Bertemu

"Akhirnya, aku bisa mendapatkan barang barang ini juga." Ucap Sherly saat berjalan melewati jalan pintas itu.

Xander juga secara kebetulan tengah mengendarai mobilnya melewati jalanan itu untuk kembali pulang ke rumahnya.

"Cuacanya.... Kenapa cuacanya tiba-tiba berubah seperti ini?"

Xander dan Sherly, mereka berdua bertanya pertanyaan yang sama dan di saat yang bersamaan.

Xander menghentikan mobilnya dan melihat ke arah atas. Sherly juga melakukan hal yang sama, dia juga melihat ke arah atas di langit.

Xander tiba-tiba ingat akan kutukan yang diberikan kepadanya.

"Apakah wanita itu akhirnya sudah muncul?" Ucap Xander dengan suara yang pelan.

Xander melihat seorang gadis yang berdiri tidak jauh dari mobilnya dan gadis itu juga tengah melihat kearah langit, sama seperti yang tengah dirinya lakukan.

"Aku rasa, hujan akan segera turun. Sial, aku tidak punya payung." Ucap Sherly seraya menendang sebuah pot bunga.

"Aduh, kenapa ini sakit sekali." Ucap Sherly meringis kesakitan.

Dia kemudian berlari dengan cepat sebelum hujan turun membasahi dirinya.

"Bagaimana mungkin gadis itu adalah orangnya. Dia tampak bodoh." Ucap Xander seraya menggelengkan kepalanya.

Tapi saat dia melihat Sherly yang tengah berjalan melewati mobilnya, jantung Xander berdegup dengan cepat dibanding sebelumnya.

"Apakah ini adalah sebuah tanda?" Ucap Xander seraya melihat kearah Sherly yang tampak berlari di jarak yang sudah jauh.

Cuaca tiba-tiba kembali normal setelah Sherly tidak terlihat lagi di mata Xander.

"Apa?" Ucap Xander tampak tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Xander lantas keluar dari dalam mobil dan melihat tidak ada lagi awan hitam di langit.

"Dia memang sudah muncul." Ucap Xander seraya melihat kearah dimana Sherly pergi tadi.

"Hah, cuacanya sudah normal lagi?" Ucap Sherly yang menyadari bahwa cuaca sudah kembali cerah. "Apakah aku hanya berhalusinasi tadi?" Pikir Sherly.

Sherly akhirnya tiba di sebuah minimarket terdekat. Dia kemudian membeli mi instan cup dan beberapa keripik.

Setelah selesai berbelanja, dia kemudian bergegas berjalan untuk kembali pulang ke rumahnya.

'Tok! Tok! Tok!'

"Sherly..." Teriak kedua temannya membuka pintu dengan cepat.

"Oh, apakah aku membuat anak-anakku ini menunggu aku terlalu lama?" Ucap Sherly yang melihat ke arah kedua sahabatnya yang tampak malas itu.

"Kau begitu lama kembali ke rumah. Perutku sudah mulai keroncongan dan sangat membutuhkan makanan. Aku sangat kelaparan." Ucap Bembi yang memegangi perutnya.

Sherly hanya tertawa. Kedua sahabatnya itu lantas duduk di lantai.

"Lihat apa yang aku beli untuk kalian." Ucap Sherly seraya memperlihatkan dua buah tas plastik berisi penuh dengan keripik dan makanan yang lainnya.

"Kau memang yang terbaik." Ucap kedua sahabatnya seraya memeluk Sherly.

"Ayo cepat kita habiskan semuanya." Ucap Sherly.

Mereka semua mulai duduk di lantai.

Bella menyalakan televisi, sementara Bembi beralih ke dapur untuk memanaskan air.

"Apa kalian tahu, ada drama romantis yang baru saja tayang di channel ini..." Ucap Bella penuh semangat. "Ini dia guys, drama ini rating nya sangat tinggi. Ayo kita harus menontonnya." Ucap Bella lagi seraya mulai menjelaskan detail tentang film itu dengan berlebihan.

"Wah pahlawan nya sangat tampan! Bembi apa pendapatmu?" Tanya Bella.

Sherly melihat kearah Bembi yang tengah menuang air panas ke dalam cup mi. Sherly tampak menunggu, apa yang akan di katakan Bembi.

"Iya kau benar. Ayo tonton saja filmnya, ini mi nya sudah siap." Balas Bembi.

Mereka semua lalu mulai menonton film itu bersama-sama.

Di sisi lain....

Xander tengah melihat kearah langit malam melewati jendela kamarnya. Pemandangan langit malam itu sangat indah dan memanjakan mata Xander dengan langit yang bertabur bintang. Tapi satu hal yang ada di dalam pikiran Xander adalah, bagaimana caranya untuk menghapus kutukan yang ada pada dirinya.

"Apakah wanita tadi memang orangnya?" Ucap Xander pada dirinya sendiri.

'Ada banyak orang yang ingin berumur panjang, bahkan ingin hidup selamanya. Tapi mereka tidak tahu bahwa suatu saat akan ada masa dimana hidup itu terasa membosankan. Sama seperti yang aku rasakan sekarang.' ucap Xander dalam hati.

Xander menghela napas panjang. Ratusan tahun dirinya sudah hidup di dunia. Namun tubuhnya seolah berhenti menua saat berusia dua puluh lima tahun. Sampai sekarang, ia tetap seperti pemuda pada umumnya.

Memiliki wajah yang tampan, tubuh yang kuat, dan sama sekali tidak ada kerutan di wajahnya.

Terkadang, Xander merasa iri hanya dengan melihat seorang kakek tua yang tengah duduk di taman memberi makan burung merpati yang hidup disana. Xander ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi tua, dan mati dalam kedamaian.

"Kapan aku bisa mati?" Tanya Xander pada dirinya sendiri.

Keesokan paginya...

"Bella, Bembi... ayo bangun." Ucap Sherly.

Ini adalah hari minggu dan kedua sahabatnya itu tidur dengan sangat nyenyak, sampai membuat Sherly berteriak untuk membangunkan mereka.

"Sherly, ada apa?" Tanya Bembi yang masih tampak malas untuk bangun.

"Kita akan pergi berbelanja. Papaku baru saja mentransfer beberapa uang untukku berbelanja dan uang ini sangat banyak." Ucap Sherly seraya memperlihatkan uang sejumlah lima puluh juta yang ada di dalam ponselnya.

"Shopping.... hore...!!" Teriak kedua sahabatnya lalu bangun.

Sherly diadopsi oleh pasangan yang mempunyai latar belakang orang kaya. Jadi dia adalah seorang putri dari keluarga kaya. Tapi dia mau hidup dengan Bella dan Bembi, sahabat baiknya sejak masih kecil. Jadi keluarga Sherly akhirnya setuju untuk membiarkan Sherly tinggal bersama mereka.

"Guys, ayo kita pergi karaoke juga." Ucap Sherly.

Kedua sahabatnya itu tampak sumringah.

"Setelah itu, ayo kita pergi nonton film juga." Lanjut Sherly.

Rencana itu sudah disusun dengan rapi dan mereka semua telah sarapan kemudian bergegas bersiap-siap untuk pergi.

"Selamat pagi Nona." Ada sebuah mobil yang berada di depan rumah ketiganya.

"Sherly, apakah Papa mu yang mengatur semua ini?" Tanya kedua sahabatnya seraya melihat kearah mobil mewah itu.

"Kenapa? Apa kalian berdua ingin pergi menggunakan bus saja? Jika kalian mau kita bisa...."

Mereka semua memang selalu bepergian menggunakan bus atau taksi.

"Tidak, tidak... Ayo masuk ke dalam mobil." Ucap kedua sahabat Sherly.

Jadi mereka bertiga masuk ke dalam mobil mewah itu.

Para penjaga itu menutup pintu mobil.

"Tuan dan Nyonya, berkata untuk memberikan ini kepada Nona dan teman-teman Nona." Ucap supir.

Mereka semua diberikan sebuah hadiah.

"Guys, ambil ini. Ayo kita buka hadiah ini bersama-sama." Ucap Sherly setelah memberikan hadiah itu kepada teman-temannya.

Mereka lantas membuka hadiah itu.

"Wah ini adalah tas limited edition. Katakan terima kasih kepada orang tuamu dari kami." Ucap kedua sahabat Sherly.

Mereka bertiga mendapat tas yang sama dengan warna yang berbeda.

"Aku suka warna hitam, tapi aku malah mendapatkan warna merah." Ucap Bella.

"Kalau begitu, ayo tukar dengan milikku yang berwarna hitam." Ucap Sherly.

Sherly dan Bella pun bertukar tas.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!