Di dalam perusahaan Xander....
"Bos, Grup Hudson setuju dengan kerjasama itu." Ucap Asisten Xander padanya.
"Baik pergilah." Ucap Xander yang merasa senang karena kerja sama itu bisa membuat langkahnya menjadi lebih mudah.
"Bos, akan ada pesta ulang tahun putri dari keluarga Hudson setelah 2 minggu nanti. Anda diundang secara pribadi oleh Tuan Hudson." Ujar asisten Xander lagi.
Pesta ulang tahun Sherly memang akan segera dilaksanakan.
"Oh baiklah." Ucap Xander dengan senyuman mematikan nya. "Jadi, kita akan bertemu sebentar lagi Sherly." Ucap Xander pelan.
Di universitas Hudson...
"Haaccchuuu....!! Siapa yang tengah membicarakan aku?" Ucap Sherly seraya mengusap hidungnya.
"Sherly, apakah kau sedang flu?" Ucap Kevin yang berbalik menatap Sherly.
"Tidak." Balas Sherly yang terdengar berbicara dengan begitu sopan.
"Lihat dia, sikapnya begitu berbeda saat bicara dengan Kevin." Bisik Bembi pada Bella.
"Kevin, hari ini kami akan pergi untuk minum kopi di tempat kau bekerja..." Ucap Sherly.
"Aku akan menunggu dirimu." Balas Kevin tersenyum.
Ucapan Kevin membuat hati Sherly luluh.
"Oho!" Ucap Bembi dan Bella yang menggoda Sherly.
Di depan kampus....
"Apa kau yakin dia kuliah di sini?" Ucap Xander yang kini berada di luar gedung universitas Hudson, sebenarnya dia diundang oleh Papa Sherly.
"Iya Bos. Universitas ini dijalankan oleh Tuan Hudson, putrinya juga belajar di sini. Dia pasti tengah berada di dalam kelasnya." Ucap asisten Xander.
Xander pun keluar dari dalam mobilnya.
"Selamat datang di Universitas Hudson, Tuan Xander. Saya secara pribadi dikirim oleh Tuan Hudson untuk menunjukkan area sekeliling kampus ini kepada anda. Saat ini Tuan Hudson sangat sibuk." Ucap asisten Tuan Hudson, yang membuat Xander mengangguk dan ikut masuk kedalam bersama dengannya.
"Jadi, disini adalah tempat parkir untuk para mahasiswa yang membawa kendaraan mereka pribadi." Ujar asisten Tuan Hudson itu.
Tapi sesuatu menarik perhatian Xander. Dia menyeringai setelah melihat mobil Sherly yang tidak jauh dari dirinya. Xander kemudian dengan jelas mengingat kejadian yang pernah dia alami bersama Sherly.
Xander kemudian berjalan masuk ke dalam gedung kampus.
"Disini adalah perpustakaan Universitas Hudson." Ucap pria itu lagi.
Ruangan perpustakaan itu sangat besar dan lebih dari sepuluh ribu buku ada di sana.
"Disini adalah ruang laboratorium sains dan yang lainnya itu hanya untuk putri dari Tuan Hudson."
'Wahh, dia memiliki ruangan lab pribadinya sendiri.' Ucap Xander dalam hati.
"Kenapa seperti itu?" Tanya Xander yang tampak sangat penasaran.
"Sebenarnya putri Tuan Hudson sangat menyukai sains dan juga eksperimen sains. Jadi Tuan Hudson secara pribadi menyiapkan lab khusus untuk putrinya dan teman-temannya yang boleh masuk ke lab itu."
"Oh!" Balas Xander yang melihat ke dalam ruangan itu melewati jendela.
Pria itu kemudian menunjukkan semua kelas yang ada di kampus itu kepada Xander dan sekarang mereka berada di depan kelas Sherly.
"Ini adalah kelas dimana putri Tuan Hudson belajar." Ucap pria itu yang membuat Xander menatap ke arah dalam kelas.
Xander melihat Sherly duduk di bangku paling belakang bersama dengan temannya, tampak menggunakan ponsel mereka.
"Sepertinya putri Tuan Hudson tidak tertarik dalam pelajaran." Pikir Xander yang melihat Sherly seolah sangat tidak berguna dan bodoh dan Tuan Hudson hanya menghabiskan uang untuk gadis gila itu.
"Tidak Tuan Xander, anda sudah salah. Nona Sherly adalah mahasiswa terbaik di kampus ini. Dia sudah memenangi banyak medali olimpiade."
Xander tampak terkejut. Dia berpikir bahwa pria yang menjelaskan semuanya kepadanya itu, sedang bercanda.
"Tuan Xander, maukah anda masuk ke dalam." Ucap pria itu.
"Tentu saja." Balas Xander mengangguk seraya menyeringai.
Asisten Xander pun membuka pintu ruangan kelas Sherly.
Mereka masuk ke dalam kelas, dan semua orang menyapa mereka kecuali ketiga gadis yang duduk di bangku paling belakang.
"Eheemmm!!" Ucap Xander yang mencoba untuk menarik perhatian Sherly, tapi tidak terjadi apapun. Sherly bahkan tidak melihat ke arahnya.
"Sherly...." Ucap Bembi memanggil Sherly.
"Apa??" Ucap Sherly melihat kearah Bembi.
"Pria itu melihat kearah mu." Ucap Bembi menunjuk ke arah Xander.
"Memangnya kenapa?" Ucap Sherly seraya sedikit melirik kearah pria itu kemudian dia mengenalinya.
"Si bodoh itu!" Ucap Sherly hendak berteriak tapi Bella menarik dirinya.
"Ada apa Sherly, kenapa kau begitu marah?" Ucap Kevin yang berbalik dan bertanya padanya.
"Tidak ada, hanya saja pria itu bukan pria baik. Jadi aku tidak menyukai dia." Ucap Sherly melirik kearah Xander.
"Semuanya, ini adalah Tuan Xander, CEO dari grup Xander. Beliau akan bekerja sama dengan grup Hudson. Jadi hari ini beliau mengunjungi Universitas ini." Ucap asisten memperkenalkan Xander.
"Hai kau, kemari lah." Ucap Sherly memanggil asisten papanya.
"Iya." Balas asisten itu seraya berjalan ke arah Sherly
"Kenapa kau membawa pria itu kemari?" Ucap Sherly melirik kearah Xander.
"Tuan Hudson sendiri yang mengundang beliau untuk mengunjungi Universitas ini, jadi...."
"Aku pergi saja. Aku akan mati jika aku ada disini lebih dari semenit saja." Ucap Sherly menarik Bembi dan Bella.
"Aku akan pergi ke kedai kopi mu nanti, oke. Bye." Ucap Sherly memanggil Kevin.
Kemudian dia pergi bersama Bella dan Bembi. Tapi Xander menghentikan dia.
"Nona Sherly, aku rasa ini bukan waktunya untuk pergi." Ucap Xander memberikan senyuman mematikan.
Sherly mendorong tangan Xander kemudian dia berkata, "Om, ini adalah pelajaran kelas pribadi dan kami bisa pergi kapan pun kami mau."
"Sherly, ayo pergi." Ucap Bembi menarik Sherly.
Xander merasa sangat marah kapanpun dia mendengar kata 'Om' yang diucapkan oleh Sherly itu.
"Kevin aku akan pergi nanti oke." Ucap Sherly sebelum meninggalkan kelas.
Seisi kelas melihat kearah Kevin termasuk Xander.
"Aku akan pergi." Ucap Kevin yang membereskan barang-barangnya kemudian meninggalkan kelas.
"Apakah mereka berkencan?" Gosip pun dimulai.
"Mungkin saja. Sherly tidak pernah membiarkan orang lain untuk duduk di depan bangkunya. Tapi untuk Kevin, kurasa mereka benar-benar berkencan."
Xander mendengar semua gosip itu.
"Ayo pergi." Ucap Xander yang juga ikut pergi meninggalkan kelas itu.
Di luar gedung kampus...
"Kevin!" Sherly dan teman-temannya berada di gerbang duduk di depan mobil dan tengah memakan jajanan pinggir jalan.
"Aku juga meninggalkan kelas karena sangat membosankan." Ucap Kevin mengusap kepalanya.
"Kemari lah, ambil ini." Ucap Sherly menarik tubuh Kevin.
Mereka semua lantas bersenang-senang di luar kampus.
Dari dalam mobil, Xander melihat Sherly bersama teman-temannya.
"Dasar bodoh." Ucap Xander menggelengkan kepalanya dan kemudian masuk ke dalam mobilnya.
"Bos, anda mau pergi kemana sekarang?" Tanya sang sopir kepada Xander.
"Kita tetap saja disini sekarang." Ucap Xander yang menatap kearah Sherly.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments