Kesal

"Sherly, liburan musim panas akan datang tiga hari lagi. Dari sekarang apakah kau sibuk lagi tahun ini." Ucap Bembi yang bertanya pada Sherly.

"Iya aku minta maaf karena saat liburan yang lalu tidak bisa bersama dengan kalian. Ayo kita pergi bersama lain kali untuk mengunjungi Om dan Tante, oke." Balas Sherly.

Sebelumnya mereka semua mengunjungi setiap kampung halaman mereka. Tapi Sherly tengah melakukan sebuah bisnis atas namanya sendiri. Jadi dia harus menghandle semua itu saat dia mendapatkan waktu yang tepat.

"Bisnis ku sangat meledak tahun ini. Dan ada banyak budget tahun ini, jadi aku harus mengawasi hal itu." Ucap Sherly.

"Baiklah, kalau begitu aku dan Bella akan kembali ke kampung halaman kami untuk beberapa minggu, oke." Ucap Bembi.

Mereka semua lalu berpelukan bersama.

"Aku akan merindukan kalian berdua. Kapan kalian akan pergi?" Tanya Sherly yang melihat kearah kedua sahabatnya itu.

"Hari ini aku harus kembali karena bus yang akan pergi ke kampung halamanku hanya pergi satu kali hari ini. Setelah itu aku tidak akan bisa pergi ke kampung halamanku. Bella dan aku memutuskan untuk pergi hari ini. Kemarin kau tampak keluar rumah sampai larut malam. Jadi kami tidak punya waktu untuk mengatakan semua hal ini kepadamu. Tapi kami akan segera kembali sebelum hari ulang tahun mu." Ucap Bembi.

"Baiklah, kalau begitu apa gunanya aku datang ke kampus tanpa kalian berdua. Aku akan kembali ke rumah orang tuaku untuk beberapa hari kalau begitu." Balas Sherly.

Mereka bertiga lantas berpelukan satu sama lain. Setelah itu mereka pun berpisah.

 

Beberapa saat kemudian di kediaman milik Tuan Hudson.

"Aku pulang!!" Teriak Sherly saat masuk ke dalam rumah.

Para pelayan di rumah itu langsung menyambut kedatangan Sherly dan menyapanya. Mereka semua tampak tersenyum melihat kedatangan Sherly.

"Selamat datang Nona." Ucap mereka semua dengan ramah.

Sherly membalas senyuman mereka.

"Oh putri kesayangan Mama akhirnya pulang." Ucap Mama Sherly yang tengah berada di ruang tamu.

"Mama, aku akan tetap ada di rumah ini sampai liburan musim panas berakhir." Ucap Nadia.

"Tinggallah selama yang kau mau sayang. Apakah kau lapar? Apakah kau sudah makan?" Ucap Mama Sherly mencecar Sherly dengan banyak pertanyaan.

Percakapan dengan pertanyaan yang terus-menerus itulah yang disebut dengan cinta seorang ibu.

"Iya Ma, aku sudah makan siang." Balas Sherly.

Tuan Hudson, Papa Sherly, tengah bekerja. Jadi hanya ada Sherly dan Sang Mama di rumah bersama dengan para pelayan dan pekerja lainnya.

Mama Sherly lantas memanggil seorang pelayan mendekat ke arahnya.

"Bawa tas ini pergi ke kamar Sherly." Ucap Mama Sherly memerintahkan seorang pelayan.

"Baik Nyonya." Balas pelayan itu kemudian bergegas pergi membawa tas milik Sherly.

"Ma, aku tahu ada sebuah pelembab yang sangat bagus dan itu adalah merek dari Italia dan harganya memang sedikit mahal. Tapi aku sudah membelinya dua buah. Satu untuk Mama dan satu untukku." Ucap Sherly.

"Benarkah? Ayo cepat tunjukkan kepada Mama. Biarkan mama mencobanya nanti malam." Balas Sang Mama.

Setelah itu Sherly dan Sang Mama mulai mengobrol panjang, bahkan sampai membuat keduanya lupa waktu.

 

Di gedung milik Xander group...

"Bos, orang-orang sudah menunggu anda selama satu jam. Sekarang mereka semua berada di ruang meeting." Ucap asisten Xander.

'"Sial!" Ucap Xander."

Dia sama sekali tidak mengingat tentang meeting itu karena dia tengah begitu sibuk menunggu kedatangan Sherly yang dipikirnya akan melewati gerbang kampusnya.

"Dia tidak pernah melewatkan satu meeting pun. Namun hari ini, untuk pertama kalinya semua ini terjadi. Sebenarnya apa yang sedang terjadi padanya hari ini?"

Semua orang yang ada di ruang meeting itu mulai bergosip.

Namun, beberapa saat kemudian, ruangan meeting itu seketika hening saat sosok Xander masuk ke dalam ruangan itu.

"Apa yang kalian semua tunggu? Mulai meeting nya sekarang juga." Ucap Xander dengan wajah yang sangat marah.

"Baik Bos." Balas semua orang, kemudian meeting pun dimulai.

 

Beberapa saat kemudian meeting pun berakhir. Xander sudah kembali ke ruangannya.

"Dan ini akan menjadi rencana kerja untuk bulan berikutnya Bos. Oh ya di sana akan diadakan event minggu ini. Apakah anda akan pergi kesana?" Tanya asisten Xander kepada dirinya.

Namun Xander tidak mendengarkan ucapan asistennya itu sedikitpun. Dia malah tengah berpikir tentang hal lainnya. Sang asisten pun terus memanggilnya sejak tadi. Namun karena Xander tak kunjung menjawabnya, hingga membuat dia pun memanggil bosnya itu dengan sedikit berteriak.

"Bos!!!" Ucap asisten Xander memanggil dirinya.

"Hah!" Ucap Xander menatap asistennya itu.

Xander menghela napas, lantas berkata kepada asistennya.

"Kau pergilah dari ruangan ini. Aku mau sendirian." Ucap Xander.

Xander kemudian kembali duduk dan melihat ke arah luar jendela. Tiba-tiba ponselnya yang ada diatas meja kerjanya mulai terdengar berdering.

"Halo!" Ucap Xander setelah menjawab panggilan telepon itu.

"Hei, aku sudah memberitahukan mu kemarin bahwa aku akan kembali ke kota ini. Tapi kau masih tidak menjemput aku." Teriak orang yang ada diseberang telepon itu pada Xander.

Orang yang menelpon itu adalah teman dari Xander, Keanu.

"Berhentilah berteriak. Aku sudah mengirimkan beberapa bodyguard ku untuk menjemputmu." Ucap Xander lalu menutup sambungan telepon itu.

"Bajingan ini!!!" Ucap Keanu.

Di sisi lain, Keanu tengah berjalan dan mencari orang-orang yang dikirimkan oleh Xander untuk menjemputnya.

"Tuan Keanu..." Ucap seorang bodyguard yang dikirimkan Xander tampak memanggil dirinya.

"Ambil ini dan bawa aku pergi ke perusahaannya." Ucap Keanu seraya melempar tas miliknya dan masuk ke dalam mobil.

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di gedung perusahaan milik Xander group.

"Kita sudah tiba Tuan." Ucap sopir itu kepada Keanu.

"Aku tahu!" Ucap Keanu lalu keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam gedung perusahaan milik Xander.

"Hai kakek...." Teriak Keanu.

Hanya Keanu yang tahu bahwa Xander adalah pria immortal atau dengan kata lain pria yang hidup selamanya dan tidak bisa mati.

"Berhentilah berteriak." Ucap Xander yang tengah bekerja menatap beberapa dokumen yang ada dihadapannya.

"Siapa gadis itu, kau bilang dia sudah muncul. Di mana dia, apakah ada di rumahnya? Atau dia sudah meninggal dan kau tengah menunggu kehadirannya lagi?" Ucap Keanu yang bagi Xander dia adalah orang yang sangat menyebalkan.

"Diam lah! Kau akan bertemu dengannya di saat waktu yang tepat datang dan dia tidak mati. Dan aku tidak berkencan dengan gadis bodoh itu." Ucap Xander yang tampak marah.

"Apakah kalian berdua bertengkar?" Ucap Keanu yang tampak tertawa.

Xander memberikan tatapan mematikan ke arah Keanu dan hal itu langsung membuat Keanu terdiam.

"Baiklah, aku akan diam dan terus menutup mulutku." Ucap Keanu dengan wajah cemberut.

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!