SCUA-Bab 5

Anaya membuka sedikit pintu ruangan tersebut, mengintip ke dalam ruangan yang di penuhi dengan berbagai macam alat musik.

Suara piano itu terdengar begitu indah, Anaya sampai terpaku di sana menatap punggung seorang siswa yang sedang bermain piano dengan begitu lihai.

"Shhh!" Anaya mendesis karena ia lupa jika akan ke toilet untuk buang air kecil yang sudah terasa di ujung. Dengan terpaksa Anaya segera beranjak dari sana menuju toilet.

*

*

"Hei, kenapa kamu lama sekali?" tanya Ica ketika Anaya sudah duduk di bangkunya.

"Tadi aku mendengar suara piano yang sangat indah dari dalam ruangan musik," jawab Anaya.

"Oh, My God! Kamu bertemu dengan Gerald?!" pekik Ica tertahan.

Anaya menggeleng sebagai jawaban.

"Uh, syukurlah. Jika kamu bertemu dengannya segeralah mengehindar," ucap Ica.

"Iya," jawab Anaya mengangguk pelan.

Bel sekolah berbunyi dua kali bertanda jika waktu istirahat sudah habis. Seluruh murid kembali ke kelasnya masing-masing, duduk dengan rapi karena jam pelajaran akan di mulai lagi.

Kecuali seorang siswa yang masih berada di ruanga musik yang sedang sibuk mencoret-coret sebuah kertas menyobeknya dan membuangnya ke tempat sampah dan ia melakukanya sampai berulang kali, sepertinya siswa tersebut sedang sangat kesal.

"Ck! Otak gue kenapa selalu nge-blank?!" kesalnya ingin menciptakan sebuah lagu namun selalu gagal.

"Rald! kamu di panggil kepala sekolah," ucap teman sebangkunya yang bernama Lucky yang mempunyai julukan si londo kampung. Wajahnya yang bule namun bahasanya medok khas jawa tengah.

"Apa lagi sih?!" jawab Gerald seraya menoleh ke temannya yang berdiri di ambang pintu.

"Ya mbuh ora mudeng! (Ya nggak tahu!)" jawab Lucky sembari mengedikkan kedua bahunya bersamaan.

"Lo kalau ngomong jangan pakai bahasa planet!" kesal Gerald seraya beranjak dari duduknya.

"Wah penghinaan ini! Kamu tahu arti Bhineka Tunggal Ika?" tanya Lucky.

"Apa ya? Lupa gue," jawab Gerald.

"CK! Begini kalau sekolah sampai pintu gerbang doang! Otakke dedel! (Bodoh)" umpat Lucky sambil menunjuk Gerald yang berdiri tidak jauh darinya.

"Bacot lo! Gue cabut dulu, mau menghadap kepala sekolah," ucap Gerald lalu segera berlalu dari sana.

"Ya, hati-hati semoga kamu ndak di telan hidup-hidup sama singo barong," seru Lucky kepada Gerald yang sudah menjauh dari pandangannya.

*

*

*

"Sudah tiga bulan lebih kamu menunggak uang sekolah dan juga sering bolos! Kamu ini mau jadi apa?!" Kepala sekolah rasanya ingin menjambak rambutnya sendiri lantaran kesal dengan siswanya yang paling badung itu.

"Saya mau menjadi musisi terkenal, Pak," jawab Gerald.

"Diam kamu! Aku tidak bertanya kepada kamu!" sentak kepala sekolah.

"Lah, tadi 'kan Bapak bertanya," ucap Gerald.

"Diam kamu diam! Bapak akan menghubungi kedua orang tuamu!" ucap Kepala sekolah.

"Hubungi saja, seperti biasa mereka tidak akan peduli denganku," jawab Gerald dengan santainya.

Ia menunggak uang sekolah bukan karena tidak mempunyai uang, namun ia sengaja melakukannya hanya untuk mencari perhatian kedua orang tuanya yang sibuk dengan bisnis mereka.

"Kembali ke kelas sana! Ingat jangan kabur lagi!" ucap Kepala sekolah, merasa kasihan dengan muridnya itu yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tua.

"Baik, Pak, terima kasih," ucap Gerald, beranjak dari duduknya menuju kelasnya.

Ia malas untuk belajar, ia lebih suka bermain musik sekaligus untuk mengibur hatinya yang terasa kesepian.

Terpopuler

Comments

lili

lili

ceritanya seru

2024-01-15

0

Aulia Regina Putri1301

Aulia Regina Putri1301

😂😂😂

2023-02-18

2

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

tuh kan, agk agk nya iye nich

2023-01-03

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!