...Hai Hai Hai...
...Semoga kalian sehat selalu beb😘...
Ok kita kembali ke cerita
"Hanya lelah"
Jawab Roy sangat santai seraya kaki berjalan menuju sofa yang terletak di belakangnya, meninggalkan Ead yang menahan amarah karena kelakuan bawahannya.
"Kau ingin mati saja? Katakan sesuatu yang penting jika hidupmu ingin selamat atau kau ingin mengorbankan nyawamu saja?"
"Eitss santai Ead" refleks Roy beranjak dari duduknya, merasa ketakutan saat melihat tangan kanan Ead meraih pistol dari saku celana.
"Aku tidak membutuhkan orang tak berguna"
"Hanya begitu saja kau marah?"
"Kau benar-benar ingin ku bunuh?" Sarkas Ead menodongkan senjata api ke arah Roy.
"Begini Ead, waktu di Ayel Lesi aku bertemu dengan orang kepercayaanku... Dia berkata jika dua orang berwarga negara Italia memiliki hubungan dengan hilangnya adikmu" tutur Roy dengan wajah serius hingga didengar oleh Ead dan juga Louis.
Wajah Ead membengis, lengannya menurun pelan saat informasi adiknya kembali ia dengar. Jantungnya amat berdebar menunggu penjelasan serta air matanya hampir keluar, namun Ead bukanlah pria selemah itu hingga menangis didepan para bawahannya.
"Lalu?"
"Keduanya berada di Kazakhstan dan akan menggunakan jalur kereta api untuk pergi ke Astana besok lusa"
"Dimana stasiun yang akan mereka datangi?"
"Obra titik 1"
Ead bergegas memasukan kembali senjata pistol kedalam saku lalu berjalan membuka pintu ruang rahasia dibelakang almari kaca berisikan buku, dan memasukinya untuk merencanakan segala kebutuhan mereka nanti.
______
08:20
Pagi ini seperti yang telah Ead rencanakan jika ia akan menikahi gadis yang baru ia lihat wajahnya. Dengan demikian, Ead meminta pelayan untuk merias Subha untuk memakai gaun pengantin berwarna putih khas wanita ber niqab.
Subha sudah selesai dengan riasannya, wanita ini hanya duduk diatas ranjang menunggu calon suami memanggil. Namun saat ini dadanya terasa sesak, hatinya terasa sakit menyadari kenyataan bahwa Abi nya tidak bisa menikahkan dirinya.
"Dengan siapa putri Abi ini akan menikah, dia tetaplah putri Abi, Subha tetap ingin Abi yang menikahkan Subha... Maaf Abi, Subha selalu menolak laki-laki yang Abi pilihkan"
Subha menangis dibalik niqab yang ia pakai, menjadikan kain putih tersebut basah serta riasan hampir luntur mengotorinya.
"Nona Subha... Anda sudah ditunggu Tuan Ead dibawah"
Tok
Tok
Tok
Pelayan tersebut beberapa kali mengetuk pintu kamar Subha dari luar, namun gadis muda ini masih sibuk dengan tangisannya.
"Tidak apa Subha, setidaknya menikah jauh lebih baik dari pada tinggal serumah tanpa ikatan serta kembali ke tempat kotor itu lagi"
Subha berusaha menghibur hatinya untuk menerima takdir hidup ini, iapun segera mengusap air matanya serta menata kembali gaun putihnya.
Sementara itu di ruang tamu, sudah banyak sekali para manusia yang akan menjadi saksi bersatunya dua insan dalam ikatan suci pernikahan.
Mereka semua dari kalangan pelayan dan pengikut Ead. Memang Ead sengaja tidak melakukan acara pernikahan besar-besaran, cukup sah dimata Subha itu sudah lebih dari cukup.
Penghulu yang sudah Louis siapkan tengah membimbing Ead untuk masuk kedalam ajarannya, karena memang itu yang Subha inginkan sebelum menikah.
"Tuan Eadwarl Cristopher Zolanda"
"Benar" Ead mengangguk kecil untuk membenarkan ucapan penghulu tersebut.
"Dalam agama kami, dianjurkan untuk kita melakukan sesuai dengan syariat Islam, yaitu sholat, puasa. Kedua hal itu wajib dilakukan oleh umat muslim. Jadi, sudikah saudara mengikuti ajaran kami serta mengamalkannya?"
Mata Ead bergerak ke kanan dan ke kiri, memikirkan pertanyaan yang tidak ia pahami, "Iya"
"Nah untuk bisa sampai ke situ saudara diminta untuk mengucapkan Syahadat. tolong ikuti perkataan saya... Aku bersaksi"
"Aku bersaksi" ucap Ead mengikuti penghulu.
"Bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah"
"Bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah"
"Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah"
"Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah" ucap Ead untuk yang terakhir kalinya saat tanpa sadar matanya menampaki seorang gadis memakai gaun putih tengah memperhatikan dirinya lama serta kakinya menuruni tangga.
Para hadirin menjadikan kedatangan Subha sebagai pusat perhatian mereka, merasa kagum dengan keindahan dari pakaian yang ia kenakan.
"Apa Ead sudah pernah melihat wajahnya?" Tanya Roy berbisik ditelinga Louis.
"Sudah"
"Kau juga sudah pernah melihat wajahnya?"
"Hm" jawab Louis singkat, namun mampu membuat pria berambut keriting disebelahnya iri sekaligus kesal.
"Jadi cuma aku yang tidak pernah melihat wajahnya? Sungguh tidak adil, secantik apa wanita itu sampai seorang Ead mau menikah dengannya?"
"Yang pasti tidak seperti yang kau bayangkan"
"Jelek ya?"
Louis tidak menjawab dan memilih melihat wajah Roy sekilas lalu kembali menjadikan Subha sebagai pusat perhatiannya.
Keduanya kembali memperhatikan dua insan yang akan segera menikah, terlihat Subha yang berjalan mendekat hingga duduk tepat disamping Eadwarl.
Mata Ead benar-benar tidak bisa lepas dari gadis yang berada disebelahnya. Segalanya sudah tertutup namun Ead tetap terpesona dibuatnya, terlihat menawan dan menyejukkan.
“Baiklah kita mulai acara pernikahan ini. Sebelumnya, pernikahan bukanlah sekedar lambang. Terdapat sebuah ikatan janji untuk menua bersama, saling menghargai serta menjunjung tinggi kehormatan keluarga. Maksudnya, dalam suami istri harus saling menutup aib pasangan masing-masing. Sebagai seorang istri anda harus menuruti kemauan suami anda asal itu tidak melenceng dari syariat agama.”
“Jadi, apa mempelai pria setuju?” tanya penghulu dengan nada lembut.
“Saya setuju” Ead menerima dengan raut wajah datar.
“Bagaimana dengan mempelai wanita?”
“Sa…”
Bibir Subha tak mampu untuk menjawab karena dalam hatinya ia tak ingin menerima Ead sebagai suaminya, hingga tatapan tajam Ead itu kembali menyala membuat Subha terbayang akan ancaman pria ini.
“Saya setuju” jawab rona dengan nada lirih.
“Baiklah, saudara Eadwarl tolong jabat tangan saya” ucap penghulu menjabat tangan Ead.
“Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Eadwarl Cristopher Zolanda dengan saudari Subha Alba Akthakarta dengan mas kawin uang sebesar 100 juta dibayar tunai”
“Saya terima nikah dan kawinnya Subha Alba Akthakarta binti Rahman Akthakarta dengan maskawin tersebut, tunai” ucap Ead dengan lantang.
“Bagaimana para saksi, Sah?
“Sah”
Tangis Subha semakin pecah dibalik kain penutup wajah cantiknya. Namun ia akan mencoba menerima Ead sebagai suaminya, pelan-pelan... maka akan tubuh cinta didalam dirinya.
Ujung dahi Subha dikecup hangat oleh Ead, tentu Subha tak dapat menolaknya karena posisinya sudah sah menjadi seorang istri. Hal itu membuat Ead menyadari jika kesucian gadis ini tidak tiada tara.
"Tuan" Louis memberikan sebuah kode waktu dengan mengetukkan jari telunjuknya di jam tangan, supaya pria yang baru menikah ini sadar jika masih ada pekerjaan yang harus mereka kerjakan.
"Kalian duluan lah, dan jangan lupa untuk mengurus penghulu tersebut"
"Baik"
Louis dan Roy mengikuti perintah Ead dengan mengurus penghulu, maksudnya mengurusi segala bayaran serta mengantarkan pulang.
Para pengikut Ead sudah tidak ada, bahkan Ead juga sudah meminta para pelayan untuk meninggalkan mereka. Kini tersisa lah sepasang suami istri yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Dengan pelan serta penuh perasaan Ead melepas kain yang menutupi wajah istrinya, memperlihatkan dua pipi yang merah dengan bibir kecil tipis, segalanya bercampur menjadi sebuah kecantikan yang alami.
Suasana tidak bersuara membuat Subha tidak berani menengadahkan kepalanya untuk melihat sang suami, mata serta wajahnya masih fokus melihat kebawah.
"Aku tidak akan lama berada di depanmu, jadi sebelum itu bisa kau tegakkan wajahmu? Atau kau menungguku untuk melakukannya"
"Tidak"
Subha langsung menegakkan wajahnya menghadap wajah tampan yang tidak biasa ia lihat ini, terlebih kain apapun sudah tidak menutupi wajahnya.
"Dengar aku, mulai hari ini kau tidak boleh menutup wajahmu didepanku. Karena kau sudah menjadi istriku"
...To be continued...
...Tidak bermaksud menghina atau menjelekan pihak manapun, dimohon kerjasamanya....
...Jangan lupa vote......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ruk Mini
ajibbbbbb
2024-03-16
0