkirkan mobilmu di tengah jalan." Teriak Sherly kepada pengendara mobil itu.
Tapi siapa yang mengetahui bahwa orang di dalam mobil itu ternyata adalah Xander.
Xander melihat keluar dan menatap Sherly.
Xander berjalan keluar dari dalam mobil.
"Permisi, setidaknya kau bisa menunggu." Ucap Xander.
"Tunggu dulu! Om tolong jangan buang waktu kami." Ucap Sherly yang meledak karena marah.
Xander terdiam, dia hanya memberikan seringai. Kemudian berbalik dan melihat kearah Sherly.
"Apa kau baru saja memanggilku Om? Dari sisi mana aku terlihat seperti Om- Om?" Ucap Xander.
"Semua sisi. Sekarang parkir kan mobil mu di sana. Kami harus pergi." Ucap Sherly yang tampak sangat marah kepada pria itu.
"Kau bisa menunggu." Ucap Xander seraya masuk kedalam mobilnya.
"Tunggu? Enak saja kau menyuruh aku menunggu." Ucap Sherly seraya masuk kedalam mobilnya dengan raut wajah yang begitu kesal.
Kemudian detik berikutnya, Sherly mengendarai mobilnya menyerempet mobil Xander dan meninggalkan goresan di mobil Xander.
"Kau! Teriak Xander dari dalam mobil dengan melihat keluar jendela.
Kemudian Sherly melihat keluar jendela dari dalam mobilnya dan menatap Xander.
"Om, lain kali parkir lah mobilmu di tempat yang benar atau kau tidak hanya mendapatkan goresan di mobil mu tapi mobil mu juga bisa hilang."
"Kau! Berani-beraninya bicara kepadaku seperti itu." Xander tampak sangat marah.
"Bye...." Teriak Sherly seraya mengendarai mobilnya dengan cepat.
"Dia benar-benar orang yang bodoh. Sherly, kau melakukan hal yang benar. Dia harus diberikan pelajaran." Ucap Bella yang duduk di belakang.
Sherly tertawa.
"Orang bodoh seperti dia, memang seharusnya diberikan pelajaran." Balas Sherly tertawa puas.
Di tempat karaoke....
"Yeaahh...."
Ketiga gadis itu melompat di kursi, bernyanyi dengan keras, bahkan suara mereka sampai terdengar oleh orang-orang yang ada di luar.
Bahkan mic saja tahu bagaimana jeleknya suara mereka.
Bembi tengah menari.
"Yeah, Sherly giliran mu." Teriaknya.
Mereka semua bernyanyi sesuai giliran mereka.
"Berikan aku cintamu...." Teriak Sherly bernyanyi.
Akhirnya lagu pun berakhir...
"Aku lelah. Ayo kita berhenti disini saja." Ucap Sherly.
Mereka semua pun duduk.
"Aku juga sangat lelah." Balas Bembi.
Siapa yang tidak lelah, setelah menyanyi lebih dari 20 lagu. Mereka bertiga pun sangat kehausan.
"Bersulang." Ucap mereka bertiga seraya mulai minum dan memakan beberapa camilan.
Beberapa saat kemudian...
"Ayo pergi." Ucap Sherly.
Mereka semua pun meninggalkan tempat karaoke setelah makan.
"Sherly...!" Ucap seseorang memanggil nama Sherly.
Sherly berbalik dan melihat orang itu.
"Kevin?" Ucap Sherly.
"Sherly, kami akan menunggumu di tempat parkir." Ucap Bella dan Bembi seraya meninggalkan mereka berdua.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Kevin kepada Sherly dengan sopan.
"Aku baru saja habis karaoke bersama teman-temanku." Balas Sherly.
Kevin adalah orang yang disukai Sherly sejak awal tahun ini.
"Oh...." Balas Kevin tersenyum.
Sherly bersikap sangat baik di hadapan Kevin.
"Dan kau sendiri, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Sherly kepada Kevin.
"Aku bekerja di kedai kopi sebagai pekerjaan paruh waktu." Balas Kevin mengusap keningnya.
Sherly melihat kearah kedai kopi yang ditunjuk oleh Kevin.
"Benarkah, kalau begitu aku akan selalu datang ke sana untuk meminum kopi." Ucap Sherly.
"Baiklah..." Balas Kevin mengusap kepala Sherly.
"Aku.... Aku akan pergi sekarang. Kalau begitu selamat tinggal." Ucap Sherly yang tampak sangat malu.
Kevin tertawa kecil.
"Oho.....!" Bella dan Bembi mengintip mereka.
"Lihatlah, bagaimana malunya dia..." Ucap Bella menggoda Sherly yang sudah ada di dekat mereka.
Wajah Sherly semakin memerah.
"Apaan sih. Ayo pergi..." Ucap Sherly.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments