Seantero sekolah menjadi heboh ketika melihat seorang pria ber-Jas memasuki area sekolah dengan gagahnya. Rambut ikal, hidung macung dan bibir tebal sexy, di tambah lagi penampilan pria tersebut sangat elegant dan kaca mata hitam bertengger di hidungnya. Setiap para siswi memandang sangat terpesona.
Bisik-bisik mulai terdengar, "Siapa itu? Tampan sekali."
Namun pria tersebut tidak menghiraukan bisik-bisik yang memuji dirinya. Ia terus berjalan melewati para siswi yang seolah terpaku ketika melihat dirinya. Tujuannya adalah satu, ke ruang pertemuan, memenuhi panggilan kepala sekolah.
Yap, Aiden Clark nama pria tersebut.
*
*
"Ica maafkan aku," ucap Anaya tulus ketika mereka berada di ruang pertemuan di sekolah tersebut. Ica menundukkan kepala. Tidak menjawab, di sampingnya sang ibu yang turut hadir di sana memenuhi panggilan kepala sekolah.
"Jadi ini siswi yang sudah membuat kamu kehilangan beasiswa?!" tanya Ibu Ica kepada putrinya yang sejak tadi menundukkan kepala.
"Tante maafkan aku," ucap Anaya tulus.
"Maaf-maaf! Kamu tidak tahu seberapa susahnya Ica untuk mendapatkan Beasiwa untuk melanjutkan pendidikannya, dan dengan mudahnya kamu meminta maaf?!" Ibu Ica meluapkan kekesalannya yang sudah dari tadi malam meledak.
Anaya menundukkan kepala. Dirinya salah, tidak seharus ia melibatkan Ica.
"Namanya juga anak tidak tahu diri! Seenak udelnya saja!" sahut Mamanya Angel dengan sinis.
"Hentikkan perdebatan ini! Anaya mana orang tuamu? Kenapa belum hadir?" tanya Kepala Sekolah kepada Anaya.
"Mungkin mereka masih sibuk," jawab Anaya.
"Sibuk apa? Sibuk nyangkul? Dasar orang susah!" sahut Mama Angel lagi.
"Nyonya! Jangan mentang-mentang Anda adalah donatur terbesar di sekolah ini, Anda bisa berkata seenaknya!" tegas Kepala sekolah yang sudah tidak tahan mendengar ucapan pedas dari wanita glamour itu.
Mama Angel memalingkan wajah kesal, sembari mendekap tas mewah yang ada di pangkuannya.
"Awas saja aku akan mengadukan semua ini kepada suamiku!" kesal Mamanya Angel di dalam hati.
Kepala sekolah memerintahkan Anaya untuk menghubungi orang tuanya. Anaya menurut, lalu menghubungi ayahnya.
"Beliau sudah berada di koridor sekolah, Pak," ucap Anaya, memasukkan ponselnya ke dalam tas.
"Oke, kita tunggu!" jawab kepala sekolah.
Tidak berselang lama seorang pria memasuki ruang pertemuan tersebut dengan gagahnya.
Semua orang di sana menoleh dan terpesona dengan pria tersebut, kecuali Anaya. Bahkan Kepala sekolah saja sampai melongo.
"Tu-tuan." Kepala sekolah tersadar jika pria tersebut adalah pria penting.
Aiden mendudukkan diri di samping Anaya, tanpa memedulikan semua tatapan yang mengarah kepadanya.
Ica terpaku menatap Aiden. Dalam hati bertanya. "Apakah itu Ayahnya Anaya?"
"Tunggu apa lagi? Bisa di mulai?" tanya Aiden sembari melirik jam tangan mewah yang melingkar di tangan kanannya.
Mama Angel terkesiap. Sebagai kalangan atas, tentu saja dia tahu pria tampan yang duduk di seberangnya itu.
"Jadi, Anda ini orang tua dari Anak ini?" tanya Mama Angel sembari menunjuk Anaya.
"Kenapa Tante? Terkejut ya?" cibir Anaya.
"Yang sopan, Anaya!" tegur Aiden.
"Asal Daddy tahu, Tante menor ini sudah menghinaku. Bahkan menghina Daddy, mengatakan jika pekerjaan Daddy menyangkul," adu Anaya.
"Benarkah?" Aiden menaikan sebelah alisnya dan menatap dingin.
"Ti-tidak, Tuan, mungkin anak Anda salah dengar," jawab Mamanya Angel, wajahnya pucat pasi.
Tatapan Aiden semakin dingin dan tajam. Lalu mengalihkan pandangannya kepada Kepala sekolah.
"Jadi selesaikan yang ingin di selesaikan! Aku tidak cukup waktu untuk meladeni mulit sampah seperti dia!" Aiden menunjuk Mama Angel dengan emosi.
***
Maaf semuanya, slow update, karena lagi fokus mau tamatin Daddy Dante. Terima kasih semuanya.❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
LENY
HRS DIGITUIN ORANG SOMBONG SEPERTI MM ANGEL INI PINGIN NABOK MULUTNYA IH
2025-03-04
0
Qorie Izraini
nyahok lo kan ..
maka jd orang jangan sobong..diatas langit msh ada langit
2023-12-18
0
Aulia Regina Putri1301
langsung ciuut kan lht dadynya anaya
2023-02-18
2