''Ma, kami pamit, ya." ucap ku seraya membelai punggung wanita yang telah melahirkan aku. Aku dan Mama saling berpelukan. Aku sangat-sangat menyayangi Mama, makanya aku mau menikahi Anjani, semua demi Mama.
"Iya, jaga istri mu baik-baik, ya, Rendra. Mama titip Anjani. Sesekali Mama akan berkunjung ke rumah kalian. Sebenarnya Mama ingin ikut mengantar kalian ke rumah baru kalian. Tapi kondisi Mama hari ini kurang memungkinkan. Mama merasa sedikit pusing." balas Mama dengan wajah tersirat rasa bersalah.
"Iya, nggak apa-apa, Ma. Mama hari ini di rumah saja, beristirahatlah."
"Baiklah."
"Kalau ada apa-apa jangan sungkan hubungi aku, ya, Ma." timpal Anjani lagi.
"Iya, Sayang." Mama menatap lekat wajah Anjani seraya membelai pipi nya. Setelah itu Mama dan Anjani berpelukan lagi. Mama sepertinya sangat menyayangi Anjani, aku penasaran, sebenarnya apa yang telah Anjani perbuat dan berikan kepada Mama sampai-sampai Mama sangat menyayangi Anjani. Apa yang spesial dari wanita buruk rupa dan berpenampilan culun seperti Anjani. Sementara kalau dengan Lisa Mama selalu bersikap ketus.
Setelah itu aku dan Anjani masuk ke dalam mobil, mobil meluncur meninggalkan halaman rumah Mama. Mama melambaikan tangan nya melepaskan kepergian kami. Begitu juga Anjani, ia juga melambaikan tangan dengan wajah terlihat sedih. Aku yakin, dia pasti hanya pura-pura sedih. Dasar wanita aneh.
"Heh, nggak usah sok lugu dan sedih gitu."
"Apaan sih, Mas. Aku memang sedih tauukk. Aku sedih karena harus berpisah sama Mama." balas Anjani seraya menghapus ujung matanya dengan tangan, ia juga menghapus ingusnya yang terjulur dari tadi. Aku menatap wajahnya yang buruk rupa dari samping, kalau di lihat-lihat dengan seksama, Anjani memiliki hidung kecil nan mancung, bibirnya juga bisa di bilang cukup seksi. Hanya saja wajahnya yang hitam dan kusam di penuhi bintik-bintik, membuat siapa saja tidak akan tahan menatap nya lama-lama.
"Sedih apa takut?" tanyaku mencebik.
"Aku nggak ngerti sama omongan mu Mas."
"Ah sudah lupakan."
Setelah itu Anjani tak menjawab lagi. Selama dalam perjalanan hanya suara bising kendaraan yang terdengar. Aku dan Anjani hanya diam. Sibuk dengan pikiran masing-masing.
***
"Waw, bagus sekali rumah ini, Mas.'' Anjani berdecak kagum sembari menatap bangunan mewah dan megah yang ada di hadapan kami. Aku menggeleng melihat nya. Dasar wanita norak.
"Ya iyalah. Kamu lupa, ya, kalau aku ini adalah seorang CEO." ucapku membanggakan diri.
"Oh, iya, ya." jawabnya lagi dengan wajah nyengir.
"Tapi ingat, kamu jangan pernah bermimpi bisa mendampingi aku ke mana saja, dan jangan pernah bermimpi kalau aku akan mengenalkan kamu ke semua rekan dan karyawan perusahaan ku. Karena aku tidak akan pernah melakukan itu. Tugas mu hanya di rumah. Dan yang pasti nya karena aku sudah punya kekasih yang lebih pantas untuk aku kenalkan ke semua orang sebagai pendamping ku.'' bisikku tepat di telinga Anjani. Sekarang aku dan dia sedang berdiri di depan pintu utama. Setelah aku mengatakan itu, Anjani terlihat menegang sambil mengelus dadanya.
"Ternyata kamu sama saja, Mas. Kamu sama saja dengan kebanyakan pria lain. Yang hanya menilai seseorang dari penampilan dan rupanya saja." ucap Anjani lirih yang masih bisa aku dengar kan. Aku terkekeh kecil mendengar apa yang ia katakan.
"Heh Anjani, aku ini bukanlah pria munafik dan bodoh. Aku pria normal. Sebagai pria normal yang memiliki wajah tampan dan jabatan, kamu bukanlah level ku. Yang selevel dengan ku adalah wanita cantik, seksi, cerdas dan tentunya keturunan dari keluarga terpandang. Keluarga yang jelas bebet bobot nya. Tidak seperti kamu!" ucapku penuh penekanan. Setelah itu aku masuk ke dalam rumah terlebih dahulu. Meninggalkan Anjani yang terus menunduk setelah aku mengatakan kata-kata yang mungkin menyakiti hatinya. Biarlah, biar dia tahu kalau aku tidak pernah menginginkan nya dan biar dia sadar, antara aku dan dia sangatlah jauh perbandingan nya. Bagaikan langit dan bumi.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Sandisalbiah
kalau hanya utk. menguji sifat dan pribadi seseorang kan gak harus sampai menikahinya kan Anjani..? mencoba pendekatan atau mencoba berteman dgn nya aja dan melihat bagai mana reaksi org trsebut kita bisa tau gimana pribadinya...kalau lglangsungenikah utk memahami karakternya itu sama aja kamu masuk ke dlm danau yg kamu sendiri gak tau seberapa kedalamannya..
2023-08-18
0
Candra Woods
permainan di mulai tinggal tunggu siapa yang akan menelan ludahnya sendiri😊😊😊😊
2022-11-04
2
Selin Tari
up date tiap hari donk Thor 💪💪💪
2022-11-04
2