Bab 2 : Perjodohan

Lautan awan berwarna biru seakan menyelimuti hunian mewah dengan halaman hijau yang penuh dengan rerumputan, serta pohon-pohon berbuah yang elok untuk dipandang. Gerbang megah menyambut jalan membentang menuju pintu bangunan, ada tangga berkelok menuju pintu depan, samping kanan tangga terdapat garasi mobil dan rumah berkayu untuk para pekerja wanita, disamping kiri terdapat ruangan penyimpanan bahan makanan.

Hunian berlantai dua itu nampak indah dari luar, namun tidak luput dari kesan pemilik muslim yang mereka tampilkan dari lukisan kaligrafi yang berada di atas pintu masuk. Saat pintu itu terbuka, kedua pasang akan langsung menampaki ruang tamu dengan sofa putih saling berpasangan serta meja kaca ditengah-tengah sofa itu nampak elegan dengan hiasan vas berisi bunga dari kaca.

Dinding putih bernuansa Arab dibelakang sofa itu menampilkan foto jumbo berisikan empat anggota keluarga yang nampak bahagia. Tidak lupa disetiap sisi foto tertata foto-foto kecil mulai dari wajah pria berjenggot tebal yang memiliki posisi paling tinggi di keluarga tersebut.

Pria berjenggot tebal itu bernama Rahman Akthakarta. Rahman memiliki posisi sebagai kepala di keluarganya, dan kepala majlis ta'lim di kota Almaty. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai kepala perusahaan dibeberapa cabang namun beliau memilih untuk mundur, diakibatkan usia yang sudah tidak muda lagi. Sebagai kepala majelis, bukan hal mudah untuk Rahman memangkunya, ia harus menjadi panutan untuk masyarakat disana, untuk itu seluruh anggota keluarganya harus memiliki etika yang baik supaya mereka tidak salah memilih Rahman sebagai panutan mereka.

Selain itu, beliau memiliki wanita yang mengiringi perjalanan karirnya dari nol sampai saat ini. Beliau adalah Riverlyn Alba Akthakarta, beliau ini merupakan ketua di biro umroh Almaty. Biro yang menangani keberangkatan jamaah haji dan umroh ketanah suci. Konon kata pekerja yang menjadi pelayan di kediamannya! Walaupun beliau ini sudah tua, namun kecantikan muda dari balik niqab itu tidak pernah sirna.

Saat ini keduanya baru saja kedatangan seorang tamu dari Oral. Rahman duduk di kursi berkapasitas satu orang dipaling ujung, sementara Riverlyn duduk didepan seorang tamu yang bernama Hasbi, namun ada sekat meja diantara keduanya.

Brukk

“silahkan dilihat Tuan Rahman dan Nyonya Riverlyn”

Ucap seorang wanita paruh baya dengan hijab hitam di kepala, ia baru saja duduk di ruang tamu sembari meletakkan beberapa tumpukan buku di atas meja milik keluarga Rahman.

Salah satu pelayan berpakaian syar'i itu datang membawakan nampan berisikan tiga cangkir teh lemon yang terasa hangat, terlihat asap putih melayang-layang diatas cangkir tersebut.

“ini minumannya!, silahkan.” ucap pelayan itu dengan berlutut disamping meja, memperlihatkan perilaku sopan kepada tamunya.

“ terima kasih! Semoga Allah SWT memberkahi keluarga anda dengan rezeki yang melimpah” Hasbi memberikan doa sebagai bentuk rasa terimakasihnya. Hasbi merupakan wanita tua pencari jodoh untuk para gadis-gadis dikota Almaty.

"Amin"

Ctak

Suara biji mete yang terlempar mengenai meja bundar berlapis kaca, membuat tiga pasang mata itu langsung mengarahkan matanya kearah dimana biji tersebut dilemparkan. Bagaimana bisa ada seseorang yang lancang mengganggu pembicaraan mereka.

“usahamu lumayan juga, Abi!.” goda seorang pria memakai setelan toxedo hitam dengan rambut terkuncir keatas. Putra pertama Rahman Akthakarta, Alham Alba Akthakarta yang tak lain adalah pewaris perusahaan keluarga Akthakarta. Beliau inilah yang meneruskan perusahaan Rahman, menjadikan dirinya sebagai pengusaha muda di Kazakhstan.

Pria tanpa bulu disekitar dagunya ini memang suka membuat gurauan, terlebih disaat kedua orang tuanya memilihkan jodoh untuk sang adik, padahal ia tahu jika tidak ada pria yang gadis itu sukai.

“ Alham, sopanlah sedikit” walaupun begitu Abi Rahman tetap tidak pernah menyukai cara Alham dalam menciptakan suasana hangat. Menurutnya, itu terlalu tidak sopan mengingat posisinya sebagai ketua majelis.

Namun, Alham tidak pernah mengindahkan nasihat Abi Rahman. “ memang benar, adikku yang cantik itu tidak akan menerima mereka. Jadi sia-sia saja"

“ALHAMM”

Geram Abi Rahman kepada Alham yang sedang mengunyah sisa-sisa biji mete ditangannya. walaupun Abi Rahman nampak serius dengan sorot mata tajam dan rahang tertutup bulu itu mengurat, itu tak cukup untuk membuat Alham takut.

Jika sudah seperti ini, sudah tugas seorang istri sekaligus ibu untuk melerai mereka berdua. "Abi... sabarlah, ada Nyonya Hasbi disini" Riverlyn mengusap lengan berisi dari suaminya, membuat Rahman menghela nafas tenang.

“kakak”

Baru saja seorang gadis dengan antusiasnya memanggil sambil berlari menuruni tangga untuk dapat memeluk kakaknya dengan erat. Wanita berdress panjang tanpa penutup di kepalanya itu nampak cantik dan mempesona memperlihatkan wajah polos dengan rambut hitam yang terurai panjang. Dia akan memperlihatkan wajahnya jika itu hanya tamu wanita.

Subha Alba Akthakarta merupakan putri kedua dari keluarga Akthakarta, wanita yang memiliki paras menawan dibalik kain hitam. Memiliki Kelopak mata yang indah, bulu mata yang lebat serta lentik, hidung mancung, pipi merah dan dagu yang tirus. Setiap tamu yang berkunjung kerumah Subha selalu disuguhkan dengan kecantikan dan kemolekan dari tubuh sang wanita.

Banyak pria yang kepingin menjadikan Subha sebagai istrinya tetapi ia selalu menolak, membiarkan dirinya terus menggadis saat usianya sudah menginjak 24 tahun. Karena apa? menurutnya, suaminya nanti harus seperti Abi Rahman dan Alham.

kembali ke topik.

Alham mengusap lembut rambut hitam milik Subha. Sesekali ia juga mengecup pipi merah milik adiknya. Begitu gemasnya Alham kepada adik semata wayangnya hingga pipinya harus menjadi korban. Dari kecil pria itu selalu saja menciumi pipi Subha yang tidak pernah berubah, masih tetap berisi dan kenyal.

Namun lagi-lagi, perilaku Alham tidak disukai oleh Abi Rahman. “Alham... berhenti mencium adikmu. Subha bukan anak kecil lagi.”

“ hem... dimataku Subha kecil tidak pernah berubah” Alham kembali membantah, membuat Rahman hampir pusing dengan perilaku putranya ini. Bahkan pria ini terus memeluk Subha, membuatnya sesak dan hampir kehabisan nafas.

“Abi... Subha tidak masalah. Abi tidak perlu khawatirkan Subha. kak Alham kan memang menyukai pipiku" bela Subha membuat Alham tersenyum bangga. Setidaknya Subha tidak marah saat pipinya sudah habis terkecup.

“Lihat... tidak apa-apa Abi, seharusnya kita bersyukur memiliki dua orang anak yang saling menyayangi dan mengasihi" Riverlyn kembali memberi nasihat dengan penuh kelembutan.

Saat suasana terasa kembali seperti semula. Istri Rahman itupun kembali berucap. "Sudah, kalian kalau main jangan disini. Ada tamu,"

Subha dan Alham terkekeh pelan, nyaris tidak terdengar. keduanya pun segera menjauh dari ruang tamu, tepatnya keduanya sedang bersenda gurau didekat jendela.

Umi Riverlyn tersenyum tipis saat melihat ketidaknyamanan yang muncul di wajah keriput nyonya Hasbi. “kami mohon maaf, semua itu sudah biasa dan itu hanya pertengkaran kecil”

"Tidak masalah, Nyonya" Hasbi terkekeh pelan setelah memperhatikan pertengkaran kecil antara anak dan ayah ini, seakan menciptakan keluarga harmonis dengan sedikit bumbu pertengkaran.

Ayah Rahman Kembali membalik lembar demi lembar halaman buku yang masih berada ditangan putihnya. Terpaksa membiarkan kedua anaknya saling bersenda gurau didekat jendela dengan tirai-tirai putih tergantung disana. Karena setelah itu subha akan dinikahkan, Alham harus merelakan adik tersayangnya pergi kerumah suaminya. Tak perduli Subha akan menerima atau menolak, keputusan Rahman sudah bulat.

“ Pria ini, bukankah dia pengusaha muda dari keluarga Renata?. Aku dengar jika keluarga mereka memiliki agama yang baik. Ayahnya seorang divisi pengelola keuangan di wilayah Alatau." Rahman memberikan satu lembar kertas berisi biodata seorang pria bernama Frederick Jian Renata kepada istrinya yang berada tak jauh dari duduknya.

"Benar Abi, pria ini terlihat baik dan cocok untuk Subha"

To be continued

Tidak bermaksud menghina atau menjelaskan pihak manapun, dimohon kerjasamanya.

.

Ini karya keduaku! jika kalian pernah menjadi author pasti hal ini pernah kalian rasakan, dimana keinginan membuat cerita yang baru sangat ingin kalian lakukan. karangan ini juga masih amatiran, jadi mohon di komen dengan kalimat yang sopan untuk saling menjaga hati😘

Terpopuler

Comments

Ir Syanda

Ir Syanda

Semangat kakak ...😊

2023-02-20

0

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

Memang keluarganya sangat taat dan teguh pada agama mereka

2023-02-19

1

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

semangat

2023-02-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Prolog
2 Bab 2 : Perjodohan
3 Bab 3 : Wanita Tidak Terlihat?
4 Bab 4 : Aku Bukan Wanita Tulen!
5 Bab 5 : Sang Pembenci!
6 Bab 6: Aku Punya Barang Bagus!
7 Bab 7 : Terbayang Wajahnya!
8 Bab 8 : Kau Bisa Mengambilnya.
9 Bab 9 : Ular Bermuka Dua!.
10 Bab 10 : Ragazza Velenoso?
11 Bab 11 : Kak, Ini Subha!
12 Bab 12 : Untuk Pria Italia
13 Bab 13 : Muhrim Dadakan
14 Bab 14 : Kelakuan Ular Tulen
15 Bab 15 : Merasa Belum Sah?
16 Bab 16 : Beradu Argumen
17 Bab 17 : Syahadat Sang Mafia
18 Bab 18 : One, Two, Three...?
19 Bab 19 : Kejar-kejaran Di Kereta
20 Bab 20 : Aku Salah Apa?
21 Bab 21 : Mia Si Pendingin
22 Bab 22 : Cium Aku!.
23 Bab 23 : Seorang Zlander!.
24 Bab 24 : Amanah
25 Bab 25 : Mengendap-endap!.
26 Bab 26 : Dibawah Rembulan
27 Bab 27 : Setelah Ritual.
28 Bab 28 : Pakaian Muslim.
29 Bab 29 : Bertemu!.
30 Bab 30 : Suamiku!
31 Bab 31 : Oh Di Penjara!.
32 Bab 32 : Terkejut.
33 Bab 33 : Ponsel.
34 Bab 34 : Rindu
35 Bab 35 : Menjenguk.
36 Bab 36 : Syar'i...?
37 Bab 37 : Mia Lagi!.
38 Bab 38 : Ke Aurona!
39 Bab 39 : Kutu Kehidupan.
40 Bab 40 : Tabrakan...?
41 Bab 41 : Perbandingan.
42 Bab 42 : Bodoh!.
43 Bab 43 : Umi Rindu!.
44 Bab 44 : Target!.
45 Bab 45 : Dia Pergi...?
46 Bab 46 : Tekad Dan Dusta!.
47 Bab 47 : Rencana!.
48 Bab 48 : Berandal!.
49 Bab 49 : Aku Datang!.
50 Bab 50 : Bahagianya, Ead Dulu!.
51 Bab 51 : Talak Satu!.
52 Bab 52 : Merasa Mual...!
53 Bab 53 : Sebuah Berkah!.
54 Bab 54 : Wanita Dimasa Lalu
55 Bab 55 : Begitu Tega
56 Bab 56 : Kepercayaan!.
57 Bab 57 : Keikhlasan Leiska!.
58 Bab 58 : Membakar!.
59 Bab 59 : Sebuah Syarat
60 Bab 60 : Aku Mengenalmu!.
61 Bab 61 : Ditinggal Sendiri!.
62 Bab 62 : Louis Terpesona
63 Bab 63 : Telpon Kem4tian
64 Bab 64 : Romantic Story
65 Bab 65 : Trimester 1
66 Bab 66 : SCSM
67 Bab 67 : Masa Lalu
68 Bab 68 : Berunding!
69 Bab 69 : Leiska Dan Umi
70 Bab 70 : Kepergok!
71 Bab 71 : Kabar Bahagia!.
72 Bab 72 : Seekor Hewan!
73 Bab 73 : Perpisahan!
74 Bab 74 : Di Bebaskan!.
75 Bab 75 : Penyesalan Mantan Pacar
76 Bab 76 : Tolong Aku!.
77 Bab 77 : Mereka Bertemu
78 Bab 78 : Membabi Buta
79 Bab 79 : Terlihat Ganda!
80 Bab 80 : Dia Menyerah!.
81 Bab 81 : Tidak Ada Maaf
82 Bab 82 : Menemui Leiska!.
83 Bab 83 : Aku Terkejut!
84 Bab 84 : Terbongkar Sudah!
85 Bab 85 : Pembalasan Dendam
86 Bab 86 : Melukai Wanita Itu
87 Bab 87 : Dia Mati, Kan?
88 Bab 88 : Hadiah Dari Leiska
89 Bab 89 : Mansion Italia
90 Bab 90 : Makan Malam
91 Bab 91 : Hati Yang Terluka
92 Bab 92 : Akhir Perjalanan Cinta Mereka [TAMAT]
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 : Prolog
2
Bab 2 : Perjodohan
3
Bab 3 : Wanita Tidak Terlihat?
4
Bab 4 : Aku Bukan Wanita Tulen!
5
Bab 5 : Sang Pembenci!
6
Bab 6: Aku Punya Barang Bagus!
7
Bab 7 : Terbayang Wajahnya!
8
Bab 8 : Kau Bisa Mengambilnya.
9
Bab 9 : Ular Bermuka Dua!.
10
Bab 10 : Ragazza Velenoso?
11
Bab 11 : Kak, Ini Subha!
12
Bab 12 : Untuk Pria Italia
13
Bab 13 : Muhrim Dadakan
14
Bab 14 : Kelakuan Ular Tulen
15
Bab 15 : Merasa Belum Sah?
16
Bab 16 : Beradu Argumen
17
Bab 17 : Syahadat Sang Mafia
18
Bab 18 : One, Two, Three...?
19
Bab 19 : Kejar-kejaran Di Kereta
20
Bab 20 : Aku Salah Apa?
21
Bab 21 : Mia Si Pendingin
22
Bab 22 : Cium Aku!.
23
Bab 23 : Seorang Zlander!.
24
Bab 24 : Amanah
25
Bab 25 : Mengendap-endap!.
26
Bab 26 : Dibawah Rembulan
27
Bab 27 : Setelah Ritual.
28
Bab 28 : Pakaian Muslim.
29
Bab 29 : Bertemu!.
30
Bab 30 : Suamiku!
31
Bab 31 : Oh Di Penjara!.
32
Bab 32 : Terkejut.
33
Bab 33 : Ponsel.
34
Bab 34 : Rindu
35
Bab 35 : Menjenguk.
36
Bab 36 : Syar'i...?
37
Bab 37 : Mia Lagi!.
38
Bab 38 : Ke Aurona!
39
Bab 39 : Kutu Kehidupan.
40
Bab 40 : Tabrakan...?
41
Bab 41 : Perbandingan.
42
Bab 42 : Bodoh!.
43
Bab 43 : Umi Rindu!.
44
Bab 44 : Target!.
45
Bab 45 : Dia Pergi...?
46
Bab 46 : Tekad Dan Dusta!.
47
Bab 47 : Rencana!.
48
Bab 48 : Berandal!.
49
Bab 49 : Aku Datang!.
50
Bab 50 : Bahagianya, Ead Dulu!.
51
Bab 51 : Talak Satu!.
52
Bab 52 : Merasa Mual...!
53
Bab 53 : Sebuah Berkah!.
54
Bab 54 : Wanita Dimasa Lalu
55
Bab 55 : Begitu Tega
56
Bab 56 : Kepercayaan!.
57
Bab 57 : Keikhlasan Leiska!.
58
Bab 58 : Membakar!.
59
Bab 59 : Sebuah Syarat
60
Bab 60 : Aku Mengenalmu!.
61
Bab 61 : Ditinggal Sendiri!.
62
Bab 62 : Louis Terpesona
63
Bab 63 : Telpon Kem4tian
64
Bab 64 : Romantic Story
65
Bab 65 : Trimester 1
66
Bab 66 : SCSM
67
Bab 67 : Masa Lalu
68
Bab 68 : Berunding!
69
Bab 69 : Leiska Dan Umi
70
Bab 70 : Kepergok!
71
Bab 71 : Kabar Bahagia!.
72
Bab 72 : Seekor Hewan!
73
Bab 73 : Perpisahan!
74
Bab 74 : Di Bebaskan!.
75
Bab 75 : Penyesalan Mantan Pacar
76
Bab 76 : Tolong Aku!.
77
Bab 77 : Mereka Bertemu
78
Bab 78 : Membabi Buta
79
Bab 79 : Terlihat Ganda!
80
Bab 80 : Dia Menyerah!.
81
Bab 81 : Tidak Ada Maaf
82
Bab 82 : Menemui Leiska!.
83
Bab 83 : Aku Terkejut!
84
Bab 84 : Terbongkar Sudah!
85
Bab 85 : Pembalasan Dendam
86
Bab 86 : Melukai Wanita Itu
87
Bab 87 : Dia Mati, Kan?
88
Bab 88 : Hadiah Dari Leiska
89
Bab 89 : Mansion Italia
90
Bab 90 : Makan Malam
91
Bab 91 : Hati Yang Terluka
92
Bab 92 : Akhir Perjalanan Cinta Mereka [TAMAT]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!