Tidak sesuai ekspektasi

''Kenapa Anjani? Coba jelaskan, aku masih tidak mengerti apa motif mu sebenarnya hingga rela menyamar menjadi wanita buruk rupa seperti ini hanya gara-gara pria seperti Rendra. Padahal menurut aku ni, ya. Kamu bisa mendapatkan pria yang lebih baik darinya atau mendapatkan dia sendiri dengan mudah tanpa harus menyamar segala. Kamu itu cantik, akan sangat mudah bagi mu untuk mendapatkan Rendra.'' kata Shaka dengan tangan berpangku pada dagu. Ia menatapku lekat.

''Nanti saja aku jelaskan semuanya kepada kamu Shaka. Yang terpenting sekarang kamu bantuin aku, ya. Bantuin aku agar penyamaran aku ini tidak terbongkar sekarang. Mas Rendra menunggu ku di bawah, dia terus memaksa agar aku melakukan perawatan di area wajahku ini, padahal kamu tahu sendiri kalau bintik-bintik hitam ini hanya tempelan biasa. Terkena air sedikit saja bisa luntur dan terhapus.'' ucapku dengan wajah memelas berharap Shaka mau membantuku tanpa syarat.

''Oke, baiklah. Tapi janji, ya. Kamu harus jelaskan semuanya sama aku nanti. Ada apa dan kenapa kamu mau menjadi istri dari seorang Rendra. Aku penasaran di mana sebenarnya pertama kali kamu bertemu dengannya hingga membuat kamu jatuh cinta kepadanya. Ah, aku tidak habis pikir status kamu sudah menjadi istri orang sekarang. Istri rahasia. Ckckck ... Miris sekali.'' ucap Shaka lagi terkekeh kecil lalu ia menghembuskan nafas kasar.

''Sipp, Shaka. Udah, nggak usah banyak omong kamu.'' aku mengacungkan jari jempol ke arah Shaka, sedangkan Shaka tersenyum sebel melihat tingkah ku.

''Mending kamu menikah sama aku saja.'' ucapnya lesu.

''Apaan sih. 'kan kita teman.'' sahutku.

''Ya udah yuk kebawah, aku yang akan turun tangan langsung untuk melakukan perawatan pura-pura terhadap mu.'' ucapnya lagi sambil berdiri dari duduknya. Ia menghampiri aku yang ada di depannya. Setelah itu kami berjalan dengan saling beriringan menuju di mana Mas Rendra berada.

''Terimakasih, Shaka. Untung saja pemilik klinik ini temen aku, kalau tidak bisa berabe. Kamu memang temen yang selalu dapat di andalkan dari dulu, beruntung sekali aku punya temen seperti mu.'' ucapku saat kami lagi berada di dalam lift.

''Sama-sama, Ratu Ayu Anjani. Aku akan selalu melakukan yang terbaik untukmu selagi aku bisa.'' ucap Shaka menatapku dalam dan lekat, aku jadi salah tingkah karena nya.

''Lucu sekali, ya. Ini, ini dan semuanya. Kamu ada-ada saja, masak jauh-jauh kuliah keluar negeri pulang-pulang nya malah nyamar jadi kek gini.'' kata Shaka sambil menyentuh rambut ku yang di kepang dua, ia juga menyentuh kacamata berwarna pink yang melekat di bagian mataku. Tidak tertinggal ia juga mencubit kecil kedua pipiku.

''Hehehe ... Aku udah capek jadi anak mami papi dan aku juga udah bosan dengan semua kemewahan yang menemaniku sedari kecil. Sesekali bolehlah aku menyamar menjadi wanita jelek dan menyedihkan supaya aku bisa merasakan gimana rasanya saat kita lagi berada di posisi terbawah. Aku ingin melihat apakah ada orang yang benar-benar peduli dan mau menerima aku dalam kondisi seperti ini. Contohnya kamu, saat kamu belum mengenali aku tadi kamu malah membentak dan mengusir aku secara tidak hormat.''

''Maaf deh. Habisnya tadi kamu aneh banget, masuk-masuk malah senyum-senyum nggak jelas. Bikin aku ilfil tau nggak. Apa lagi dengan tampang mu yang begini, duh tadi aku ngerasa melihat manusia paling aneh. Masak di klinik kecantikan seperti ini ada manusia jadi-jadian yang jelek abis kayak kamu.'' kata Shaka dengan tawanya yang berderai. Aku mencubit kecil pinggang nya hingga ia mengaduh kecil.

Setibanya kami di ruang yang sama dengan Mas Rendra, Mas Rendra langsung melempar tanya kepadaku. Wajahnya sudah di tutupi masker kesehatan. Ia langsung duduk begitu mengetahui aku datang.

''Dari mana saja kamu, Anjani? Kok lama! Kamu membuat Mas merasa cemas saja. Padahal toilet di dalam ruang ini ada, ngapain kamu malah ke luar.''

''Maaf Mas kalau aku lama, soalnya aku nyasar tadi.'' ucapku berbohong dengan tangan yang satu menggaruk kepala.

''What? Nyasar! Kok bisa?'' Mas Rendra berkata dengan nada sedikit kaget.

''Iya, aku susah nyari toilet di luar soalnya ruangannya luas dan banyak sekali. Bikin aku bingung. Untungnya ada Pak Shaka sang pemilik klinik ini yang membantu aku dan mau mengantar aku kembali ke ruang ini.'' ucapku lagi seraya menunjuk Shaka. Shaka tersenyum ke arah Mas Rendra sedangkan Mas Rendra menatap Shaka seperti hendak berkata-kata.

''Pak Shaka, terimakasih karena anda telah mengantar adik aku ke sini. Maaf merepotkan, padahal sebagai seorang pemilik klinik ini saya tahu anda pasti sibuk sekali.''

''Tidak apa-apa Tuan Rendra. Lebih baik Tuan kembali berbaring biar karyawan saya melanjutkan perawatan lagi untuk anda. Untuk Anjani biar saya yang tangani sendiri.'' kata Shaka, lalu ia menyuruh ku untuk berbaring, dia memberi perintah kepada karyawan nya yang akan menangani ku tadi agar keluar saja.

''Pak Shaka mau turun tangan langsung melakukan perawatan kepada Anjani?'' tanya Mas Rendra lagi.

''Iya.'' jawab Shaka pasti.

''Wah terimakasih sekali Pak. Tolong lakukan yang terbaik, ya. Supaya wajahnya itu tidak malu-maluin jadi adik angkat dari seorang Rendra.'' kata Mas Rendra tertawa renyah. Aku merasa sakit hatiku ketika ia berkata seperti itu. Betapa bangganya ia menganggap aku hanya adik angkatnya kepada orang-orang.

''Itu pasti.'' jawab Shaka singkat. Seperti nya ia juga tidak suka mendengar perkataan Mas Rendra barusan. Setelah itu Shaka menarik kain pembatas antara tempat aku dan Mas Rendra. Tidak ada lagi yang bersuara, hanya suara alat medis yang di gunakan yang terdengar. Shaka hanya duduk di sisi ku, ia tidak bosan-bosannya menatap wajahku yang aneh dan jelek.

''Mama sama Papa kamu gimana kabarnya Anjani?'' tanya nya dengan suara lirih.

''Mereka baik. Udah diem aja nanti Mas Rendra dengar.'' kataku sama lirihnya.

''Gi mana apa perih?'' kata Shaka lagi dengan nada suara di keras kan.

''Aw lumayan perih Pak Shaka.'' balasku sama kerasnya. Aku dan Shaka lagi berekting.

''Rasa perih nya tidak akan lama, nanti akan hilang sendiri.'' ucap Shaka lagi dengan senyum mengembang.

''Ha ha ha ...'' aku dan dia susah payah menahan tawa karena kepura-puraan yang kami lakukan.

Setelah dua jam lamanya.

''Apa kamu sudah melakukan perawatan Anjani? Kenapa wajahmu masih terlihat seperti tadi.'' tanya Mas Rendra begitu kami bersiap-siap hendak pulang. Ia menatap ku lekat. Wajah Mas Rendra terlihat lebih cerah dari sebelumnya.

''Udah, Mas.'' jawab ku lesu. Aku menunduk.

''Pak ...'' Mas Rendra mencoba bertanya kepada Shaka. Terlihat sekali kalau dia merasa kecewa dengan apa yang ia lihat dariku. Mungkin ekspetasi dirinya tadi terlalu besar terhadap ku. Mungkin dia akan mengira aku akan berubah menjadi wanita cantik setelah melakukan perawatan tapi kenyataannya tidak semudah itu. Tidak semudah itu aku mengungkapkan semuanya.

''Iya Tuan Rendra. Saya sudah melakukan perawatan di area wajah Anjani. Maaf kalau hasil nya begini-begini saja, soalnya bintik-bintik hitam di wajah Anjani sudah susah di hilangkan, em bukan susah, tapi tidak akan bisa hilang. Sepetinya bintik-bintik hitam yang melekat di wajahnya adalah bawaan dari lahir.'' jelas Shaka dengan ekspresi wajah begitu meyakinkan.

''Em ya sudah.'' Mas Rendra berkata lesu lalu dia menarik langkahnya keluar lebih dulu dari ruangan tanpa mengajak ku. Aku mengikuti nya dari belakang seraya melambaikan tangan ke arah Shaka. Lambaian sebagai tanda kalau aku akan pulang.

Bersambung.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Rendra akan menceraikan Anjani setelah satu bulan pernikahan mereka.

Terpopuler

Comments

sya-sha

sya-sha

Anjani kamu ga boleh nyesel y karena itu pilihan kamu sendiri pake nyamar segala.kebanyakan laki laki apalagi pengusaha kaya Rendra pasti' pengen punya istri cantik.biar enak dipandang dan digandeng .klo tahap pacaran oklah nyamar gpp buat ngetes .klo udah nikah itu kesalahan sih.karena sama aja bohong.

2022-11-15

3

Yuyun Zahra

Yuyun Zahra

😁😁 d luar ekspektasi renda🤣🤣

2022-11-15

1

Margaretha Sukmawati

Margaretha Sukmawati

suami begitu ngapain di pertahanan kan. anjani mendibg lo cerai suami hanya melihat kecantikan aja. dah gutu playboy

2022-11-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!