SCUA-Bab 11

Hari berlalu dengan begitu cepat. Semenjak di hukum bersama membersihkan toilet sekolah. Gerald dan Anaya semakin terlihat dekat.

“Kenapa kamu berdekatan dengannya?” tanya Ica dengan nada kesal.

“Dia baik, Ca. Kamu suka sama dia?” jawab Anaya.

“Dih! Walau pun dia tampan dan tajir. Aku tidak tertarik dengan dia,” jawab Ica.

“Masak?” Anaya tidak percaya, ia menggoda temannya itu.

“Iya!” jawab Ica.

“Aku hanya khawatir jika kamu jadi sasaran Trio Racun, mereka bar-bar dan akan menyerang siapa saja yang mendekati Gerald. Terserah jika kamu tidak percaya, yang penting aku sudah mengingatkan,” ucap Ica, kini mereka berdua berjalan menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

“Terima kasih, atas semua perhatianmu,” jawab Anaya.

“Hei! Kita ini teman, dan sudah sepatutnya saling perhatian,” jawab Ica.

Mereka memilih meja yang kosong di sudut kiri kantin tersebut. Ica memesan makanan sedangkan Anaya memesan minuman.

Di kantin tersebut terlihat sangat ramai para murid yang mengisi perut mereka yang keroncongan.

“Ini yang aku sukai di sini. Baksonya mantap banget,” ucap Ica, sambil menambahkan kecap, sambal, dan saos sebagai bumbu racik ke dalam mangkok baksonya itu.

“Jangan banyak-banyak sambalnya, nanti perutmu sakit.” Anaya mengingatkan. Namun tidak di dengar oleh Ica.

“Mari makan,” ucap Ica dan diangguki oleh Anaya. Mereka berdoa lebih dulu sebelum menyantap makanan mereka.

Lagi enak-enak makan, tiba-tiba ada tiga orang siswi mendekati meja Anaya dan Ica.

Ya, mereka adalah Trio Racun.

Ica menendang kaki Anaya, sebagai tanda jika temannya itu harus melarikan diri.

Namun Anaya bergeming, dan dengan santai tetap melanjutkan makannya.

“Jadi ini murid baru yang sudah berani mendekati Gerald?!” desis siswi yang di yakini adalah ketua geng tersebut.

BRAK!

Siswi tersebut menggebrak meja dengan kuat, ketika merasa di abaikan oleh Anaya.

“Lo tuli? Budek?!” bentak Siswi tersebut.

Jantung Ica rasanya sudah mau copot. Di kantin yang tadinya terdengar riuh suara murid yang mengobrol kini menjadi senyap. Semua mata memandang ke arah Anaya.

Anaya menghela nafas panjang, seraya mendongak dan menatap datar tiga Siswi yang berdiri di dekat mejanya. Anaya membaca nametag yang terpasang di baju mereka.

Alice, Angel, Bonita.

Dan yang bernama Angel di yakini Anaya adalah ketua geng tersebut, yang baru saja membentaknya.

“Memang kenapa kalau aku dekat dengan Gerald? Kamu marah? Cemburu?” tanya Anaya dengan santainya.

“Kurang ajar! Gerald itu milik gue!” bentak Angel.

“Benarkah? Tapi, sayang sekali kamu tidak di akui olehnya,” jawab Anaya lagi.

Angel menggeram kesal, tangannya terkepal kuat, lalu mengambil jus jeruk yang ada di atas meja tersebut.

BYUR!

Angel menyiram wajah Anaya dengan jus jeruk tersebut.

“Lo nggak tahu siapa gue di sini! Berani banget lo berkata seperti itu!” maki Angel.

“Hajar saja Ngel, jangan di kasih ampun,” Alice dan Bonita bersamaan. Mem-provokatori temannya itu.

“Hei! Anaya nggak salah!” ucap Ica membela Anaya, sembari menyerahkan tisu kepada Anaya agar temannya itu membersihkan wajahnya.

“Diam kamu! Dasar cupu!” umpat Angel sembari menuding Ica.

Anaya beranjak dari duduknya, menatap tajam ketiga siswi itu. “Aku nggak peduli kalian siapa. Memang kamu pikir, aku akan takut dengan wanita seperti kalian ini?” Anaya memperhatikan wajah Angel dengan intens.

“Wah! Cari perkara dia, Ngel!” kedua temannya semakin gencar untuk memprovokasi Angel.

“Bacot!” umpat Angel, tangannya terangkat ingin menampar Anaya, namun tangan terhenti ketika Gerald menahan pergelangan tangannya.

“Rald,” ucap Angel.

“Jangan pernah membuat keributan lagi, Ngel!” desis Gerald, menatap tajam Angel, lalu menarik Anaya menjauh dari sana.

“Gerald!!” teriak Angel dengan perasaan kesal.

“Well, inilah difinisi cewek nggak tahu diri. Jadi cewek itu yang elegant, seperti Anaya. Nggak seperti kalian yang selalu mencari keributan demi mendapatkan perhatian para siswa di sini. Iyuh, apakah itu tidak murahan namanya!” cibir Ica dengan rasa puas di dada.

“Diam lo, cupu!”

“Walau pun aku cupu, setidaknya masih mempunyai harga diri, tidak seperti kalian. Bye!” ucap Ica sebelum beranjak dari sana.

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

waduh Angel cari masalah neeehhhh

2023-09-15

0

Aulia Regina Putri1301

Aulia Regina Putri1301

lanjutt

2023-02-18

2

Dobinca

Dobinca

trio racun...nama lain dari preman sekolah😎😎😎

2023-01-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!