Setelah selesai mandi, Anjani keluar dari kamar mandi. Ia duduk di kursi di depan cermin meja rias untuk menata penampilan dan wajahnya agar terlihat jelek dan aneh. Sebelum ia melakukan itu, ia mengunci pintu kamar terlebih dahulu, karena ia tidak ingin sampai ketahuan oleh siapapun, terutama oleh Rendra dan Mama nya.
Anjani memang masih tinggal di rumah orang tua Rendra, besok rencananya mereka akan pindah ke rumah pribadi milik Rendra.
Setelah beberapa menit ia duduk di kursi di depan cermin meja rias, akhirnya ia selesai membaluri wajahnya dengan skincare yang bewarna kehitaman, skincare yang tidak mempunyai efek samping untuk kesehatan kulitnya. Skincare yang mampu menyamari wajahnya agar terlihat hitam dan jelek. Tapi kalau skincare itu iya basuh dengan air, maka kulit wajahnya akan semakin bening dan tambah cantik tentunya.
''Hahaha, ternyata aku memang sangat jelek kalau di dandani seperti itu. Wajar saja kalau Mas Rendra sangat tidak suka melihat ku.'' gumam Anjani terkekeh kecil sambil geleng-geleng kepala melihat pantulan dirinya di cermin. Setelah itu Anjani membentang kasur lantai, setelah selesai ia bersiap untuk tidur. Anjani sudah menutup matanya, tapi ia tak kunjung bisa masuk ke alam mimpi karena pikirannya yang selalu tertuju kepada sang suami yang tak kunjung pulang. Ia menatap ponselnya, melihat jam. Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, tapi Rendra masih belum pulang juga. Membuat Anjani bertanya-tanya di manakah sang suami singgah? Seharusnya sang suami berada satu kamar dengannya, seharusnya sang suami berada di sisi nya di malam pertama mereka. Tapi kenyataannya sang suami pergi tidak tahu ke mana untuk menghindari dirinya.
''Mama ...'' gumam Anjani seraya menatap layar ponselnya. Di layar depan ponselnya foto sang Mama terpampang di sana.
''Aku sangat merindukan Mama dan Papa. Aku akan segera pulang setelah semua urusan dan penyamaran ku selesai.'' gumam Anjani lagi.
***
Di tempat berbeda, sepasang kekasih tanpa adanya ikatan suci di antara mereka sedang menikmati malam-malam panjang, malam-malam yang penuh gairah dan kenikmatan terlarang. Mereka saling memadu kasih dengan begitu bersemangat dan bergelora. Seakan dunia milik mereka berdua. Tubuh keduanya telah di penuhi oleh keringat.
''Ah ...'' Rendra menjatuhkan dirinya di samping tubuh sang kekasih.
''Terimakasih Sayang, kamu memang yang terbaik.'' ujarnya lagi seraya membalikkan tubuhnya ke arah sang kekasih yang juga telah terkapar di kasur.
''Sama-sama Sayang.'' balas Lisa, ia merebahkan kepalanya di lengan Rendra.
''Apa kamu tidak akan pulang malam ini, Mas?''
''Mas akan pulang Sayang. Mas takut Mama mencari Mas.''
''Baiklah. Tapi kamu janji sama aku, ya, Mas. Jangan pernah kamu sentuh wanita jelek itu. Aku nggak rela orang yang aku sayang menyentuh wanita lain.''
''Kamu tenang saja Sayang. Mas tidak akan melakukan itu. Besok Mas akan membawa wanita jelek itu pindah ke rumah yang berbeda dengan Mama. Dan apakah kamu tahu apa yang akan Mas lakukan kepada nya saat kami sudah pindah?''
''Apa yang akan kamu lakukan kepada nya, Mas?'' tanya Lisa penasaran. Ia takut sang kekasih tergoda dengan Anjani.
''Mas sudah menyusun rencana. Saat kami sudah pindah, Mas akan menyiksanya habis-habisan, membuat diri nya tak betah hidup bersama, Mas. Dan Mas yakin, setelah mendapatkan siksaan dari, Mas, dia pasti akan menyerah lalu pergi dari hidup Mas. Dan kita bisa hidup bersama setelah itu.'' jelas Rendra tersenyum penuh arti, sambil membayangkan rencananya berhasil.
''Ooouuhh ... ternyata kekasihku pintar dan licik sekali.'' Lisa memeluk erat tubuh Rendra. Ia merasa sangat senang mendengar perkataan Rendra.
''Apapun akan Mas lakukan supaya kita bisa bersatu.''
''Tadi 'kan kita sudah bersatu, Mas.'' goda Lisa.
''Kamu membuat Mas gemes aja, pengen nambah lagi jadinya.'' ucap Rendra sambil menjawil dagu Lisa.
''Ya udah, ayo kita lakukan lagi.'' ucap Lisa bersemangat.
''Mas nyerah deh. Mas akan segera pulang.'' ucap Rendra. Ia lalu duduk dan mengambil pakaiannya.
''Baiklah.'' balas Lisa.
Setelah pakaiannya terpakai sempurna, Rendra pamit, lalu ia melangkah kakinya meninggalkan Apartemen milik Lisa.
***
Rendra tiba di kediaman orang tuanya. Ia memarkirkan mobilnya di garasi, lalu setelah itu ia berjalan sedikit hati-hati dan pelan ke dalam rumah. Ia takut Mamanya bangun lalu banyak bertanya kepadanya.
Di kamar sang Mama, nampak Mama Rendra tidur sangat lelap. Wanita yang masih cantik di usianya yang tak lagi muda itu sepertinya sedang dalam pengaruh obat-obatan. Karena sebelum tidur, ia harus mengkonsumsi beberapa obat-obatan untuk menunjang kesembuhan nya.
''Syukurlah.'' gumam Rendra. Setelah selesai melihat sang Mama, Rendra lalu berjalan ke kamar nya. Kamar yang kini di dalamnya sedang di huni oleh manusia jadi-jadian. Begitulah anggapannya.
Rendra membuka pintu kamar dengan begitu pelan, begitu pintu sudah terbuka, ia berjalan pelan ke tempat tidurnya. Tatapan matanya tertuju ke arah Anjani. Anjani nampak telah terlelap. Anjani menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Hanya bagian kepala dan wajahnya saja yang ia keluarkan.
''Huh, jelek sekali.'' ucap Rendra lirih.
''Bagus, akhirnya dia nurut juga. Wanita kampung dan jelek memang seharusnya nurut. Sepertinya tidak sulit bagiku untuk menyingkirkan nya dari hidup ku.'' ucap Rendra dalam hati. Lalu Rendra membersihkan dirinya di kamar mandi. Dan setelah itu ia tidur.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Selin Tari
ntar kalau kamu tau Anjani wanita yg amat sangat cantik nanti kamu akan menyesal Rendra ..💪💪💪
2022-11-04
1
Rizky Sandy
siapkan laki2 yg baik buat Anjani ya thor,,,,
2022-11-02
2
Rizky Sandy
anjani kasian,,,, MLM pertama di tinggal,,,
2022-11-02
0