Di perusahaan Xander group...
"Dia benar-benar gadis yang bodoh." Ucap Xander yang penuh dengan kemarahan.
"Bos, kita ada meeting nanti." Ucap asisten Xander.
"Aku tahu." Ucap Xander seraya berdiri dan melihat keluar jendela di ruangannya.
Di dalam ruangan para karyawan...
"Bos sedang bad mood hari ini. Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Semua karyawan tampak sangat gugup dan ketakutan.
"Tidak tahu siapa yang akan dipecat kali ini oleh Bos." Ucap manager kepada para karyawan lainnya.
"Baiklah, berhenti bicara. Meeting akan dimulai dalam waktu 10 menit lagi. Sekarang ayo kita semua pergi ke ruangan meeting." Ucap asisten Xander.
Di dalam ruangan meeting, semua orang terdiam dan menunggu kedatangan Xander.
Xander memasuki ruangan meeting. Seketika atmosfer dalam ruangan mulai memanas.
Semua orang berdiri dan memberi salam kepada Xander. Dia menatap semua orang yang ada di dalam ruangan dengan tatapan mematikan.
"Duduk." Ucap Xander dengan suara tegas seraya duduk di kursi miliknya.
"Bos, ini adalah semua total pendapatan yang kita dapat saat ini. Dan setelah membandingkan semuanya dengan data tahun lalu, ada peningkatan...."
Dan meeting pun di mulai dengan para manager dan karyawan yang mulai memaparkan data-data hasil penjualan, keuntungan, juga yang lainnya.
Tiba-tiba....
"Siapa yang sudah membuat ini?" Ucap Xander seraya mengangkat dan menunjukkan sebuah file pada semua orang yang ada di dalam ruangan meeting.
"Bos, saya...." Ucap seorang pria yang tampak berdiri gugup.
"Apakah ini caramu menyiapkan rencana bisnis?" Ucap Xander dengan suara yang marah seraya membuang file itu ke wajah pria itu.
"Maafkan saya Bos." Ucap pria itu dengan gemetar.
Sementara para karyawan yang lain hanya bisa menunduk takut.
"Aku mau laporan yang baru." Ucap Xander seraya merobek file itu dan membuangnya ke lantai.
"Meeting berakhir." Lanjut Xander kemudian meninggalkan ruangan meeting dengan wajah penuh kemarahan.
Sementara itu di rumah Sherly....
"Guys, Kevin memegang kepalaku. Aku sangat bahagia." Ucap Sherly melompat di dalam rumah dimulai sejak saat mereka tiba di rumah.
"Oh ya Tuhan, liat dia. Kevin hanya menyentuh kepalanya, dan hal itu membuat dia sangat bahagia." Ucap Bembi yang duduk di sofa dan melihat Sherly yang melompat kesana dan kemari.
"Karena itu merupakan cinta bertepuk sebelah tangan, dan tentu saja dia akan bahagia. Ambil ini, ini sangat panas." Ucap Bella yang memberikan sebuah mi instan cup kepada Bembi.
"Sherly, berhentilah melompat dan kemari lah, ambil ini atau mi ini akan dingin nanti." Ucap Bella lagi.
Bembi dan Bella mulai makan mi cup mereka.
"Baiklah." Ucap Sherly melompat tapi kemudian dia terjatuh di detik berikutnya.
"Aaahhh...." Teriak Sherly.
"Heii...." Ucap Bembi dan Bella yang berlari kearah Sherly.
Mereka berdua lalu membantu Sherly untuk berdiri.
"Apakah kau mematahkan tulang mu?" Ucap Bembi tertawa.
"Kau ini!" Ucap Sherly tampak marah.
"Aku sudah mengatakan kepadamu untuk berhenti melompat. Tapi kau terus saja melompat seperti anak kecil berusia 5 tahun." Ucap Bella memukul kepala Sherly.
Malam pun berlalu dengan begitu tenang.
Keesokan paginya, mereka bertiga seperti biasanya bangun dan lebih dulu sarapan, kemudian pergi ke kampus.
Di universitas Hudson...
"Sherly tiba....." Semua orang menunjuk ke arah mobil Sherly.
"Mereka semua sangat menyebalkan." Ucap Bembi dan Bella yang melihat kearah luar jendela dari dalam mobil.
"Iya, mereka sangat menyebalkan, selalu saja melihat kepada orang kaya untuk mengambil keuntungan." Ucap Sherly seraya memarkirkan mobilnya saat Bembi dan Bella sudah keluar lebih dulu dan menunggu dirinya.
Sherly lalu keluar dari dalam mobilnya dan mendekati kedua sahabatnya itu.
"Ayo pergi." Ucap Sherly.
Mereka bertiga pun lalu masuk ke dalam kelas.
Di dalam kelas...
"Membosankan sekali." Ucap Sherly.
Dia dan kedua temannya duduk dan tampak sibuk menggunakan ponsel mereka.
"Sherly!" Ucap Kevin yang tampak masuk ke dalam kelas.
"Kevin?" Ucap Sherly seraya menyembunyikan ponselnya.
"Apa yang kau lakukan disini? Apakah kau tidak punya mata kuliah?" Tanya Sherly kepada Kevin.
Bella dan Bembi terlihat menahan tawa mereka.
"Aku akan belajar di kelas ini mulai dari hari ini dan seterusnya. Sebenarnya seorang mahasiswa dari kelas ini dan aku bertukar kelas jadi..." Ucap Kevin.
"Oh senang melihatmu disini." Ucap Sherly memotong ucapan Kevin dengan wajahnya yang tampak begitu senang.
"Aku tidak begitu familiar dengan orang-orang yang ada di kelas ini, kecuali dirimu. Jadi aku harap kau bisa membantuku." Ucap Kevin.
"Tentu saja, aku akan selalu bebas untuk bisa membantumu." Ucap Sherly yang tampak begitu baik kepada Kevin.
"Kau bisa duduk disini." Ucap Sherly seraya menunjuk ke arah meja yang berada di depannya.
"Baiklah." Ucap Kevin seraya menaruh tasnya di atas meja.
"Tapi kenapa dari sini tidak diisi orang lainnya?" Tanya Kevin.
Barisan bangku itu memang tidak diduduki oleh mahasiswa lainnya, karena barisan itu memang sengaja dibuat sebagai pembatas.
"Ah?...." Sherly hanya memperlihatkan senyuman gugupnya, tentu saja karena dialah orang yang tidak menginginkan mahasiswa lainnya untuk duduk di barisan itu.
"Sebenarnya ini adalah di mana kami biasa duduk sebelumnya." Ucap Bella membantu Sherly untuk menjawab pertanyaan Kevin.
"Oh...!!" Kevin tersenyum.
"Mari, biarkan aku memperkenalkan mu kepada semua orang disini." Ucap Sherly seraya menarik Kevin menuju depan kelas.
Sherly menepuk meja dengan keras membuat semua orang berhenti melakukan apa yang tengah mereka kerjakan dan melihat ke arahnya.
"Semuanya, ini adalah Kevin seorang teman baikku." Ucap Sherly, sementara Kevin melambaikan tangannya kepada semua orang memberikan senyuman canggung nya.
"Aku harap semua orang akan bersikap baik kepadanya." Ucap Sherly seraya memberikan tatapan mematikan kepada semua orang. "Kalau tidak, kalian tahu aku akan merasa tidak senang." Lanjut Sherly seraya tersenyum mematikan.
"Hai Kevin!" Beberapa orang laki-laki melambaikan tangan padanya.
"Hai." Ucap Kevin yang tampak bahagia.
"Ayo kembali duduk di tempat kita." Ucap Sherly, sementara semua orang menatap ke arah mereka.
"Bukankah itu adalah pemuda yang disukai oleh Sherly?"
Gosip tentang Sherly pun dimulai.
"Eheeemmm...." Ucap Sherly seraya menatap ke arah mereka.
"Aku akan mengambil sesuatu dari loker ku." Ucap Kevin seraya berjalan keluar dari dalam kelas.
"Hei kau orang bodoh! Jika aku mendengarkan gosip apapun lagi, aku akan menaruh lem di semua mulut kalian." Teriak Sherly kepada semua orang yang ada di dalam kelas. "Dan kau, aku akan memberikanmu kecoa sebagai makan siang mu, jika kau tidak berhenti bergosip."
Kemudian saat Kevin masuk ke dalam kelas, semuanya kembali normal. Kevin berjalan ke arah kursinya dan mulai duduk.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments