Kata yang menyakitkan

Sepanjang perjalanan menuju rumah, Anjani terus saja tersenyum mengingat ekspresi wajah sang suami saat menatap nya tadi. Anjani tahu, pasti di relung hati terdalam Rendra tersimpan rasa kagum terhadap penampilan dan paras nya yang asli. Tetapi jujur, di dasar relung hati Anjani yang terdalam ia merasa sakit begitu mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Kenyataan tentang sang suami yang punya wanita lain. Suami yang katanya tadi punya urusan di luar ternyata urusannya adalah jalan dan menghabiskan waktu bersama kekasihnya. Anjani yakin, sang suami pasti tidak hanya jalan-jalan saja bersama wanita itu, pasti ada hal lain yang telah mereka lakukan. Wanita dan pria dewasa kalau terlalu sering menghabiskan waktu berdua dan bersama sudah pasti akan melakukan hal di luar batas, menuruti hawa nafsu yang antara keduanya telah hadir sesosok iblis penggoda dan penghasut agar anak cucu Adam dan Hawa yang lemah imannya akan semakin jauh tersesat kedalam lembah dosa.

" Argh ... Ternyata aku telah bersuamikan pria yang liar, suka bermain wanita, kejam dan tukang selingkuh.'' ucap Anjani di dalam hati seraya memukul kecil setir mobilnya.

''Sebenarnya apa yang aku cari dan harapkan dari pria seperti Mas Rendra? Ah ... Aku juga tidak mengerti. Nasi sudah menjadi bubur, sekarang aku sudah resmi menjadi istri sah nya, dan aku akan tetap mempertahankan bahtera rumah tangga yang baru seumur jagung kami bina apapun yang akan terjadi kedepannya. Ternyata Mas Rendra hanya tampan dan bagus rupanya saja, untuk soal hati, ia sungguh tak punya hati dalam memperlakukan wanita yang sudah resmi menjadi istrinya ini. Hah, aku juga yakin, kalau aku tidak berpura-pura lagi menjadi wanita jelek sudah pasti Mas Rendra akan kepincut sama pesona ku dan ia pasti juga akan berpaling dari wanita yang sok kecantikan tadi.'' Anjani bermonolog panjang lebar di dalam hati.

Alya sudah di antar oleh Anjani ke rumahnya, sebelum pulang, Anjani mampir di sebuah restoran ternama di Ibukota. Ia memesan beberapa menu makanan yang di bungkus, ia akan membawa makanan dan lauk itu pulang untuk ia hidangkan di rumah. Sebagai menu makan malam ia dan sang suami.

Setelah menyetir cukup jauh akhirnya mobil yang di kemudi oleh Anjani berbelok memasuki pagar tinggi menjulang, ia memarkir mobilnya di garasi.

Anjani masuk ke kamar lalu menanggal satu persatu pakaian yang melekat di tubuh seksi nya. Ia bersiap untuk mandi. Setelah selesai mandi, Anjani kembali duduk di depan cermin meja rias untuk mendandani wajahnya agar terlihat jelek dan aneh. Ia melakukan semuanya dengan cepat, di luar sudah terlihat gelap dan sepertinya Rendra tidak lama lagi akan segera pulang.

***

Sementara di tempat berbeda, Rendra susah payah membujuk sang kekasih yang ngambek sepulang dari mall tadi. Dari tadi ia hanya diam dengan memasang wajah cemberut.

''Sayang ... sudah lah, Mas sudah capek membujuk mu, Mas akan segera pulang, malam sudah datang.'' kata Rendra. Ia berdiri dari duduknya lalu bersiap meninggalkan kamar milik Risa. Namun tiba-tiba saja ia merasakan sebuah pelukan erat di pinggang. Risa memeluk tubuh Rendra dari belakang, kepalanya ia sandarkan di punggung tegap milik Rendra. Lalu ia berkata.

''Aku akan memaafkan kamu Mas asalkan kamu mau menginap di sini bersama aku.'' ucap Risa dengan nada memohon.

''Itu tidak mungkin Risa, di rumah, Mas harus memeriksa beberapa laporan dari perusahaan karena besok Mas akan mulai bekerja lagi.'' tolak Rendra lembut. Ia membalikkan tubuhnya, sekarang ia dan Risa sudah berdiri dengan saling berhadapan. Ia meraup wajah Risa dengan kedua telapak tangannya.

''Tuh, 'kan.'' ucap Risa kembali ngambek. Ia menepis kasar tangan Rendra. Rendra hanya mampu menarik nafas panjang dan dalam melihat sikap angkuh dan manja sang kekasih. Sang kekasih yang merupakan seorang model berwajah cantik dan bertubuh seksi. Tapi kecantikan dan keseksian nya masih kalah jauh kalau di bandingkan dengan Anjani.

''Sudah, kamu jangan manja. Mas sudah menuruti semua kemauan mu. Mobil dan rumah yang kamu pinta sudah Mas berikan. Lalu sekarang apa lagi?'' kata Rendra sedikit kasar dengan wajah memerah.

''Kamu itu tidak peka banget sih, Mas. 'Kan tadi aku sudah mengatakan ke kamu kalau aku ingin memiliki sepatu di mall tadi. Gara-gara kamu tidak bisa bersikap tegas menghadapi wanita sok cantik itu membuat aku tidak bisa memiliki sepatu itu.'' balas Risa tak mau kalah.

''Nggak usah bahas itu lagi. Mas janji Mas akan membelikan sepatu yang lebih mahal dan bagus dari yang itu.''

''Ya udah. Beneran, ya.''

''Hu um''

''Aku tu nggak suka taukk kalau kamu melihat wanita lain lama-lama. Aku merasa cemburu saat kamu menatap wanita di mall tadi.'' ungkap Risa jujur. Sekarang ia dan Rendra sudah saling berpelukan.

''Kamu tenang saja, Sayang. Hati Mas sepenuhnya sudah Mas curahkan kepada mu.'' ucap Rendra meyakinkan Risa. Meskipun di dalam hati dan pikirannya, tidak dapat ia pungkiri, bayang-bayang wajah ayu Anjani terus saja mengganggu nya. Membuat ia merasa penasaran siapa Anjani yang sebenarnya. Selama ini ia tidak pernah melihat wanita secantik Anjani.

***

Di ruang makan, Anjani terlihat begitu bersemangat dengan wajah sumringah menyiapkan menu makan malam di atas meja. Begitu semua sudah terhidang rapi, ia memasang wajah lega.

''Syukurlah, akhirnya semuanya selesai juga aku siapkan. Dengan uang, semua akan terasa lebih mudah.'' gumamnya.

''Sorry, Mas. Kamu tidak akan bisa mengerjai aku.'' ucap nya lagi dengan senyum menyeringai.

Tidak lama setelah itu terdengar suara mobil memasuki bagasi rumah. Anjani bersiap untuk menyambut kedatangan sang suami.

Sementara itu, Rendra keluar dari dalam mobilnya. Ia menatap heran ke arah mobil yang terparkir di sebelah mobilnya. Mobil yang merupakan mobil cadangannya.

''Kenapa pintu mobil ini bisa terbuka seperti ini? Ulah siapa ini? Apa jangan-jangan ini ulah Anjani? Tapi mana mungkin, dia 'kan tidak bisa menyetir, namanya juga wanita jelek, culun dan lugu. Mana bisa menyetir.'' gumam Rendra seraya menggeleng kepala. Lalu ia memutuskan masuk ke dalam rumah. Ia tidak mau ambil pusing memikirkan pintu mobil yang terbuka.

Suara sepatu berpadu dengan lantai semakin dekat terdengar, Anjani berjalan sedikit berlari menghampiri sang suami.

''Mas, sudah pulang? Kamu pasti capek banget.'' sambut Anjani dengan suara dan wajah di buat selugu mungkin. Ia bersiap mengambil tangan Rendra untuk di salami. Tapi Rendra malam menepis tangannya, dan berjalan begitu saja tanpa memperdulikan keberadaan Anjani.

''Kamu sudah bersih-bersih? Sudah masak?'' tanya Rendra terdengar angkuh.

''Sudah, Mas.'' Jawab Anjani. Anjani mengikuti langkah kaki Rendra dari belakang.

''Ngapain kamu mengikuti aku, Hah?''

''Aku hanya ingin mengajak mu makan malam bersama, Mas. Semua makanan sudah aku hidangkan di meja makan.'' ucap Anjani tersenyum simpul. Sekarang ia dan Rendra berdiri di depan pintu kamar.

''Makan saja sendiri. Aku sudah kenyang!'' balas Rendra.

''Kamu kok gitu sih, Mas? Padahal tadi 'kan kamu sendiri yang berpesan agar aku menyiapkan makan malam.''

''Udah, ah. Bawel banget jadi cewek.''

''Aku hanya ingin menjadi istri yang patuh dan berbakti kepada suami.''

''Apa katamu? Kalau kau ingin menjadi istri yang patuh dan berbakti, maka bereskan dulu wajah dan penampilan kamu yang begitu jelek dan norak itu. Cuiih ... Kamu menyebalkan sekali.'' ujar Rendra seraya mendorong dan meludahi Anjani. Tubuh Anjani terjatuh di lantai, ia merasa begitu terhina. Ia ingin melawan, tapi masih ia tahan. Ia tidak mau penyamarannya cepat terbongkar.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

pernikahan buat permainan... kalau penikahan udah di landasi dgm kebihongan gimana pondasi akan terbentuk.. dr awal udah salah, tambah suaminya bandit kelamin yg bego gak bisa menilai org.. di manfaatin ama Risa yg matre tp gak nyadar..

2023-08-18

0

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Anjani yang goblok sok percaya sama diri sendiri. cewek yg nga ada maruah sudah diludahi lagi dihina sama Rendra lagi masih mau diharapkan.

2023-04-19

0

Dee Na

Dee Na

ini bukan laki yg salah tapi Anjani yg ga waras😂😂

2023-02-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!