SCUA-Bab 17

"Berapa ganti rugi yang harus aku bayar?" tanya Aiden kepada Mama Angel.

"Ti-tidak perlu, Tuan," jawab Mama Angel terbata.

"Loh, kok tidak perlu? Bukankah Anda menginginkan ganti rugi karena Anaya telah membuat putri Anda terluka?" Kepala sekolah menyudutkan Mama Angel.

Mama Angel memberi kode kepada kepala sekolah agat tetap diam.

"Jadi?" Aiden menatap Mama Angel dan kepala sekolah bergantian.

"Maaf, Tuan, saya—" ucapan Mama Angel terhenti ketika Anaya memotongnya.

"Kalau tidak mau ya sudah. Jadi urusan kita selesai 'kan?" tanya Anaya, tersenyum kemenangan.

Dasar rubah licik! Umpat Mama Angel di dalam hati.

"Bagaimana Nyonya?" tanya kepala sekolah kepada Mama Angel yang diam saja tidak menjawab.

"Iya, tapi saya tetap mencabut beasiswa Ica," ucap Mama Angel menatap Ica dan Ibunya bergantian, ia bergidik jijik karena melihat ibunya Ica yang tampak lusuh.

"Tidak bisa beg—" Ibu Ica ingin protes namun langsung di hentikan oleh Ica.

"Jangan, Bu. Hidup kita sudah susah, dan akan bertambah susah jika melawan mereka," ucap Ica sembari menggenggam sebelah tangan ibunya.

"Ini semua karena anak itu!!" geram Ibu Ica sembari menunjuk Anaya dengan perasaan kesal dan marah. Sedangkan Anaya menundukkan kepalanya, merasa bersalah.

Aiden menghela nafasnya dengan kasar, seraya menatap Mama Angel. "Jika Anda ingin berhenti menjadi Donatur di sekolah ini juga tidak apa-apa," ucap Aiden dingin, membuat wanita menor itu gelagapan.

"Bukankah Istriku juga sudah menjadi Donatur di Sekolah ini? Tapi kenapa sikap Anda berbeda seperti ini? Apakah karena Dana yang diberikan oleh istriku kurang banyak?" tanya Aiden geram kepada kepala sekolah yang mati kutu.

"Ah, percuma berbicara dengan sampah seperti kalian!" geram Aiden.

Ia sebenarnya tidak pernah berkata kasar kepada siapa pun, tapi yang di hadapi saat ini adalahh orang yang gila kekuasaan, membuat Aiden sangat geram.

*

*

"Anaya terima kasih," ucap Ica kepada Anaya.

Walaupun Beasiswanya di cabut, namun Aiden bersedia membayar biaya sekolah Ica sampai tamat sekolah.

Ica dan Ibunya merasa lega dan sangat bersyukur karena masih ada orang baik dan peduli mereka.

"Jangan berterima kasih kepadaku, Ca, karena ayahku yang sudah membantu," jawab Anaya.

"Om, terima kasih," ucap Ica kepada Aiden yang terlihat sangat tampan membuat hatinya menjadi ser-seran.

Aiden mengangguk saja sebagai jawaban.

Ibu Ica mengucapkan banyak terima kasih, dan tidak pula meminta maaf kepada Anaya dan Aiden karena sudah berkata kasar.

Mama Angel kalah dan tidak bisa melawan Aiden yang di atas segalanya. Kepala sekolah pun merasa malu karena tindakannya karena selama ini sudah membedakan kasta seseorang.

Urusan mereka selesai dan berakhir damai.

Ica dan Anaya mulai besok boleh masuk sekolah seperti biasanya.

Dan mereka ber-empat saat ini berada di koridor sekolah yang terlihat sepi karena para murid sudah memasuki kelas, mengikuti mata pelajaran.

"Kalau begitu kami permisi dulu, Tuan, Naya, dan terima kasih banyak," ucap Ica pamit undur diri.

"Sama-sama. Bye, Ica." Anaya melambaikan tangannya kepada Ica yang berjalan menjauh darinya.

"Daddy sengaja ya?!" geram Anaya ketika Ica dan Ibunya sudah sangat jauh dari pandangan mata.

"Hah? Kenapa?" Aiden menatap putrinya heran.

"Pakai Jas! Pakai kaca mata hitam! Dandan keren! Mau caper sama cewek-cewek di sini?! Bahkan temanku Ica sampai nggak kedip melihat Daddy!" sungut Anaya, sembari menarik ujung Jas Aiden, keluar dari area gedung sekolah.

"Akan aku adukan kepada Mommy!" kesal Anaya.

"Astaga, kamu marah karena Daddy terlihat tampan?" Aiden gemas dengan putrinya, kemudian pasrah saja ketika Anaya menarik dirinya menuju parkiran sekolah, di mana mobil mewahnya ada di sana.

"Anaya!" seru Gerald dari kejauhan.

***

Visual Daddy Aiden, masih Hot ya😂

Anaya❤

Gerald❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***