SCUA-Bab 12

“Are you okey?” Gerlard bertanya sembari menyerahkan tisu basah kepada Anaya.

Anaya menerima tisu tersebut lalu mengusapkan ke wajahnya yang terkena siraman jus jeruk.

“Seperti yang kamu lihat,” jawab Anaya dengan ketusnya. Membuang tisu yang sudah ia pakai itu ke tempat sampah.

Saat ini keduanya sedang berada di ruang musik. Mereka duduk berhadapan. Gerald memandang wajah Anaya yang cantik tanpa berkedip.

“Kenapa?” tanya Anaya merasa di perhatikan oleh Gerald.

Gerald gelagapan lalu berdehem pelan seraya memalingkan wajahnya.

“Rambut lo juga basah. Apa tidak lengket jika di bersihkan?” tanya Gerald sembari menunjuk rambut hitam Anaya yang terurai indah.

“Tidak apa-apa,” jawab Anaya, lalu segera menepis tangan Gerald yang terulur ingin menyentuh rambutnya.

“Sorry,” ucap Gerald lalu menarik tangannya yang terasa gatal, ketika melihat rambut Anaya menutupi kedua telinga, rasanya ia ingin menyelipkan rambut tersebut ke belakang telinga gadis itu.

“Kenapa pihak sekolah tidak menegur ketiga wanita bar-bar itu?” tanya Anaya.

“Dan kenapa kamu bisa mempunyai penggemar yang fanatik hingga menyerang orang lain?” tanya Anaya sembari menggelengkan kepala. Tidak habis pikir dengan sekolah itu.

Gerald menaikkan kedua bahunya. Masa bodo!

Lalu pemuda tersebut berjalan menuju alat musik piano yang ada di tengah ruangan tersebut.

“Gue dengar lo suka bermain musik?” tanya Gerald kepada Anaya.

“Iya,” jawab Anaya.

Bagaimana bisa pemuda itu mengetahui tentang dirinya? pikir Anaya.

“Bagaimana kalau kita battle?” tantang Gerald, sembari menatap Anaya dengan senyuman yang mengejek.

“Ck! Siapa takut!” Anaya beranjak dari duduknya, berjalan mendekati Gerald, lalu duduk di samping pemuda itu.

Gerald membalikkan not piano yang ada dihadapan mereka. Sebuah lagu dari Bunga Cintra Lestari-Karena aku cinta kau, yang akan mereka bawakan untuk battle.

“Ready?” tanya Gerald.

“Yeah, kamu dulu,” jawab Anaya.

Kedua tangan mereka sudah berada di atas tuts piano, bersiap untuk memainkannya bersamaan.

Denting suara tuts piano yang di mainkan terdengar begitu indah memenuhi seluruh ruangan musik tersebut.

Gerald mulai bernyanyi terlebih dahulu.

Jika ada yang bilang kulupa kau

Jangan kau dengar

Jika ada yang bilang kutak setia

Jangan kau dengar

Banyak cinta yang datang mendekat

Kumenolak

Semua itu karena kucinta kau

Anaya tersenyum menatap Gerald dari samping. Kenapa dirinya menjadi tersipu malu? Seolah Gerald sedang bernyanyi untuk dirinya.

Gerald mempunyai kecintaan kepada musik yang luar biasa, sama seperti Anaya, yang ingin menjadi penyanyi sukses dan terkenal dengan segala kekurangannya.

Jika ada yang bilang kutak baik

Jangan kau dengar

Jika ada yang bilang kuberubah

Jangan kau dengar

Banyak cinta yang datang mendekat

Kumenolak

Semua itu karena kucinta kau

Kau ...

Gerald menatap Anaya, seolah berkata. “Giliranmu bernyanyi.”

Anaya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian ia bernyanyi menyambung lirik yang dinyanyikan Gerald sebelumnya.

Saat kau ingat aku, kuingat kau

Saat kau rindu, aku juga rasa

Kutahu, kau selalu ingin denganku

Kulakukan yang terbaik, yang bisa kulakukan

Tuhan yang tahu kucinta kau

Jika kau tak percaya padaku

Sakitnya aku

Jika kau lebih dengar mereka

Sedih hatiku

Gerald terkejut ketika mendengar suara Anaya yang sangat merdu. Ia menatap kagum pada Anaya. Sudah cantik, cerdas dan juga pandai bernyanyi. Tanpa sadar Gerald mengagumi Anaya dalam diam.

Di ambang pintu ada seseorang yang sedang memerhatikan dua murid tersebut. Lalu bertepuk tangan, membuat Gerald dan Anaya langsung menghentikan jari-jari mereka yang menekan tuts-tuts piano. Mereka menoleh bersamaan, melihat ke arah sumber suara.

“Pak!” Anaya dan Gerald lalu bernjak dari duduknya dan memberi hormat kepada guru musik pria yang masih terlihat muda dan gagah.

“Aku tidak menyangka mempunyai dua murid yang sangat berbakat,” ucap Guru tersebut yang bernama Candra.

“Maaf, kami lancang karena sudah menggunakan kelas ini tanpa seizin Bapak,” ucap Anaya tulus.

“Tidak apa-apa. Saya malah senang,” jawab Pak Candra.

“Ayo duduk, kebetulan saya sedang mencari murid berbakat seperti kalian,” ucap Pak Candra.

“Maksud Bapak?” tanya Gerald, ketika mereka sudah duduk di kursi masing-masing.

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

yes....cinta mulai bersemi ya Gerald...😊😊😊

2023-09-15

0

Aulia Regina Putri1301

Aulia Regina Putri1301

wahhh jatuh cinta pda pandangan pertama

2023-02-18

2

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

widiih bkl terus berduaan dunk yaa

2023-01-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!