Bab 10 : Ragazza Velenoso?

Di tempat dengan lampu kelap-kelip terlihat samar menyinari ruangan yang dipenuhi dengan para wanita serta pria saling bersenggama. Memperlihatkan tempat kotor dengan penghuni yang saling bermanja-manja.

Ruangan berpintu kayu dengan gantungan sepasang burung merpati itu telah terbuka saat seseorang membukanya lebar, memperlihatkan seorang wanita sexy tengah duduk bersilang kaki di kursi kebanggaanya.

"Salam, Diran Ayel Lesi" sapa wanita yang baru saja datang dengan mendudukkan tubuh terbukanya di atas lantai.

Diran, wanita yang memiliki visual bak dewi dimana setiap pria tidak akan bisa lari dari kedipan matanya, seakan itu adalah racun yang mematikan. Diran merupakan seorang Germo dengan sebutan 'Diran Ayel Lesi' memiliki arti 'Diran si pemilik wanita'.

Diran sangat menyukai asap rokok hingga ia mampu menghabiskan 1 kotak dalam sehari. Saat ini ia tengah menghisap cerutunya, menyembulkan nya ke udara hingga hampir menutupi wajahnya yang cantik.

"Ruska, kumpulan semua wanita ke aula. Kita akan memilah diantara mereka untuk di ekspor."

"Tapi, gadis yang baru saja sampai belum juga bangun."

"Aku akan membangunkannya."

Segera Diran beranjak dari duduknya hingga melewati Ruska yang masih terduduk diatas lantai serta bibir menyungging terlukis di wajahnya.

Sesampainya Diran di ruangan tersebut, ruangan glamor dengan barang-barang klasik itu memenuhi ruangan yang sempit ini. Diran beserta dengan Ruska beriringan masuk kedalam untuk menemui gadis yang baru datang ke tempat Ayel Lesi.

"Bangunkan gadis itu,"

"Baik, Diran"

Ruska segera melaksanakan perintah Diran untuk membangunkan gadis yang masih tidak sadarkan diri diatas ranjang tanpa penutup tubuh sepenuhnya.

"Subha, bangun..." Ruksa menepuk lengan Subha pelan namun hal itu tidak mempan, sementara Diran masih memperhatikan kinerja sang bawahan seraya menghisap cerutunya.

"Subha..."

Subha masih tidak sadarkan diri. Gadis ini masih tertidur pulas saat Ruksa membangunkan dirinya pelan, hal itu membuat Diran merasa tak sabaran.

Diran membanting cerutunya serta menginjak, tubuhnya berjalan menghampiri gadis yang masih tidak sadarkan diri diatas ranjang.

Bugh

Tubuh Subha tersungkur diatas lantai saat Diran dengan kuatnya mendudukkan tubuh Subha hingga mendorongnya, membuat kepala Subha membentur lantai. Perlahan-lahan hak itu membangunkan kesadaran Subha.

"Arkk... Aku ada dimana?" Subha menatap nanar kedua wanita yang berdiri di depan matanya, " Siapa kalian?" Sambung Subha memegang kepalanya yang berdenyut.

"Welcome, Diran Ayel Lesi."

"Diran Ayel Lesi?"

Subha sama sekali tidak mengerti dengan perkataan wanita cantik bernama Diran itu, pikirannya masih melayang mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu.

Tiba-tiba Subha teringat dimana seseorang menutup kepalanya dengan kain, dan kini pandangan Subha tertuju pada penampilannya saat ini.

"kenapa dengan diriku, bagaimana aku bisa berpakaian seperti ini?" Subha menutup dadanya yang terbuka dengan kedua tangannya bersilang di dada.

"Kau berada di tempat Diran, pemilik para wanita muda dan cantik di kota ini."

"Aku tidak mengerti"

Subha menggeleng cepat mendengar penuturan wanita bernama Diran itu. Ia terlalu fokus terhadap tubuhnya hingga menarik-narik selimut yang ada di atas ranjang sebagai penutup tubuhnya.

"Ayo bangunlah"

"Kalian itu siapa, dan apa tujuan kalian membawaku? "

"Bangunlah"

Kini nada Diran menajam saat tidak mendapatkan jawaban dari si Subha. Wanita ini bukanlah tipe orang yang penyabar namun Subha seakan memancing emosinya.

"Bangun sayang,"

Subha tidak menjawab. Ia masih meraih-raih selimut yang ada diatas ranjang seraya mata mengamati penampilan kedua wanita yang ada didepannya.

'Ya Allah, dimana aku saat ini... Siapa mereka, kenapa pakaianku dan mereka seperti ini?' ucap Subha dalam hati.

"Kau itu milik Diran, jadi bangunlah karena kau harus menemui seseorang."

"Kalau begitu berikan pakaianku"

Diran tertawa lebar mendengar permintaan Subha. Sungguh, perutnya rasa terkocok karena ucapannya.

Tubuh wanita itu berjongkok di depan Subha yang terduduk, "Subha, kau akan menemui orang-orang dengan pakaian ini... Sayang,"

"Apa maksudnya... Dimana aku dan pakaian ku, aku tidak bisa memakai pakaian terbuka seperti ini."

"Kau itu berada ditempat Diran. Memakai pakaian ataupun tidak, semua itu tergantung bagaimana pesonamu saat memakainya."

Diran tertawa lebar seiring perasaan kaget yang baru Subha rasakan. Dada Subha sesak serta lelehan bening itu tidak mampu ia tahan hingga meluruh begitu saja.

"Bangunlah," perintah Diran kembali, namun Subha hanya menggelengkan kepalanya menolak.

"Bangun..."

Nada Diran masih terdengar menekan namun Subha masih saja menolak padahal Diran tidak pernah sesabar ini dalam menghadapi para wanitanya.

Diran berjongkok tepat didepan wanita bertubuh terbuka tersebut, hingga tangannya terulur untuk mengusap pipinya. "Subha sayang... kau tahu saat aku kecil banyak sekali orang yang datang melontarkan pertanyaan kepadaku. Mereka bertanya, 'berapa uang yang harus aku keluarkan untuk mengambilmu?' dari itu, aku mengklaim tidak ada pria yang lebih dari sekedar singgah lalu memberikan hartanya."

"Namun aku bukan wanita seperti itu, aku tidak pernah menampakkan diriku didepan pria manapun, bahkan kakak dan Abi ku saja beliau-beliau tidak pernah melihat aku berpakaian seperti ini."

Bantah Subha berjalan merangkak mengambil selimut. Sementara Diran mengisyaratkan bawahannya untuk melakukan sesuatu.

Srettt

Aarrrkkk

Subha menjerit merasakan rambut panjang yang tidak diikat itu tertarik oleh tangan kasar Ruksa, kepalanya hampir mengadah merasakan sakit dibagian kulit kepala.

"Aarrkk lepaskan, sakit... "

"Ditempat ini, kau tidaklah hanya sekedar pemuas saja... Tidak apa, kau baru... Jadi membutuhkan waktu untuk kau menerima takdir hidupmu."

Tekan Ruksa semakin memperkuat genggamannya serta menyeret Subha untuk mengikuti Diran yang berjalan keluar dari kamar ini.

Teriakan serta tangisan terus Subha keluarkan akibat rasa sakit dari fisik dan juga hatinya. Sampai disebuah aula yang dimana banyak sekali wanita berpakaian sama berjejer rapi menunggu mereka.

Brukk

Tubuh Subha terlempar membentur lantai didepan para wanita tersebut, membuat Subha merintih merasakan sakit diarea tangan dan kakinya.

"Tolong jangan lakukan ini... "

"Wanita-wanita ku sekalian... " Ucap Diran tidak memperdulikan tangisan Subha, "Dengarkan, kalian kedatangan teman baru... Dia namanya Subha, gadis cantik bermata biru yang indah. Hemm, aku beri nama siapa ya?"

"Tatti/manis"

"Ademi/cantik"

Teriak para wanita memberikan nama sesuai dengan penampilan Subha, cantik dan manis. Namun berbeda dengan Subha yang terus saja menangisi aduannya dalam hati. 'Aku tahu ini cobaan darimu... Tapi bagaimana engkau bisa menempatkan aku di tempat kotor seperti ini.'

"Ragazza Velenoso, kalian semua boleh memanggilnya Velen... "

"Hai Velen... " Sapa para wanita kepada gadis yang masih berada di lantai itu.

Hanya Ruksa yang tidak menyapa nama baru Subha, entahlah nama itu terasa mengganjal di otaknya.

"Diran, Ragaza Velenoso? Kau akan memberikannya kepada pria Italia itu?" Bisik Ruksa ditelinga Diran, Karena tahu nama itu merupakan nama dari Italia yanb memiliki arti 'Gadis beracun'.

"Iya,"

"Untuk apa memberikan gadis sepertinya yang belum tahu apa-apa?"

"Dia akan datang lusa untuk mencari seorang wanita. Aku lihat, Velen sempurna."

"Tap---"

"Ayooo, beri sapa rekan kalian..." Teriak Diran memotong Ruksa yang ingin membantah.

"Jangan menangis, kau akan terbiasa nanti."

"Velen, aku dulu juga menangis tapi sekarang aku bahagia."

Namun Subha masih saja menangis, matanya tidak sanggup menahan rasa sakit akan takdir ini. Ia bukanlah seperti wanita-wanita itu dimana ia akan menerima semuanya.

'ku harap cuma mimpi,'

_______

Di tempat berbeda.

Seorang pria berdiri di atas balkon mansion miliknya, menikmati keindahan serta angin malam membelai tubuhnya yang terbuka di bagin dada, memperlihatkan tonjolan indah serta perut kekarnya.

Cerutu hangat yang ada di tangan menjadi teman setia saat dirinya sendiri membutuhkan kehangatan.

"Tempat selanjutnya."

"Ayel Lesi,"

Jawab seorang pria yang sudah berdiri lama di belakang sang dominan saat dirinya tidak kunjung di beri perintah.

Sementara pemilik dada serta perut kekar itu membalikan tubuhnya melihat pria yang berdiri diambang pintu, sorot mata mengerikan itu terlihat saat dirinya bersandar di pembatas.

"Siapkan senjataku... Aku akan langsung bunuh jika itu bukan dia."

To be continued

Tidak bermaksud menghina atau menjelekan pihak manapun, dimohon kerjasamanya.

...Jangan lupa vote......

Terpopuler

Comments

Pink Blossom

Pink Blossom

semoga itu kamu ya, ead

2023-01-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Prolog
2 Bab 2 : Perjodohan
3 Bab 3 : Wanita Tidak Terlihat?
4 Bab 4 : Aku Bukan Wanita Tulen!
5 Bab 5 : Sang Pembenci!
6 Bab 6: Aku Punya Barang Bagus!
7 Bab 7 : Terbayang Wajahnya!
8 Bab 8 : Kau Bisa Mengambilnya.
9 Bab 9 : Ular Bermuka Dua!.
10 Bab 10 : Ragazza Velenoso?
11 Bab 11 : Kak, Ini Subha!
12 Bab 12 : Untuk Pria Italia
13 Bab 13 : Muhrim Dadakan
14 Bab 14 : Kelakuan Ular Tulen
15 Bab 15 : Merasa Belum Sah?
16 Bab 16 : Beradu Argumen
17 Bab 17 : Syahadat Sang Mafia
18 Bab 18 : One, Two, Three...?
19 Bab 19 : Kejar-kejaran Di Kereta
20 Bab 20 : Aku Salah Apa?
21 Bab 21 : Mia Si Pendingin
22 Bab 22 : Cium Aku!.
23 Bab 23 : Seorang Zlander!.
24 Bab 24 : Amanah
25 Bab 25 : Mengendap-endap!.
26 Bab 26 : Dibawah Rembulan
27 Bab 27 : Setelah Ritual.
28 Bab 28 : Pakaian Muslim.
29 Bab 29 : Bertemu!.
30 Bab 30 : Suamiku!
31 Bab 31 : Oh Di Penjara!.
32 Bab 32 : Terkejut.
33 Bab 33 : Ponsel.
34 Bab 34 : Rindu
35 Bab 35 : Menjenguk.
36 Bab 36 : Syar'i...?
37 Bab 37 : Mia Lagi!.
38 Bab 38 : Ke Aurona!
39 Bab 39 : Kutu Kehidupan.
40 Bab 40 : Tabrakan...?
41 Bab 41 : Perbandingan.
42 Bab 42 : Bodoh!.
43 Bab 43 : Umi Rindu!.
44 Bab 44 : Target!.
45 Bab 45 : Dia Pergi...?
46 Bab 46 : Tekad Dan Dusta!.
47 Bab 47 : Rencana!.
48 Bab 48 : Berandal!.
49 Bab 49 : Aku Datang!.
50 Bab 50 : Bahagianya, Ead Dulu!.
51 Bab 51 : Talak Satu!.
52 Bab 52 : Merasa Mual...!
53 Bab 53 : Sebuah Berkah!.
54 Bab 54 : Wanita Dimasa Lalu
55 Bab 55 : Begitu Tega
56 Bab 56 : Kepercayaan!.
57 Bab 57 : Keikhlasan Leiska!.
58 Bab 58 : Membakar!.
59 Bab 59 : Sebuah Syarat
60 Bab 60 : Aku Mengenalmu!.
61 Bab 61 : Ditinggal Sendiri!.
62 Bab 62 : Louis Terpesona
63 Bab 63 : Telpon Kem4tian
64 Bab 64 : Romantic Story
65 Bab 65 : Trimester 1
66 Bab 66 : SCSM
67 Bab 67 : Masa Lalu
68 Bab 68 : Berunding!
69 Bab 69 : Leiska Dan Umi
70 Bab 70 : Kepergok!
71 Bab 71 : Kabar Bahagia!.
72 Bab 72 : Seekor Hewan!
73 Bab 73 : Perpisahan!
74 Bab 74 : Di Bebaskan!.
75 Bab 75 : Penyesalan Mantan Pacar
76 Bab 76 : Tolong Aku!.
77 Bab 77 : Mereka Bertemu
78 Bab 78 : Membabi Buta
79 Bab 79 : Terlihat Ganda!
80 Bab 80 : Dia Menyerah!.
81 Bab 81 : Tidak Ada Maaf
82 Bab 82 : Menemui Leiska!.
83 Bab 83 : Aku Terkejut!
84 Bab 84 : Terbongkar Sudah!
85 Bab 85 : Pembalasan Dendam
86 Bab 86 : Melukai Wanita Itu
87 Bab 87 : Dia Mati, Kan?
88 Bab 88 : Hadiah Dari Leiska
89 Bab 89 : Mansion Italia
90 Bab 90 : Makan Malam
91 Bab 91 : Hati Yang Terluka
92 Bab 92 : Akhir Perjalanan Cinta Mereka [TAMAT]
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 : Prolog
2
Bab 2 : Perjodohan
3
Bab 3 : Wanita Tidak Terlihat?
4
Bab 4 : Aku Bukan Wanita Tulen!
5
Bab 5 : Sang Pembenci!
6
Bab 6: Aku Punya Barang Bagus!
7
Bab 7 : Terbayang Wajahnya!
8
Bab 8 : Kau Bisa Mengambilnya.
9
Bab 9 : Ular Bermuka Dua!.
10
Bab 10 : Ragazza Velenoso?
11
Bab 11 : Kak, Ini Subha!
12
Bab 12 : Untuk Pria Italia
13
Bab 13 : Muhrim Dadakan
14
Bab 14 : Kelakuan Ular Tulen
15
Bab 15 : Merasa Belum Sah?
16
Bab 16 : Beradu Argumen
17
Bab 17 : Syahadat Sang Mafia
18
Bab 18 : One, Two, Three...?
19
Bab 19 : Kejar-kejaran Di Kereta
20
Bab 20 : Aku Salah Apa?
21
Bab 21 : Mia Si Pendingin
22
Bab 22 : Cium Aku!.
23
Bab 23 : Seorang Zlander!.
24
Bab 24 : Amanah
25
Bab 25 : Mengendap-endap!.
26
Bab 26 : Dibawah Rembulan
27
Bab 27 : Setelah Ritual.
28
Bab 28 : Pakaian Muslim.
29
Bab 29 : Bertemu!.
30
Bab 30 : Suamiku!
31
Bab 31 : Oh Di Penjara!.
32
Bab 32 : Terkejut.
33
Bab 33 : Ponsel.
34
Bab 34 : Rindu
35
Bab 35 : Menjenguk.
36
Bab 36 : Syar'i...?
37
Bab 37 : Mia Lagi!.
38
Bab 38 : Ke Aurona!
39
Bab 39 : Kutu Kehidupan.
40
Bab 40 : Tabrakan...?
41
Bab 41 : Perbandingan.
42
Bab 42 : Bodoh!.
43
Bab 43 : Umi Rindu!.
44
Bab 44 : Target!.
45
Bab 45 : Dia Pergi...?
46
Bab 46 : Tekad Dan Dusta!.
47
Bab 47 : Rencana!.
48
Bab 48 : Berandal!.
49
Bab 49 : Aku Datang!.
50
Bab 50 : Bahagianya, Ead Dulu!.
51
Bab 51 : Talak Satu!.
52
Bab 52 : Merasa Mual...!
53
Bab 53 : Sebuah Berkah!.
54
Bab 54 : Wanita Dimasa Lalu
55
Bab 55 : Begitu Tega
56
Bab 56 : Kepercayaan!.
57
Bab 57 : Keikhlasan Leiska!.
58
Bab 58 : Membakar!.
59
Bab 59 : Sebuah Syarat
60
Bab 60 : Aku Mengenalmu!.
61
Bab 61 : Ditinggal Sendiri!.
62
Bab 62 : Louis Terpesona
63
Bab 63 : Telpon Kem4tian
64
Bab 64 : Romantic Story
65
Bab 65 : Trimester 1
66
Bab 66 : SCSM
67
Bab 67 : Masa Lalu
68
Bab 68 : Berunding!
69
Bab 69 : Leiska Dan Umi
70
Bab 70 : Kepergok!
71
Bab 71 : Kabar Bahagia!.
72
Bab 72 : Seekor Hewan!
73
Bab 73 : Perpisahan!
74
Bab 74 : Di Bebaskan!.
75
Bab 75 : Penyesalan Mantan Pacar
76
Bab 76 : Tolong Aku!.
77
Bab 77 : Mereka Bertemu
78
Bab 78 : Membabi Buta
79
Bab 79 : Terlihat Ganda!
80
Bab 80 : Dia Menyerah!.
81
Bab 81 : Tidak Ada Maaf
82
Bab 82 : Menemui Leiska!.
83
Bab 83 : Aku Terkejut!
84
Bab 84 : Terbongkar Sudah!
85
Bab 85 : Pembalasan Dendam
86
Bab 86 : Melukai Wanita Itu
87
Bab 87 : Dia Mati, Kan?
88
Bab 88 : Hadiah Dari Leiska
89
Bab 89 : Mansion Italia
90
Bab 90 : Makan Malam
91
Bab 91 : Hati Yang Terluka
92
Bab 92 : Akhir Perjalanan Cinta Mereka [TAMAT]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!