Bab 17 : Syahadat Sang Mafia

...Hai Hai Hai...

...Semoga kalian sehat selalu beb😘...

Ok kita kembali ke cerita

"Hanya lelah"

Jawab Roy sangat santai seraya kaki berjalan menuju sofa yang terletak di belakangnya, meninggalkan Ead yang menahan amarah karena kelakuan bawahannya.

"Kau ingin mati saja? Katakan sesuatu yang penting jika hidupmu ingin selamat atau kau ingin mengorbankan nyawamu saja?"

"Eitss santai Ead" refleks Roy beranjak dari duduknya, merasa ketakutan saat melihat tangan kanan Ead meraih pistol dari saku celana.

"Aku tidak membutuhkan orang tak berguna"

"Hanya begitu saja kau marah?"

"Kau benar-benar ingin ku bunuh?" Sarkas Ead menodongkan senjata api ke arah Roy.

"Begini Ead, waktu di Ayel Lesi aku bertemu dengan orang kepercayaanku... Dia berkata jika dua orang berwarga negara Italia memiliki hubungan dengan hilangnya adikmu" tutur Roy dengan wajah serius hingga didengar oleh Ead dan juga Louis.

Wajah Ead membengis, lengannya menurun pelan saat informasi adiknya kembali ia dengar. Jantungnya amat berdebar menunggu penjelasan serta air matanya hampir keluar, namun Ead bukanlah pria selemah itu hingga menangis didepan para bawahannya.

"Lalu?"

"Keduanya berada di Kazakhstan dan akan menggunakan jalur kereta api untuk pergi ke Astana besok lusa"

"Dimana stasiun yang akan mereka datangi?"

"Obra titik 1"

Ead bergegas memasukan kembali senjata pistol kedalam saku lalu berjalan membuka pintu ruang rahasia dibelakang almari kaca berisikan buku, dan memasukinya untuk merencanakan segala kebutuhan mereka nanti.

______

08:20

Pagi ini seperti yang telah Ead rencanakan jika ia akan menikahi gadis yang baru ia lihat wajahnya. Dengan demikian, Ead meminta pelayan untuk merias Subha untuk memakai gaun pengantin berwarna putih khas wanita ber niqab.

Subha sudah selesai dengan riasannya, wanita ini hanya duduk diatas ranjang menunggu calon suami memanggil. Namun saat ini dadanya terasa sesak, hatinya terasa sakit menyadari kenyataan bahwa Abi nya tidak bisa menikahkan dirinya.

"Dengan siapa putri Abi ini akan menikah, dia tetaplah putri Abi, Subha tetap ingin Abi yang menikahkan Subha... Maaf Abi, Subha selalu menolak laki-laki yang Abi pilihkan"

Subha menangis dibalik niqab yang ia pakai, menjadikan kain putih tersebut basah serta riasan hampir luntur mengotorinya.

"Nona Subha... Anda sudah ditunggu Tuan Ead dibawah"

Tok

Tok

Tok

Pelayan tersebut beberapa kali mengetuk pintu kamar Subha dari luar, namun gadis muda ini masih sibuk dengan tangisannya.

"Tidak apa Subha, setidaknya menikah jauh lebih baik dari pada tinggal serumah tanpa ikatan serta kembali ke tempat kotor itu lagi"

Subha berusaha menghibur hatinya untuk menerima takdir hidup ini, iapun segera mengusap air matanya serta menata kembali gaun putihnya.

Sementara itu di ruang tamu, sudah banyak sekali para manusia yang akan menjadi saksi bersatunya dua insan dalam ikatan suci pernikahan.

Mereka semua dari kalangan pelayan dan pengikut Ead. Memang Ead sengaja tidak melakukan acara pernikahan besar-besaran, cukup sah dimata Subha itu sudah lebih dari cukup.

Penghulu yang sudah Louis siapkan tengah membimbing Ead untuk masuk kedalam ajarannya, karena memang itu yang Subha inginkan sebelum menikah.

"Tuan Eadwarl Cristopher Zolanda"

"Benar" Ead mengangguk kecil untuk membenarkan ucapan penghulu tersebut.

"Dalam agama kami, dianjurkan untuk kita melakukan sesuai dengan syariat Islam, yaitu sholat, puasa. Kedua hal itu wajib dilakukan oleh umat muslim. Jadi, sudikah saudara mengikuti ajaran kami serta mengamalkannya?"

Mata Ead bergerak ke kanan dan ke kiri, memikirkan pertanyaan yang tidak ia pahami, "Iya"

"Nah untuk bisa sampai ke situ saudara diminta untuk mengucapkan Syahadat. tolong ikuti perkataan saya... Aku bersaksi"

"Aku bersaksi" ucap Ead mengikuti penghulu.

"Bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah"

"Bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah"

"Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah"

"Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah" ucap Ead untuk yang terakhir kalinya saat tanpa sadar matanya menampaki seorang gadis memakai gaun putih tengah memperhatikan dirinya lama serta kakinya menuruni tangga.

Para hadirin menjadikan kedatangan Subha sebagai pusat perhatian mereka, merasa kagum dengan keindahan dari pakaian yang ia kenakan.

"Apa Ead sudah pernah melihat wajahnya?" Tanya Roy berbisik ditelinga Louis.

"Sudah"

"Kau juga sudah pernah melihat wajahnya?"

"Hm" jawab Louis singkat, namun mampu membuat pria berambut keriting disebelahnya iri sekaligus kesal.

"Jadi cuma aku yang tidak pernah melihat wajahnya? Sungguh tidak adil, secantik apa wanita itu sampai seorang Ead mau menikah dengannya?"

"Yang pasti tidak seperti yang kau bayangkan"

"Jelek ya?"

Louis tidak menjawab dan memilih melihat wajah Roy sekilas lalu kembali menjadikan Subha sebagai pusat perhatiannya.

Keduanya kembali memperhatikan dua insan yang akan segera menikah, terlihat Subha yang berjalan mendekat hingga duduk tepat disamping Eadwarl.

Mata Ead benar-benar tidak bisa lepas dari gadis yang berada disebelahnya. Segalanya sudah tertutup namun Ead tetap terpesona dibuatnya, terlihat menawan dan menyejukkan.

“Baiklah kita mulai acara pernikahan ini. Sebelumnya, pernikahan bukanlah sekedar lambang. Terdapat sebuah ikatan janji untuk menua bersama, saling menghargai serta menjunjung tinggi kehormatan keluarga. Maksudnya, dalam suami istri harus saling menutup aib pasangan masing-masing. Sebagai seorang istri anda harus menuruti kemauan suami anda asal itu tidak melenceng dari syariat agama.”

“Jadi, apa mempelai pria setuju?” tanya penghulu dengan nada lembut.

“Saya setuju” Ead menerima dengan raut wajah datar.

“Bagaimana dengan mempelai wanita?”

“Sa…”

Bibir Subha tak mampu untuk menjawab karena dalam hatinya ia tak ingin menerima Ead sebagai suaminya, hingga tatapan tajam Ead itu kembali menyala membuat Subha terbayang akan ancaman pria ini.

“Saya setuju” jawab rona dengan nada lirih.

“Baiklah, saudara Eadwarl tolong jabat tangan saya” ucap penghulu menjabat tangan Ead.

“Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Eadwarl Cristopher Zolanda dengan saudari Subha Alba Akthakarta dengan mas kawin uang sebesar 100 juta dibayar tunai”

“Saya terima nikah dan kawinnya Subha Alba Akthakarta binti Rahman Akthakarta dengan maskawin tersebut, tunai” ucap Ead dengan lantang.

“Bagaimana para saksi, Sah?

“Sah”

Tangis Subha semakin pecah dibalik kain penutup wajah cantiknya. Namun ia akan mencoba menerima Ead sebagai suaminya, pelan-pelan... maka akan tubuh cinta didalam dirinya.

Ujung dahi Subha dikecup hangat oleh Ead, tentu Subha tak dapat menolaknya karena posisinya sudah sah menjadi seorang istri. Hal itu membuat Ead menyadari jika kesucian gadis ini tidak tiada tara.

"Tuan" Louis memberikan sebuah kode waktu dengan mengetukkan jari telunjuknya di jam tangan, supaya pria yang baru menikah ini sadar jika masih ada pekerjaan yang harus mereka kerjakan.

"Kalian duluan lah, dan jangan lupa untuk mengurus penghulu tersebut"

"Baik"

Louis dan Roy mengikuti perintah Ead dengan mengurus penghulu, maksudnya mengurusi segala bayaran serta mengantarkan pulang.

Para pengikut Ead sudah tidak ada, bahkan Ead juga sudah meminta para pelayan untuk meninggalkan mereka. Kini tersisa lah sepasang suami istri yang baru saja melangsungkan pernikahan.

Dengan pelan serta penuh perasaan Ead melepas kain yang menutupi wajah istrinya, memperlihatkan dua pipi yang merah dengan bibir kecil tipis, segalanya bercampur menjadi sebuah kecantikan yang alami.

Suasana tidak bersuara membuat Subha tidak berani menengadahkan kepalanya untuk melihat sang suami, mata serta wajahnya masih fokus melihat kebawah.

"Aku tidak akan lama berada di depanmu, jadi sebelum itu bisa kau tegakkan wajahmu? Atau kau menungguku untuk melakukannya"

"Tidak"

Subha langsung menegakkan wajahnya menghadap wajah tampan yang tidak biasa ia lihat ini, terlebih kain apapun sudah tidak menutupi wajahnya.

"Dengar aku, mulai hari ini kau tidak boleh menutup wajahmu didepanku. Karena kau sudah menjadi istriku"

...To be continued...

...Tidak bermaksud menghina atau menjelekan pihak manapun, dimohon kerjasamanya....

...Jangan lupa vote......

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

ajibbbbbb

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Prolog
2 Bab 2 : Perjodohan
3 Bab 3 : Wanita Tidak Terlihat?
4 Bab 4 : Aku Bukan Wanita Tulen!
5 Bab 5 : Sang Pembenci!
6 Bab 6: Aku Punya Barang Bagus!
7 Bab 7 : Terbayang Wajahnya!
8 Bab 8 : Kau Bisa Mengambilnya.
9 Bab 9 : Ular Bermuka Dua!.
10 Bab 10 : Ragazza Velenoso?
11 Bab 11 : Kak, Ini Subha!
12 Bab 12 : Untuk Pria Italia
13 Bab 13 : Muhrim Dadakan
14 Bab 14 : Kelakuan Ular Tulen
15 Bab 15 : Merasa Belum Sah?
16 Bab 16 : Beradu Argumen
17 Bab 17 : Syahadat Sang Mafia
18 Bab 18 : One, Two, Three...?
19 Bab 19 : Kejar-kejaran Di Kereta
20 Bab 20 : Aku Salah Apa?
21 Bab 21 : Mia Si Pendingin
22 Bab 22 : Cium Aku!.
23 Bab 23 : Seorang Zlander!.
24 Bab 24 : Amanah
25 Bab 25 : Mengendap-endap!.
26 Bab 26 : Dibawah Rembulan
27 Bab 27 : Setelah Ritual.
28 Bab 28 : Pakaian Muslim.
29 Bab 29 : Bertemu!.
30 Bab 30 : Suamiku!
31 Bab 31 : Oh Di Penjara!.
32 Bab 32 : Terkejut.
33 Bab 33 : Ponsel.
34 Bab 34 : Rindu
35 Bab 35 : Menjenguk.
36 Bab 36 : Syar'i...?
37 Bab 37 : Mia Lagi!.
38 Bab 38 : Ke Aurona!
39 Bab 39 : Kutu Kehidupan.
40 Bab 40 : Tabrakan...?
41 Bab 41 : Perbandingan.
42 Bab 42 : Bodoh!.
43 Bab 43 : Umi Rindu!.
44 Bab 44 : Target!.
45 Bab 45 : Dia Pergi...?
46 Bab 46 : Tekad Dan Dusta!.
47 Bab 47 : Rencana!.
48 Bab 48 : Berandal!.
49 Bab 49 : Aku Datang!.
50 Bab 50 : Bahagianya, Ead Dulu!.
51 Bab 51 : Talak Satu!.
52 Bab 52 : Merasa Mual...!
53 Bab 53 : Sebuah Berkah!.
54 Bab 54 : Wanita Dimasa Lalu
55 Bab 55 : Begitu Tega
56 Bab 56 : Kepercayaan!.
57 Bab 57 : Keikhlasan Leiska!.
58 Bab 58 : Membakar!.
59 Bab 59 : Sebuah Syarat
60 Bab 60 : Aku Mengenalmu!.
61 Bab 61 : Ditinggal Sendiri!.
62 Bab 62 : Louis Terpesona
63 Bab 63 : Telpon Kem4tian
64 Bab 64 : Romantic Story
65 Bab 65 : Trimester 1
66 Bab 66 : SCSM
67 Bab 67 : Masa Lalu
68 Bab 68 : Berunding!
69 Bab 69 : Leiska Dan Umi
70 Bab 70 : Kepergok!
71 Bab 71 : Kabar Bahagia!.
72 Bab 72 : Seekor Hewan!
73 Bab 73 : Perpisahan!
74 Bab 74 : Di Bebaskan!.
75 Bab 75 : Penyesalan Mantan Pacar
76 Bab 76 : Tolong Aku!.
77 Bab 77 : Mereka Bertemu
78 Bab 78 : Membabi Buta
79 Bab 79 : Terlihat Ganda!
80 Bab 80 : Dia Menyerah!.
81 Bab 81 : Tidak Ada Maaf
82 Bab 82 : Menemui Leiska!.
83 Bab 83 : Aku Terkejut!
84 Bab 84 : Terbongkar Sudah!
85 Bab 85 : Pembalasan Dendam
86 Bab 86 : Melukai Wanita Itu
87 Bab 87 : Dia Mati, Kan?
88 Bab 88 : Hadiah Dari Leiska
89 Bab 89 : Mansion Italia
90 Bab 90 : Makan Malam
91 Bab 91 : Hati Yang Terluka
92 Bab 92 : Akhir Perjalanan Cinta Mereka [TAMAT]
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 : Prolog
2
Bab 2 : Perjodohan
3
Bab 3 : Wanita Tidak Terlihat?
4
Bab 4 : Aku Bukan Wanita Tulen!
5
Bab 5 : Sang Pembenci!
6
Bab 6: Aku Punya Barang Bagus!
7
Bab 7 : Terbayang Wajahnya!
8
Bab 8 : Kau Bisa Mengambilnya.
9
Bab 9 : Ular Bermuka Dua!.
10
Bab 10 : Ragazza Velenoso?
11
Bab 11 : Kak, Ini Subha!
12
Bab 12 : Untuk Pria Italia
13
Bab 13 : Muhrim Dadakan
14
Bab 14 : Kelakuan Ular Tulen
15
Bab 15 : Merasa Belum Sah?
16
Bab 16 : Beradu Argumen
17
Bab 17 : Syahadat Sang Mafia
18
Bab 18 : One, Two, Three...?
19
Bab 19 : Kejar-kejaran Di Kereta
20
Bab 20 : Aku Salah Apa?
21
Bab 21 : Mia Si Pendingin
22
Bab 22 : Cium Aku!.
23
Bab 23 : Seorang Zlander!.
24
Bab 24 : Amanah
25
Bab 25 : Mengendap-endap!.
26
Bab 26 : Dibawah Rembulan
27
Bab 27 : Setelah Ritual.
28
Bab 28 : Pakaian Muslim.
29
Bab 29 : Bertemu!.
30
Bab 30 : Suamiku!
31
Bab 31 : Oh Di Penjara!.
32
Bab 32 : Terkejut.
33
Bab 33 : Ponsel.
34
Bab 34 : Rindu
35
Bab 35 : Menjenguk.
36
Bab 36 : Syar'i...?
37
Bab 37 : Mia Lagi!.
38
Bab 38 : Ke Aurona!
39
Bab 39 : Kutu Kehidupan.
40
Bab 40 : Tabrakan...?
41
Bab 41 : Perbandingan.
42
Bab 42 : Bodoh!.
43
Bab 43 : Umi Rindu!.
44
Bab 44 : Target!.
45
Bab 45 : Dia Pergi...?
46
Bab 46 : Tekad Dan Dusta!.
47
Bab 47 : Rencana!.
48
Bab 48 : Berandal!.
49
Bab 49 : Aku Datang!.
50
Bab 50 : Bahagianya, Ead Dulu!.
51
Bab 51 : Talak Satu!.
52
Bab 52 : Merasa Mual...!
53
Bab 53 : Sebuah Berkah!.
54
Bab 54 : Wanita Dimasa Lalu
55
Bab 55 : Begitu Tega
56
Bab 56 : Kepercayaan!.
57
Bab 57 : Keikhlasan Leiska!.
58
Bab 58 : Membakar!.
59
Bab 59 : Sebuah Syarat
60
Bab 60 : Aku Mengenalmu!.
61
Bab 61 : Ditinggal Sendiri!.
62
Bab 62 : Louis Terpesona
63
Bab 63 : Telpon Kem4tian
64
Bab 64 : Romantic Story
65
Bab 65 : Trimester 1
66
Bab 66 : SCSM
67
Bab 67 : Masa Lalu
68
Bab 68 : Berunding!
69
Bab 69 : Leiska Dan Umi
70
Bab 70 : Kepergok!
71
Bab 71 : Kabar Bahagia!.
72
Bab 72 : Seekor Hewan!
73
Bab 73 : Perpisahan!
74
Bab 74 : Di Bebaskan!.
75
Bab 75 : Penyesalan Mantan Pacar
76
Bab 76 : Tolong Aku!.
77
Bab 77 : Mereka Bertemu
78
Bab 78 : Membabi Buta
79
Bab 79 : Terlihat Ganda!
80
Bab 80 : Dia Menyerah!.
81
Bab 81 : Tidak Ada Maaf
82
Bab 82 : Menemui Leiska!.
83
Bab 83 : Aku Terkejut!
84
Bab 84 : Terbongkar Sudah!
85
Bab 85 : Pembalasan Dendam
86
Bab 86 : Melukai Wanita Itu
87
Bab 87 : Dia Mati, Kan?
88
Bab 88 : Hadiah Dari Leiska
89
Bab 89 : Mansion Italia
90
Bab 90 : Makan Malam
91
Bab 91 : Hati Yang Terluka
92
Bab 92 : Akhir Perjalanan Cinta Mereka [TAMAT]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!