Bab 19 : Kejar-kejaran Di Kereta

16:50

Senja kemerah-merahan menghiasi hunian mewah yang berdiri kokoh di wilayah hutan jauh dari pemukiman. Memperlihatkan bagian samping kanan yang penuh dengan perkebunan dan juga kuda peliharaan.

Namun, bukan itu yang menjadi titik utama tulisan ini mengarah. Seorang gadis yang tengah duduk beralaskan sajadah merah setelah selesai dari kegiatan wajibnya, yang berupa sholat.

Ia menengadahkan kedua tangannya meminta doa serta ridho dari sang maha kuasa untuk memberikan ke ikhlas dalam menerima statusnya saat ini.

"Aku selalu berdoa kepadamu untuk memberikanku calon suami yang memiliki perangai sebaik kak Alham dan ber- ilmu seperti Abi. Tidak pernah kubayangkan engkau memberikanku suami jauh dari yang angan-angan. Namun aku berusaha ikhlas atas apa yang engkau berikan"

"Untuk kali ini, aku tidak akan meminta banyak kepadamu. Cukup berikanlah keikhlasan serta keluarga yang patuh menjalankan syariat mu"

"Aminn"

Setelah berdoa Subha mengusapkan telapak tangan tersebut ke seluruh wajahnya. Kini pandangan Subha berganti kearah jam weker yang ada diatas nakas.Jam menunjukkan pukul 16:50, dan itu membuat Subha memikirkan kewajiban Ead. Apa suaminya itu sudah sholat?

Dari jam 3 sore Subha menunggu dengan duduk diatas sajadah, melakukan segala kegiatan untuk mengisi waktu menunggunya. Ia menunggu Ead untuk menjadi imam dalam sholat pertamanya setelah menjadi seorang istri. Seperti kebanyakan rakyat Kazakhstan.

Namun, jangankan untuk menjadi imam, berduaan seperti kebanyakan para pengantin baru saja Ead tidak bisa. Ia lebih memilih keluar mengerjakan pekerjaan yang tidak penting.

Bagaimanapun, itulah Ead!. Pria yang sudah menjadi imam Subha serta pemimpinnya.

_______

Tuuuuuuutt

Lengkingan kereta api berjalan itu terdengar melengking menusuk ke telinga. Namun semua itu tidak menghalangi satu pasukan yang tengah membidik mangsa dengan senapan yang mereka punya.

Salah satu pria yang duduk sembari menyaksikan tingkah laku Ead di depan kamera itu, kini memberi aba-aba. Para pasukan segera mengatur formasi untuk menembaki kearah mereka.

"Ready?"

"Yess"

One

Two

Three

Dorr

Satu peluru berhasil menembus pintu, maka pintu gerbong sebagai penghubung itu langsung roboh menampakan wajah seram Ead tertuju kearah mereka.

Tidak mau kalah start, para penembak tersebut menghujani Ead beserta kawannya dengan puluhan tembakan, mengikuti kemana arah Ead dan kawannya melangkah.

Teriak penumpang berlarian saat beberapa peluru tersebut meleset hampir mengenai anggota tubuhnya. "AARRRKKK"

Karena penyerangan secara mendadak ini, membuat kedua pria yang Ead tangkap akhirnya melarikan diri. Dari itu Ead tahu jika kedatangannya sudah mereka rencanakan. Mereka hanya ingin memancing Ead untuk datang dan menghabisi dirinya.

Ead melihat kedua pria itu memasuki gerbong C. Rasa ingin mengejarnya bergemuruh namun tertahan saat peluru itu kembali menghujaninya.

"Ead, tidak masalah jika anda ingin mengejarnya. Sepertinya mereka ada hubungannya dengan hilangnya adikmu."

"Kelabui mereka sementara aku mengejar dua pria itu"

Ead menepuk bahu Roy sekilas lalu berlari mengejar dua pria yang menjadi sasarannya. Sementara itu para pasukan penembak masih membidikkan senjatanya kearah Ead yang berlari menjauh namun Roy beserta Louis menghalangi mereka.

Ead berhasil menerobos masuk ke gerbong C, mengikuti kemana dua pria itu berlari. Mereka langsung disambut meriah oleh para penumpang yang ketakutan saat melihat mereka kejar-kejaran.

Bugh

Kaki kekar Ead menghantam punggung pria gemuk yang tidak mampu berlari dengan cepat, hingga tubuhnya langsung membentur permukaan bawah kereta. Dengan segera Ead mencengkeram kerah belakang pria gemuk itu serta membalikan tubuhnya menghadap wajah mengurat miliknya.

"Siapa Tuan mu?"

Bugh

Kepalan panas Ead mendarat kasar di ujung bibir pria itu hingga meluruhkan aliran darah yang nyata. Kembali, Ead hendak memukul wajah pria itu namun kedua tangannya ditangkis dan...

Bugh

Tepat diarea dada Ead ditendang. Tubuhnya kelimpungan menahan tendangan kuat tersebut, namun bukan Ead namanya jika selemah itu.

Melihat itu mereka memiliki kesempatan untuk melarikan diri ke gerbong selanjutnya. Dengan gesit nya Ead kembali mengikuti mereka.

Sementara itu di tempat Roy dan Louis, sejauh mana kedua pria kepercayaan Dominic melakukan pekerjaan?

Kedua pria kepercayaan Ead menggiring pasukan penembak menjauhi gerbong C, tempat dimana terdapat Ead yang melakukan serangan.

Seluruh gerbong kereta hanya dipenuhi dengan gemuruh tembakan dan teriakan para penumpang. Bersyukurlah Louis dan Roy tidak pernah memberi kesempatan pasukan penembak menjadikan penumpang sebagai korban.

Para pasukan penembak terus menghujani Louis dan Roy, tak sekali dua kali keduanya menghindar dari mereka bahkan beberapa penumpang hampir menjadi korban keganasan mereka. Mereka seperti seorang yang buta, tanpa melihat siapa targetnya. Hujaman peluru tetap ada.

Dan kedua pria itu tetap menghindar dan bersembunyi tanpa mau membalas mereka. Keduanya tengah bersembunyi dibalik kursi, karena banyak sekali penumpang yang berlarian untuk berganti gerbong. Hal itu menjadi kesempatan Louis dan Roy untuk bersembunyi.

"Berapa kapasitas sniper itu? Kenapa peluru mereka tidak habis-habis?" Tanya Roy kepada Louis yang ada disebelahnya.

"SPR-2 berkaliber 12,7 mm x 99 mm, mampu menjangkau target dalam jarak lebih dari 2 km. kapasitas peluru antara 5-10 butir."

"Wahhh, kau hafal jenis senjata seperti itu?" Tanya Roy terkagum-kagum.

"Senapan itu sering digunakan di beberapa negara, karena senapan ini ditakuti. Justru sniper inilah yang sering digunakan oleh para Mafia untuk melumpuhkan lawannya"

"Oh iya? Kenapa aku bodoh sekali"

"Kau baru sadar ya..."

Balas Louis dengan pengakuan jujurnya. Roy hanya melirik kesal, rasa ingin membogem wajah datar Louis sangat tinggi. Beruntunglah situasi ini mengalihkan amarah Roy.

Kembali ke Ead.

Tidak mereka sadari jika pelariannya sudah sampai di ujung gerbong depan. Gerbong utama. Seorang masinis pengemudi kereta ini menjadi gelagapan menghindar dari pertengkaran mereka.

Nafas kedua pria itu semakin memburu lelah, menghadapi pria kekar tanpa memiliki rasa jera sama sekali. Padahal sudah lama rasanya mereka menghindar dari Ead, namun pria ini masih juga mengejarnya.

"Kenapa kau memancing emosiku? Cukup katakan siapa Tuan mu. Lagi pula kau mengatakannya atau tidak, mereka akan membunuhmu selagi tugasmu sudah selesai" tutur Ead dengan wajah bengisnya.

Salah satu pria yang berada diambang pintu itu menjawab dengan pernafasan yang tidak teratur, "Dari pada aku memberitahumu, lebih baik aku mati"

Brakkk

"NOOO" teriak Ead saat melihat pria kurus itu melompat dari kereta hingga hancur tidak diketahui bentuknya.

"Kami orang setia. Mau mereka membutuhkan kita atau tidak, kita lebih baik mati sebelum menjadi penghianat"

"Jangan lakukan itu" Ead segera menahan pria gemuk itu sebelum memutuskan untuk menyusul rekannya. Terlalu dini, bahkan ia belum mendapatkan apa-apa.

"Bagaimana jika kita bernegosiasi?" tawar Ead kepadanya.

"Aku tidak Sudi bernegosiasi denganmu" tolaknya berjalan mundur kearah pintu keluar, membuat Ead semakin cemas dengan keputusan pria ini.

"Pikirkan keluargaku"

"Mereka sudah aman"

"Really" spontan Ead menjawab lalu berdecih akan jawaban bodoh dari pria gemuk didepannya. "Saat kau mati nantinya, keluargamu akan menjadi pengganti dirimu. Istrimu akan menjadi wanita pemuas nafsu mereka, sementara anakmu akan meneruskan tugasmu yang belum selesai. Kau bilang aman? Aku mengatakan itu karena aku seorang pemimpin Mafia"

"Siapa bilang aku bekerja dengan seorang Mafia?" sangkal pria itu.

"Kata 'Aman' membuktikan jika kau bekerja dengan seseorang di dunia gelap. Kata itu tidak akan kau sertakan jika hanya bekerja dengan orang biasa, hanya dengan Mafia saja kata itu bisa kau ucapkan" tutur Ead dengan penuh percaya diri.

"Kau tidak akan selamat"

"Kau yang tidak selamat" potong Ead menampakan ringaian menakutkan. "Baik dirimu ataupun keluargamu"

Pandangan pria itu menuju kebawah, memberikan tanda jika ia sedang berpikir. Melihat itu Ead segera mengulurkan tangannya.

"Mari bernegosiasi. Ku jamin keselamatan keluargamu terpenuhi... "

Pria gemuk itu belum mau menjabat tangan Ead, pikirannya masih melayang antara menerima dan menolak. Memikirkan bentuk kesetiaannya.

Akhirnya setelah lama membuat lengan Ead pegal, pria itupun akhirnya mau menjabat tangannya. "Aku setuju"

Memang, sesetia apapun seorang bawahan kepada atasannya, tetap kalah dengan status hubungan keluarga.

Pria gemuk tersebut larut akan keputusannya, sementara Ead harus segera melakukan rencana selanjutnya.

Srett

Krekk

Seketika pria gemuk tersebut tidak sadarkan diri kala Ead memelintir tangannya kebelakang dan kepala pria itu ia tarik kesamping. Mengejutkan syaraf-syaraf yang langsung berhubungan dengan otak.

"Beraninya bermain denganku"

"Inilah seorang Dominic" puji pria yang baru datang setelah Ead berhasil melumpuhkan lawannya.

...To be continued...

...Tidak bermaksud menghina atau menjelekan pihak manapun, dimohon kerjasamanya....

...Jangan lupa vote......

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

licik kau bank

2024-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Prolog
2 Bab 2 : Perjodohan
3 Bab 3 : Wanita Tidak Terlihat?
4 Bab 4 : Aku Bukan Wanita Tulen!
5 Bab 5 : Sang Pembenci!
6 Bab 6: Aku Punya Barang Bagus!
7 Bab 7 : Terbayang Wajahnya!
8 Bab 8 : Kau Bisa Mengambilnya.
9 Bab 9 : Ular Bermuka Dua!.
10 Bab 10 : Ragazza Velenoso?
11 Bab 11 : Kak, Ini Subha!
12 Bab 12 : Untuk Pria Italia
13 Bab 13 : Muhrim Dadakan
14 Bab 14 : Kelakuan Ular Tulen
15 Bab 15 : Merasa Belum Sah?
16 Bab 16 : Beradu Argumen
17 Bab 17 : Syahadat Sang Mafia
18 Bab 18 : One, Two, Three...?
19 Bab 19 : Kejar-kejaran Di Kereta
20 Bab 20 : Aku Salah Apa?
21 Bab 21 : Mia Si Pendingin
22 Bab 22 : Cium Aku!.
23 Bab 23 : Seorang Zlander!.
24 Bab 24 : Amanah
25 Bab 25 : Mengendap-endap!.
26 Bab 26 : Dibawah Rembulan
27 Bab 27 : Setelah Ritual.
28 Bab 28 : Pakaian Muslim.
29 Bab 29 : Bertemu!.
30 Bab 30 : Suamiku!
31 Bab 31 : Oh Di Penjara!.
32 Bab 32 : Terkejut.
33 Bab 33 : Ponsel.
34 Bab 34 : Rindu
35 Bab 35 : Menjenguk.
36 Bab 36 : Syar'i...?
37 Bab 37 : Mia Lagi!.
38 Bab 38 : Ke Aurona!
39 Bab 39 : Kutu Kehidupan.
40 Bab 40 : Tabrakan...?
41 Bab 41 : Perbandingan.
42 Bab 42 : Bodoh!.
43 Bab 43 : Umi Rindu!.
44 Bab 44 : Target!.
45 Bab 45 : Dia Pergi...?
46 Bab 46 : Tekad Dan Dusta!.
47 Bab 47 : Rencana!.
48 Bab 48 : Berandal!.
49 Bab 49 : Aku Datang!.
50 Bab 50 : Bahagianya, Ead Dulu!.
51 Bab 51 : Talak Satu!.
52 Bab 52 : Merasa Mual...!
53 Bab 53 : Sebuah Berkah!.
54 Bab 54 : Wanita Dimasa Lalu
55 Bab 55 : Begitu Tega
56 Bab 56 : Kepercayaan!.
57 Bab 57 : Keikhlasan Leiska!.
58 Bab 58 : Membakar!.
59 Bab 59 : Sebuah Syarat
60 Bab 60 : Aku Mengenalmu!.
61 Bab 61 : Ditinggal Sendiri!.
62 Bab 62 : Louis Terpesona
63 Bab 63 : Telpon Kem4tian
64 Bab 64 : Romantic Story
65 Bab 65 : Trimester 1
66 Bab 66 : SCSM
67 Bab 67 : Masa Lalu
68 Bab 68 : Berunding!
69 Bab 69 : Leiska Dan Umi
70 Bab 70 : Kepergok!
71 Bab 71 : Kabar Bahagia!.
72 Bab 72 : Seekor Hewan!
73 Bab 73 : Perpisahan!
74 Bab 74 : Di Bebaskan!.
75 Bab 75 : Penyesalan Mantan Pacar
76 Bab 76 : Tolong Aku!.
77 Bab 77 : Mereka Bertemu
78 Bab 78 : Membabi Buta
79 Bab 79 : Terlihat Ganda!
80 Bab 80 : Dia Menyerah!.
81 Bab 81 : Tidak Ada Maaf
82 Bab 82 : Menemui Leiska!.
83 Bab 83 : Aku Terkejut!
84 Bab 84 : Terbongkar Sudah!
85 Bab 85 : Pembalasan Dendam
86 Bab 86 : Melukai Wanita Itu
87 Bab 87 : Dia Mati, Kan?
88 Bab 88 : Hadiah Dari Leiska
89 Bab 89 : Mansion Italia
90 Bab 90 : Makan Malam
91 Bab 91 : Hati Yang Terluka
92 Bab 92 : Akhir Perjalanan Cinta Mereka [TAMAT]
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 : Prolog
2
Bab 2 : Perjodohan
3
Bab 3 : Wanita Tidak Terlihat?
4
Bab 4 : Aku Bukan Wanita Tulen!
5
Bab 5 : Sang Pembenci!
6
Bab 6: Aku Punya Barang Bagus!
7
Bab 7 : Terbayang Wajahnya!
8
Bab 8 : Kau Bisa Mengambilnya.
9
Bab 9 : Ular Bermuka Dua!.
10
Bab 10 : Ragazza Velenoso?
11
Bab 11 : Kak, Ini Subha!
12
Bab 12 : Untuk Pria Italia
13
Bab 13 : Muhrim Dadakan
14
Bab 14 : Kelakuan Ular Tulen
15
Bab 15 : Merasa Belum Sah?
16
Bab 16 : Beradu Argumen
17
Bab 17 : Syahadat Sang Mafia
18
Bab 18 : One, Two, Three...?
19
Bab 19 : Kejar-kejaran Di Kereta
20
Bab 20 : Aku Salah Apa?
21
Bab 21 : Mia Si Pendingin
22
Bab 22 : Cium Aku!.
23
Bab 23 : Seorang Zlander!.
24
Bab 24 : Amanah
25
Bab 25 : Mengendap-endap!.
26
Bab 26 : Dibawah Rembulan
27
Bab 27 : Setelah Ritual.
28
Bab 28 : Pakaian Muslim.
29
Bab 29 : Bertemu!.
30
Bab 30 : Suamiku!
31
Bab 31 : Oh Di Penjara!.
32
Bab 32 : Terkejut.
33
Bab 33 : Ponsel.
34
Bab 34 : Rindu
35
Bab 35 : Menjenguk.
36
Bab 36 : Syar'i...?
37
Bab 37 : Mia Lagi!.
38
Bab 38 : Ke Aurona!
39
Bab 39 : Kutu Kehidupan.
40
Bab 40 : Tabrakan...?
41
Bab 41 : Perbandingan.
42
Bab 42 : Bodoh!.
43
Bab 43 : Umi Rindu!.
44
Bab 44 : Target!.
45
Bab 45 : Dia Pergi...?
46
Bab 46 : Tekad Dan Dusta!.
47
Bab 47 : Rencana!.
48
Bab 48 : Berandal!.
49
Bab 49 : Aku Datang!.
50
Bab 50 : Bahagianya, Ead Dulu!.
51
Bab 51 : Talak Satu!.
52
Bab 52 : Merasa Mual...!
53
Bab 53 : Sebuah Berkah!.
54
Bab 54 : Wanita Dimasa Lalu
55
Bab 55 : Begitu Tega
56
Bab 56 : Kepercayaan!.
57
Bab 57 : Keikhlasan Leiska!.
58
Bab 58 : Membakar!.
59
Bab 59 : Sebuah Syarat
60
Bab 60 : Aku Mengenalmu!.
61
Bab 61 : Ditinggal Sendiri!.
62
Bab 62 : Louis Terpesona
63
Bab 63 : Telpon Kem4tian
64
Bab 64 : Romantic Story
65
Bab 65 : Trimester 1
66
Bab 66 : SCSM
67
Bab 67 : Masa Lalu
68
Bab 68 : Berunding!
69
Bab 69 : Leiska Dan Umi
70
Bab 70 : Kepergok!
71
Bab 71 : Kabar Bahagia!.
72
Bab 72 : Seekor Hewan!
73
Bab 73 : Perpisahan!
74
Bab 74 : Di Bebaskan!.
75
Bab 75 : Penyesalan Mantan Pacar
76
Bab 76 : Tolong Aku!.
77
Bab 77 : Mereka Bertemu
78
Bab 78 : Membabi Buta
79
Bab 79 : Terlihat Ganda!
80
Bab 80 : Dia Menyerah!.
81
Bab 81 : Tidak Ada Maaf
82
Bab 82 : Menemui Leiska!.
83
Bab 83 : Aku Terkejut!
84
Bab 84 : Terbongkar Sudah!
85
Bab 85 : Pembalasan Dendam
86
Bab 86 : Melukai Wanita Itu
87
Bab 87 : Dia Mati, Kan?
88
Bab 88 : Hadiah Dari Leiska
89
Bab 89 : Mansion Italia
90
Bab 90 : Makan Malam
91
Bab 91 : Hati Yang Terluka
92
Bab 92 : Akhir Perjalanan Cinta Mereka [TAMAT]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!