"Aku tidak membutuhkan harta kalian! Apakah kalian pernah berpikir dengan kebahagiaanku?" Gerald menjawab ucapan ayahnya.
"Kamu bertanya apa?! Justru kami setiap hari selalu memikirkan kebahagiaan kamu, maka dari itu kami akan bekerja keras demi kamu Gerald!" ucap Papa Gerald.
"Sudah, jangan berdebat lagi. Gerald, sekarang kamu masuk ke kamar dan bersihkan diri kamu," ucap Sang Mama menghentikan peredebatan itu.
Gerald membuang nafas kasar. Lalu berjalan memasuki kamarnya dengan perasaan kesal.
"Kenapa mereka selalu ngukur segalanya dengan uang? Apakah mereka tidak pernah memikirkan kebahagiaanku?! Aku juga membutuhkan kasih sayang kalian, bukan hanya uang!" geram Gerald, ketika sudah sampai di dalam kamarnya. Menjatuhkan diri di atas tempat tidurnya, sambil menatap langit-langit kamar, tidak berselang lama dirinya terpejam.
*
*
*
Jika Gerald tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanyam berbeda dengan Anaya yang mendapatkan kasih sayang yang berlimpah dari keluarganya.
"Bagaimana sekolahmu hari ini?" tanya Aiden kepada putrinya yang bersandar di lengannya sembari membaca buku novel.
"Sejauh ini berjalan dengan lancar, Dad," jawab Anaya yang fokus pada novel yang ia baca.
"Oke, katakan kepada Daddy jika ada yang membullymu lagi," ucap Aiden seraya mengusap pucuk kepala putrinya dengan kasih dan sayang.
Anaya mengangguk sebagai jawaban.
"Sudah malam Anaya. Tidur sana," ucap Aiden kepada putrinya, ketika ia melihat istrinya memasuki kamar.
"No! Masih sore, baru jam 8 malam. Aku masih ingin bersama Daddy," jawab Anaya yang tidak ingin beranjak dari sisi ayahnya barang sedikit pun.
Aiden menghela nafas kasar. Padahal dirinya ingin bermesraan dengan istrinya. Tapi apa daya jika anak gadisnya sudah mengurungnya seperti ini.
"Baiklah, Daddy akan menemanimu sampai mengantuk," ucap Aiden.
"Nah, itu baru pilihan yang bagus," jawab Anaya seraya mengangkat salah satu ibu jarinya.
A few moment later.
"Hoam. Daddy aku mengantuk. Gendong aku ke kamar," rengek Anaya seperti anak kecil, lalu meletakkan buku novel yang ia baca di atas meja ruang tengah.
"Baiklah." Aiden membelakangi Anaya, lalu menepuk punggungnya.
"Punggung Daddy adalah yang terbaik," ucap Anaya ketika sudah di gendong oleh Aiden.
"Jelas, karena Daddy adalah pria yang terbaik di dunia ini," jawab Aiden membanggakan dirinya sendiri. "Apakah anak Daddy sudah punya kekasih?" tanya Aiden, berjalan menuju kamar putrinya yang ada di lantai atas.
"No, aku tidak ingin punya kekasih. Terlalu rumit!" jawab Anaya.
"Daddy setuju denganmu. Jika ada pria yang menyukaimu, suruh berhadapan dengan Daddy lebih dulu, paham?!" ucap Aiden dengan tegas.
"Yes, Daddy," jawab Anaya yang sudah memejamkan mata di gendongan ayahnya.
Aiden merebahkan putrinya di atas tempat tidur yang di balut dengan sprei dan badcover berwarna pink.
"Mimpi indah, Hone," ucap Aiden kepada putrinya yang sudah terlelap. Kemudian, ia melespaskan ABD yang menempel di kedua telinga putrinya dan meletakkannya di atas nakas.
Masih merasa sedih jika mengingat kondisi Anaya. "Kelak kamu akan menjadi wanita yang sangat sukses," ucap Aiden dengan perasaan sedih, lalu mengecup kening putrinya, sebelum keluar dari kamar tersebut.
Aiden mengusap kedua sudut matanya yang basah. "Dia adalah wanita yang kuat dan hebat," ucap Aiden, berjalan menuruni tangga, menuju kamarnya.
"Dia sudah tidur?" tanya Gwen kepada suaminyan yang memasuki kamar.
"Ya, sayang," jawab Aiden.
"Kenapa wajahmu terlihat murung?" tanya Gwen, sembari menepuk sebelah sisinya yang kosong, bertanda jika Aiden harus merebahkan dirinya di sana.
"Seperti biasa, aku rapuh jika mengingat kondisi Anaya," jawab Aiden, memeluk istrinya dengan erat.
"Kita semua merasakan hal yang sama, tapi Anaya sudah menjelma menjadi gadis yang sangat kuat," jawab Gwen.
"Anaya mempunyai teman baru bernama Ica. Kamu harus selidiki latar belakangnya," ucap Gwen kepada suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Yuliana Purnomo
heeemm seprotektif itu orang tua Naya??? kalau berkaitan dgn anak gadis nya
2024-09-07
0
lili
nangis dah 😭😭😭
2024-01-15
1
Dede Suryani
mewkkkk
2024-01-11
0